Memilih anak dan menyingkirkan ibunya.Bukannya Sisca tidak pernah mempertimbangkannya, dia bahkan sudah membuat keputusan selama Hendra mengizinkannya untuk bertemu dengan Angel beberapa kali, Angel pasti akan menjalani hidup yang lebih baik bersama Hendra.Sisca hanya mentertawakan diri sendiri, "Kalau Angel bersama Hendra, dia nggak mungkin nggak sanggup melakukan operasi puluhan juta. Nancy, aku nggak sanggup menghidupi Angel. Sekarang Angel memerlukan standar hidup yang lebih baik dan aku nggak sanggup memberikannya."'Kalau Angel sehat-sehat saja, aku akan berusaha untuk merebut hak asuh dengan Hendra.'Walaupun tidak sanggup merebutnya, Sisca juga harus berusaha."Tapi, hidup Angel lebih bahagia ketika bersamamu. Angel masih berumur enam tahun, dia boleh nggak memiliki ayah, tapi kehilangan seorang ibu sama dengan kehilangan sebuah rumah. Apa yang dimiliki Hendra? Selain uang, apa yang bisa diberikannya kepada Angel? Kalau dia menikahi Kimiko ....""Angel sangat senang bersama H
Hendra menuang segelas vodka dan menyesapnya.Jari-jari panjang dengan sendi yang jelas mengetuk gelas sambil berkata, "Katakanlah, apa yang terjadi?"Hendra jarang melihat Zayn minum sebanyak ini.Zayn meneguk bir keras, kemudian mengeratkan giginya berkata, "Aku sudah mau cerai.""Ini pertama kalinya aku mendengar hal ini. Lumayan menarik juga."Hendra mengangkat alisnya dan menyentuh gelas Zayn dengan santai sambil menyesapnya.Rasa pedas bir terasa menusuk di bagian tenggorokan hingga membuat Hendra mengernyit.Bagi Hendra, kata-kata Zayn seakan-akan seperti mengatakan "cuaca malam ini lumayan dingin".Reaksi Hendra yang tenang seakan-akan tidak menghormati teman baiknya."Hei, teman! Apa kamu ini manusia? Aku bilang, aku mau cerai!"Hendra meliriknya sambil menjawab dengan lugas, "Aku nggak pernah menikah, jadi aku nggak tahu rasanya cerai.""Uhuk!"Zayn hampir saja tersedak."Apa ini caramu menasihati orang? Tapi, sepertinya kamu lebih mengenaskan dibandingkan aku. Setidaknya aku
"Sisca, ada apa kamu mencariku?"'Apakah Nancy yang menyuruhnya untuk menjadi penengah? Tapi, aku dari dulu benci Sisca, jadi Nancy nggak mungkin sebodoh itu menyuruh Sisca menjadi penengah.'"Pak Zayn, apa kamu punya waktu sekarang?""Nggak." Zayn menolak dengan tegas.Sisca terdiam sesaat, kemudian berkata dengan serius, "Pak Zayn, aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku mencarimu karena ada hal penting yang mau kuberi tahu. Kalau kamu punya waktu, kita bicara sebentar."Hal penting ....Zayn melirik Hendra yang berada di sampingnya, tiba-tiba berkata, "Kamu tahu Bar Wungla? Sekarang aku sedang minum di Bar Wungla. Kamu boleh datang ke sini."Setelah memutuskan telepon, Zayn menyentuh bahu Hendra dengan lengannya."Sisca sebentar lagi datang. Apa kamu nggak penasaran ada hal penting apa yang mau dikatakannya?"Hendra menghempaskan tangannya dengan ekspresi tenang sambil menjawab, "Aku nggak akan ganggu waktu kalian kalau memang ada pembahasan penting."Zayn menahannya sambil berkat
"Nggak kok. Kenapa? Kamu cemas?"Zayn sengaja berkata dengan tidak jelas karena tidak tahu orang yang dicemaskan adalah Sisca atau dirinya.Hendra sudah kembali.Sisca pun tidak tinggal terlalu lama. "Pak Zayn, ini saja yang mau kukatakan. Terserah kamu mau percaya atau nggak, tapi kamu sudah salah paham pada Nancy.""Pergilah. Masalahku dengan Nancy nggak perlu campur tangan dari orang luar. Kalau dia benar-benar ingin menjelaskan, suruh dia menemuiku."Sisca pun tidak mengatakan apa pun lagi dan langsung meninggalkan bar....Perubahan cuaca di musim kemarau di Kota Aroha sangat cepat.Hujan badai tiba-tiba datang di tengah malam.Sisca berdiri di koridor depan pintu bar sambil memesan taksi.Pintu bar di belakang Sisca terus dilalui oleh orang-orang.Semua orang itu sangat mabuk hingga tidak bisa berjalan dengan stabil dan terus menabrak Sisca.Luka Sisca pun tidak sengaja tertarik.Sisca kesakitan hingga wajahnya memucat dan pelan-pelan berjongkok dengan menahan dada bagian kirinya
