"Nggak perlu, aku hanya baca-baca saja."Naomi mengatakannya sambil berpura-pura membaca buku kas dengan teliti.Naomi sengaja baca dengan pelan-pelan dari halaman pertama sampai akhir.Menghadapi tekanan yang besar, kaki Sunardi sudah lemas hingga tidak bisa berdiri.Apa konsep dari penggelapan dana perusahaan hingga puluhan miliar?Itu menandakan sisa hidupnya akan dihabiskan di dalam penjara."Plak!"Naomi tiba-tiba melempar dokumen tersebut ke meja.Sunardi terkejut hingga hampir berlutut, tapi Naomi malah mengernyit sambil mengomel, "Apa saja isi dokumen ini? Semuanya hanya angka, siapa yang bisa paham?"Sunardi kebingungan setelah mendengarnya.Ternyata Naomi nggak paham?Dian yang di samping juga mengernyit dan merasa sedikit kecewa.'Apa putri Pak Bobi nggak bisa memahami laporan keuangan?'Sunardi menyeka keringatnya, lalu tersenyum sambil berkata, "Nona Naomi, sudah kubilang kalau kamu ingin mengetahui kondisi perusahaan, aku boleh menjelaskannya padamu agar kamu nggak perlu
"Jadi, Nona Naomi hanya berpura-pura bodoh untuk menipu mereka?""Benar. Kita jangan bertindak dulu agar nggak mengejutkan mereka. Buktinya harus pelan-pelan dikumpulkan karena penggelapan dana perusahaan yang mereka lakukan sudah memengaruhi keuntungan para pemegang saham. Setelah aku mengumpulkan semua bukti-bukti dan relasi mereka di perusahaan disingkirkan, maka itu adalah hari kematian mereka," ujar Naomi.Dian menatap Naomi sesaat, kemudian berkata, "Nona Naomi, sepertinya kamu berbeda dari yang dulu."Dulu Naomi adalah wanita yang lembut dan baik hati, meskipun dia sangat pintar, dia juga tidak bisa bermain taktik di dunia bisnis.Semua kata-kata Naomi tadi sangat masuk akal.Dian pun mulai mengaguminya."Dian, kamu sudah lumayan lama bekerja di sini. Sebelumnya ayahku pernah membantumu dalam ekonomi, jadi aku harap kamu bisa membantuku.""Aku pasti akan membantumu, Nona Naomi. Aku nggak akan membiarkan Pak Sunardi dan Nyonya Sarah menjadi bencana di perusahaan.""Oke.""Pak Sun
"Kalau Naomi bilang mau menemuiku, bilang aku sibuk.""Tapi, bukankah Pak Owen menunggu dia mengalah?""Aku mau membuatnya putus asa karena nggak menemukan bantuan apa pun."Tatapan mata Owen terlintas oleh sebuah aura dingin, dia berkata, "Aku mau membuatnya berlutut meminta maaf di depan Rochelle."Di saat ini, Naomi sudah membeli beberapa produk kesehatan. Saat dia mau turun ke bawah untuk membeli kopi, dia tidak sengaja melihat pengawal berbaju hitam yang terus mengikutinya dari belakang.Pengawal itu dikepung oleh banyak orang karena terlalu menarik perhatian.Naomi pun menggelengkan kepala sambil tertawa melihat hal ini.Naomi merasa Owen terlalu mementingkannya. Owen menyuruh orang mengikutinya karena takut Naomi melukai Rochelle atau ingin melihat Naomi stres karena masalah perusahaan?Naomi hanya bersikap tenang, dia lanjut berjalan ke arah keramaian setelah membeli kopi.Pengawal itu buru-buru mengikutinya, tapi karena Naomi terlalu cepat, bahkan sengaja berjalan ke arah keru
