Share

Nona

Penulis: ArgaNov
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-07 21:09:58

Mana bunyi alarm?

Tangannya mengapai-gapai ke nakas. Bukannya menemukan alarm yang sedang dicari, jari-jari Amanda malah tersentak karena serangan panas yang tajam.

“Ah ….” Akhirnya desahan saja yang keluar dari mulut Amanda.

Ia menyadari segera setelah melihat kanopi di atas kepalanya. Ia tidak ada di kamar kos yang berukuran 4x4 yang biasa ditempati. Entah bagaimana semalam dirinya bukan lagi gadis bebas yang tinggal di rumah kos yang harus dibayar setiap bulan. Namun, tunangan William, pemilik bisnis perhotelan yang sekarang mulai melirik ritel.

“Anda sudah bangun, Nona?”

Amanda merinding mendengar panggilan tersebut. Ia yang hanya anak yatim piatu yang dibesarkan panti asuhan entah memiliki takdir macam apa hingga harus dipanggil seperti itu.

“Ya, sudah bangun!” serunya.

“Maaf, Nona, pintunya tidak bisa dibuka, apa Anda menguncinya semalam?”

Ah, benar. Amanda m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perangkap Tuan Muda   Kekuatan Uang

    “Kenapa kamu menolak untuk diantar?”Amanda hanya bisa menghela napas berat. Ia menatap William yang entah bagaimana kelihatan berkilau. Dengan kekuatan uangnya, ia membawa Amanda keluar dari mini market tempatnya bekerja.“Kamu sadar bukan di mana tempatku bekerja?” Amanda balas bertanya padanya.Pria tersebut menelengkan kepala dan menatap rak-rak pajangan aneka jenis benda. “Tentu saja,” katanya setelah itu.“Apa normal bagi orang yang bekerja di sini untuk datang mengunakan mobil dengan sopir?”Amanda bisa mendengar dengusan kesal. Ia hampir saja tertawa melihat ekspresi kekesalan yang lucu di wajah tampan William. “Memangnya kenapa dengan itu?”Memang susah menjelaskan kehidupan orang biasa pada manusia yang sudah lahir kaya raya. Amanda tahu itu. Namun, bukan berarti ia tak kesal melihat tampang William yang bersinar duduk bersamanya kini. Nanti saat ia kembali bekerja akan ad

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-08
  • Perangkap Tuan Muda   Gadis Lugu=Bodoh

    “Aku ayah tiri William.” Lelaki itu memperkenalkan diri pada Amanda.Amanda kaget dan mematung tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia memandang sekitar mencari bantuan dan tidak menemukan apa yang dibutuhkan sekarang.“Ya … saya Amanda,” katanya balas memperkenalkan diri.Lelaki bernama Wyatt tersebut tersenyum. Dari raut wajah yang bisa dilihat Amanda ia tahu kalai lelaki tersebut sudah tahu segudang informasi tentangnya. Tatapan merendahkan yang diterima sedikit membuatnya tak nyaman.“Ada keperluan apa, ya?” tanya Amanda bingung.Jika ia harus pergi ke rumah orang tua William lagi, Amanda sama sekali tidak keberatan. Ia senang berbicara dengan ibunya William. Wanita itu sangat baik walaupun anaknya aneh. Namun, ia tak sudah dipandangi oleh Wyatt. Padangan menilai dan memberikan score untuk setiap bagian tubuhnya.“Aku hanya ingin bicara denganmu.” Tatapan Wyatt berhenti di wajah Aman

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-09
  • Perangkap Tuan Muda   Calon Istri Versus Calon Tunangan

    “Jadi gadis itu mengoda calon suamiku?”Wyatt menahan senyumannya dan tersenyum. “Ya, masalahnya tidak akan besar jika William menolaknya. Akan tetapi, anakku itu menyetujuinya. Aku tidak tahu alasan apa yang menyebabkannya setuju. Yang pasti itu bukan sesuatu yang baik.”Walau usianya sudah 23 tahun, Lily masih tetap polos. Ia bisa dengan mudah diusik atas sesuatu yang disukai. Fakta kalau Lily sangat menyukai William sudah dilihat Wyatt dari dulu. Begitu ia menikah dan kemudian mempertemukan William dan keponakannya ini, ia sudah melihat rasa cinta yang tumbuh semakin besar di mata Lily.Tangan-tangan kurus Lily yang lentik mengepal menahan amarah. Ia memandang lurus ke depan dan tidak bisa dibanyangkan apa yang direncanakan keponakannya itu.“Kapan mereka akan mengumumkan pernikahan?” tanya Lily lekas.“Sepertinya segera. Paman melihat kalau para bawahan Wyatt sudah mulai menyiapkan semuanya. Andai saja

