Dulu saat Naomi melihat Owen bermesraan dengan Rochelle, Owen mendekatinya dan berkata, "Kalau kamu memilih menjadi tunanganku, kamu harus punya persiapan yang cukup. Kamu jangan ikut campur dalam urusanku, yang perlu kamu lakukan hanyalah menahan dirimu."Naomi mengembalikan semua kata-kata itu kepada Owen.Ekspresi Owen pelan-pelan menjadi gelap, bahkan tatapannya terhadap Naomi dipenuhi oleh amarah."Naomi, kalau kamu mau kencan dengan Peter, kamu juga harus lihat tempat! Kamu main tangan, mempermalukan Rochelle di depan banyak orang, apa kamu nggak merasa dirimu keterlaluan?"Naomi berkata, "Itu sudah terjadi, jadi apa yang Pak Owen harapkan?""Minta maaf kepada Rochelle dan teman-temannya di depan semua mahasiswa. Apakah masih perlu kujelaskan?"Melihat Owen mati-matian membela Rochelle, Naomi berkata, "Pak Owen mencariku dengan membawa begitu banyak orang tanpa mencari tahu apa yang terjadi, kenapa kamu nggak menanyakan alasanku menamparnya?""Apa ada alasan lain? Bukankah hanya
"Kamu ...."Wajah Owen langsung menjadi sangat menakutkan.Naomi kembali duduk di kursi sambil berkata kepada Owen, "Silakan pergi, Pak Owen.""Naomi, pikirkan dengan matang baru jawab.""Pak Owen, aku sudah memikirkannya."Naomi tersenyum kepada Owen sambil berkata, "Pak Owen, hari Valentine harus dirayakan bersama pasangan sendiri. Pak Owen seharusnya menemani Rochelle, bukan menjemputku pulang. Aduh! Gawat kalau Nona Rochelle melihatnya dan salah paham lagi.""Oke! Naomi, ingat kata-katamu!"Owen langsung meninggalkan restoran ini bersama pengawalnya setelah mengatakannya.Di luar restoran, Heri dengan takut berkata, "Pak Owen, apa yang harus kita lakukan kalau Nona Naomi nggak mau pulang? Kalau Nyonya Rani menanyakannya ....""Cari tahu apa yang terjadi pada wajahnya Naomi."Owen hanya mengernyit."Pak Owen meragukan kalau kedua orang tadi mengkambinghitamkan Nona Naomi? Tapi mereka adalah teman baiknya Nona Rochelle. Aku rasa ....""Tanya orang lain yang ada di kantin. Apakah perl
"Semuanya bisa dibicarakan selama Nona Naomi ikut kami pulang."Heri tersenyum sopan berkata, "Silakan, Nona Naomi."Naomi tahu kalau Sarah sekarang sangat panik.Besok adalah batas terakhir perusahaan, kalau Owen masih belum memberikan investasi, maka Grup Irawan akan bangkrut sepenuhnya.Sepertinya Owen juga berpikiran begitu.Naomi berkata, "Oke, aku akan ke sana."Heri memberikan jalan untuk Naomi dan mempersilakannya masuk ke dalam mobil.Setelah Sarah melihat Naomi masuk ke dalam mobil, ekspresi berubah menjadi senyuman penuh penghinaan."Untuk apa pura-pura sombong? Bukankah kamu tetap saja masuk ke dalam mobil Pak Owen?"20 menit kemudian di dalam Kediaman Pandawa.Heri mempersilakan Naomi masuk ke dalam.Baru saja Naomi masuk ke Kediaman Pandawa, dia merasakan sebuah perasaan yang tidak asing.Di kehidupan sebelumnya, Naomi menjadi penjilat Keluarga Pandawa, hingga pindah ke tempat ini untuk membantu Owen dan Rani.Namun, dia tetap berakhir dengan tragis.Semua sudut ruangan i
Rani melihat ke arah Naomi sambil berkata, "Naomi, kalau begitu buatlah masakan lain. Aku pergi dulu, ya."Setelah mengatakannya, Rani langsung berdiri. Sebelum dia pergi, dia bahkan memelototi Owen.Kediaman Pandawa dalam seketika hanya tersisa Owen dan Naomi berdua."Kenapa kamu masih diam di sini? Cepat masak!"Owen melirik Naomi dengan tatapan penuh penghinaan."Sekarang nggak ada siapa pun di rumah. Untuk apa Pak Owen masih berpura-pura?"Naomi menatap Owen berkata, "Kalau Pak Owen memang lapar, kamu pesan makanan saja.""Kamu ...."Naomi sendirian berjalan ke dapur untuk mencuci tangan dan mulai memasak.Saat melihat Naomi, Owen mencibir, "Apa yang kamu lakukan? Kamu menyuruhku pesan makanan, tapi kamu memasak? Kalau kamu benar-benar ingin pergi, kenapa nggak kabur di saat Nenek nggak di rumah?""Pak Owen, sebenarnya kamu atau aku yang bodoh?"Naomi dengan santai berkata, "Nyonya Rani jelas-jelas mengurung kita untuk membangun hubungan. Bagaimana mungkin dia membiarkanku kabur da