"Naomi, apa dia sudah minta maaf?"Menghadapi pertanyaan Rani, Naomi sengaja memiringkan kepalanya melirik Owen.Melihat Naomi sudah mau mengatakan sesuatu, Owen menyadari niat buruknya dan takut Naomi sembarangan berbicara di depan Rani. Owen langsung menarik Naomi sambil berkata, "Nenek, aku perlu berbicara berdua dengannya. Kami naik dulu."Owen mengatakannya sambil menarik Naomi berjalan ke atas.Ketika melihat tindakan mendadak ini, Rani buru-buru berkata, "Owen! Kamu ini kenapa begitu kasar! Dia adalah perempuan! Kalau kamu berani menindasnya, aku nggak akan memaafkanmu!"Di lantai dua, Owen langsung melempar Naomi ke atas ranjang, kemudian mengunci pintu kamar dari dalam."Pak Owen, apa yang kamu lakukan?"Naomi bersandar di samping kasur sambil bercanda dengan Owen yang berdiri di depan pintu, "Bagaimana kalau Nona Rochelle tahu kamu seperti ini padaku? Nona Rochelle, pasti akan cemburu.""Naomi!"Owen langsung mendekatinya dan mencekiknya, kemudian berkata, "Apa aku terlalu ba
"Kalau begitu, nggak bisa dibicarakan lagi, ya?""Menurutmu?"Naomi sudah menebak kalau Owen tidak mungkin begitu mudah diancam. Kali ini Naomi datang untuk mengingatkan Owen kalau semua ada batasnya. Semua orang juga punya batas kesabaran, apalagi Naomi bukanlah orang yang bisa ditindas."Pak Owen, apakah mau bertaruh?""Bertaruh apa?""Bertaruh dirimu akan sial tahun ini kalau kamu melawanku."....Naomi berdiri dan hendak pergi, tapi dia tiba-tiba berhenti di depan pintu sambil berkata, "Oh ya, Pak Owen, aku lupa beri tahu kalau aku belum memberi tahu Nenek kalau kamu menindasku. Coba tebak, kalau aku memberi tahu Nenek, Nenek akan membantu kamu atau aku?""Naomi!""Owen, aku nggak memberi tahu Nenek tentang penyeranganmu terhadap Keluarga Irawan adalah bentuk keikhlasanku terbesarku. Cepat hentikan taktik konyolmu, karena aku nggak akan mengalah padamu. Kemudian, percaya saja kalau kamu akan sial selama setahun ini.""Kamu!"Naomi langsung meninggalkan kamar Owen dan tidak lupa unt
"Kalau Bibi yang berjanji, maka Bibi urus sendiri saja."Naomi berbicara kepada pembantu di samping, "Audrey, tolong pesankan kamar hotel untuk Nona Angel. Terserah dia mau tinggal berapa lama. Hanya saja, Nona Angel seharusnya membedakan siapa tuan rumah dan siapa tamu di sini. Bagaimana menurutmu, Nona Angel?"Naomi pun menyadari tatapan Angel terhadapnya tadi.Angel mulai panik mendengar kata-kata Naomi, dia menatap Sarah seperti meminta bantuan, Sarah pun langsung mengamuk dan berkata, "Dasar Naomi! Kamu belum mulai memimpin rumah ini saja sudah begitu sombong?! Jangan lupa, ya, siapa yang selalu mengurus rumah ini? Apa kamu nggak malu mengatakan hal-hal seperti itu?""Bibi, Kediaman Irawan berada di bawah tanggung jawabku. Dulu Bibi adalah senior, jadi kuserahkan semua urusan padamu. Tapi, kamu jangan mengira dirimu adalah tuan rumahnya. Kalau kamu nggak rela Angel pergi, maka aku terpaksa mengusirmu juga.""Kamu!""Maaf! Ini salahku! Nona Naomi, aku yang datang tanpa diundang. Ma
Mobil berhenti di depan gerbang sekolah. Jovani bersama Naomi berlari ke ruang kelas lantai tujuh.Peter sudah mulai mengajar belasan menit, suasana di kelas pun sangat serius.Jovani hanya melirik dari depan pintu saja langsung berkata, "Mereka semua serius sekali! Sepertinya kita datang telat ...."Naomi segera membuka pintu ruang kelas.Melihatnya buka pintu, Jovani tidak sengaja berteriak, "Gila!"Tatapan semua orang di ruangan kelas tertuju pada Naomi, bahkan Peter juga menatapnya.Peter memakai kemeja putih dengan lengan baju yang sedikit dilipat. Dia memiliki badan yang tinggi, wajah yang tajam dan kacamata kerangka emas menunjukkan ekspresinya yang dingin. Di saat ini, Naomi pun berkata, "Maaf sudah datang telat, Pak!"Suaranya yang keras dan nada yang tinggi membuat orang-orang tertawa.Siapa yang sudah telat masih begitu percaya diri?"Silakan duduk."Peter mempersilakannya dengan santai, lalu melihat ke arah lain dan melanjutkan topik sebelumnya seakan-akan tidak ada yang te
