Naomi menunduk melihat sekilas koran di lantai, dia melihat tulisan besar "Pemutusan kontrak Grup Pandawa dan Grup Irawan, investasi satu triliun akan ditarik kembali."Naomi pun mengerutkan alisnya.Seingat Naomi, proyek satu triliun itu adalah bisnis real estat yang dikembangkan oleh Grup Irawan saat ini. Pembangunannya masih berjalan sampai setengah. Kalau Owen menarik investasi di saat ini, pembangunannya akan berhenti dan mereka harus mencari investor yang lain.Namun, setelah Grup Pandawa mengumumkan pemutusan kontrak dengan Grup Irawan, siapa lagi yang berani bekerja sama dengan Grup Irawan di Kota Lordus?Pada akhirnya, proyek satu triliun ini akan hilang, Keluarga Irawan juga harus kehilangan banyak aset.Naomi membungkukkan badannya, tapi dia merasakan suhu hangat dari koran tersebut. Jelas-jelas koran ini langsung dikirim ke rumah mereka setelah selesai cetak.Owen bertindak begitu cepat sepertinya untuk memberi ancaman kepadanya.Lebih tepatnya mau memberi tahu Naomi siapa
Owen menatapnya dengan tatapan kejam dan nada bicara yang sangat dingin seakan-akan mau melenyapkannya."Owen! Jangan begitu! Kamu sudah salah paham! Aku sendiri yang mau berlutut ....""Rochelle, kamu terlalu baik hati makanya bisa ditindas! Aku sudah pernah bilang padamu untuk jangan menemuinya."Owen terlihat sangat membela Rochelle.Sebenarnya Naomi sudah menebak dari awal.Rochelle selalu terluka ketika Owen muncul.Naomi sudah merasa ada yang aneh sejak Rochelle berlutut.Namun, Naomi hanya membiarkan Rochelle melakukan semaunya.Selama membuat Owen membencinya, maka pertunangan ini pasti akan dibatalkan."Naomi, sebelumnya aku hanya merasa kamu munafik! Aku nggak nyangka kamu selicik ini! Tubuh Rochelle dari dulu sangat lemah, aku nggak akan mengampunimu kalau ada yang terjadi padanya!"Owen langsung menarik Rochelle pergi setelah mengatakannya.Sebenarnya Rochelle punya kesempatan yang banyak untuk menjelaskan, tapi dia hanya memilih untuk diam dan menatap Naomi dengan tatapan
Sarah sangat berharap Naomi secepatnya berbaikan dengan Owen.Bagaimanapun, Sarah dan Michael tetap akan diuntungkan selama Naomi menikah ke Keluarga Pandawa.Melihat Sarah begitu panik, Naomi pun berkata sambil tertawa, "Ya.""Benarkah?! Baguslah!"Sarah dengan semangat berkata, "Sudah kuduga kalau Pak Owen pasti masih punya perasaan padamu. Kalau nggak, bagaimana mungkin dia mengajak bertemu denganmu?""Bibi, kamu salah paham. Pak Owen mengajakku bertemu untuk membahas masalah pembatalan pertunangan," ujar Naomi."Eh ...."Di bawah tatapan Sarah yang tegang, Naomi berkata dengan jelas, "Pertunangan kami sudah dibatalkan.""Apa? Sudah dibatalkan?"Sarah hampir saja pingsan setelah mendengarnya.Michael buru-buru memapah Sarah sambil menegur Naomi, "Naomi, kamu ini sungguh keterlaluan! Kenapa kamu nggak membahas dengan kami tentang masalah pertunanganmu? Kenapa kamu membuat keputusan sendiri? Sebenarnya kalian ada menganggapku sebagai keluarga atau nggak?!""Aku tentu saja memutuskan s
"Nona Naomi, ini hanyalah dokumen yang nggak penting dan kamu pasti nggak tertarik. Lebih baik Nona pergi ke ruang istirahat saja."Sunardi hanya terus tersenyum.Maksud dari kata-kata Sunardi yaitu tidak berharap Naomi mengurus satu pun masalah di perusahaan.Naomi malah langsung mengulurkan tangannya dan berkata, "Coba berikan padaku.""Ini ....""Pak Sunardi, apa kamu menganggap dirimu yang mengatur semua masalah Grup Irawan?"Menghadapi Naomi yang begitu tegas, Sunardi langsung menjelaskan, "Aku nggak berani! Kalau Nona Naomi mau membacanya, tentu saja kami akan memberinya. Kami hanya khawatir Nona Naomi nggak paham.""Begini saja, nggak perlu ke ruang istirahat lagi, kita langsung ke ruang direktur saja. Sekalian berikan dokumen akhir-akhir ini yang perlu ditandatangani.""Nona Naomi ...."Naomi langsung menyela pembicaraan Sunardi, Naomi melihat ke arah Dian sambil berkata, "Kamu Dian, ya? Tolong ambilkan dokumen-dokumennya. Pak Sunardi, tolong antar aku ke arah ruang direktur."
