Kanker paru-paru ....Hendra memegang erat buku harian hingga jari tangannya pucat.Setiap kata Sisca bagaikan pukulan keras pada hatinya.Dia merasa jantungnya seperti hancur dan kesakitan membuatnya sulit untuk bernapas.Selama 6 tahun dia tidak berada di sisi Sisca.Sisca sebagai Ibu janda diperas oleh atasan dan menahan depresi .... Akan tetapi, hal yang membuat Hendra menyedihkan adalah ini hanya beberapa kata-kata yang tercatat dalam buku hariannya.Hal yang lebih menyedihkan adalah dia tidak mencatat kesedihan hatinya.Hendra tidak berani membayangkan betapa pahit dan betapa sulitnya Sisca.Dia memegang buku harian itu, bahkan tidak berani melanjutkannya.Setiap kata-katanya bagaikan pisau tajam yang tidak berhenti menyayatnya.Sisca tidak berhenti meminta maaf padanya dan merasa bersalah, tidak berhenti ... mengatakan maaf padanya.Namun, sekarang minta maaf ini bagaikan pisau yang mengiris satu per satu dan menusuk pada titik paling lemah di dadanya.Ponsel berdering.Layar me
Hendra menundukkan kepala untuk menatapnya dengan ekspresi yang sangat tenang.Terakhir Angel memegang tangannya. "Ayah, kenapa tanganmu begitu dingin?"Dia berjongkok dan saling bertatapan dengan Angel.Setelah menelan air liur beberapa kali, barulah Hendra berkata secara paksa.Dia berkata dengan suara yang sangat serak, "Sekarang ibumu masih belum bisa menerimaku."Angel mengangkat tangan kecil untuk mengelus kepala Hendra. "Ayah, kamu jangan sedih, tunggu lain kali saat aku bertemu dengan Ibu, aku bakal bantu kamu merayunya. Ibu berhati lembut, sehingga pasti bakal menerimamu. Dia menyukai kamu, jadi Ayah jangan berkecil hati."Hendra hanya menatap padanya.Wajah Sisca mini ini.Matanya agak memerah dan bertahan selama beberapa detik barulah berkata, "Baik.""Ayah, kenapa kamu menangis?""Tidak, tadi tertiup angin.""Oh, baiklah. Ayah, aku sudah mau tidur, apa aku boleh bawa si Kentang untuk tidur bersama?""Boleh."Angel menggendong si Kentang yang gemuk dan berkata pada Hendra, "
Satu orang dewasa dan seorang anak duduk di seperti itu ruang tamu.Entah berapa lama kemudian, Angel tertidur bersandar pada pangkuan ayahnya.Hendra berdiri dan menggendongnya ke lantai atas.Angel berbaring pada pundaknya dan secara tidak sadar mengigau, "Ibu ...."Dia bantu menyelimuti Angel, lalu meletakkan botol yang berisi batu karang dan cangkang yang berwarna-warni di meja samping ranjang.Ini adalah hadiah terakhir dari Sisca untuk anaknya.Hendra kembali ke ruang baca.Kemudian, membalikkan buku harian itu lagi.Terdapat wasiat pada halaman terakhir buka harian. Wasiatnya sangat singkat, hanya satu kalimat."Aku berharap Angel bisa hidup gembira bersama ayahnya."Hanya kalimat ini, kata hal lain....Pada pekan terjadi sesuatu pada Sisca ini, Hendra bekerja seperti biasa dan kerja lembur dari pukul 9 dan pulang pukul 10 malam.Suasana hatinya sangat stabil seperti tidak terjadi apa-apa.Pada malam Sisca melompat ke laut, Tim SAR mencarinya dari tengah malam hingga keesokan s
Saat dia keluar dari kantor.Nancy meneleponnya. "Kapan Hendra mau mengadakan upacara pemakaman Sisca?""Nggak jadi.""Apa?" Terdengar suara Nancy yang terkejut.Zayn berbicara dengan nada bicara yang sangat tenang, "Sekarang dia nggak ada bedanya dengan iblis gila. Dia sama sekali nggak menerima kematian Sisca. Dia merasa Sisca masih belum mati, buat apa mengadakan upacara pemakaman?""..."Nancy menenangkan diri sejenak, tetapi masih juga merasa marah. "Apa dia berharap Sisca nggak bisa mati dengan tenang? Nggak mengadakan upacara pemakaman, bahkan nggak ada kuburan. Selama ini Sisca hidup susah payah, apa setelah meninggal masih saja nggak punya tempat huni yang menetap?""Aku takut Hendra bertindak bodoh. Sekarang dia terlihat seperti nggak terjadi apa-apa, tetapi dia semakin tenang, maka semakin bahaya."Beberapa hari ini Nancy juga selalu bermimpi tentang Sisca.Sungguh, entah apa yang terjadi jika Angel mengetahui kenyataannya....Saat Hendra pulang ke Cemara Praya sudah pukul
