Sisca berdiri di luar pintu dan menenangkan diri untuk waktu yang lama.Dia tidak berani memikirkan apa yang akan terjadi pada Angel kalau dia memberi tahu Angel bahwa mulai sekarang dia akan mengunjunginya setengah bulan sekali.Dia membuka album foto di ponselnya dan melihat beberapa foto bersama, kedua matanya menjadi hangat.Ada beberapa hal yang akan dikenang selamanya.Sama seperti foto bersama ini, dia tidak pernah berani membayangkan dirinya dan Hendra bisa memiliki momen serasi seperti itu sebelumnya....Pagi selanjutnya.Nancy datang ke rumah sakit untuk menemui Angel. Zayn juga datang.Nancy membelikan pohon Lego untuk Angel. "Nak, kamu sangat bosan di bangsal. Kalau bosan, mainkan saja pohon lego yang Mami belikan untukmu."Angel mengambil Lego tersebut dan berkata dengan mata berbinar, "Wah! Mami, kamu sangat menyayangiku! Terima kasih!"Zayn berdiri di samping dan berdeham. "Meskipun Mami memilih ini, tetap saja dia menggunakan uang Papi. Kok nggak berterima kasih padaku
Angel akan tinggal di rumah sakit selama beberapa hari, jadi Sisca pulang dan membawa beberapa pakaian ganti.Dua hari terakhir ini, Angel sangat bahagia karena orang tuanya ada bersamanya.Mungkin karena Angel sangat berisik di siang hari, dia cepat tertidur di malam hari.Sisca menatap wajah si kecil yang tertidur dan mendesah pelan.Dia mengeluarkan buku catatan dan pena dari tasnya dan menuliskan permintaan pertama.Kemungkinan Hendra tidak akan mengizinkannya menemani Angel melihat Laut Bonami lagi.Dia telah mengetahui keberadaan Angel dan merampas hak asuh Angel.Sisca tidak punya "rahasia" untuk mengancamnya.Akan tetapi, bagaimana mungkin seseorang bisa hidup tanpa satu atau dua penyesalan?"Ceklek."Pintu bangsal dibuka dan Hendra sudah kembali.Sisca langsung menutup buku harian itu dan memasukkannya kembali ke dalam tas.Dia bergegas menyembunyikan buku hariannya, tetapi lupa kalau ponselnya masih menyala.Sekilas Hendra melihat Sisca sedang menelusuri aplikasi lowongan di
Dia memendam kemarahan dan keengganan di dalam hatinya, lalu mendongak dan berkata pada Angel, "Maaf, aku yang seketika pikun, apa kamu bisa memaafkan Bibi?"Angel mengatupkan bibir sambil menatap bibi jahat ini dan berkata tanpa segan, "Nggak bisa.""Kamu ...."Kristin baru saja mau marah.Billy meraih lengannya dan menghentikannya.Hendra tiba-tiba berkata, "Meminta maaf setelah berbuat kesalahan adalah kewajibanmu. Orang lain juga punya hak untuk menolaknya. Kristin, aku nggak mempermasalahkan ini karena memandang kakakmu. Kalau ada lain kali, kakakmu juga nggak berguna."Pria itu menegur dengan nada bicara santai dan mengintimidasi orang yang mengambil tempat duduk.Kristin menundukkan kepala dan tidak berani bersikap kurang ajar lagi.Billy berkata, "Hendra, terima kasih sudah memaafkan Kristin. Kelak aku pasti akan mendidiknya dengan ketat, agar dia nggak bertindak sembarangan."...Billy dan Kristin keluar dari rumah sakit.Kristin segera menunjukkan sikap dirinya dan membentak
Billy menarik tangannya dan berkata dengan ekspresi dingin, "Aku nggak bakal membantumu!""Billy, kamu rela berdiri di belakang orang lain itu urusanmu, tapi kamu nggak punya hak untuk mengubahku menjadi pengecut seperti dirimu!"Usai berbicara, Kristin membalikkan tubuh dan meninggalkannya dengan marah.Billy yang berdiri di samping mobil melihat punggung kepergian Kristin dengan penuh khawatir.Dia benar-benar takut Kristin akan menanjak jalan yang salah.Jika hari itu benar-benar mendatang, dia mungkin tidak mampu menyelamatkan adiknya itu.Billy bersandar di dalam mobil dan merasa hatinya sangat lelah.Saat dia membuka laci dan ingin mengambil rokok, jari tangannya menyentuh selembar foto.Fotonya tidak utuh, karena sudah digunting, sehingga hanya tersisa setengah.Sebenarnya di dalam foto ada tiga orang.Dia, Sisca dan Hendra.Ini adalah satu-satunya foto antara dia dan Sisca, tetapi juga terdapat Hendra.Saat itu, dia foto bersama Hendra saat lulusan doktor, sedangkan Sisca berga
