"Apa yang kamu katakan?!"...Dalam Cemara Praya.Setelah Sisca memberi Kentang makan, dia menggendong Kentang bersandar di sofa sambil membaca buku.Langit menjadi cepat gelap saat musim dingin di Kota Aroha.Sisca melihat jam yang menunjukkan jam enam.Dia mengelus Kentang sambil berkata, "Kamu bermain dulu, ya. Aku mau mandi."Sisca membawa kopernya ke kamar lantai dua, saat dia membuka kopernya dia baru menyadari kalau lupa membawa baju tidur.Sisca membuka lemari baju mencari kemeja pria dengan bahannya paling lembut.Setelah mandi, dia barusan berbaring dan memejamkan matanya di tempat tidur, ponselnya tiba-tiba muncul notifikasi permintaan pertemanan.Info pertemanan bernama Sharon.Sharon adalah teman asramanya di masa kuliah. Dulu hubungan mereka lumayan dekat, hanya saja setelah terlalu banyak masalah yang terjadi mengakibatkan mereka tidak berhubungan lagi.Sisca menerima permintaan pertemanannya karena kemungkinan bisa bertemu dengan Sharon di perayaan sekolah besok.Sharon
Sebuah kampung kecil di Kota Sumeda.Tika menjelaskan, "Dulu, Adrian membunuh ayahmu, jadi ibumu sangat benci Adrian. Ibumu mencari Cindy dan memintanya menjadi sakti, tapi saat itu Cindy sudah segera melahirkan. Meskipun Cindy mengasihani ibumu, tapi semua orang pasti punya keegoisan masing-masing, kebanyakan orang pasti membela keluarga sendiri. Sejahat-jahatnya Adrian, tetap saja suaminya, bahkan ayah dari anaknya.""Maka itu, saat ibumu memohon pertolongannya, meskipun Cindy sudah tergoyahkan, dia tetap saja menolak ibumu."Hendra dengan terkejut berkata, "Jadi, ibuku langsung membenci Cindy dan menukarkan anaknya Cindy?"Tika pun mengakuinya.Dia merasa bersalah ketika membahas masa lalu."Saat itu, ibumu hanya berpikir untuk balas dendam. Dia memintaku mencari tahu tanggal Cindy lahiran. Awalnya dia ingin menculik anaknya Cindy agar Cindy merasakan rasa kehilangan keluarga.""Aku bekerja sebagai perawat di rumah sakit swasta. Saat itu, aku langsung menolaknya. Cindy memang bersal
Tika diam sesaat, lalu mengeluh, "Ibumu sebenarnya orang yang baik, dia nggak akan menyerang orang yang nggak bersalah. Tapi, Adrian terlalu jahat, ditambah ibumu sangat mencintai ayahmu, dia terpaksa menggunakan cara samping untuk balas dendam."Hendra mengepalkan tangannya bertanya, "Di mana putranya Cindy? Apa sudah meninggal?""Awalnya saat aku membawa putranya Cindy kepada ibumu, dia mau membunuh anak itu. Tapi, dia tetap saja nggak rela membunuhnya, jadi dia membiarkan anak itu di bawah hujan untuk menerima takdirnya ....""Bertahun-tahun berlalu, nggak ada yang tahu hal itu selain aku dan ibumu. Cindy sampai mati pun nggak tahu kalau anak yang dilahirkannya saat itu adalah seorang putra.""Namun, ini juga termasuk karmanya Cindy karena membiarkan Adrian membunuh ayahmu. Lalu, dikarenakan Adrian mementingkan putra dibandingkan putri, Cindy dikhianati, bahkan hidupnya sangat menderita. Dia selamanya nggak akan bertemu dengan anaknya lagi.""Setiap orang yang melakukan kesalahan pa
Jam sepuluh malam.Tidak ada satu pun lampu yang menyala di Cemara Praya.Hendra minum sedikit bir, jadi Alex yang mengantarnya pulang.Saat Hendra baru masuk ke rumah, Kentang terus mengeong.Namun, setelah mengetahui semua kedendaman masa lalu dari mulut Tika, Hendra merasa tertekan, bahkan tidak menyadari sepasang sepatu perempuan di depan pintu.Hendra melonggarkan dasinya, dia mengabaikan Kentang dan langsung naik ke lantai atas dengan lampu sensor tangga yang menyala.Hendra mendorong pintu kamar dan menutupnya dengan santai, cahaya lampu di tangga pun terhalangi oleh pintu.Semua emosionalnya terkubur dalam kegelapan.Hendra merasa sedikit depresi, efek alkohol mulai bereaksi di seluruh tubuhnya hingga membuat pelipisnya merasa kesakitan. Saat dia berbaring di tempat tidur dan mau menarik selimut, tangannya langsung terhenti!Kemungkinan karena Hendra memang orang yang sangat waspada, di dalam kegelapan, dia pun langsung mencekik bagian leher dengan tepat sambil bertanya, "Siapa