Naomi langsung terdiam.Sebelumnya Naomi memang sengaja membicarakan Peter bersama beberapa nyonya kaya di sebuah perjamuan malam untuk membantu Owen balas dendam.Namun, Naomi tidak tahu kalau Peter begitu pendendam.Selain itu, bagaimana kata-kata itu bisa tersebar sampai telinga Peter?Naomi menenangkan dirinya dan berkata, "Pak Peter, nilai Vandura hanya satu triliun. Owen telah melakukan pemalsuan data, dia hanya menjebakmu agar kamu mengalami kerugian."Peter melepaskan Naomi, dia duduk di sofa menyeduhkan teh, lalu berkata tanpa melihat Naomi, "Lanjutkan.""Nilai awal Vandura sudah pasti 600 miliar. Owen menyuruh orang menaikkan harganya hingga delapan triliun. Akibatnya, Pak Peter akan mengalami kerugian bersih sebanyak 6 triliun lebih. Dengan begitu, Grup Gunaida akan mengalami krisis dan itu akan menjadi kesempatan bagi Owen untuk balas dendam karena dirimu merebut proyek pembangunan kota sebelumnya."Peter minum seteguk teh dan berkata, "Berapa banyak uang yang diberikan Owe
"Aku punya Pak Owen yang melindungiku, kok! Aku sama sekali nggak takut pada Peter!"Henry yang sekarang sudah dibutakan oleh nafsu. Dia melepaskan bajunya dengan ekspresi semangat berkata, "Bukankah Nona Naomi sangat suka berteriak? Nanti kamu punya banyak waktu untuk berteriak!""Henry! Lepaskan aku! Jangan menyentuhku!"Henry langsung menimpa badan Naomi, kemudian memasukkan sebuah bola ke dalam mulutnya dan mengayunkan cambuk ke badannya Naomi."Kudengar sebelumnya Nona Naomi bersedia melakukan apa pun demi mendapatkan hati Owen. Malam ini aku harus merasakan bagaimana Owen menikmati semua itu."Melihat Henry mulai mendekatinya, Naomi tiba-tiba teringat pelecehan yang dialami di kehidupan lampau sebelum meninggal.Naomi mengepalkan tangan dengan erat saat melihat gabungan wajah Henry dan para penculik itu.Apakah setelah kehidupannya diulangi, dia juga harus menghadapi nasib yang sama seperti sebelumnya?Owen! Apakah semua ini utangku padamu'?Tidak! Naomi diberi kesempatan hidup s
"Klak!"Naomi mendengar suara pintu terbuka. Dalam sesaat, wajah Henry yang licik itu pun muncul di depan matanya."Wah! Pak Owen benar-benar nggak tahu cara menikmati hidup! Wanita begitu cantik dan seksi dia nggak mau, malah memilih Rochelle yang nggak menarik. Kalau aku adalah dia, aku mana mungkin tega mempermalukanmu di depan umum. Aku malah akan sangat menyayangimu."Henry dengan tidak sabar menggosok tangannya sambil mendekati Naomi. Naomi menahan rasa jijik dan memikirkan cara untuk kabur.Hotel ini tidak seperti hotel pada biasanya, tapi semua perlengkapannya sangat lengkap dan mewah. Sepertinya ini adalah tempat hiburan untuk para tuan muda seperti dia.Biasanya tempat seperti ini memiliki sistem keamanan yang sangat kuat.Jadi, semua orang yang ada di sini tidak mungkin bisa kabur."Henry, kalau kamu berani menyentuhku ....""Kenapa kalau aku menyentuhmu?" Henry menyentuh bagian pipi Naomi, kulit Naomi yang lembut terus-menerus merangsang sarafnya. Henry berkata, "Sekarang k
