Hendra duduk di dalam mobil dengan lesu.Tatapannya penuh dengan kekecewaan.Dia berpikir dia pasti bisa menemukan Sisca kali ini.Namun, dia dikecewakan lagi.Ternyata, Betty bukan Sisca.Hendra bersandar di kursinya dan perlahan memejamkan mata.Ponselnya berdering untuk waktu yang lama. Baru setelah itu, dia cukup tenang untuk menjawab telepon.Peneleponnya dari Cemara Praya.Begitu telepon tersambung, Angel bertanya, "Ayah ke mana? Kenapa belum pulang?""Sebentar lagi.""Cepat, ya. Ada guntur di luar, Angel takut. Hujannya deras, Ayah bawa payung nggak? Apa perlu Angel jemput di halaman?""Nggak perlu, kamu tunggu di kamar saja. Ayah akan sebentar lagi sudah pulang.""Baiklah. Ayah, hati-hati saat mengemudi.""Oke."Setelah menutup telepon, Hendra mengemudikan mobil.Di tengah hujan, mobil Maybach hitam melaju dengan kencang.Sebuah truk melaju dari arah depan sambil menyalakan lampu sein.Saat itu, Hendra bahkan ingin menabrak truk tersebut.Namun, suara Angel terngiang di telinga
Sisca memesan banyak makanan untuk Angel.Angel kekenyangan. Dia mengusap perut buncitnya seraya bertanya, "Ibu mau membuatku jadi gemuk?"Sisca mengambil tisu untuk mengelap mulut Angel yang berminyak.Dia menatap lurus padanya dengan penuh cinta kasih.Setelah berpisah selama 1 tahun, Angel sudah jauh lebih tinggi. Pertumbuhan anak kecil sangat cepat.Namun, wajah Angel tampak lebih imut dari anak seumurannya.Merasakan tatapan ibunya, Angel menyodorkan sebatang kentang goreng padanya.Sisca membuka mulut dan makan kentang itu."Ke mana saja Ibu dalam setahun ini? Angel dan Ayah sangat merindukan Ibu."Setelah dipikir-pikir, Sisca menjawab, "Hhmm ... ada banyak yang terjadi dalam setahun ini, sulit untuk diceritakan semuanya sekarang. Ibu bukan sengaja nggak mau pulang untuk ketemu kamu."Dalam setahun terakhir, dia menjalani perawatan dan pemeliharaan di Negara Marika.Proses perawatan akhirnya selesai belum lama yang lalu.Saat baru tiba di Negara Marika, dia sangat merindukan Ange
Angel menganga karena kaget. "Ibu adalah Kak Betty?"Melihat Sisca mengangguk, Angel lebih terkejut lagi.Detik berikutnya, dia memeluk Sisca seraya berteriak kegirangan, "Ah! Ibu, minta tanda tangan! Aku harus beri tahu teman-teman sekolahku, aku berhasil bertemu dengan idolaku!"Sisca tercengang. "Temanmu juga pernah dengar lagu Ibu?"Angel mengangguk. "Banyak yang sudah dengar lagu 'Cinta Satu Inci'. Lagu ini bahkan diputar di radio sekolah kami! Jangan-jangan Ibu merindukanku saat menyanyikan lagu itu?""Tentu saja, Ibu merindukanmu setiap saat.""Astaga! Aku hebat sekali!"Sisca dan Angel menghabiskan waktu bersama-sama sepanjang hari.Sisca juga membelikan banyak barang untuk Angel.Pada akhirnya, mereka bertiga tiba di gerai Chanel.Nancy bertanya, "Sisca, kamu mau beli tas?"Sisca menatapnya seraya tersenyum. "Bukankah Nona Nancy hobi beli tas? Ayo masuk dan pilih satu, bebas yang mana saja. Hari ini, aku bayar.""Astaga! Ah! Sisca, aku cinta kamu! Terima kasih!"Nancy telah ba
Hendra duduk di sana dalam kondisi tertegun untuk waktu yang lama.Jantungnya berdebar kencang.Sampai Angel meraih lengannya dan mengguncangnya. "Ayah, apa yang kamu pikirkan? Jangan sedih. Walaupun aku ikut ibu, aku akan sering pulang untuk menemuimu!"Hendra tiba-tiba sadar kembali dan menatap si kecil itu untuk memastikan lagi. "Kamu benar-benar ketemu ibu?"Beberapa detik yang lalu, Hendra sampai mengira dia sedang berhalusinasi.Angel mengangguk dengan serius. "Iya. Aku, ibu dan mami menghabiskan sepanjang hari berbelanja banyak barang, juga makan besar dua kali. Oh iya, kami juga berfoto bersama."Dia mengeluarkan ponsel kecil dari saku kecilnya.Hendra yang membelikannya untuknya.Dia membuka album foto dan menyerahkannya pada Hendra. "Ini, kami mengambil banyak foto."Dalam foto tersebut, dia dan Angel saling bertatapan dengan sangat bahagia.Sinar matahari di luar jendela dari lantai ke langit-langit menyinari tubuhnya dengan cahaya keemasan yang samar.Mungkin karena penyaki
