"Jadi, Nona Naomi hanya berpura-pura bodoh untuk menipu mereka?""Benar. Kita jangan bertindak dulu agar nggak mengejutkan mereka. Buktinya harus pelan-pelan dikumpulkan karena penggelapan dana perusahaan yang mereka lakukan sudah memengaruhi keuntungan para pemegang saham. Setelah aku mengumpulkan semua bukti-bukti dan relasi mereka di perusahaan disingkirkan, maka itu adalah hari kematian mereka," ujar Naomi.Dian menatap Naomi sesaat, kemudian berkata, "Nona Naomi, sepertinya kamu berbeda dari yang dulu."Dulu Naomi adalah wanita yang lembut dan baik hati, meskipun dia sangat pintar, dia juga tidak bisa bermain taktik di dunia bisnis.Semua kata-kata Naomi tadi sangat masuk akal.Dian pun mulai mengaguminya."Dian, kamu sudah lumayan lama bekerja di sini. Sebelumnya ayahku pernah membantumu dalam ekonomi, jadi aku harap kamu bisa membantuku.""Aku pasti akan membantumu, Nona Naomi. Aku nggak akan membiarkan Pak Sunardi dan Nyonya Sarah menjadi bencana di perusahaan.""Oke.""Pak Sun
"Kalau Naomi bilang mau menemuiku, bilang aku sibuk.""Tapi, bukankah Pak Owen menunggu dia mengalah?""Aku mau membuatnya putus asa karena nggak menemukan bantuan apa pun."Tatapan mata Owen terlintas oleh sebuah aura dingin, dia berkata, "Aku mau membuatnya berlutut meminta maaf di depan Rochelle."Di saat ini, Naomi sudah membeli beberapa produk kesehatan. Saat dia mau turun ke bawah untuk membeli kopi, dia tidak sengaja melihat pengawal berbaju hitam yang terus mengikutinya dari belakang.Pengawal itu dikepung oleh banyak orang karena terlalu menarik perhatian.Naomi pun menggelengkan kepala sambil tertawa melihat hal ini.Naomi merasa Owen terlalu mementingkannya. Owen menyuruh orang mengikutinya karena takut Naomi melukai Rochelle atau ingin melihat Naomi stres karena masalah perusahaan?Naomi hanya bersikap tenang, dia lanjut berjalan ke arah keramaian setelah membeli kopi.Pengawal itu buru-buru mengikutinya, tapi karena Naomi terlalu cepat, bahkan sengaja berjalan ke arah keru
"Naomi, apa dia sudah minta maaf?"Menghadapi pertanyaan Rani, Naomi sengaja memiringkan kepalanya melirik Owen.Melihat Naomi sudah mau mengatakan sesuatu, Owen menyadari niat buruknya dan takut Naomi sembarangan berbicara di depan Rani. Owen langsung menarik Naomi sambil berkata, "Nenek, aku perlu berbicara berdua dengannya. Kami naik dulu."Owen mengatakannya sambil menarik Naomi berjalan ke atas.Ketika melihat tindakan mendadak ini, Rani buru-buru berkata, "Owen! Kamu ini kenapa begitu kasar! Dia adalah perempuan! Kalau kamu berani menindasnya, aku nggak akan memaafkanmu!"Di lantai dua, Owen langsung melempar Naomi ke atas ranjang, kemudian mengunci pintu kamar dari dalam."Pak Owen, apa yang kamu lakukan?"Naomi bersandar di samping kasur sambil bercanda dengan Owen yang berdiri di depan pintu, "Bagaimana kalau Nona Rochelle tahu kamu seperti ini padaku? Nona Rochelle, pasti akan cemburu.""Naomi!"Owen langsung mendekatinya dan mencekiknya, kemudian berkata, "Apa aku terlalu ba