"Nggak perlu, aku hanya baca-baca saja."Naomi mengatakannya sambil berpura-pura membaca buku kas dengan teliti.Naomi sengaja baca dengan pelan-pelan dari halaman pertama sampai akhir.Menghadapi tekanan yang besar, kaki Sunardi sudah lemas hingga tidak bisa berdiri.Apa konsep dari penggelapan dana perusahaan hingga puluhan miliar?Itu menandakan sisa hidupnya akan dihabiskan di dalam penjara."Plak!"Naomi tiba-tiba melempar dokumen tersebut ke meja.Sunardi terkejut hingga hampir berlutut, tapi Naomi malah mengernyit sambil mengomel, "Apa saja isi dokumen ini? Semuanya hanya angka, siapa yang bisa paham?"Sunardi kebingungan setelah mendengarnya.Ternyata Naomi nggak paham?Dian yang di samping juga mengernyit dan merasa sedikit kecewa.'Apa putri Pak Bobi nggak bisa memahami laporan keuangan?'Sunardi menyeka keringatnya, lalu tersenyum sambil berkata, "Nona Naomi, sudah kubilang kalau kamu ingin mengetahui kondisi perusahaan, aku boleh menjelaskannya padamu agar kamu nggak perlu
"Jadi, Nona Naomi hanya berpura-pura bodoh untuk menipu mereka?""Benar. Kita jangan bertindak dulu agar nggak mengejutkan mereka. Buktinya harus pelan-pelan dikumpulkan karena penggelapan dana perusahaan yang mereka lakukan sudah memengaruhi keuntungan para pemegang saham. Setelah aku mengumpulkan semua bukti-bukti dan relasi mereka di perusahaan disingkirkan, maka itu adalah hari kematian mereka," ujar Naomi.Dian menatap Naomi sesaat, kemudian berkata, "Nona Naomi, sepertinya kamu berbeda dari yang dulu."Dulu Naomi adalah wanita yang lembut dan baik hati, meskipun dia sangat pintar, dia juga tidak bisa bermain taktik di dunia bisnis.Semua kata-kata Naomi tadi sangat masuk akal.Dian pun mulai mengaguminya."Dian, kamu sudah lumayan lama bekerja di sini. Sebelumnya ayahku pernah membantumu dalam ekonomi, jadi aku harap kamu bisa membantuku.""Aku pasti akan membantumu, Nona Naomi. Aku nggak akan membiarkan Pak Sunardi dan Nyonya Sarah menjadi bencana di perusahaan.""Oke.""Pak Sun
"Kalau Naomi bilang mau menemuiku, bilang aku sibuk.""Tapi, bukankah Pak Owen menunggu dia mengalah?""Aku mau membuatnya putus asa karena nggak menemukan bantuan apa pun."Tatapan mata Owen terlintas oleh sebuah aura dingin, dia berkata, "Aku mau membuatnya berlutut meminta maaf di depan Rochelle."Di saat ini, Naomi sudah membeli beberapa produk kesehatan. Saat dia mau turun ke bawah untuk membeli kopi, dia tidak sengaja melihat pengawal berbaju hitam yang terus mengikutinya dari belakang.Pengawal itu dikepung oleh banyak orang karena terlalu menarik perhatian.Naomi pun menggelengkan kepala sambil tertawa melihat hal ini.Naomi merasa Owen terlalu mementingkannya. Owen menyuruh orang mengikutinya karena takut Naomi melukai Rochelle atau ingin melihat Naomi stres karena masalah perusahaan?Naomi hanya bersikap tenang, dia lanjut berjalan ke arah keramaian setelah membeli kopi.Pengawal itu buru-buru mengikutinya, tapi karena Naomi terlalu cepat, bahkan sengaja berjalan ke arah keru