Di saat ini, dokter itu pun kembali dengan membawa perban. "Mari, tempel perban ini. Lukamu lumayan dalam dan perlu waktu yang lama untuk pulih, kamu juga jangan menyentuh air dulu."Sisca hanya menganggukkan kepala dan mengiakannya.Dokter itu memberi tahu Hendra, "Kalau pacarmu mau mandi, kamu bantu tempelkan plester tahan air. Tapi lebih baik kalau hanya menyeka badan saja untuk sementara waktu ini.""Dokter, dia bukan pa ...."Sebelum Sisca menyebutkan kata "pacar", Hendra sudah membalikkan badannya dan pergi.Sisca memakai bajunya dan mengikutinya dari belakang."Kita sudah ke rumah sakit, sekarang aku juga sudah baik-baik saja. Aku bisa pulang sendiri."Hendra yang berdiri di depannya tiba-tiba berhenti.Sisca hampir saja menabraknya.Hendra membalikkan badan dan berkata dengan tegas, "Aku bilang akan mengantarmu pulang, maka aku akan melakukannya. Aku nggak seperti kamu yang bertindak beda dari perkataan sendiri.""Aku hanya ... takut merepotkanmu."Sisca melihat ke bawah dengan
Sisca pulang ke rumahnya.Angel keluar dari kamar dan bertanya dengan penasaran, "Ibu, mobil yang mengantar Ibu pulang tadi keren sekali. Dia siapa?"Sisca yang sedang mengganti sepatu langsung tercengang."Kamu melihatnya?""Ya! Tadi aku sedang main gim dan menunggu Ibu di depan jendela. Aku melihat Ibu turun dari mobil itu. Apa itu Paman Tampan?"Sisca mencuci tangannya dan memeluknya sambil berkata, "Sejak kapan Angel menjadi begitu kepo?""Aku hanya mencemaskan kehidupan asmara Ibu."Sisca melihat wajah imut Angel dan mengaku, "Ya, Paman Tampan yang kamu suka itu mengantar Ibu pulang."Angel melebarkan matanya dengan tidak percaya. "Benarkah? Ibu, apa kamu pacaran dengan Paman Tampan?!""Angel, apa kamu ingin ... tinggal bersama Paman Tampan itu?""Apa Ibu mau menikah dengan Paman Tampan? Bukankah terlalu cepat? Aku merasa Ibu perlu lebih mengenalnya. Kalau Ibu mau menikah dengannya, aku juga setuju, kok. Aku akan mengikuti Ibu ke mana pun itu."Namun, maksud Sisca adalah kehidupan
"Mungkin minggu depan."Sisca membelakangi Angel sambil membereskan bajunya.Angel juga sudah memasukkan baju Sisca ke dalam koper.Sisca pun terharu hingga ingin menangis.Dia diam-diam mengeluarkan bajunya sambil mengingatkan, "Angel, saat di rumah Ayah, kamu harus mematuhi omongan Ayah. Jangan selalu bermain gim tablet di atas ranjang karena nggak bagus bagi mata.""Ibu, bagaimana bentuk rumah Ayah?""Rumah Ayah adalah sebuah vila yang sangat besar, ada rak buku yang memenuhi satu sisi dinding, ada kolam renang dan halaman besar.""Wah! Apa Ayah adalah konglomerat? Dia nggak punya banyak istri, 'kan? Kalau dia punya banyak istri dan anak, lebih baik kita jangan mencarinya."Sisca pun tertawa mendengar omongan Angel yang polos."Nggak, anaknya hanya kamu satu saja."Hendra bukanlah konglomerat.Hendra yang sekarang hanya orang kaya generasi pertama yang membangun usaha sendiri.Angel meminta Sisca untuk menceritakan tentang Ayahnya.Ketika jam 12 lebih, akhirnya Sisca pun sudah menga
Zayn berpikir hingga melongo.Hendra menyikunya sambil berkata, "Kamu menjadi bodoh karena dimarahi Sisca? Ayo pergi."Zayn baru sadar kembali. Dia melihat bayangan Sisca yang sudah menjauh, tiba-tiba memegang pergelangan tangan Hendra."Hendra ...."Hendra menatap tangan Zayn yang memegangnya, kemudian mengernyit dan berkata dengan nada jijik, "Apa kamu merasa gosip kita belum cukup banyak?""Apa? Hei, ada sesuatu yang mau kukatakan ...."Hendra langsung melepaskan tangan Zayn dan berjalan ke gedung satu.Dari dulu, ada sebuah gosip yang beredar di Grup SY.Hendra sering bekerja bersama Zayn, lalu dua pria tampan yang terlalu sering bersama-sama, bahkan hubungan yang sangat baik ... membuat orang punya pemikiran lain.Ada yang mengatakan Hendra adalah cinta idamannya Zayn.Akan tetapi, Hendra adalah pria sejati. Mereka berdua tinggal bersama selama bertahun-tahun dan Zayn ingin mencoba menggodanya, tapi Hendra tidak pernah memedulikannya ....Jadi, Zayn yang tidak mendapatkan cintanya
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!