Share

75. Membuly Kakak

Kelima orang dewasa meninggalkan kafe beriringan, Fitri masih terus bergandengan dengan Fitri. Baik Indah maupun Fitri enggan melepaskan. Betapa Allah dengan mudah membolak balikan hati manusia. Sebelumnya keduanya seakan bermusuhan, kini saling menenangkan.

Tautan keduanya terlepas saat menuju mobil masing-masing. Indah masuk mobil bersama Aldo. Fitri masuk terlebih dahulu, Akram mendudukan Hilda di pangkuan istrinya di tutup kabin dengan pelan. Akram berjalan mengitari mobil kursi kemudi menjadi tempat tujuannya.

"Sayang, sabuk pengaman sudah terpasang?" tanya Akram dengan tatapan penuh cinta.

Fitri tersenyum hangat menatap pria di sampingnya, "Abang yang pasangin, aku repot pegang Hilda," jawab Fitri terkekeh, merasa aneh dengan pertanyaannya sang suami.

Setelah memastikan semua Akram mulai melajukan kendaraa meninggalkan kafe.

"Kita nanti berhenti sebentar beli oleh-oleh dulu buat anak-anak, Sayang," ungkap Akram. Hati Fitri menghangat mendapatkan perlakuan seperti ini kembali.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status