Hendra berkata dengan lembut, "Iya."Angel mengucapkan beberapa patah kata lagi dengan cemas, "Ayah, kalau ibu menolakmu, kamu jangan marah, ya. Kamu harus membujuk ibu. Wanita itu suka dibujuk. Kalau kamu marah, wanita hanya akan semakin mengabaikanmu.""Hm, kapan kamu jadi begitu cerewet? Mandilah."Angel mengerutkan kening dan mendidiknya seperti orang dewasa. "Ayah, kamu mulai nggak sabaran lagi. Kok bisa berpikir anak kecil cerewet?""..."Angel berlari ke lantai atas dengan sandal bebek kuning kecil itu.Hei, wajar kalau pria terus terang seperti ini tidak bisa mendapatkan ibunya, bahkan Angel sendiri menganggap ayahnya tidak imut....Di lantai bawah, Hendra sedang duduk di sofa dengan ponsel Angel di tangannya.Dia menekan pesan yang dikirim oleh "Kak Betty".Hendra pun membantu Angel membalas pesan: "Iya, sudah pulang."Saat Sisca menerima pesan ini, dia tidak terlalu memikirkannya dan mengirim pesan lain: "Kamu sudah bermain sepanjang hari, lelah nggak? Tidurlah lebih awal. B
Hendra menekan pesan suara lima detik.Suara Sisca yang merdu keluar dari ponsel. "Ibu baru saja pergi lihat kartun favoritmu akan dirilis Senin depan, kebetulan kamu sedang liburan, jadi ayo kita pergi menontonnya bersama Senin depan. Selamat malam, sayang."Hendra mendengarkan suara lima detik ini beberapa kali.Sampai Angel datang setelah mandi sambil mengenakan piama kartun. "Ayah, aku mau tidur. Bisakah ayah berikan ponselku?"Hendra mengembalikan ponsel padanya dengan wajah tenang.Dia juga berpesan secara khusus, "Ibumu sudah tidur, jadi jangan kirim pesan lagi di malam hari."Angel mengerucutkan bibirnya. "Tapi aku belum berbicara dengannya. Dia mau telepon. Ayah, apa kamu cemburu pada ibu?""Nggak, kesehatan ibumu sedang tidak baik. Usahakan jangan mengganggunya di malam hari.""Oh, oke," kata Angel dengan riang. "Besok siang aku akan cari ibu lagi."Angel menekan WhatsApp dan menelusurinya untuk waktu yang lama.Hei, kenapa riwayat obrolan antara dia dan ibunya hilang?"Ayah,
Sisca berbicara dengan lebih sopan, tetapi dia jelas menolaknya."Apa kamu benar-benar nggak mau memikirkannya lagi? Kurasa upah yang akan perusahaan kami berikan jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain.""Maaf, saat ini aku nggak mempertimbangkannya."Segera setelah panggilan diakhiri, terdengar suara ketukan di pintu."Hannah, ini aku."Sisca berdiri dan membuka pintu. "Kak Caleb, ada apa?""Aku ingin tanya apa rencanamu. Kemarin malam Tuan Matthew menelepon dan bertanya kapan kita akan kembali ke Kota Sela.""Mungkin saat ini aku nggak bisa pergi. Semalam aku memberi tahu Angel kalau aku akan mengajaknya menonton film Senin depan. Ditambah lagi aku nggak tahu bagaimana menyelesaikan masalah hak asuh Angel. Kalau Angel memilihku, aku akan memperjuangkan hak asuh dengan Hendra."Caleb mengangguk. "Ya, aku mengerti. Bagaimanapun, dia adalah putri kandungmu dan sulit untuk memutuskan hubungan darah ini, tapi bagaimana kalau Angel memilih ayahnya?"Sisca juga sudah pernah memikirk
Nancy memeluk Sisca dan berkata, "Itulah yang kuinginkan. Aku nggak ingin melakukan pekerjaan ini satu hari pun lagi."Melihatnya begitu murung.Sisca bertanya, "Kamu bertengkar sama Pak Zayn?"Nancy menggelengkan kepalanya. "Nggak, pada dasarnya kita menikah untuk bisnis. Ibu mertuaku selalu menyuruhku melahirkan anak, begitu pula ibuku. Tapi bagaimana dua orang tanpa perasaan bisa punya anak?"Bukannya Nancy sok, saat rantai modal Grup Gwen terputus, ayah kandungnya yang jatuh cinta pada uang langsung mengirimnya ke tempat tidur Zayn.Alasan Zayn menikahinya adalah karena dia cantik, memiliki pendidikan yang bagus dan bisa mempertahankan diri sendiri.Sayangnya pernikahan karena keuntungan bersama ini terlihat indah di luar, tetapi hancur di dalam.Pantas saja kalau suatu saat pernikahan ini tiba-tiba kacau.Karena pernikahan tanpa perasaan ibarat bangunan tanpa fondasi, jadi cepat atau lambat akan runtuh.Sisca juga seorang wanita, jadi dia tentu saja bisa mengerti. "Kalau sudah ngg
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!