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-10
  • Perangkap Tuan Muda   Wanita Lain

    Siapa sebenarnya gadis berwarna Lily itu? Pernyataan itu lama-lama muncul juga di dalam pikiran Amanda. Ia menelengkan kepala, tidak lagi berkonsentrasi pada kartu-kartu undangan yang ada di tangan.“Apa yang kamu lihat sampai segitunya?” tanya William.Begitu Amanda menoleh, pria tersebut masuk fokus pada berkas di tangan. “Apa kamu punya mata tambahan? Kenapa sejak tadi selalu saja tahu apa yang sedang kulakukan?” tanya Amanda setengah merungut. Setengah lagi karena lelah.Ia diculik dengan paksa dari tempat bekerjanya oleh Azzar. Walau tempat tersebut telah dibeli William tanpa pesetujuan, Amanda masih bersikeras mengenakan seragam kerjanya sebagai pramuniaga. Ia berpendapat hanya itu saja yang bisa dilakukan. Sebab ia tidak tahu apa-apa soal bisnis dan apapun yang berjalan dengan itu. Ia tidak mau membuat tempat tersebut bangkrut dan William meminta ganti rugi yang tidak bisa diberikan.William mengangkat kepal

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-11
  • Perangkap Tuan Muda   Alex

    “Amanda! Amanda!” teriak Alex sambil mengedor pintu kos Amanda.Tidak ada sahutan, apalagi tindakan. Pintu di depannya masih kokoh, tak bergeming, masih terkunci. Karena tidak ada reaksi seperti yang diinginkan, Alex kembali mengedor-gedor pintu tersebut, lebih keras dari sebelumnya. Bahkan teriakannya memanggil nama Amanda semakin keras.“AMANDA! AMANDA!”Lalu pekikan Alex berhenti sebab air dingin menguyur tubuhnya sampai basah. Rahangnya mengeras dan siapapun yang melakukan hal buruk ini padanya akan mendapatkan balasa. Alex berbalik, ingin memberi pelajaran si penyiram, tetapi dihentikan oleh fakta tentang siapa yang sudah menyiramnya.“Aku sudah tidak senang melihatmu saat pertama kali anak itu membawamu kemari. Tukang buat onar!” sembur wanita yang ada pemilik kos-kosan tempat Amanda tinggal. “Amanda tidak ada di sini lagi! Sana keluar!” Ia mengusir Alex dengan kejam.Tidak ada di sini lagi?

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-12
  • Perangkap Tuan Muda   Butik Stefani

    “Besok luangkan waktu untukku.”Sebelum tidur kemarin William datang ke kamarnya dan membuat Amanda terpekik histeris. Pria tersebut sama sekali tidak minta maaf atau pun menyesal. Hanya menyampaikan pesan tersebut dan kemudian pergi lagi. Sejak William mengambil alih tempat bekerja Amanda, ia hanya mendapatkan shift pagi. Ia menyebutnya keberuntungan, tapi buat yang lain jelas hal tersebut kemalangan.Sehari setelah tempat bekerja Amanda diambil alih, ia sempat menyinggung soal waktu pembagian kerja pada lelaki tersebut. William memberikannya jawaban yang kurang menyenangkan.“Sebagai pemilik kamu punya kesempatan memiliki jam kerja terbaik, jadi jangan tanyakan lagi kenapa kamu tidak mendapat shift malam.”Artinya William tidak akan memberi Amanda kesempatan untuk bergabung dengan kelompok masyarakat. Ibarat makhluk hidup, Amanda adalah jenis yang sudah bermutasi menjadi jenis lainnya yang lebih baik.“Kamu menyebalk

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Perangkap Tuan Muda   Amanda Sedang Marah