"Kalau begitu, nggak bisa dibicarakan lagi, ya?""Menurutmu?"Naomi sudah menebak kalau Owen tidak mungkin begitu mudah diancam. Kali ini Naomi datang untuk mengingatkan Owen kalau semua ada batasnya. Semua orang juga punya batas kesabaran, apalagi Naomi bukanlah orang yang bisa ditindas."Pak Owen, apakah mau bertaruh?""Bertaruh apa?""Bertaruh dirimu akan sial tahun ini kalau kamu melawanku."....Naomi berdiri dan hendak pergi, tapi dia tiba-tiba berhenti di depan pintu sambil berkata, "Oh ya, Pak Owen, aku lupa beri tahu kalau aku belum memberi tahu Nenek kalau kamu menindasku. Coba tebak, kalau aku memberi tahu Nenek, Nenek akan membantu kamu atau aku?""Naomi!""Owen, aku nggak memberi tahu Nenek tentang penyeranganmu terhadap Keluarga Irawan adalah bentuk keikhlasanku terbesarku. Cepat hentikan taktik konyolmu, karena aku nggak akan mengalah padamu. Kemudian, percaya saja kalau kamu akan sial selama setahun ini.""Kamu!"Naomi langsung meninggalkan kamar Owen dan tidak lupa unt
"Kalau Bibi yang berjanji, maka Bibi urus sendiri saja."Naomi berbicara kepada pembantu di samping, "Audrey, tolong pesankan kamar hotel untuk Nona Angel. Terserah dia mau tinggal berapa lama. Hanya saja, Nona Angel seharusnya membedakan siapa tuan rumah dan siapa tamu di sini. Bagaimana menurutmu, Nona Angel?"Naomi pun menyadari tatapan Angel terhadapnya tadi.Angel mulai panik mendengar kata-kata Naomi, dia menatap Sarah seperti meminta bantuan, Sarah pun langsung mengamuk dan berkata, "Dasar Naomi! Kamu belum mulai memimpin rumah ini saja sudah begitu sombong?! Jangan lupa, ya, siapa yang selalu mengurus rumah ini? Apa kamu nggak malu mengatakan hal-hal seperti itu?""Bibi, Kediaman Irawan berada di bawah tanggung jawabku. Dulu Bibi adalah senior, jadi kuserahkan semua urusan padamu. Tapi, kamu jangan mengira dirimu adalah tuan rumahnya. Kalau kamu nggak rela Angel pergi, maka aku terpaksa mengusirmu juga.""Kamu!""Maaf! Ini salahku! Nona Naomi, aku yang datang tanpa diundang. Ma
Mobil berhenti di depan gerbang sekolah. Jovani bersama Naomi berlari ke ruang kelas lantai tujuh.Peter sudah mulai mengajar belasan menit, suasana di kelas pun sangat serius.Jovani hanya melirik dari depan pintu saja langsung berkata, "Mereka semua serius sekali! Sepertinya kita datang telat ...."Naomi segera membuka pintu ruang kelas.Melihatnya buka pintu, Jovani tidak sengaja berteriak, "Gila!"Tatapan semua orang di ruangan kelas tertuju pada Naomi, bahkan Peter juga menatapnya.Peter memakai kemeja putih dengan lengan baju yang sedikit dilipat. Dia memiliki badan yang tinggi, wajah yang tajam dan kacamata kerangka emas menunjukkan ekspresinya yang dingin. Di saat ini, Naomi pun berkata, "Maaf sudah datang telat, Pak!"Suaranya yang keras dan nada yang tinggi membuat orang-orang tertawa.Siapa yang sudah telat masih begitu percaya diri?"Silakan duduk."Peter mempersilakannya dengan santai, lalu melihat ke arah lain dan melanjutkan topik sebelumnya seakan-akan tidak ada yang te
Naomi langsung terdiam.Sebelumnya Naomi memang sengaja membicarakan Peter bersama beberapa nyonya kaya di sebuah perjamuan malam untuk membantu Owen balas dendam.Namun, Naomi tidak tahu kalau Peter begitu pendendam.Selain itu, bagaimana kata-kata itu bisa tersebar sampai telinga Peter?Naomi menenangkan dirinya dan berkata, "Pak Peter, nilai Vandura hanya satu triliun. Owen telah melakukan pemalsuan data, dia hanya menjebakmu agar kamu mengalami kerugian."Peter melepaskan Naomi, dia duduk di sofa menyeduhkan teh, lalu berkata tanpa melihat Naomi, "Lanjutkan.""Nilai awal Vandura sudah pasti 600 miliar. Owen menyuruh orang menaikkan harganya hingga delapan triliun. Akibatnya, Pak Peter akan mengalami kerugian bersih sebanyak 6 triliun lebih. Dengan begitu, Grup Gunaida akan mengalami krisis dan itu akan menjadi kesempatan bagi Owen untuk balas dendam karena dirimu merebut proyek pembangunan kota sebelumnya."Peter minum seteguk teh dan berkata, "Berapa banyak uang yang diberikan Owe