"Naomi, kamu jangan keterlaluan, ya."Owen mengernyit berkata, "Kamu kira aku benar-benar ingin makan ini?""Kalau begitu, terserah Pak Owen."Naomi bahkan makan sesuap di depan Owen untuk memprovokasinya.Naomi tahu kalau Owen dimanjakan sejak kecil, sehingga dia tidak bisa memasak.Owen tidak marah, dia melainkan tertawa melihat Naomi sengaja memprovokasinya.'Wanita ini semakin lama semakin berani!'Owen berdiri berjalan ke arah dapur. Melihat ada beberapa mi instan di dalam lemari, Owen pun mulai memasak.Senyuman di wajah Naomi semakin puas melihat sikap Owen.Mari kita lihat apa yang akan dibuat Owen.Dapur menjadi sangat ribut.Pada akhirnya, Owen hanya berhasil membawa semangkuk mi dari dapur.Naomi sudah selesai makan, dia membawa piring dan mangkuk kosong menuju dapur, lalu tertawa menghina ketika melihat mi yang dibawa Owen.Suara tawa itu berhasil memancing kemarahan Owen."Naomi, apa maksudmu?""Nggak ada apa-apa. Pak Owen yang berpikir terlalu banyak."Naomi tersenyum kep
Kamar ini tidak diubah sama sekali, hanya saja barang Naomi sudah tidak ada di sini.Naomi pun tersenyum pahit setelah memikirkannya.'Naomi oh Naomi, dulu kamu memang mencari masalah sendiri.'Saat Naomi baru saja masuk ke dalam kamar, sebuah suara keras tiba-tiba muncul dari kamar sebelah.Naomi mengerutkan keningnya sambil berjalan ke kamar Owen di sebelah.Di saat ini, kamar Owen telah dipenuhi aroma manis yang sangat kental. Naomi juga sangat terkejut dan ketika dia sadar, dia sudah ditarik oleh Owen ke dalam kamar."Naomi, kamu memang hebat sekali!"Sepasang mata Owen bahkan memancarkan aura dingin saat berbicara.Napasnya sangat berat, wajahnya memerah, pandangannya bahkan sudah berubah.Naomi dicekik Owen hingga hampir tidak bisa bernapas. "Owen, lepas ... lepaskan aku!""Naomi, ternyata ini rencanamu dengan Nenek!""Lepaskan aku!"Naomi berusaha melepaskan Owen.Saat Naomi berbatuk-batuk, dia hanya merasakan dirinya menghirup lebih banyak aroma yang manis itu.Wajah Naomi perl
"Naomi, apa lagi yang mau kamu lakukan? Nggak kusangka Nona Naomi ternyata begitu nggak tahu malu.""Jijik sekali!"Naomi memelototi Owen sambil menjawab, "Siapa yang mau melakukannya denganmu?!"Setelah mengatakannya, Naomi langsung menyalakan lampu di kamar Owen.Namun, karena lampu di kamar Owen sudah diganti, ruangan menjadi semakin merah saat lampu dinyalakan.Naomi semakin pasrah setelah melihatnya.Owen menyipitkan matanya, jelas dia semakin salah paham.Di saat ini, Naomi pun merasa dirinya sudah tidak bisa menahan efek dari aroma yang memikat ini.Naomi segera mencari sumber aroma itu, lalu menyiramnya dengan air dan membuka jendela kamar.Angin dingin yang masuk ke dalam kamar dalam sesaat menghilangkan aroma di dalam kamar.Naomi merasa lebih nyaman setelah mencium udara yang segar.Kini, Owen pun mulai sadar.Naomi melirik Owen yang berada di kasur sambil berkata, "Dengarkan, masalah ini nggak ada hubungannya denganku.""Kemudian juga bukan aku yang menyentuh kamar ini."Ow