Tiba di samping mobil.Sisca agak ragu-ragu, tidak tahu apakah harus naik ke mobil bersama mereka.Angel yang sudah masuk mobil terus memanggilnya, "Ibu, cepat masuk mobil! Di luar sangat panas."Dia melirik Hendra.Pria itu berkata dengan mendalam, "Masuk mobil saja dulu, tunggu tiba di Cemara Praya baru kita bicarakan."Dengan begitu, Sisca menaiki mobil mereka dan merasa gelisah di sepanjang jalan.Angel menarik tangannya. "Ibu, kita mau ke mana? Apa mau ke rumah Ayah?""Ya, ke rumah Ayah.""Tapi, aku nggak bawa Patrick Star.""Sudah, saat aku tukar baju di rumah sudah memasukkannya ke koper. Semua barangmu ada di bagasi belakang."Angel menatapnya dengan mata terbelalak, lalu tiba-tiba bertanya, "Bagaimana dengan barang-barangmu?"Tatapannya yang polos membuat Sisca tidak tega berbohong padanya."Aku ... aku juga membawa barang-barangku."Anak ini seolah-olah tidak percaya, sehingga bertanya padanya dengan bibir terkatup, "Apa benar?"Sisca hanya mengiakannya, lalu mengalihkan topi
Hendra benar-benar khawatir Angel akan sangat sulit beradaptasi dengan kehidupan tanpa Sisca, tetapi cepat atau lambat, dia harus menghadapi hal ini."Hubungannya makin dalam akan makin menyedihkan."Artinya adalah dia sudah memutuskan untuk bertindak kejam.Alex juga tidak bisa berkomentar. Bagaimanapun, Hendra juga punya alasan tersendiri untuk berbuat seperti ini.Hendra dan Alex juga masuk ke dalam vila.Di dalam vila, Angel melirik ke kiri kanan dengan mata lebar. Jelas tatapannya penuh rasa penasaran.Namun, dia juga takut Sisca akan meninggalkannya, sehingga tidak berani ke mana-mana. Tangan kecilnya memegang erat jari tangan Sisca.Setelah mengelilingi ruang tamu yang luas.Sisca bertanya dengan lembut, "Angel, apa kamu suka tempat ini? Di sini ada Ayah, ada kucing oren yang kamu sukai. Selain itu, bukannya kamu suka main ayunan? Di taman ada ayunan dan luncuran, kelak nggak ada anak lain akan merebut ayunan denganmu, terserah bagaimana kamu memainkannya. Apa kamu merasa gembir
"Maaf, Angel."Sisca mengeraskan hati dan mengesampingkan tangan Angel dengan kuat.Dia keluar dari vila dengan cepat."Ibu!"Angel ingin mengejarnya, tetapi ditahan oleh Hendra."Lepaskan aku! Lepaskan aku! Orang jahat!"Dia mengangakan mulut kecilnya untuk menggigit tangan Hendra.Dia menggigit dengan kuat.Namun, Hendra sama sekali tidak merasakannya.Sebelumnya Sisca sudah memanggil taksi. Sekarang mobilnya sudah tiba dan berhenti di depan vila.Dia menoleh Angel di belakang untuk terakhir kalinya. Seiring dengan air matanya mengalir, dia membuka pintu mobil dengan kejam."Pak Sopir, ayo berangkat!"Taksi perlahan meninggalkan Cemara Praya.Sisca duduk di kursi belakang dan menangis perlahan dengan bibir terkatup.Di sisi Cemara Praya, Angel ingin mengejar keluar.Dia menangis sambil berlari.Berkenaan dengan berlari terlalu cepat, dia tersandung dan terjatuh."Ibu ... hiks, hiks, hiks, hiks .... Pembohong!"Hendra berjongkok dan berkata padanya, "Kelak dia bakal datang menjengukmu
Selamanya?Selamanya terlalu lama.Saat itu, Sisca juga bilang akan mencintai dia untuk selamanya dan bersama selamanya.Bagaimana dengan kemudian? Kata "selamanya" seperti kembang api indah yang lenyap dengan cepat.Hendra menatap wajah imut Angel dan berkata dengan tulus padanya, "Aku nggak pernah berpikir akan begitu lama, tapi setidaknya sekarang aku nggak bisa memaafkannya."Mata Angel agak merah dan berkata dengan pipi yang menggembung, "Tapi, aku merasa Ibu juga sangat sedih. Kalau suruh dia pilih salah satu di antara Nenek dan Ayah, lalu Ibu memilih Nenek, meskipun Ibu bersalah pada Ayah, saat itu Ibu pasti juga sangat sedih."Tidak disangka, Angel yang masih begitu kecil ternyata begitu paham tentang kesengsaraan dalam memilih.Ya, bagaimanapun, memilih salah satu selalu benar, juga selalu salah.Saat itu, meskipun Sisca tidak mengemukakan diri untuk menunjuknya, Adrian tetap akan mengandalkan status sebagai gubernur Kota Mulo untuk memenjarakannya.Akan tetapi, dia bukan oran
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!