"Hati-hati!"Hendra segera menahan pundak Niko, kemudian mendorongnya hingga dia terhindar dari serangan tersembunyi dan langsung menembak ke arah orang yang disandera.Orang yang disandera itu pun terjatuh di lantai.Hendra segera menghampiri orang tersebut, dia merapikan rambutnya yang berantakan, kemudian melepaskan topeng orang itu.'Aku dijebak!'Dia bukan Bertha!Hendra langsung tercengang! Saat dia menyadari dirinya terjebak, dia langsung memerintah, "Segera kembali ke Kota Aroha!"Menipu musuh untuk meninggalkan markas!Mereka sengaja memberikan informasi palsu untuk memancing Hendra datang ke kawasan 19! Mungkin sekarang mereka sudah menyerang Sisca juga!Dalam perjalanan kembali, Hendra langsung menghubungi Zayn.Setelah Zayn mendapatkan kabar tersebut, dia langsung menuju ke lokasi pameran.Zayn bertemu dengan Nancy di depan pintu."Zayn? Kenapa kamu di sini? Sandra barusan saja pergi ...."Zayn dengan serius berkata, "Di mana Sisca?!"Nancy berkata, "Tadi aku meneleponnya,
Organisasi Etios membuat sebuah jebakan.Mereka menculik Bertha dulu, setelah itu sengaja menyebarkan informasi Bertha ada di Negara Marika untuk memancing Hendra ke sana menyelamatkan Bertha.Namun, orang yang diinginkan mereka kemungkinan adalah Sisca.Organisasi Etios hanya menggunakan cara menipu untuk meninggalkan markas saja.Akan tetapi, kalau putranya Cindy memang hanya mau balas dendam, kenapa dia menculik Sisca?Bukankah dulu Sisca juga termasuk korban penculikan?Sisca berpikir lalu berkata, "Mungkin mereka menangkapku untuk mengancam Hendra. Bibi, sebenarnya kenapa dulu kamu menukarkan aku dengan anaknya Cindy? Lalu, bagaimana Bibi membawaku dari tangan Michael pindah ke Kota Aroha?""Michael? Aku nggak kenal nama itu."Sisca menjelaskan, "Michael adalah musuh bisnis ayahku. Dulu dialah yang menculikku dari Kota Sela. Kalau Bibi nggak mengenalnya, kenapa Bibi bisa ...."Betha menatapnya sambil berkata dengan jujur, "Kalau bukan karena mereka mencoba bermacam-macam obat jiwa
"Aku tahu, Bibi. Aku nggak bakal melibatkan dia dalam masalah ini."Setelah mendapatkan jawaban dari Sisca, Bertha dengan tenang berkata, "Kalau begitu aku sudah tenang. Kalian segera menikah, ya?"Sisca mengedipkan mata dan menjawab, "Iya. Kalau kali ini bisa kembali dengan selamat."Bertha melepaskan gelang giok yang dipakainya.Dia menarik tangan Sisca dan memasukkan gelang giok itu ke pergelangan tangan Sisca.Sisca dengan terkejut berkata, "Bibi?"Bertha tersenyum berkata, "Ini adalah gelang giok yang diberikan ibu mertuaku saat aku menikah dengan Wilson. Sekarang kamu segera menikah dengan Hendra, aku juga nggak punya hadiah apa pun, anggap saja gelang ini adalah hadiah pertemuan kita.""Bibi, hadiah ini terlalu mahal."Gelang giok ini kelihatan sangat bening dan jernih. Nilai giok begitu bening mungkin mencapai miliaran di pasaran.Bertha menggelengkan kepala berkata, "Ini adalah hutangku padamu. Sebelumnya aku sudah menghancurkan kalung giok ungumu, anggap saja ini sebagai gant
Gian memegang sebuah arloji untuk menghitung waktu sambil mengingatkan dengan santai, "Kamu masih punya waktu satu menit untuk berpikir! Sisca, kalau kamu nggak membunuh Bertha, maka yang mati malam ini adalah kamu!"Di dalam helikopter, Pak Eko asistennya Gian memegang sebuah senapan jarak jauh.Dia membidikkan titik merah ke wajahnya Sisca.Bertha menahan tangan Sisca yang gemetaran sambil menenangkannya, "Jangan takut, ya. Ini cuman sebentar saja, kok. Sebenarnya aku sudah lama ingin menemui ayah kandungnya Hendra. Hanya saja beberapa tahun ini aku menjadi pikun. Sekarang aku sudah sadar, aku juga nggak ingin hidup lagi."Sisca terus menggelengkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca.Hendra yang mengajari Sisca cara menembak, pistol ini juga diberikan oleh Hendra. Tapi, dia sekarang malah menodongkan pistol ini ke arah ibu kandungnya Hendra."Bibi, aku nggak ... aku nggak boleh menembakmu!""Sisca, panggil aku Ibu, ya? Aku ingin mendengarnya."Sepuluh detik terakhir.Gian menghi