Naomi terus menatap ke arah pintu.Suara langkah kaki berhenti di depan pintu seakan-akan sedang menguping hal yang terjadi di dalam.Saat Owen mendongak, dia melihat dagu Naomi yang indah, tatapan matanya pelan-pelan menurun sampai ke arah tulang selangka dan bekas darah yang tidak jelas.Naomi memancarkan aroma yang sangat wangi dan mewah, bukan aroma bedak murahan atau parfum yang menyengat. Aroma itu seperti bawaan tubuh yang memberi kesan bersih hingga membuat orang ingin mendekatinya.Di saat ini, Naomi tiba-tiba berteriak, "Pak Owen, apa yang kamu lakukan?!"Jeritan ini sangat mendadak! Naomi tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menarik bajunya sendiri. Saat menyadari bajunya tidak bisa dirobek, Naomi langsung menarik bajunya Owen.Suara "sreet" terdengar dengan jelas! Ekspresi Owen bahkan langsung berubah menjadi masam."Naomi, kamu ....""Pak Owen, kamu sudah memiliki Rochelle! Lepaskan aku!"Naomi memelototi Owen dengan ekspresi bermaksud, 'Kenapa kalau memang kurobek?', tap
Naomi hanya tidak menyadari betapa cerdas dirinya.Setelah memikirkannya, Richard meletakkan kertas yang dipegangnya dan berjalan keluar dari ruang kerja.James sedang memakai celemek membuat masakan sederhana di dapur.Naomi mengira sosok seperti Richard pasti makan mewah setiap hari, setidaknya ada banyak daging dan ikan. Namun, saat melihat beberapa hidangan sayuran hijau, satu-satunya daging hanyalah tumis udang dan seekor ikan panggang, kesan Naomi terhadap Richard langsung berubah.Bukankah Richard adalah orang kaya?Kenapa dia cuman makan ini?"Nona Naomi, ini pertama kalinya Richard makan mewah di malam hari. Sepertinya kamu memang sangat penting baginya."Suwandi sangat puas dengan makan malam kali ini.Biasanya tumisan kentang saja sangat jarang ditemui di rumahnya Richard.Hari ini malah ada enam lauk dan satu sup!Richard tidak mengatakan apa pun.James berkata, "Hari ini kami nggak sangka Nona Naomi bisa di sini sampai malam hari. Jadi, udang dan ikan ini dibeli secara men
Naomi meletakkan pen, dia berkata, "Pak Richard nggak perlu membujukku untuk menyerah. Aku nggak akan menyerah, kalau kamu nggak bisa mengajariku, aku akan belajar sendiri."Naomi mau pergi setelah mengatakannya.Richard di belakang berkata, "Apakah selembar ijazah itu begitu penting bagimu?""Ya."Naomi berkata dengan sangat serius kepada Richard, "Ijazah ini memang bukan apa-apa bagi Pak Richard, tapi ini sangat penting bagiku. Aku harus berhasil dalam ujian kali ini."Melihat tekad di mata Naomi, Richard berkata, "Duduklah, aku akan mengajarimu."Naomi sangat tercengang setelah mendengarnya."Kamu ... bukankah tadi kamu bilang kemampuan sinkronku buruk?""Meskipun tulisanmu nggak sebagus tangan kanan, setidaknya kamu bisa menulis dalam ujian tiga hari berturut-turut."Richard menepuk sofa di samping menyuruh Naomi untuk duduk.Namun, Naomi malah duduk di depan Richard.Dalam sesaat, Richard berkata, "Aku menyuruhmu duduk di sebelahku."....Naomi sangat ragu, tapi dia tetap saja dud
"Cetak saja, lalu berikan kepada Nona Naomi untuk dicek dan tanda tangan.""Oke."James segera mencetak kontraknya dengan mesin pencetak.Melihat beberapa pasal yang sangat singkat di lembaran kontrak tersebut, Richard secara khusus membuat menjadi singkat dan jelas karena takut Naomi tidak paham.Dia bahkan menekankan beberapa kata untuk memudahkan Naomi.Setelah memastikan tidak ada masalah, Naomi langsung menandatangani kontrak tersebut.Ketika James memberikan kontrak kepada Richard, Richard langsung menandatanganinya tanpa membaca lagi.Naomi berkata, "Pak Richard, apa sudah selesai, 'kan? Kalau nggak ada urusan lain, aku pulang dulu.""Bukankah kamu bilang mau melatih tangan kirimu? Apa nggak jadi?" tanya Richard."Itu adalah latihan pemulihan yang dilakukan oleh Pak Suwandi. Apa kamu juga bisa?""Sudah kubilang kalau kemampuanku masih jauh dari Richard dalam hal luka luar. Kalau Nona Naomi mau belajar, Richard boleh mengajarimu."Suwandi terus membantu Richard.Sayangnya Naomi s
