Share

56. Terjun

Jembatan panjang ini terlihat lengang. Mungkin karena sudah dini hari jadi taka da kendaraan yang lewat. Hanya satu dua itu pun meluncur dengan kecepatan tinggi seperti sedang balapan, sebuah kesempatan langka berkendara di jalanan aspal yang sepi, sangat berbeda di siang hari yang tentu saja akan penuh dan ramai. Makanya beberapa orang memilih untuk menikmati keadaan itu dengan menancap gas dalam dalam agar cepat sampai di tujuan.

Sesudah satu kendaraan itu lewat tak ada lagi suara kecuali jangkrik dan hewan malam lainnya yang menemaniku.

Jika di waktu normal, biasanya aku pasti sudah ketakutan karena sendirian di tempat sepi. Tapi malam ini berbeda.

Tentu saja sangat berbeda karena yang aku rasakan sekarang hanyalah kekosongan. Kekosongan yang hampir membuatku gila karena sebenarnya pikiranku penuh dan serasa mau pecah.

Angin berhembus dengan kencang membuat rambut dan pakaian tipis—yang sudah kusut, kotor dan sangat berantakan—berkibar kibar seperti bendera di tiang besi depan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status