Naomi pasti sudah berhasil meminjam uang."Hebat sekali kamu bisa pinjam uang dengan dosen. Sebelumnya kamu sering membicarakan keburukan Peter, sekarang kamu pinjam uangnya, apa dia mau meminjamkannya?""Owen dan Peter adalah musuh bebuyutan. Kalau aku membantu Peter, dia pasti akan meminjamkan uang padaku.""Masuk akal juga. Eh, kamu bantu dia apa?" tanya Jovani."Membantunya melawan Owen.""Apa? Kamu benar-benar mau melawan Owen?"Jovani merasa sangat aneh.Jovani tahu jelas betapa dalam cinta Naomi terhadap Owen sebelumnya.Dia mengira kali ini Naomi hanya emosi sesaat saja, siapa sangka kalau dia benar-benar mau memutuskan hubungan dengan Owen?Naomi memang luar biasa!Naomi pun tertawa dengan pasrah melihat reaksi Jovani yang aneh.Teman terbaiknya sendiri saja berpikir kalau Naomi tidak bisa meninggalkan Owen.Apalagi pemikiran orang lain?Seorang nona muda Keluarga Irawan menjadi lelucon karena Owen?Semua ini sungguh konyol.Di sore hari, Sarah memakai pakaian rapi bersama den
Naomi hanya tidak menyadari betapa cerdas dirinya.Setelah memikirkannya, Richard meletakkan kertas yang dipegangnya dan berjalan keluar dari ruang kerja.James sedang memakai celemek membuat masakan sederhana di dapur.Naomi mengira sosok seperti Richard pasti makan mewah setiap hari, setidaknya ada banyak daging dan ikan. Namun, saat melihat beberapa hidangan sayuran hijau, satu-satunya daging hanyalah tumis udang dan seekor ikan panggang, kesan Naomi terhadap Richard langsung berubah.Bukankah Richard adalah orang kaya?Kenapa dia cuman makan ini?"Nona Naomi, ini pertama kalinya Richard makan mewah di malam hari. Sepertinya kamu memang sangat penting baginya."Suwandi sangat puas dengan makan malam kali ini.Biasanya tumisan kentang saja sangat jarang ditemui di rumahnya Richard.Hari ini malah ada enam lauk dan satu sup!Richard tidak mengatakan apa pun.James berkata, "Hari ini kami nggak sangka Nona Naomi bisa di sini sampai malam hari. Jadi, udang dan ikan ini dibeli secara men
Naomi meletakkan pen, dia berkata, "Pak Richard nggak perlu membujukku untuk menyerah. Aku nggak akan menyerah, kalau kamu nggak bisa mengajariku, aku akan belajar sendiri."Naomi mau pergi setelah mengatakannya.Richard di belakang berkata, "Apakah selembar ijazah itu begitu penting bagimu?""Ya."Naomi berkata dengan sangat serius kepada Richard, "Ijazah ini memang bukan apa-apa bagi Pak Richard, tapi ini sangat penting bagiku. Aku harus berhasil dalam ujian kali ini."Melihat tekad di mata Naomi, Richard berkata, "Duduklah, aku akan mengajarimu."Naomi sangat tercengang setelah mendengarnya."Kamu ... bukankah tadi kamu bilang kemampuan sinkronku buruk?""Meskipun tulisanmu nggak sebagus tangan kanan, setidaknya kamu bisa menulis dalam ujian tiga hari berturut-turut."Richard menepuk sofa di samping menyuruh Naomi untuk duduk.Namun, Naomi malah duduk di depan Richard.Dalam sesaat, Richard berkata, "Aku menyuruhmu duduk di sebelahku."....Naomi sangat ragu, tapi dia tetap saja dud
"Cetak saja, lalu berikan kepada Nona Naomi untuk dicek dan tanda tangan.""Oke."James segera mencetak kontraknya dengan mesin pencetak.Melihat beberapa pasal yang sangat singkat di lembaran kontrak tersebut, Richard secara khusus membuat menjadi singkat dan jelas karena takut Naomi tidak paham.Dia bahkan menekankan beberapa kata untuk memudahkan Naomi.Setelah memastikan tidak ada masalah, Naomi langsung menandatangani kontrak tersebut.Ketika James memberikan kontrak kepada Richard, Richard langsung menandatanganinya tanpa membaca lagi.Naomi berkata, "Pak Richard, apa sudah selesai, 'kan? Kalau nggak ada urusan lain, aku pulang dulu.""Bukankah kamu bilang mau melatih tangan kirimu? Apa nggak jadi?" tanya Richard."Itu adalah latihan pemulihan yang dilakukan oleh Pak Suwandi. Apa kamu juga bisa?""Sudah kubilang kalau kemampuanku masih jauh dari Richard dalam hal luka luar. Kalau Nona Naomi mau belajar, Richard boleh mengajarimu."Suwandi terus membantu Richard.Sayangnya Naomi s