Semua orang langsung berhenti dari apa yang mereka lakukan. Mereka semua melihat Peter yang berdiri di pintu.Akan tetapi, ekspresi Peter sangat dingin, bahkan cara bicaranya terdengar menakutkan, "Tanya mereka!"Owen mulai mengerutkan keningnya.Dylan melihat ke arah dua orang yang ditarik oleh Peter, dia pun langsung mengenalinya. Mereka berdua adalah tuan muda berengsek yang selalu bermain bersama Henry."Apa kalian menyinggung Pak Peter? Cepat katakan!"Setelah ditanya oleh Dylan, mereka berdua saling bertatapan, lalu seseorang berkata, "Si Henry! Malam ini Naomi telah menyinggung Pak Owen, jadi Henry ingin memberinya pelajaran.""Semua orang di lingkaran pertemanan ini tahu kalau Owen dan Peter adalah musuh bebuyutan. Kedua pria ini juga mengikuti Henry berdiri di pihaknya Owen. Ketika melihat Owen duduk di dalam ruang VIP ini, kedua tuan muda itu tidak lagi takut pada Peter. Salah satu dari mereka berkata, "Henry bilang Pak Owen mengizinkannya mengejar Naomi, jadi kali ini Naomi
"Oke."Naomi dengan tenang kembali ke mobil setelah melihat Jovani pergi.Sopir Keluarga Irawan pun segera tiba.Ketika melihat Pak Kanto yang datang, Naomi menanyakan, "Bukankah Udin yang masuk malam ini?"Pak Kanto tersenyum berkata, "Udin sedang sakit, jadi aku yang menggantikannya. Nona Naomi, apa kita langsung pulang ke rumah?""Ya."Naomi mengiakannya dan menjawab, "Ayo berangkat.""Baik."Pak Kanto menyetir, Naomi bersandar di jendela mobil dengan kelelahan.Mesin pendingin udara di dalam mobil menyala, ditambah dengan ruang yang tertutup membuat Naomi merasa sesak dalam sesaat. Dia berkata, "Pak Kanto, tolong buka jendelanya. Aku merasa sedikit pusing."Pak Kanto berkata, "Nona Naomi, sebentar lagi kita sudah sampai. Nona Naomi tahan dulu, ya."Naomi merasa sangat mual dan pusing. Dia mengulurkan tangannya untuk menurunkan jendela mobil, tapi dia baru menyadari kalau jendela mobil sudah terkunci.Entah sejak kapan Pak Kanto yang sedang menyetir pun memakai masker.Naomi menyada
Naomi tidak tahu apa yang sedang direncanakan Peter.Sejak Naomi mengenal Peter, dia pun mulai menyadari kalau Peter lumayan licik.Naomi tidak tertarik dengan hadiah yang dikatakan Peter, tapi dia memang sangat penasaran kenapa Peter bisa muncul begitu cepat.Naomi mendekati Peter, dia mencium bau sesuatu dan berkata, "Bau alkohol yang kuat. Jangan-jangan kamu datang dari perjamuan bisnis?"Peter menganggukkan kepalanya bermaksud agar Naomi lanjut mengatakannya.Naomi mengernyit berkata, "Kamu muncul begitu cepat pasti juga karena ada perjamuan bisnis di klub malam.""Salah. Jawabanmu salah, jadi nggak ada hadiah." Peter mengulurkan sebelah tangan dan melambaikan di depan Naomi."Kamu ...."Sebelum Naomi selesai bicara, Peter membuka sebuah pintu ruang VIP.Orang-orang yang duduk di dalam adalah profesor dan dosen dari Universitas Chandala yang sedang menyanyikan lagu-lagu tua.Naomi terkejut melihat mereka.Semua profesor dan dosen itu juga melihat ke arah Naomi dan Peter."Pak Peter
"Aku adalah orang yang sangat berwaspada, jadi aku selalu membawa lebih banyak pengawal saat keluar. Maka itu, sulit diprediksi siapa yang nggak bisa lolos malam ini," ujar Peter dengan santai.Di saat suasana di titik yang menegangkan, sekelompok orang yang merayakan ulang tahun Rochelle mendengar kehebohan di luar, mereka pun langsung berjalan ke arah ruang VIP yang ditempati Owen dan Peter.Rochelle muncul dari kerumunan orang, dia melihat tiga orang yang saling berhadapan.Semua orang tahu apa yang terjadi saat melihat perubahan pada wajah Rochelle.Owen dan Peter sedang berebut Naomi."Owen, apa yang terjadi?"Rochelle menahan kecurigaan di dalam hati, dia berkata, "Bukankah Nona Naomi sudah pulang? Pak Peter ...."Dibandingkan dengan kemunculan Peter dan Owen, orang-orang lebih ingin mengetahui hubungan Peter dengan Naomi.Peter terkenal tidak mendekati wanita, sebelumnya Naomi bahkan menjelek-jelekkannya di depan umum sehingga muncul julukan homo di publik yang berasal dari mulu
