Share

21. Tajdidun Nikah

Ryan memeluk dengan begitu erat. Kedua tangan Rani hanya bisa terkulai bebas di samping badannya.

"Maafkan aku, Rani. Maaf, maaf, maaf ... untuk semua sikap kasarku selama ini. Aku suami yang sangat dzolim padamu. Radit sudah bercerita semuanya, aku yang salah karena menyimpulkan sendiri tanpa mencari tahu kebenarannya."

Ungkapan maaf dari Ryan barusan bagaikan aliran air dingin membasahi dahaga seorang musafir. Begitu menyejukkan, hingga tanpa diminta tangis haru Rani membasahi kedua pipinya. Demikian juga Ryan, tangis sesal juga tak bisa ia bendung.

"Semoga aku tidak terlambat untuk meminta maaf padamu."

Rani menggelengkan kepalanya. Mungkinkah doa-doa panjangnya telah dikabulkan oleh Yang Kuasa. Di saat ia hampir menyerah, Allah kirimkan Radit untuk membuka takbir salah paham Ryan selama lima tahun ini.

"Mas berangkat ke kantor dulu. Sekali lagi maaf, dan terima kasih sudah bersabar hingga detik ini, dengan segala kedzoliman yang mas lakukan padamu, Ran." Ryan mengurai pelukannya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status