Setelah sarapan, mereka berdua berangkat ke tempat kerja.Setelah membawa Angel ke kantor, Hendra mengambil beberapa makanan dan minuman kepadanya."Ayah sudah mau kerja, kalau aku bosan bakal main game sendirian. Nanti tunggu Ayah ada waktu senggang, baru bawa aku jalan-jalan di taman.""Ya! Ayah, kamu cepat pergi kerja saja, kamu main game sebentar."Dia menggendong tas kecil yang berisi penuh dengan permainan.Ada tablet, ada Barbie, juga ada si Kentang.Hendra agak sibuk dengan rapat pada pagi hari, juga bukan berada di kantor terus.Angel menoleh ke arah luar.Perusahaan ayah sangat luas!...Pagi-pagi, grup gosip perusahaan sudah meledak."Waduh! Kenapa Pak Hendra bawa anak ke kantor?""Bukannya Pak Hendra masih lajang? Sejak kapan sudah menikah? Kenapa aku nggak tahu?""Berita besar seperti apa yang telah aku lewati? Astaga ... apa Pak Hendra sudah ada yang punya?""Apa mungkin pernikahan yang tersembunyi? Sepertinya orang kaya memang suka menikah secara diam-diam ....""Kelihat
Semua orang tercengang."Ternyata ada wanita yang menolak pria lajang seperti Pak Hendra?""Apa ibumu adalah wanita yang sangat, sangat cantik?""Sulit dibayangkan, wanita seperti apa bisa menolak pria yang sulit didapat seperti Pak Hendra!"Kristin memegang berdiri di samping dan tidak tahan mencibir."Anak kecil yang nggak terdidik dengan baik, malahan berbohong."Angel menoleh ke arah Kristin. "Aku nggak bohong."Kristin menatapnya dengan tatapan ejek. "Ibumu sudah mati, bagaimana mungkin Kak Hendra melamarnya? Melamar sama siapa? Sama hantu?""Kamu omong sembarangan! Ibuku masih baik-baik saja, bagaimana mungkin mati? Aku tahu kamu suka ayahku, tapi ayahku hanya menyukai ibuku. Dia nggak menyukaimu, jadi kamu iri sama ibuku!""Heh, apa aku perlu iri sama seseorang yang sudah mati?""Wanita jahat! Kamu jangan mengutuk ibuku! Ibuku masih belum mati!" Angel sangat kesal dan wajah kecilnya menjadi merah. Dia berteriak membentak pada Kristin."Dia sudah mati, apa perlu aku mengutuknya?
Kristin berdiri di sana enggan meninggalkan perusahaan.Billy menarik lengannya keluar dari perusahaan. "Apa kamu masih mau buat ribut di sini?"Saat melewati Hendra.Billy meminta maaf, "Tunggu aku pulang bakal memberi pengajaran padanya. Terkait hal Sisca ... kamu jangan terlalu sedih!"Setelah kakak beradik itu meninggalkan perusahaan.Saat Hendra membalikkan tubuh, langsung melihat mata Angel yang berlinang air mata."Ayah, apa benar seperti yang dikatakan wanita jahat itu?""Dia iri sama ibu, sehingga berbohong.""Kalau begitu, aku mau telepon sama Ibu. Aku merindukannya ...."Usai berbicara, dia menelepon Sisca dengan jam tangan pada pergelangannya."Angel ...."Hendra ingin menghentikannya, tetapi sudah terlambat.Sebab, ponsel Sisca berdering.Ponselnya berada di dalam saku Hendra.Angel menoleh ke arahnya dengan bingung. "Ayah, aku menelepon Ibu, kenapa ponselmu yang berdering?"Hendra terdiam."Apa Ibu benar-benar sudah mati?"Hendra tidak menghiraukan ponsel yang berdering,
Musim panas di Kota Aroha cuacanya tidak menentu.Dia kurang beruntung. Saat tiba di lereng gunung, langsung hujan lebat.Dulu Sisca juga berlutut di tengah hujan seperti ini. Dia melangkah sambil bersujud dan meminta pengampunan darinya.Kemudian, dia benar-benar telah memaafkannya.Mungkin doa benar-benar akan terkabul kalau ikhlas.Tuhan juga benar-benar bisa mendengarkan doanya.Hendra juga seperti ini. Dia mendaki selangkah demi selangkah ke puncak gunung....Di Kuil Merbau.Muridnya terburu-buru dan hampir saja menabrak pendeta kuil."Kenapa begitu terburu-buru?""Guru, tadi aku lihat ada seseorang berlutut di tengah hujan di kaki gunung. Dia bersujud di sepanjang jalan. Aku lihat tampak putus asa, sehingga menasihatinya, tapi dia enggan pergi. Hujan selebat ini, kalau terjadi sesuatu di depan kuil, bakal gawat ...."Pendeta kuil mengerutkan kening. "Ambilkan payung, biar aku pergi lihat."...Sebuah payung besar berwarna kuning menghalang hujan di atas kepala Hendra.Pendeta ku
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!