Naomi terlalu temperamen hingga lukanya tertarik ketika mengangkat tangannya.Richard langsung tersenyum lebar ketika melihat Naomi yang sama sekali tidak takut padanya.Selama bertahun-tahun Suwandi berteman dengan Richard, dia tidak pernah melihat ekspresi seperti ini di wajahnya Richard. Suwandi tanpa sadar melihat ke arah Naomi lagi.Dia merasa Naomi memang wanita yang lumayan baik.Suwandi tersenyum lebar seakan-akan sudah menemukan titik lemahnya Richard."Aku membantumu balas dendam. Kenapa? Kamu marah?""Aku yang dihajar, bukan kamu. Coba saja kamu rasakan rasa dihajar tapi nggak sanggup melawan."Sebenarnya saat itu Naomi bukan tidak bisa melawan mereka, tapi karena jumlah tahanan wanita itu terlalu banyak, ditambah lagi dengan kondisi lengannya yang terluka, jadi dia tidak bisa melawan mereka.Kalau waktu terulang kembali, mungkin Naomi tidak akan berakhir begitu mengenaskan."Suwandi, bagaimana kondisi lukanya?"Suwandi berkata, "Ini termasuk luka berat untuk perempuan, sisa
Naomi menjadi sangat tidak tenang karena tatapannya Richard.Richard memang bukan orang baik. Dia bahkan memancarkan aura pebisnis yang kuat.Awalnya Naomi mendekati Richard hanya untuk menyelamatkan dirinya di masa depan. Siapa sangka, Richard malah begitu merepotkan.Naomi semakin lama semakin bingung. Sosok seperti Richard kenapa bisa cinta mati dengan Rochelle?"Oke, kalau memang ini hadiah dari Pak Richard, aku akan menerimanya. Tapi, aku mau kamu membuat sebuah bukti tertulis.""Apa itu?""Ke depannya kalau ada yang terjadi pada Grup Surya, semua itu nggak ada hubungannya denganku.""Nona Naomi, bukankah kamu terlalu menyakiti perasaan orang?""Aku nggak punya perasaan apa pun padamu."Naomi berkata, "Kalau kamu tanda tangan, aku akan menerima perjanjian pengalihan saham. Kalau kamu nggak mau tanda tangan ...."Richard hanya melihat Naomi tanpa mengatakan apa pun, dia ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Naomi.Naomi menarik napas panjang, lalu berkata, "Kalau kamu nggak mau t
Richard berada di lantai dua, sayangnya vila tua ini tidak ada lift.Naomi yang sudah terluka parah, kini terpaksa pelan-pelan naik ke lantai dua dengan bantuan Suwandi.Ketika mereka berdua sampai di depan ruang kerja, kening Naomi sudah mulai berkeringat."Apakah si Richard sengaja? Apa itu sepenting hingga nggak bisa dibicarakan di ruang tamu?"Suwandi menghela napas panjang dan berkata, "Richard bukan orang seperti itu. Mungkin ... dia mungkin hanya usil saja."Mata James berkedut sedikit ketika mendengar pembicaraan mereka berdua.Pintu ruang kerja terbuka.Richard duduk di depan meja mempersilakan mereka berdua duduk.Naomi melihat ruang kerja Richard berbeda total dengan ruang kerja pada umumnya. Ruangan ini tidak ada meja kerja dan kursi kerja, melainkan hanya ada sofa dan gelas untuk minum teh.Beberapa hari lalu saat Richard baru tiba di Kota Lordus, dia bahkan masih tinggal di Hotel Lordus.Tampaknya Richard sudah beli rumah ini dan memutuskan untuk menetap di Kota Lordus."