    “Jadi kamu ingin makan siang di sini?” tanya William setelah mereka berdua selesai pengukuran. Ia merapikan kembali pakaiannya. Dari cermin besar tempat ia mematut diri, William memperhatikan Amanda.Gadis itu tidak menjawab pertanyaan William. Malahan ia berdiri dan pergi begitu saja. Jelas William merasa sangat heran. Ia bahkan tidak melakukan sesuatu yang buruk hingga harus diperlakukan seperti itu.“Amanda!” William langsung berpaling untuk bisa melihat dengan lebih jelas apa yang terjadi.Dipandanginya sekitar, dinilai segera orang-orang yang satu ruangan dengan mereka. Apakah ada salah seorang yang melakukan sesuatu yang buruk pada gadis yang akan menjadi istrinya tak lama lagi itu. Namun, semuanya tampak normal di mata William.“Apa ada sesuatu yang salah?” tanya William pada Stefani yang paling dikenalnya di ruangan ini.Sebagai teman sejak kecil, mereka memang tidak bisa disebut akrab. Hany

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Perangkap Tuan Muda   Aku Tidak Mungkin Mencintainya

    Gadis bernama Amanda itu tidak muncul untuk sarapan keesokan paginya. William tentu saja bertanya pada pelayan yang ditugaskan untuk mengawasi Amanda di rumah, di mana Amanda.“Nona bangun pagi sekali dan makan di dapur, Tuan, setelah itu dia kembali ke kamar.” Inel menjawab dengan lekas.William menumpukan siku pada meja makan dan bertumpang dagu segera. Bukan hanya mendiamkannya saja seperti kemarin, sekarang Amanda juga tidak mau melihat wajahnya. “Memangnya apa salahku sebenarnya?” gumamnya pelan.Ia jadi tidak berselera lagi menyantap apapun yang terhidang. Ia menghabiskan isi cangkir kopinya. “Azzar belum datang, kan?” tanyanya pada Inel.“Belum, Tuan. Pak Azzar biasanya datang tepat jam tujuh pagi.”William melirik jam tangan dipergelangan tangannya. Di sana waktu menunjukkan pukul 6:45. Masih ada sekitar lima belas menit lagi. Biasanya ia berangkat pukul tujuh karena ingin membiasakan diri den

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16

Bab terbaru

  • Perangkap Tuan Muda   Epilog

    Kuburan Wyatt terletak di dekat makan Anna. Nama Wyatt terpampang jelas di sana. William sangat keberatan dengan kedatangan William ke makan Wyatt. Menurutnya tak perlu melakukan hal yang berlebihan menunjukkan rasa hormat yang tak seharusnya tak diterima Wyatt. “Usia kandunganku sekarang tiga bulan! William sangat tidak suka saat aku mengusulkan ke sini! Tapi, aku harus pergi ke sini!” Amanda bermonolog sendiri. Ia berhenti dan menoleh ke arah jalan masuk tempat ia datang. Ada Azzar di sana dan juga Inel. Ia berhasil menyuruh dua orang itu berhenti di pintu masuk. Jadi ia bisa mengatakan apa yang ingin dikatakan di sini. “Aku sama sekali tidak merasa sedih karena kematianmu! Hubungan kita tidak sampai seperti itu, bukan! Kamu tidak menyukaiku, aku juga tidak!” Ia lalu meletakan salah satu buket bunga yang dibawa di makam Wyatt dan satunya lagi di tempat Anna. “Ibu menceritakan padaku seperti apa Anna. Kami berhasil menemukan salah satu foto tua wanita yang kamu cintai itu. Dia .

  • Perangkap Tuan Muda   Terima Kasih

    “Kenapa kamu muncul di sini lagi? Astaga!” Stefani terpekik di depan pintu. Kepala William muncul kembali. Kalau Amanda tak salah hitung itu sudah terjadi sebanyak tiga kali dengan intensitas sepuluh menit sekali. Amanda yang mengetahui perbuatan William hanya berpura-pura saja tak mendengar dan tetap fokus pada riasannya yang sedang dikerjakan. “Apa riasannya sudah selesai?” tanya William datar. “Kalau dia sudah selesai, aku akan mengantarnya ke depan pintu! Pergilah dari sini atau aku akan membawa kabur istrimu!” Ancaman keluar dari mulut Stefani. Saat wanita yang menjadi perancang busana itu menutup pintu dengan dibanting keras, ia masih saja merungut panjang pendek. “Lihat bagaimana pria menyebalkan itu menjadi posesif pada apa yang dimilikinya!” tambahnya sambil menyentak-nyentak ujung gaun Amanda sehingga semakin cantik jatuhnya. “Maafkan dia!” pinta Amanda mewakili William. “Pastikan dia membayar dua kali lipat. Biaya jasa dan permintaan maaf karena sudah menganggu!” seru