"Naomi, apa dia sudah minta maaf?"Menghadapi pertanyaan Rani, Naomi sengaja memiringkan kepalanya melirik Owen.Melihat Naomi sudah mau mengatakan sesuatu, Owen menyadari niat buruknya dan takut Naomi sembarangan berbicara di depan Rani. Owen langsung menarik Naomi sambil berkata, "Nenek, aku perlu berbicara berdua dengannya. Kami naik dulu."Owen mengatakannya sambil menarik Naomi berjalan ke atas.Ketika melihat tindakan mendadak ini, Rani buru-buru berkata, "Owen! Kamu ini kenapa begitu kasar! Dia adalah perempuan! Kalau kamu berani menindasnya, aku nggak akan memaafkanmu!"Di lantai dua, Owen langsung melempar Naomi ke atas ranjang, kemudian mengunci pintu kamar dari dalam."Pak Owen, apa yang kamu lakukan?"Naomi bersandar di samping kasur sambil bercanda dengan Owen yang berdiri di depan pintu, "Bagaimana kalau Nona Rochelle tahu kamu seperti ini padaku? Nona Rochelle, pasti akan cemburu.""Naomi!"Owen langsung mendekatinya dan mencekiknya, kemudian berkata, "Apa aku terlalu ba
Naomi menjadi sangat tidak tenang karena tatapannya Richard.Richard memang bukan orang baik. Dia bahkan memancarkan aura pebisnis yang kuat.Awalnya Naomi mendekati Richard hanya untuk menyelamatkan dirinya di masa depan. Siapa sangka, Richard malah begitu merepotkan.Naomi semakin lama semakin bingung. Sosok seperti Richard kenapa bisa cinta mati dengan Rochelle?"Oke, kalau memang ini hadiah dari Pak Richard, aku akan menerimanya. Tapi, aku mau kamu membuat sebuah bukti tertulis.""Apa itu?""Ke depannya kalau ada yang terjadi pada Grup Surya, semua itu nggak ada hubungannya denganku.""Nona Naomi, bukankah kamu terlalu menyakiti perasaan orang?""Aku nggak punya perasaan apa pun padamu."Naomi berkata, "Kalau kamu tanda tangan, aku akan menerima perjanjian pengalihan saham. Kalau kamu nggak mau tanda tangan ...."Richard hanya melihat Naomi tanpa mengatakan apa pun, dia ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Naomi.Naomi menarik napas panjang, lalu berkata, "Kalau kamu nggak mau t
Richard berada di lantai dua, sayangnya vila tua ini tidak ada lift.Naomi yang sudah terluka parah, kini terpaksa pelan-pelan naik ke lantai dua dengan bantuan Suwandi.Ketika mereka berdua sampai di depan ruang kerja, kening Naomi sudah mulai berkeringat."Apakah si Richard sengaja? Apa itu sepenting hingga nggak bisa dibicarakan di ruang tamu?"Suwandi menghela napas panjang dan berkata, "Richard bukan orang seperti itu. Mungkin ... dia mungkin hanya usil saja."Mata James berkedut sedikit ketika mendengar pembicaraan mereka berdua.Pintu ruang kerja terbuka.Richard duduk di depan meja mempersilakan mereka berdua duduk.Naomi melihat ruang kerja Richard berbeda total dengan ruang kerja pada umumnya. Ruangan ini tidak ada meja kerja dan kursi kerja, melainkan hanya ada sofa dan gelas untuk minum teh.Beberapa hari lalu saat Richard baru tiba di Kota Lordus, dia bahkan masih tinggal di Hotel Lordus.Tampaknya Richard sudah beli rumah ini dan memutuskan untuk menetap di Kota Lordus."