Naomi terlalu temperamen hingga lukanya tertarik ketika mengangkat tangannya.Richard langsung tersenyum lebar ketika melihat Naomi yang sama sekali tidak takut padanya.Selama bertahun-tahun Suwandi berteman dengan Richard, dia tidak pernah melihat ekspresi seperti ini di wajahnya Richard. Suwandi tanpa sadar melihat ke arah Naomi lagi.Dia merasa Naomi memang wanita yang lumayan baik.Suwandi tersenyum lebar seakan-akan sudah menemukan titik lemahnya Richard."Aku membantumu balas dendam. Kenapa? Kamu marah?""Aku yang dihajar, bukan kamu. Coba saja kamu rasakan rasa dihajar tapi nggak sanggup melawan."Sebenarnya saat itu Naomi bukan tidak bisa melawan mereka, tapi karena jumlah tahanan wanita itu terlalu banyak, ditambah lagi dengan kondisi lengannya yang terluka, jadi dia tidak bisa melawan mereka.Kalau waktu terulang kembali, mungkin Naomi tidak akan berakhir begitu mengenaskan."Suwandi, bagaimana kondisi lukanya?"Suwandi berkata, "Ini termasuk luka berat untuk perempuan, sisa
Naomi menjadi sangat tidak tenang karena tatapannya Richard.Richard memang bukan orang baik. Dia bahkan memancarkan aura pebisnis yang kuat.Awalnya Naomi mendekati Richard hanya untuk menyelamatkan dirinya di masa depan. Siapa sangka, Richard malah begitu merepotkan.Naomi semakin lama semakin bingung. Sosok seperti Richard kenapa bisa cinta mati dengan Rochelle?"Oke, kalau memang ini hadiah dari Pak Richard, aku akan menerimanya. Tapi, aku mau kamu membuat sebuah bukti tertulis.""Apa itu?""Ke depannya kalau ada yang terjadi pada Grup Surya, semua itu nggak ada hubungannya denganku.""Nona Naomi, bukankah kamu terlalu menyakiti perasaan orang?""Aku nggak punya perasaan apa pun padamu."Naomi berkata, "Kalau kamu tanda tangan, aku akan menerima perjanjian pengalihan saham. Kalau kamu nggak mau tanda tangan ...."Richard hanya melihat Naomi tanpa mengatakan apa pun, dia ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Naomi.Naomi menarik napas panjang, lalu berkata, "Kalau kamu nggak mau t
Richard berada di lantai dua, sayangnya vila tua ini tidak ada lift.Naomi yang sudah terluka parah, kini terpaksa pelan-pelan naik ke lantai dua dengan bantuan Suwandi.Ketika mereka berdua sampai di depan ruang kerja, kening Naomi sudah mulai berkeringat."Apakah si Richard sengaja? Apa itu sepenting hingga nggak bisa dibicarakan di ruang tamu?"Suwandi menghela napas panjang dan berkata, "Richard bukan orang seperti itu. Mungkin ... dia mungkin hanya usil saja."Mata James berkedut sedikit ketika mendengar pembicaraan mereka berdua.Pintu ruang kerja terbuka.Richard duduk di depan meja mempersilakan mereka berdua duduk.Naomi melihat ruang kerja Richard berbeda total dengan ruang kerja pada umumnya. Ruangan ini tidak ada meja kerja dan kursi kerja, melainkan hanya ada sofa dan gelas untuk minum teh.Beberapa hari lalu saat Richard baru tiba di Kota Lordus, dia bahkan masih tinggal di Hotel Lordus.Tampaknya Richard sudah beli rumah ini dan memutuskan untuk menetap di Kota Lordus."
