....Wajah Nancy langsung kemerahan, dia menjawab dengan kesal, "Siapa yang buru-buru? Kamu yang nggak bisa tahan!"Zayn tersenyum nakal berkata, "Kamu yakin nggak mau ke kamar mandi?""Nggak! Kamu cepat pergi!"Nancy melemparkan bantal ke arah Zayn.Sesaat kemudian, Zayn berjalan dengan santai ke kamar mandi.Nancy bersandar di tempat tidur sambil bermain ponsel untuk menenangkan dirinya.Di saat ini, ponsel Zayn berdering.Awalnya Nancy tidak mau mengangkatnya, tapi sesaat kemudian, teleponnya berdering lagi.Nancy mengira itu adalah telepon dari klien penting, saat mengambil ponselnya, dia baru melihat nama Pratiwi di layar ponsel.Siapa pun tahu siapa penelepon ini.Nancy tiba-tiba mengangkatnya.Dia belum mengatakan apa pun, malah Sandra duluan berkata, "Zayn, kenapa kamu ke rumah sakit? Apa kamu sakit? Apa kamu nggak merasakan apa pun bersama Nancy?"Nancy sangat pasrah setelah dengar, dia berkata, "Apa hubungannya denganmu dia puas atau nggak denganku?"Mendengar suara Nancy, Sa
Sebelum menikah, Zayn memang pernah pacaran beberapa kali. Ini adalah fakta yang tidak bisa diubah.Di masa muda, Zayn pernah naik pesawat semalaman dengan perjalanan 5000 an kilometer untuk menemui seseorang.Siapa suruh dulu Zayn begitu kurang kerjaan.Dulu dia kurang kerjaan dan sangat kaya, jadi terus keliling dunia.Sebelum 20 tahun, Zayn sudah mengelilingi dunia dan sudah mengenal orang-orang yang berbeda.Sekarang, dia sudah bisa mempertimbangkan waktu. Naik pesawat malam dengan perjalanan begitu jauh hanya akan dilakukan oleh orang bodoh.Zayn punya beberapa mantan yang lumayan baik, dulu dia juga pernah berpikir untuk menikah dengan mereka. Namun, karena saat itu masih kecil, kalangan seperti mereka lebih mementingkan keuntungan, jadi kehidupan mereka pun ditentukan oleh keluarga.Zayn tentu saja tidak akan menjadikan dirinya sebagai pilihan, dia hanya akan menjadi pemilih.Ketika dia pacaran dengan Sandra, Zayn memang sangat ingin menikahinya. Tapi, itu bukan karena dia sanga
Nancy menjawab, "Aku nggak akan nikah kalau nggak ada yang mau."Zayn menunduk menatapnya dengan tatapan tersenyum."Benarkah? Bukankah kamu membawa pisau buah ke firma hukumku karena takut aku nggak bertanggung jawab? Kalau aku nggak menghindar dengan cepat, bagaimana aku masih bisa memuaskanmu di sini?"Di saat itu, Nancy sangat galak! Dia membawa pisau buah ke firma hukumnya, lalu langsung menodongkan ke arah bawah tubuh Zayn.Saat itu, Zayn sangat terkejut. Dia berpikir hanya tidak sengaja menidurinya, apa perlu begitu gegabah hingga mau membunuhnya?...Setelah Zayn menjawabnya, wajah Nancy langsung memerah, dia bahkan berkata dengan tersipu, "Siapa suruh kamu nggak bisa mengendalikan bawah tubuhmu?! Kalau kamu nggak meniduriku, Kevin nggak akan memaksamu menikahiku! Kenapa kamu mau meniduriku?!"Zayn bercanda, tapi juga serius berkata, "Cukup basah dan memuaskan."???Apa nggak ada kata-kata normal yang keluar dari mulutnya?"Nancy sangat kesal, dia melambaikan tangannya untuk me
Zayn duluan menyelesaikan sarapannya, dia tiba-tiba teringat sesuatu. "Kenapa kemarin kamu menungguku di depan stasiun kereta? Sepertinya belakangan ini kamu nggak menyetir. Di mana mobilmu?"Zayn melihat ke arah halaman, dia memang tidak melihat mobil Cayenne Nancy yang jelek itu.Nancy tidak menyangka Zayn menyadari hal ini, dia berkata, "Aku menjualnya karena kamu bilang warna mobil itu sangat jelek.""Jadi, ini alasan kakimu terkelupas karena sepatu hak tinggi yang kamu gunakan di dalam kereta cepat?"...Zayn berjalan kembali dan duduk di depan Nancy.Nancy masih menggigit roti lapis, dia berkata, "Kenapa kamu masih belum pergi?"Zayn mendesaknya berkata, "Cepat makan. Aku sekalian antar kamu ke kantor."Nancy langsung berkata tanpa berpikir, "Firma hukummu nggak sejalan dengan kantorku."Jalannya bahkan sangat jauh.Zayn berkata, "Apa kamu yakin hari ini kakimu masih sanggup antri keramaian di kereta cepat?"...'Betul juga.'Nancy menyelesaikan sarapannya dengan cepat. Di saat m
