Hendra benar-benar khawatir Angel akan sangat sulit beradaptasi dengan kehidupan tanpa Sisca, tetapi cepat atau lambat, dia harus menghadapi hal ini."Hubungannya makin dalam akan makin menyedihkan."Artinya adalah dia sudah memutuskan untuk bertindak kejam.Alex juga tidak bisa berkomentar. Bagaimanapun, Hendra juga punya alasan tersendiri untuk berbuat seperti ini.Hendra dan Alex juga masuk ke dalam vila.Di dalam vila, Angel melirik ke kiri kanan dengan mata lebar. Jelas tatapannya penuh rasa penasaran.Namun, dia juga takut Sisca akan meninggalkannya, sehingga tidak berani ke mana-mana. Tangan kecilnya memegang erat jari tangan Sisca.Setelah mengelilingi ruang tamu yang luas.Sisca bertanya dengan lembut, "Angel, apa kamu suka tempat ini? Di sini ada Ayah, ada kucing oren yang kamu sukai. Selain itu, bukannya kamu suka main ayunan? Di taman ada ayunan dan luncuran, kelak nggak ada anak lain akan merebut ayunan denganmu, terserah bagaimana kamu memainkannya. Apa kamu merasa gembir
"Maaf, Angel."Sisca mengeraskan hati dan mengesampingkan tangan Angel dengan kuat.Dia keluar dari vila dengan cepat."Ibu!"Angel ingin mengejarnya, tetapi ditahan oleh Hendra."Lepaskan aku! Lepaskan aku! Orang jahat!"Dia mengangakan mulut kecilnya untuk menggigit tangan Hendra.Dia menggigit dengan kuat.Namun, Hendra sama sekali tidak merasakannya.Sebelumnya Sisca sudah memanggil taksi. Sekarang mobilnya sudah tiba dan berhenti di depan vila.Dia menoleh Angel di belakang untuk terakhir kalinya. Seiring dengan air matanya mengalir, dia membuka pintu mobil dengan kejam."Pak Sopir, ayo berangkat!"Taksi perlahan meninggalkan Cemara Praya.Sisca duduk di kursi belakang dan menangis perlahan dengan bibir terkatup.Di sisi Cemara Praya, Angel ingin mengejar keluar.Dia menangis sambil berlari.Berkenaan dengan berlari terlalu cepat, dia tersandung dan terjatuh."Ibu ... hiks, hiks, hiks, hiks .... Pembohong!"Hendra berjongkok dan berkata padanya, "Kelak dia bakal datang menjengukmu
Selamanya?Selamanya terlalu lama.Saat itu, Sisca juga bilang akan mencintai dia untuk selamanya dan bersama selamanya.Bagaimana dengan kemudian? Kata "selamanya" seperti kembang api indah yang lenyap dengan cepat.Hendra menatap wajah imut Angel dan berkata dengan tulus padanya, "Aku nggak pernah berpikir akan begitu lama, tapi setidaknya sekarang aku nggak bisa memaafkannya."Mata Angel agak merah dan berkata dengan pipi yang menggembung, "Tapi, aku merasa Ibu juga sangat sedih. Kalau suruh dia pilih salah satu di antara Nenek dan Ayah, lalu Ibu memilih Nenek, meskipun Ibu bersalah pada Ayah, saat itu Ibu pasti juga sangat sedih."Tidak disangka, Angel yang masih begitu kecil ternyata begitu paham tentang kesengsaraan dalam memilih.Ya, bagaimanapun, memilih salah satu selalu benar, juga selalu salah.Saat itu, meskipun Sisca tidak mengemukakan diri untuk menunjuknya, Adrian tetap akan mengandalkan status sebagai gubernur Kota Mulo untuk memenjarakannya.Akan tetapi, dia bukan oran
Hendra menggenggam ponsel duduk di sofa dan ekspresi wajahnya agak tegang.Selama ini Sisca alergi berat terhadap alkohol, bisa-bisanya dia pergi minum di bar?Koki yang bernama Pak Zeon bertanya, "Pak Hendra, apa yang ingin Anda dan anak Anda makan pada malam ini?"Hendra kurang selera dan bertanya pada Angel yang sedang bermain lego, "Angel, mau makan apa?"Anak kecil ini berpikir sejenak. "Hmm .... Aku mau makan udang dikukus sama telur.""Kalau begitu, aku masak udang kukus telur. Kalau kalian nggak ada pesanan spesial, aku bakal memasak sesuai menu hari ini."Hendra mengangguk.Angel membawa petunjuk lego dan bertanya, "Ayah, aku nggak ngerti langkah berikutnya, bagaimana memasangnya? Kamu bantu aku."Hendra termenung, sehingga tidak kedengaran.Terakhir Angel mendorong kakinya. "Ayah, ternyata kamu juga bisa bengong?""..."Akhirnya Hendra tersentak, lalu menyambut petunjuk dan bantu Angel menyelesaikan langkah berikutnya.Angel menatapnya dan tiba-tiba bertanya, "Ayah, tadi kamu