  • Perangkap Tuan Muda   Dia yang Ada di Rahim Amanda

    Amanda memandangi bayangannya di cermin. Tak menyangka akan bersama William semalam. Mereka berdua bahkan melupakan makan malam. Lalu pagi tadi, William bangun di sampingnya tersenyum dan mengucapkan kata “pagi” dengan senyum cerah.“Jantungku tidak akan kuat!” keluh Amanda.Mengingat bagaimana William begitu menginginkannya saja sudah membuat Amanda meledak karena senang. Benar seperti ini, kan, rasanya dicintai?” Tanya Amanda di dalam hati.Suara ketukan di pintu kamar menyentak lamunan Amanda. Ia menoleh. “Siapa?” tanyanya. Dalam hati ia menebak, Jangan-jangan itu William?Setelah selesai mandi, William bergegas pergi. Amanda sempat melihat Azzar ada di pintu tadi. Ia akan memarahi Azzar nanti saat hanya ada mereka berdua saja.“Ini Inel, Nyonya! Sarapannya mau di kamar atau di ruang makan saja?” tanya Inel.“Ruang makan saja!” seru Amanda.Ia benar

  • Perangkap Tuan Muda   Aku Mencintaimu

    “Astaga ... Pak Azzar! Kenapa berdiri di depan pintu!” seru Amanda kaget.Ia menutup pintu dengan sangat hati-hati supaya tidak terdengar sampai ke dalam kamar mandi. Tetapi, malah hampir menabrak Azzar yang entah bagaimana telah berdiri di sana. Amanda yakin kalau saat ia masuk beberapa saat lalu, tidak ada siapapun di sana. Bahkan saat Inel pelayan yang membantu Amanda membuka pintu, masih tidak ada siapa-siapa.“Tuan William mengirimi saya pesan untuk berada di sekitar sini jika ada apa-apa!” Setelah mengatakan itu Azzar berdehem. Ia sepertinya sedikit malu dengan perintah yang diberikan padanya. Amanda jadi penasaran apa isi perintah sebenarnya. “Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?” tanya Azzar pada Amanda.“Prisilla sebentar lagi akan datang!”Jika William bahkan menempatkan Azzar di depan pintu, maka sepertinya pembicaraan yang akan dilakukan suaminya itu begitu penting.“Jadi?” tanya

  • Perangkap Tuan Muda   Jangan Pergi ke Mana-Mana

    “Maafkan aku!” Esme hampir terjatuh karena membungkuk untuk minta maaf pada Amanda.Sementara itu Amanda sama sekali tidak mengerti kenapa wanita yang menjadi ibu suaminya itu minta maaf. Tetapi, Amanda berhasil menyambut tubuh Esme dan membantunya duduk dengan benar kembali.“Jangan lakukan hal yang berbahaya, Bu!” William terdengar memperingatkan dengan kesal.Di telinga Amanda walau terdengar ketus, peringatan William terdengar tulus. Suara dingin setiap kali berbicara pada ibunya yang keras didengar Amanda sudah tidak lagi ada. Ia benar-benar senang mendapati perubaha selama dirinya tak ada.“Ibu mau minum teh denganku di taman?” tanya Amanda.Ia telah banyak tidur di atas pesawat dan penerbangan yang tak sampai dua jam tersebut sama sekali tidak memberinya efek buruk seperti mabuk. Dilihatnya Esme menoleh dahulu pada William.“Tidak ....”Sebelum William selesai mengatakan penolakan