Tempat latihan di pangkalan Negara Amara.Di atas ring tinju, Gian menghajar satu per satu dan mereka yang diseret pergi pun sudah mendekati kelumpuhan.'Hari ini suasana hati Tuan Muda sedang buruk, jadi tidak ada satu pun orang berani menyinggungnya.'Semua bawahan yang bersiap untuk naik ke ring sangat ketakutan dan menatap Eko dengan tatapan memohon.Eko sejak kecil mengikuti Gian, bahkan berhasil lolos dari tumpukan orang mati bersama Gian. Mereka bersama-sama melewati masa sulit, meskipun mereka bukan teman dekat, kata-kata yang diucapkan Eko masih berguna.Gian langsung menyerang titik lemah lawan mainnya. Beberapa anak buah bahkan hampir saja muntah darah dan tidak ada yang berakhir baik.Eko sudah tidak sanggup melihat kondisi ini, dia berkata, "Tuan Muda, kalau mau berlatih tinju, pukul saja karung pasir. Anggota kita masih ada misi! Kalau mereka gagal karena terluka, maka Tuan Besar pasti akan ...."Gian hanya tersenyum menakutkan, kemudian memberikan sebuah serangan yang ku
Eko berkata, "Bagaimana kalau kita diam-diam kembalikan Sisca kepada Hendra, lalu ajak Hendra bekerja sama dengan kita untuk membunuh Tuan Besar."...Gian langsung menendangnya!"Memang ide yang bodoh! Apa kamu nggak punya otak? Sekarang Bertha meninggal di tangan kita, Sisca juga di tangan kita, kita sudah dikambing hitam. Menurutmu, apa Hendra masih akan percaya kalau bukan kita yang menangkap Bertha dan Sisca?"Eko berkata, "Semua itu karena Tuan Muda terlalu panik. Kalau Tuan Muda nggak begitu cepat membunuhnya, mungkin saja kita masih bisa memanfaatkan Bertha dan Sisca untuk bernegosiasi dengan Hendra.""Diskusi kepalamu! Kalau aku nggak memaksa Sisca membunuh Bertha, sekarang yang mati adalah aku! Jangan lupa Tuan Besar masih memantauku dari belakang. Dia menyerahkan Bertha kepadaku hanya untuk mengujiku saja! Lagi pula, Bertha memang pantas mati."Kehidupan Gian yang begitu suram terjadi berkat Bertha."Ta ... tapi, kalau kita nggak bekerja sama dengan Hendra, bagaimana kita me
Hendra terus bergadang hingga matanya memerah.Saat Hendra terjebak dalam kebingungan, dia tiba-tiba mendapatkan pesan grup dari Jessy."Ketua, aku sudah menemukan anak laki-laki seangkatan dengan Moonly di Panti Asuhan Mawar. Mungkin putranya Cindy juga ada di antara nama-nama ini, tapi mungkin perlu Moonly yang menunjukkannya juga."Hendra membalas, "Suruh Niko ke Kota Sela menjemputnya.""Baik."...Vila dekat gunung di Kota Sela.Tengah malam terdengar suara teriakan yang tragis!Sepasang tangan Moonly dan kaki diikat, matanya juga ditutup kain hitam. Niko yang tinggi dan kekar langsung menggendongnya ke dalam helikopter.Jessy berkata, "Niko, kamu jangan begitu kasar."Meskipun mata Moonly ditutup, dia juga bisa menyadari suara wanita yang tidak asing ini."Siapa kalian? Jessy? Apakah itu kamu? Sebelumnya kamu memukul kepalaku hingga geger! Sekarang kamu menculikku lagi? Apakah aku hutang padamu di masa lalu?"Hendra berkata, "Lepaskanlah."???Moonly langsung kebingungan. "Hendra
Jessy berkata, "Mungkin dia adalah Tuan Muda Organisasi Etios."Moonly dengan terkejut berkata, "Hebat sekali? Anak laki-laki ini?"Hendra menanyakan, "Apakah kalian pernah berinteraksi di Panti Asuhan Mawar?"Ini adalah sebuah cerita yang panjang.Sebenarnya Moonly sudah melupakan orang ini.Moonly menahan kepalanya dengan sebelah tangan, dia menatap mata cokelat muda itu sambil berpikir berkata, "Saat aku diantar ke Panti Asuhan Mawar umur sembilan tahun, Gian sudah sangat lama di sana. Karena sifatnya yang penyendiri dan pendiam, jadi nggak banyak orang yang mau mengadopsinya."Hendra menanyakan, "Kenapa marganya Reynardi?""Dia pernah menceritakan kalau dirinya dibuang di bawah hujan lebat. Lalu, dia dibawa oleh sepasang pasutri yang nggak punya anak. Mungkin ayah asuhnya marga Reynardi. Tapi, saat dia umur enam tahun, ibu angkatnya tiba-tiba hamil. Sejak sepasang pasutri itu punya anak sendiri, mereka pun nggak menyayanginya lagi, ditambahkan beban finansial menghidup dua anak, ja
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!