"Pak Owen, sepertinya kamu juga nggak keberatan, jadi aku pergi dulu, ya. Besok siang jam sepuluh, aku akan datang tepat waktu di konferensi pers Grup Pandawa."Naomi langsung mendorong Owen, tapi saat dia membalikkan badannya untuk berjalan keluar, Owen malah tiba-tiba menahan lengan Naomi.Naomi segera mengernyit dan menunjukkan ekspresi jijik yang sangat jelas, dia bahkan berkata, "Owen, nggak seru kalau kamu terus menggangguku."Owen melihat jelas kebencian dari tatapan Naomi.Ketika pertama kali Owen melihat tatapan Naomi ini, dia merasa tidak asing, tapi dia tidak berpikir terlalu jauh.Namun, Owen dalam sekejap tiba-tiba menyadari sesuatu!Ini adalah tatapannya terhadap Naomi sebelumnya.Kemarahan di dalam hati Owen tiba-tiba membara!Beraninya seorang Naomi menatap Owen dengan cara seperti ini?"Naomi, kamu harus pikir dengan matang kalau memang mau membatalkan pertunangan dengan Keluarga Pandawa."Owen mengatakannya dengan sangat tegang."Aku sudah berpikir dengan matang, kok.
"Owen!"Rochelle ingin menahan Owen.Dylan langsung menghalangi Rochelle, dia berkata, "Rochelle, kita semua sedang merayakan ulang tahunmu, loh! Cepat! Ayo tiup lilinnya!"Rochelle sangat ingin mengejarnya, tapi dia malah ditahan oleh Dylan.Rochelle mulai cemberut.Owen biasanya tidak mudah terpengaruh, kenapa sekarang dia menjadi begitu gampang kebawa perasaan oleh Naomi?Jangan-jangan ... Owen benar-benar jatuh cinta pada Naomi?Di luar klub malam, Jovani sangat tegang hingga tidak bisa berkata-kata. "Naomi! Bagaimana kalau kamu benar-benar menyinggung Owen?! Kulihat ekspresinya tadi sangat menakutkan! Apakah dia akan ....""Kita naik saja dulu."Naomi mendorong Jovani masuk ke dalam mobil, tapi belum sempat Jovani menjawabnya, tiba-tiba ada yang menarik Naomi dengan kuat ke samping."Owen! Lepaskan aku!"Owen menahan pergelangan tangan Naomi dengan sangat erat! Wajah Jovani menjadi sangat pucat, dia pun buru-buru mengejar mereka. "Naomi!"Jovani belum sempat mengejar Owen dan Naom
Kata-kata di sekitar berubah menjadi semakin kasar.Jovani sudah tidak bisa menahan kemarahan di dalam hatinya. Ketika dia hampir meledak, Naomi menahan tangan Jovani dan menggelengkan kepala terhadapnya.Jovani masih punya Keluarga Jorna, jadi dia tidak boleh menyinggung siapa pun di lingkaran pertemanan ini.Rochelle langsung berkata, "Nona Naomi, aku tahu kamu nggak puas karena Owen merayakan ulang tahunku. Tapi, Tuan Muda Gideon nggak melakukan kesalahan apa pun, jadi kamu nggak perlu melampiaskan kepadanya."Rochelle mengambil segelas bir dari meja, lalu memberikannya kepada Naomi sambil berkata, "Hari ini adalah ulang tahunku. Tolong hentikan masalah ini demi kebaikanku."Setelah Naomi mengambil gelas bir itu, saat Rochelle juga mengambil gelas lain untuk bersulang dengan Naomi, Owen malah tiba-tiba berdiri dan berjalan ke samping Rochelle.Semua orang sangat tegang! Mereka tidak tahu apa yang mau dilakukan Owen.Owen mengambil gelas dari tangan Rochelle, kemudian menuangkan ke l