Kesakitan luar biasa muncul dari bahunya, tapi Hendra tetap memeluk Sisca dengan erat.Hendra memegang rambutnya dan punggungnya yang bergetar, dia terus menatap Sisca yang panik sambil menenangkannya, "Sisca, lihatlah dengan jelas siapa diriku. Jangan takut, ya. Aku di sini, Royta nggak akan menghipnotismu lagi.""Jangan takut, Sisca. Aku ada di sini."Darah yang panas mengalir dari pisau yang tajam ke arah tangan Sisca. Warna merah yang segar merangsang matanya Sisca.Sisca pelan-pelan menatapnya dengan kebingungan dan tubuh yang bergetar.'Ini adalah darah Hendra.''Dia ... dia adalah Hendra.'Dia adalah Hendraku!'Sisca dengan terkejut melepaskan pisau itu! Tapi, tangannya terus bergetar, isak tangis yang ditahan pun akhirnya meledak! Emosinya yang tertahan selama ini seperti ombak besar yang menenggelamkannya."Hendra, Bibi sudah meninggal .... Aku yang membunuhnya .... Aku melihat dua ekor serigala menggigitnya .... Aku ingin menyelamatkannya, tapi mereka menahanku .... Maafkan a
Sisca yang sangat sedih menatap Hendra dengan kebingungan karena mengira dirinya halusinasi."Kenapa ... kenapa kamu bangun?"Hendra menyeka air matanya dan tersenyum pasrah, "Bukankah kamu menangis memohonku untuk bangun dan ke KUA bersamamu? Sisca, kamu nggak boleh menjilat ludah sendiri."...Air mata yang belum kering di wajah Sisca langsung ditahan.Dia melihat bahu kanan Hendra yang terluka sambil bertanya dengan panik, "Apakah lukamu sakit?"Hendra berkata dengan jujur, "Sebenarnya nggak sakit, tapi sekarang lumayan sakit.""Kenapa?"Sisca masih dalam kebingungan dan tidak menyadarinya.Hendra mengulurkan tangan ke Sisca sambil berkata, "Berdirilah. Apakah lututmu sakit?"'Orang lain akan mengira aku sudah mati dan kamu sedang mendoakanku.'...Ini hanya membuat orang salah paham.Sisca menahan tempat tidur sambil pelan-pelan berdiri, tapi dia terjatuh karena kakinya yang keram setelah berlutut lama.Hendra pun langsung memeluknya.Sisca tidak sengaja menabrak luka di bahunya hi
Hendra perlu opname di rumah sakit selama setengah bulan, dia terbiasa memakai tangan kanan. Namun, sekarang bahu kanannya terluka karena Sisca, jadi lengan kanannya tidak bisa bergerak sama sekali. Maka itu, semua kehidupannya sekarang perlu dirawat oleh bantuan orang.Namun, orang sekuat apa pun juga akan kelelahan kalau menemani seminggu di rumah sakit.Apalagi kondisi Sisca yang lemah perlu merawatnya selama setengah bulan, bukankah setelah Hendra sembuh, Sisca yang akan kelelahan?Hendra berkata kepada Alex, "Cari seorang perawat."Alex bertanya, "Perawat pria atau wanita?"Hendra baru saja mau menjawab perawat pria.Sisca berkata, "Untuk apa cari perawat? Apa kamu perlu dirawat dua orang di waktu yang sama?""Siang hari kamu menemaniku di sini. Di malam hari, lebih baik kamu pulang ke Cemara Praya untuk tidur. Di sini nggak bisa tidur nyenyak."Meskipun ini adalah kamar pasien yang mewah, tempat ini juga tidak ada kasur untuk pendamping.Selain itu, rumah sakit beroperasi selama
Status Nancy tidak pernah diperbarui, jadi semua rekan-rekan kerjanya masih mengira kalau dia belum menikah.Dari kasus Nancy dengan Zayn yang sangat heboh sebelumnya, sebenarnya tidak ada yang memperhatikannya karena Zayn terlalu menarik perhatian.Zayn menikahi Nancy, foto tidur mereka tidak disebar oleh media dan Kevin, jadi semua orang hanya beranggapan kalau Zayn telah terjebak dan terpaksa harus bertanggung jawab.Rekan-rekan kerjanya memang suka mencari bahan gosip, tapi Zayn bukan berasal dari dunia hiburan. Maka itu, setelah masalah itu berlalu, orang-orang hanya tahu Tuan Muda dari Keluarga Oswald terjebak dan menikahi wanita itu dengan tidak tulus, bahkan hanya dijadikan pajangan di rumah saja.Selain itu, juga tidak ada yang memedulikan siapa pajangan itu.Nancy bahkan tidak pernah berdiri bersama Zayn di acara yang formal, jadi tidak ada yang menyadarinya.Semua rekan-rekan kerjanya hanya mengira keluarga Nancy lumayan kaya saja, jadi tidak ada yang memikirkan sampai sana.