"Kakak tampan ... aku nggak punya suami .... Apa kamu mau ... erg ... minta kontak WhatsApp?"Seseorang bersendawa.Ekspresi wajah Zayn sontak menjadi muram!Jelas Nancy sudah mabuk dan tidak mengenali siapa Zayn!Di sisi lain, Sisca ... jauh lebih mabuk daripada Nancy.Sisca memegang botol minum dan berdiri dengan terhuyung-huyung, lalu berjalan ke arah panggung di bar.Dia bergumam dengan suara kecil, "Apa yang kamu nyanyikan .... Nggak enak didengar ...."Ketika melihat situasi ini, Nancy sangat antusias. "Sisca, kamu cepat pergi nyanyi. Nyanyianmu jauh lebih bagus dibanding mereka!""Haha ... kamu juga berpikir begitu? Aku juga berpikir begitu ...."Sisca memegang botol minum sambil berjalan dengan terhuyung-huyung menuju panggung.Di panggung terdapat sebuah tangga kecil. Dia tersandung saat ingin naik ke panggung dan kehilangan kestabilan.Dia terjungkal!Lupakan saja .... Mati tersandung juga tidak bermasalah.Dia menerima cara mati seperti ini, sehingga tumbang ke belakang tanp
Raut wajah Hendra yang tampan sangat dingin!Sisca tetap nekat berkata, "Kakak Tampan, kali ini aku mesti menegurmu. Kamu mau ikut aku pulang, tapi masih menyunggingkan raut wajah muram seperti ini. Ekspresimu saat ini jauh lebih dingin daripada kulkas di rumahku .... Bersikaplah profesional, senyum sedikit."Dia menyunggingkan senyuman palsu pada Hendra, dengan maksud agar Hendra juga bisa tersenyum.Alhasil, ekspresi wajah pria makin muram!Sisca merasa tidak berdaya dan berdiri sambil menggelengkan kepala.Dia menatap dan meraba wajah pria, lalu menghela napas. "Ah ... wajah ini, benar-benar sangat digemari. Tentu saja, aku juga sangat digemari! Meskipun kamu berwajah masam, aku nggak tahan dengan ketampananmu! Mari, ikut aku pulang ...."Dia menarik kerah pria itu ke jarak terdekat."Sisca!"Hendra menggertakkan gigi dan berwajah muram.Sisca tak terkendali setelah mabuk.Sekarang, siapa lagi yang dia takuti?Dia bahkan tidak bisa mengenali Hendra, siapa lagi yang dia takuti?Lucu.
Malam ini, dia menjemputnya di bar hanya karena Sisca adalah ibu Angel.Selain status ini, Sisca tidak punya status lain di dalam hati Hendra.Hanya itu....Setelah mengantar Angel ke Cemara Praya, Sisca mabuk berat dan tidur selama tiga hari berturut-turut.Hari Senin, dia masuk kerja di Departemen Penjualan di Grup SYSetelah tiba di Departemen Penjualan, dia bertemu dengan seorang pelanggan lama."Tuan Matthew?"Matthew sangat kegirangan saat melihatnya. "Bu Sisca, nggak sangka kita bisa bertemu di sini lagi. Tapi ... kenapa kamu terlihat lebih pucat dari sebelumnya? Apa karena akhir-akhir ini terlalu lelah?"Tatapan Matthew penuh dengan perhatian.Sisca berkata dengan tenang, "Mungkin saja. Apa hari ini Tuan Matthew berkunjung ke Departemen Penjualan mau beli properti?""Oh, tujuan kedatanganku hari ini mau lihat rumah yang dibeli terakhir kali. Kalau kamu ada waktu senggang, bagaimana kalau bawa aku ke sana?""Baik."Sisca membawa Matthew ke Apartemen Internasional Pakumen."Kala
Setelah kembali ke Departemen Penjualan Grup SY, Sisca membuka dokumen komputer dan mengetik beberapa kata ke dalam dokumen kosong."Surat Pengunduran Diri"Saat hendak menulis lebih lanjut, seorang rekan di sebelahnya berkata dengan penuh semangat, "Baru saja di grup ada yang bilang kita akan mengadakan acara karyawan di Gunung Jawi minggu ini! Aku sudah lama ingin pergi berkemah di Gunung Jawi. Sekarang akhirnya ada kesempatan juga!""Saat hari perayaan perusahaan tahun lalu, nggak ada yang mengajukan untuk acara karyawan. Aku pikir tahun ini akan berhasil.""Sisca, kamu beruntung sekali. Kamu baru di perusahaan selama sebulan, tepat sekali ada acara karyawan."Dia menutup dokumen itu dan tersenyum. "Apakah Gunung Jawi menyenangkan?""Tentu saja. Ada juga Danau Jawi di sebelah Gunung Jawi. Danau Jawi besar dan jernih sekali, terlihat seperti laut. Cocok sekali untuk berfoto."Seperti laut ....Sisca tergerak.Dalam hidupnya ini, dia belum pernah ke pantai, jadi tentu saja dia tidak b
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!