....Suwandi menjawab sambil membuka pintu mempersilakan Naomi masuk."Nona Naomi tenang saja. Di kalangan kami, biasanya nggak kenal orang dari kalangan lain karena kondisi ekonomi kami hampir sama. Kamu nggak perlu curiga kalau aku punya maksud lain terhadapmu.""Aku nggak berpikiran begitu. Aku hanya penasaran saja, kenapa si Richard menyuruhmu datang untuk mengobatiku.""Seharusnya Nona Naomi tanyakan sendiri tentang hal itu.""Apa hubungan kalian sangat dekat?""Lumayan, kami adalah teman.""Orang seperti Richard juga punya teman?"Naomi tidak bisa membayangkannya.Bukankah sangat berbahaya berteman dengan sosok seperti Richard?"Ternyata Nona Naomi nggak terlalu mengenal Richard. Meskipun dia sangat jahat, kalau kamu mengenalnya, kamu akan menyadari kalau dia lebih jahat dari yang kamu bayangkan."....Mendengar candaan dingin dari Suwandi, Naomi hanya tersenyum canggung.Ini tidak lucu.Sama sekali tidak lucu.Sekarang Naomi memang sudah merasakannya.Saat Suwandi menyetir sampa
Heri mulai ragu.Apakah Heri perlu melapor? Atau tidak perlu?"Ujian ini sangat penting bagiku. Bisakah aku menulis dengan tangan kiri? Kudengar semua dokter sangat hebat, tangan kalian sangat lincah hingga bisa memakai bagian kiri dan kanan. Apa kamu boleh mengajariku cara menulis dengan tangan kiri?" tanya Naomi."Kamu ingin belajar?""Ya, aku ingin belajar."Naomi melihat Suwandi dengan sangat serius.Suwandi berkata, "Itu karena kebiasaan saja. Tangan kirimu nggak ada masalah, seharusnya nggak masalah kalau kamu menulis dengan tangan kiri. Tapi, sekarang hanya sisa sembilan hari saja, sepertinya kamu akan sedikit kesulitan.""Aku nggak takut kesulitan, aku harus lulus kuliah."Memiliki ijazah Universitas Chandala sama dengan memiliki kunci menuju dunia baru.Di dalam kalangan elite, gelar pendidikan tinggi adalah sesuatu yang sangat penting.Apalagi lulusan Universitas Chandala adalah sesuatu yang berbeda di kalangan ini.Kecuali Keluarga Pandawa yang punya status berbeda, tentu sa
"Luar negeri adalah wilayah kekuasaannya Richard, bukan Owen. Orang yang bisa mengundangku dari jauh-jauh hanyalah Richard seorang."Suwandi menatap Naomi dengan kebingungan, dia berkata, "Kenapa? Apa Richard nggak memberitahumu sama sekali?""Aku nggak pernah dengar apa pun darinya ...."Sejak Naomi terluka, Richard tidak pernah menunjukkan wajahnya sama sekali.Bagaimana mungkin Naomi tahu kalau Richard mencarikan tim ahli medis untuknya?"Sudahlah, sekarang kita scan dulu."Suwandi adalah orang yang sangat teliti dalam hal ini. Setelah Naomi selesai melakukan CT scan, Suwandi bersama Naomi berjalan keluar.Tidak lama kemudian, Suwandi mulai mendiskusikan kondisi Naomi bersama tim ahli medis.Naomi mengeluarkan ponselnya dan membuka chat dengan Richard.Akan tetapi, Naomi menjadi ragu setelah membaca chat mereka.Dikarenakan Richard menyuruh orang untuk menghancurkan Kediaman Bianca, maka itu Owen mengamuk dan membuat Naomi berakhir tragis.Secara logika, Richard memang harus bertang