Tangan besar yang melingkari pinggang belakangnya menjadi semakin kuat, dada mereka berdua saling berdempetan, detak jantung mereka kacau dalam frekuensi yang sama. Kedua jantung mereka seperti terkait dengan erat.Setelah mereka mulai susah bernapas, Hendra baru perlahan-lahan melepaskannya.Sisca menempatkan tangannya di pundak Hendra dengan tatapan yang menghindar.Namun, Hendra terus menatap bibir Sisca yang kemerahan hingga muncul nafsu yang ingin melahapnya.Saat mereka saling bertatapan, mereka hanya berhenti sedetik saja dan lanjut berciuman lagi.Dalam kamar yang panas dipenuhi dengan suara ciuman yang semakin keras dan mesra.Hendra melepaskan dasi, menciumnya sambil menanyakan dengan suara serak, "Kenapa kamu tahu aku hari ini sangat merindukanmu? Sudah berapa lama kamu menungguku?""Aku jam dua siang sudah sampai.""Kenapa nggak meneleponku untuk menjemputmu di bandara?"Saat itu, Hendra masih berada di Kota Aroha. Kalau hari ini dia tahu Sisca akan datang, dia pasti tidak
Sisca memiringkan lehernya karena merasa geli, dia berkata, "Kenapa kamu semakin lama semakin mirip dengan Kentang? Suka menggangguku saat aku sedang melakukan sesuatu."Hendra menatap wajah sampingnya yang indah menjawab, "Mungkin aku dan Kentang sama-sama sangat mencintai majikannya."Sisca mematikan kompor mengeluarkan sayur dan telur.Dua porsi mi dengan telur dan sayur yang bergizi sudah siap dimakan."Bawa ke sana."Hendra tidak membawa mi itu, dia malah tetap merangkul pinggangnya sambil bersandar di pundaknya berkata, "Sisca, ayo kita menikah."Hendra sudah tidak sabar untuk hidup bahagia.Sisca hanya memasak mi dengan memakai kemejanya saja sudah membuat Hendra terjebak dalam gambaran yang bahagia.Hendra bahkan berilusi kalau mereka sudah mulai kehidupan pernikahan.Sisca sedikit tercengang, dia menolehkan kepalanya menatap Hendra berkata, "Tapi, kartu keluargaku ada di tangan ayahku. Sebelum kita menikah, kita harus bilang kepada ayahku."Hendra menganggukkan kepala berkata,
Hendra menahan pinggangnya dan menggendongnya. Kemeja yang tadinya tertumpuk di pinggang langsung terjatuh ke lantai.Seluruh tubuhnya menjadi sangat dingin.Tangan Sisca yang dirangkul di lehernya menjadi lebih tegang, mereka pun lanjut berciuman dengan postur digendong.Setelah lama terpisah, percikan api bisa dengan mudah menyulut api yang tidak dapat dipadamkan."Bam!" Suara benturan ringan.Sisca ditahan di dinding kulkas dua pintu, punggungnya tiba-tiba terasa sangat dingin hingga membuatnya bergetar.Cahaya di dapur sangat gelap, jendela selalu ditutup dengan tirai. Vila di daerah sini adalah vila tunggal, jadi sepanjang hari sangat privasi.Kulkas warna gelap membuat kulit Sisca terlihat lebih putih cerah.Hendra benar-benar kehilangan kendali.Sepasang tangan Sisca yang putih itu dililit di belakang leher Hendra, jari tangan ditekan hingga memutih, saraf di punggung tangan pun sedikit tegang.Di dapur yang hening, suara napas mereka berdua terdengar sangat memalukan.Leher Sis
Namun, Hendra tidak keduanya, dia tidak tertarik dengan kegiatan seperti ini.Terutama Sisca ada di sisinya, dia lebih tidak berniat untuk menghadiri perayaan sekolah.Sisca bertanya dengan bingung, "Kamu nggak pergi? Tapi aku sudah janji dengan Nancy untuk pergi."Hendra menahan punggung Sisca, lalu dirinya bergerak maju. Kelembutan tadi sudah menghilang sepenuhnya, Hendra berkata, "Aku pergi kalau kamu pergi."Kaki Sisca tegang hingga membuatnya hampir pingsan....Keesokan siang.Cahaya matahari yang terang menyinari tempat tidur besar.Saat Sisca masih tidur, dia merasa gatal di bagian wajahnya. Awalnya dia mengira ulah Hendra, saat Sisca mendorongnya, dia malah menyentuh tubuh yang dipenuhi dengan bulu.Sisca membuka matanya, ternyata Kentang melompat ke atas kasur dan menjilat wajahnya dengan berani.Sisca langsung menjauhkannya.Kentang sangat manja terhadap Sisca. Saat Sisca tidak mengizinkannya menjilat wajah, dia langsung berjalan ke lengan Sisca.Sisca berbaring sambil berpi
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!