....Suwandi menjawab sambil membuka pintu mempersilakan Naomi masuk."Nona Naomi tenang saja. Di kalangan kami, biasanya nggak kenal orang dari kalangan lain karena kondisi ekonomi kami hampir sama. Kamu nggak perlu curiga kalau aku punya maksud lain terhadapmu.""Aku nggak berpikiran begitu. Aku hanya penasaran saja, kenapa si Richard menyuruhmu datang untuk mengobatiku.""Seharusnya Nona Naomi tanyakan sendiri tentang hal itu.""Apa hubungan kalian sangat dekat?""Lumayan, kami adalah teman.""Orang seperti Richard juga punya teman?"Naomi tidak bisa membayangkannya.Bukankah sangat berbahaya berteman dengan sosok seperti Richard?"Ternyata Nona Naomi nggak terlalu mengenal Richard. Meskipun dia sangat jahat, kalau kamu mengenalnya, kamu akan menyadari kalau dia lebih jahat dari yang kamu bayangkan."....Mendengar candaan dingin dari Suwandi, Naomi hanya tersenyum canggung.Ini tidak lucu.Sama sekali tidak lucu.Sekarang Naomi memang sudah merasakannya.Saat Suwandi menyetir sampa
Heri mulai ragu.Apakah Heri perlu melapor? Atau tidak perlu?"Ujian ini sangat penting bagiku. Bisakah aku menulis dengan tangan kiri? Kudengar semua dokter sangat hebat, tangan kalian sangat lincah hingga bisa memakai bagian kiri dan kanan. Apa kamu boleh mengajariku cara menulis dengan tangan kiri?" tanya Naomi."Kamu ingin belajar?""Ya, aku ingin belajar."Naomi melihat Suwandi dengan sangat serius.Suwandi berkata, "Itu karena kebiasaan saja. Tangan kirimu nggak ada masalah, seharusnya nggak masalah kalau kamu menulis dengan tangan kiri. Tapi, sekarang hanya sisa sembilan hari saja, sepertinya kamu akan sedikit kesulitan.""Aku nggak takut kesulitan, aku harus lulus kuliah."Memiliki ijazah Universitas Chandala sama dengan memiliki kunci menuju dunia baru.Di dalam kalangan elite, gelar pendidikan tinggi adalah sesuatu yang sangat penting.Apalagi lulusan Universitas Chandala adalah sesuatu yang berbeda di kalangan ini.Kecuali Keluarga Pandawa yang punya status berbeda, tentu sa
"Luar negeri adalah wilayah kekuasaannya Richard, bukan Owen. Orang yang bisa mengundangku dari jauh-jauh hanyalah Richard seorang."Suwandi menatap Naomi dengan kebingungan, dia berkata, "Kenapa? Apa Richard nggak memberitahumu sama sekali?""Aku nggak pernah dengar apa pun darinya ...."Sejak Naomi terluka, Richard tidak pernah menunjukkan wajahnya sama sekali.Bagaimana mungkin Naomi tahu kalau Richard mencarikan tim ahli medis untuknya?"Sudahlah, sekarang kita scan dulu."Suwandi adalah orang yang sangat teliti dalam hal ini. Setelah Naomi selesai melakukan CT scan, Suwandi bersama Naomi berjalan keluar.Tidak lama kemudian, Suwandi mulai mendiskusikan kondisi Naomi bersama tim ahli medis.Naomi mengeluarkan ponselnya dan membuka chat dengan Richard.Akan tetapi, Naomi menjadi ragu setelah membaca chat mereka.Dikarenakan Richard menyuruh orang untuk menghancurkan Kediaman Bianca, maka itu Owen mengamuk dan membuat Naomi berakhir tragis.Secara logika, Richard memang harus bertang
