Share

38. Keraguan Inayah

Inayah terngiang ucapan Jayden tadi malam, pekerjaan mencuci piring di dapur membuatnya sangat lama selesainya. Membuat adiknya itu heran dengan kakaknya yang melamun pagi seperti ini.

"Kak Naya kenapa melamun? Tuh piringnya belum di siram dengan air," kata Sisil adik Inayah.

Inayah terkejut, dia melihat piringnya sudah numpuk dan belum di siram dengan air. Buru-buru dia siram dengan air keran, menggosoknya. Sejak tadi adiknya memperhatikan apa yang di lakukan oleh Inayah. Berdiri bersandar di pinggiran westafel.

"Kak, semalam yang mengantar kakak itu siapa?" tanya Sisil.

"Kenapa memangnya?" tanya Inayah masih membersihkan piring-piring.

"Ganteng lho kak, penampilannya seperti bos-bos besar," ucap Sisil.

"Ck, kamu masih kecil. Jangan naksir laki-laki, lebih baik kamu belajar yang benar. Sebentar lagi menghadapi ujian," ucap Inayah mengakhiri mencuci piring.

"Dewasa ya orangnya," kata Sisil tidak mempedulikan ucapan Inayah.

Inayah menghela napas panjang, menatap adiknya seksama.

"Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status