  • Perangkap Tuan Muda   Jika Harus Kehilangamu

    Amanda menatap awan-awan tipis yang ada di bawahnya. Beberapa saat lalu ia melihat hamparan berwarna biru yang diyakini sebagai laut. Kini ada pepohonan dan rumah-rumah yang seperti kotak korek api. Walau Amanda tidak pernah suka dengan getaran yang dirasakan saat pesawat pertama kali naik dan mendarat. Semua terbayarkan dengan apa yang dilihat sekarang.“Kamu menyukainya?” tanya William.Amanda menoleh dan mengangguk senang. Sejak tadi pipinya ia tersenyum dan rahangnya akan mencapai batasnya sebentar lagi. Ia bisa merasakan sentakan rasa ngilu pada persendian rahang. Akan tetapi, ia merasa sangat senang bisa bersama William, bergenggaman tangan, dan tak harus bersikap tak tertarik pada pria yang menjadi suaminya itu. Ia bahkan siap membayar dengan apapun yang dimiliki karena sudah melangar kontrak.“Apa lagi yang kamu sukai?” tanya William selanjutnya.Senyum Amanda tak lantas menghilang walau saat ini ia sedang berpikir. “

  • Perangkap Tuan Muda   Membawa Pulang Amanda

    Mobil-mobil berhenti tepat di depan rumah sederhana terbuat dari bata merah dan belum d plester. Terasnya cukup lebar dan ada bale-bale bambu di depan sana. Dua wanita berbeda usia keluar dengan tergesa-gesa dari pintu dan tampak terkejut menatap dua mobil yang berhenti di halaman yang rapi. Satu mobil lagi parkir di tepi jalan karena tidak muat di halaman.Ketika para lelaki yang ada di dalam mobil keluar, kedua wanita yang berbeda usia tersebut mundur. Yang lebih muda melindungi wanita yang lebih tua yang berada di belakangnya.“Maaf mengagetkan kalian berdua!” kata William lekas.Begitu turun ia bergegas menghampiri kedua wanita yang berdiri dan menatap takut ke arah mobil-mobil yang datang.“Kalian siapa? Ada urusan apa kemari?”Ada getaran yang jelas-jelas didengar William tanpa usaha. Datang dengan tiga mobil sekaligus ternyata adalah pilihan yang buruk. Ia mendesah dan sekali lagi mengumamkan kata maaf.“

  • Perangkap Tuan Muda   Di Mana Amanda?

    “Aku akan ikut untuk menjemput Amanda!” Keputusan bulat itu mendadak muncul di kepala William dan lekas disuarakan.Mata-mata yang tidak setuju milik Esme dan Azzar langsung terlihat. William sama sekali tidak peduli. Kalau ia mengutus orang lain maka akan butuh waktu untuk bisa melihat Amanda. Waktu yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat dihitung saat keberangkatan dan saat pulang.“Ada banyak yang harus kamu urus di sini, Wil!” ingat Esme.“Semuanya bisa diurus atau kalau benar-benar membutuhkanku bisa dipending! Aku akan pergi dengan mereka juga!”Azzar dan juga Esme tahu kalau William sudah mengambil keputusan maka tidak ada seorang pun yang bisa mengubahnya. Mereka berdua hanya bisa menghela napas.“Berhati-hatilah dan bawa istrimu pulang dengan selamat!” Pesan Esme pada akhirnya.Ia mengangat tangan dan seorang pelayan datang lalu mendorong kursi roda milik Esme. Mereka berdua keluar dari

  • Perangkap Tuan Muda   Pasti Akan Pulang

    “Kami berhasil membawa wanita yang disebut-sebut dokter itu, Tuan!” kata Azzar memberitahu William.William duduk dengan wajah tegang. Tetapi ia benar-benar sangat bahagia. Akhirnya setelah sebulan lebih pencarian, ia menemukan titik terang ke mana Amanda di bawa oleh Wyatt. Pantas saja tak ada kabarnya kalau Amanda disembunyikan di tempat kecil begitu.“Apa wanita itu mencoba melarikan diri?” tanya William.“Tidak, Tuan, malahan ia langsung pergi saat kami mengatakan kalau merupakan utusan Anda dan memperlihatkan foto pernikahan Anda!” kata Azzar.Ia pikir komplotan Wyatt yang kali ini lumayan bodoh. Atau ia tahu kalau Wyatt sudah tewas dan makanya berpendapat sudah tak ada gunanya membantu. Semakin lama bersama Amanda kemungkinan terciduk juga akan semakin besar.“Bawa dia kemari!” suruh William.Ia ingin mendengar wanita yang sudah menyembunyikan istrinya memohon dan meminta ampun untuk tida

DMCA.com Protection Status