"Di mana Owen? Dia nggak datang, 'kan?"Naomi langsung berwaspada ketika mengungkit nama Owen.Heri berkata, "Pak Owen bilang dia nggak akan datang kalau hanya untuk masalah sepele seperti pemeriksaan Nona Naomi.""Baguslah kalau begitu."Naomi langsung merasa lega."Baguslah kalau begitu?"Heri juga kebingungan.Dia tidak menyangka Naomi tidak ingin bertemu dengan Owen.Setahu Heri, dulu Naomi bukan orang seperti ini.Naomi menyadari tatapan aneh dari Heri, dia berkata, "Pak Owen begitu sibuk, dia memang nggak pantas menghabiskan waktu untukku. Bukankah kita mau ke rumah sakit? Ayo pergi."Naomi sangat menantikan latihan rehabilitasi ini.Ujian kelulusan masih ada sembilan hari. Kalau sampai saat itu Naomi masih tidak bisa menulis, maka dia terpaksa menggunakan tangan kiri.Meskipun Heri merasa ada yang aneh, dia juga tidak mengatakan apa pun, melainkan segera bersama Naomi turun ke bawah.Rumah Sakit Nasional sudah menyiapkan semuanya secara lengkap sejak pagi ini.Perlengkapan yang
Naomi menulis semua resep ini agar tidak lupa.Ini adalah buku resep yang dibuang Naomi beberapa hari lalu, tapi berhasil diambil oleh Sarah."Bagaimana rasanya? Apakah enak?"Angel sangat percaya diri terhadap masakannya, dia merasa dirinya tidak mungkin kalah jauh dari Naomi.Di saat Angel mengira kali ini pasti bisa menaklukkan selera makannya Owen, Owen malah meletakkan alat makannya dan berkata, "Bawa makannya dan keluar."Angel bertanya dengan kebingungan, "Pak Owen ... apa kurang enak?"Kok bisa?'Angel memasak sesuai dengan resep yang ditulis oleh Naomi.Dia tidak mungkin gagal!Angel bahkan mengikuti cara Naomi mendekor piring.Kenapa bisa seperti ini?Apakah Naomi punya resep rahasia?"Aku suruh kamu keluar! Apa kamu nggak dengar?"Tatapan Owen menjadi semakin dingin.Tatapan Owen membuat Angel semakin ketakutan, dia berkata, "Pak ... Pak Owen ....""Meniru tanpa kemampuan yang cukup! Apa yang kamu inginkan?""Aku ... aku ....""Kamu ingin seperti Naomi yang meniru Rochelle u
Setelah mendengarnya, Angel maju dan menjelaskan dengan panik, "Bukan begitu, Pak Owen. Bibi bukan orang seperti itu. Aku yang ingin balas budi kepada Pak Owen, ini nggak ada hubungannya dengan Bibi."Angel berkata dengan sangat tulus.Melihat Angel yang dikejutkan oleh Owen, Rani menarik Angel ke sisinya sambil berkata, "Sudahlah, kenapa galak sekali? Kulihat si Angel ini lumayan sopan dan baik, aku juga suka. Ke depannya, Angel akan berada di sisiku. Si Naomi sudah keluar, 'kan? Sekarang, aku akan kembali. Kalau kamu nggak mau dirawat Angel, biarkan dia merawatku saja. Itu tetap termasuk balas budi, kok."Semua kata-kata Rani menunjukkan rasa sukanya terhadap Angel.Angel segera mengambil kesempatan ini. Sebelum Owen berbicara, Angel berkata, "Kalau Nyonya Rani nggak keberatan, aku juga bersedia merawat Nyonya Rani.""Oke, kalau begitu kamu bersamaku saja."Rani menepuk punggung tangan Angel.Rani sudah mengatakan dengan sangat jelas.Owen tentu saja tidak bisa banyak berkomentar. Ke
Dari mereka semua, nasib Naomi yang paling mengenaskan.Sekarang, Naomi tidak punya waktu untuk memikirkan masa depan mereka.Dia hanya perlu menjauhi Owen, bergantung pada Richard, berdiri di pihak yang sama dengan Peter dan tidak menyinggung Simon.Dengan begitu, Naomi tidak akan berakhir terlalu tragis.Naomi semakin merasa kalau pemikirannya sangat masuk akal, dia pun berbaring dengan santai di rumah.Sore hari.Ketika Owen sampai di rumah, dia melihat Angel menghampirinya dengan terusan putih, bahkan menyiapkan sandal dan berinisiatif membantu Owen untuk melepaskan baju."Pak Owen, mari kubantu."Owen hanya melirik Angel tanpa niat membiarkan Angel menyentuhnya.Angel menarik kembali tangannya yang sangat canggung."Bu Viona."Owen memanggil Viona, tapi tidak ada jawaban sama sekali.Angel menghampirinya berkata, "Ada apa Pak Owen? Pak Owen langsung beri tahu aku saja."Angel menatap Owen dengan tatapan penuh harapan.Hari ini Angel memakai pakaian yang dipilih oleh Sarah. Semua i