....Suwandi menjawab sambil membuka pintu mempersilakan Naomi masuk."Nona Naomi tenang saja. Di kalangan kami, biasanya nggak kenal orang dari kalangan lain karena kondisi ekonomi kami hampir sama. Kamu nggak perlu curiga kalau aku punya maksud lain terhadapmu.""Aku nggak berpikiran begitu. Aku hanya penasaran saja, kenapa si Richard menyuruhmu datang untuk mengobatiku.""Seharusnya Nona Naomi tanyakan sendiri tentang hal itu.""Apa hubungan kalian sangat dekat?""Lumayan, kami adalah teman.""Orang seperti Richard juga punya teman?"Naomi tidak bisa membayangkannya.Bukankah sangat berbahaya berteman dengan sosok seperti Richard?"Ternyata Nona Naomi nggak terlalu mengenal Richard. Meskipun dia sangat jahat, kalau kamu mengenalnya, kamu akan menyadari kalau dia lebih jahat dari yang kamu bayangkan."....Mendengar candaan dingin dari Suwandi, Naomi hanya tersenyum canggung.Ini tidak lucu.Sama sekali tidak lucu.Sekarang Naomi memang sudah merasakannya.Saat Suwandi menyetir sampa
Heri mulai ragu.Apakah Heri perlu melapor? Atau tidak perlu?"Ujian ini sangat penting bagiku. Bisakah aku menulis dengan tangan kiri? Kudengar semua dokter sangat hebat, tangan kalian sangat lincah hingga bisa memakai bagian kiri dan kanan. Apa kamu boleh mengajariku cara menulis dengan tangan kiri?" tanya Naomi."Kamu ingin belajar?""Ya, aku ingin belajar."Naomi melihat Suwandi dengan sangat serius.Suwandi berkata, "Itu karena kebiasaan saja. Tangan kirimu nggak ada masalah, seharusnya nggak masalah kalau kamu menulis dengan tangan kiri. Tapi, sekarang hanya sisa sembilan hari saja, sepertinya kamu akan sedikit kesulitan.""Aku nggak takut kesulitan, aku harus lulus kuliah."Memiliki ijazah Universitas Chandala sama dengan memiliki kunci menuju dunia baru.Di dalam kalangan elite, gelar pendidikan tinggi adalah sesuatu yang sangat penting.Apalagi lulusan Universitas Chandala adalah sesuatu yang berbeda di kalangan ini.Kecuali Keluarga Pandawa yang punya status berbeda, tentu sa
"Luar negeri adalah wilayah kekuasaannya Richard, bukan Owen. Orang yang bisa mengundangku dari jauh-jauh hanyalah Richard seorang."Suwandi menatap Naomi dengan kebingungan, dia berkata, "Kenapa? Apa Richard nggak memberitahumu sama sekali?""Aku nggak pernah dengar apa pun darinya ...."Sejak Naomi terluka, Richard tidak pernah menunjukkan wajahnya sama sekali.Bagaimana mungkin Naomi tahu kalau Richard mencarikan tim ahli medis untuknya?"Sudahlah, sekarang kita scan dulu."Suwandi adalah orang yang sangat teliti dalam hal ini. Setelah Naomi selesai melakukan CT scan, Suwandi bersama Naomi berjalan keluar.Tidak lama kemudian, Suwandi mulai mendiskusikan kondisi Naomi bersama tim ahli medis.Naomi mengeluarkan ponselnya dan membuka chat dengan Richard.Akan tetapi, Naomi menjadi ragu setelah membaca chat mereka.Dikarenakan Richard menyuruh orang untuk menghancurkan Kediaman Bianca, maka itu Owen mengamuk dan membuat Naomi berakhir tragis.Secara logika, Richard memang harus bertang