Richard tanpa mendongak langsung menjawab dengan nada datar, "Pergilah."Naomi langsung merasa lega saat Richard mengizinkannya pergi.Suwandi memapah Naomi untuk berjalan.Di ruang kerja, tinggi sofa dan meja sama, jadi Naomi selalu duduk di lantai, sekarang pun menjadi kesusahan saat mau berdiri.Setelah Suwandi dan Naomi pergi, Richard berjalan ke samping meja mengambil kertas yang ditulis Naomi tadi.Tulisannya ... memang sangat jelek.Akan tetapi, semuanya benar.Senyuman tipis muncul di wajah Richard, dia menyapa ke arah pintu, "James.""Ada apa, Pak Richard?""Beli satu kursi kerja yang nyaman, jangan lupa meja kerja juga.""Pak Richard, bukankah kamu nggak suka meja dan kursi kerja?"Setelah James menanyakannya, dia langsung menyadari kalau semua itu untuk dipakai Naomi.Jadi, James pun langsung pergi.Setengah jam kemudian.Naomi berdiri di bawah apartemen, langit sudah gelap total.Naomi ingat bahwa sekarang adalah jam kerjanya Owen. Semarah apa pun Owen, dia tidak mungkin me
Melihat Naomi sudah hampir kehabisan oksigen, Owen baru melepaskannya.Owen barusan tadi terlalu emosi, dia sudah berusaha mengendalikan dirinya, tapi dia tetap saja melukai Naomi."Uhuk! Uhuk!"Naomi memegang lehernya dan berbatuk-batuk.Owen mengerutkan alis berkata, "Aku bukan sengaja ....""Cukup!"Naomi sudah tidak ingin mendengar permintaan maaf apa pun dari Owen.Naomi tidak ada utang budi dengan Owen.Kalau bukan karena Owen terus mengancamnya dengan perusahaan Bobi, Naomi juga tidak akan terus mengalah pada Owen."Pak Owen, apa kamu boleh pergi?"Melihat ekspresi Naomi yang sangat cuek ....Ekspresi Owen menjadi murung, dia berkata, "Aku mencemaskanmu karena kamu nggak pulang seharian.""Kamu mencemaskanku? Kalau begitu, terima kasih atas perhatian Pak Owen, ya."Naomi hanya menunjukkan senyuman menghina.Melihat Naomi yang sangat membencinya, Owen pun tidak bisa mengendalikan emosinya lagi. Dia mendekati Naomi dan berkata, "Sebenarnya apa salahku? Kenapa kamu selalu nggak sen
Naomi tidak tahu apa yang terjadi pada Owen. Dia segera berjalan ke depan meja, mengambil sebuah gunting dan menodongkan di leher sendiri.Aksi ini langsung menenangkan Owen yang tadinya sedang marah besar. Owen dengan ekspresi masam berkata, "Kamu begitu nggak ingin menjadi wanitaku?""Ya!"Naomi berkata dengan nada dingin, "Kalau kamu menyentuhku, aku rela mati!"Kalimat ini seperti hantaman besar di hati Owen.Naomi terus menatap langkah kaki Owen. Selama Owen mendekatinya lagi, Naomi akan melukai lehernya sendiri.Melihat tetesan darah yang sudah mulai mengalir dari lehernya Naomi, Owen pun menyerah. Dia berkata dengan nada dingin, "Oke. Naomi, mulai hari ini, kita nggak ada hubungan lagi!"Setelah mengatakannya, Owen langsung meninggalkan apartemen Naomi.Mendengar suara langkah kaki mulai menjauh, Naomi baru meletakkan gunting itu.Naomi langsung terduduk di lantai dengan lemas seolah-olah tenaganya sudah diserap sampai kering."Gila .... Owen pasti sudah gila."Naomi memegang su
Saat Naomi masuk ke Universitas Chandala, Sarah tidak setuju untuk membeli rumah di sekitar. Jadi, Naomi selama ini selalu tinggal di asrama saja.Akan tetapi, kondisi Naomi saat ini sangat tidak memungkinkan untuk tinggal di asrama.Naik turun tangga sangat repot baginya."Kamu tinggal di sini beberapa hari dulu. Aku akan suruh Richard carikan tempat tinggal untukmu."Suwandi mengatakan dengan sangat santai.Naomi berkata, "Nggak perlu. Ini masalah tempat tinggalku. Aku nggak boleh merepotkan Pak Richard.""Kenapa merepotkan? Kamu pikirkan saja, dia yang membuatmu terluka hingga nggak ada tempat tinggal lagi. Dia memang pantas memberikan sedikit kompensasi. Kalau nggak, bukankah kamu sangat dirugikan ...."Setelah mengatakannya, Suwandi tiba-tiba merasa aura dingin dari punggungnya.Ketika Suwandi menoleh ke belakang, dia melihat Richard yang berdiri di belakangnya.Di sekeliling perumahan sudah diramaikan oleh warga sekitar.Mobil Maybach edisi terbatas milik Richard itu dalam sekeja
Sore hari, di Universitas Chandala."Angel, kamu benar-benar mau pindah ke Kediaman Pandawa?""Jangan-jangan kamu cuman bercanda saja? Itu Kediaman Pandawa, loh."Dalam waktu kurang dari tiga hari, Angel sudah menjadi pusat perhatian di kelas.Mobil Keluarga Pandawa yang datang menjemput Angel beberapa hari lalu telah menghebohkan seluruh kampus.Namun, Angel malah tidak memberikan klarifikasi apa pun.Angel dengan wajah tersipu merah berkata, "Kalian jangan tanya lagi, ya. Aku sudah janji Nyonya Rani untuk nggak sembarangan bicara di luar."Ketika Angel menyebutkan nama Rani, tatapan beberapa mahasiswa langsung berbinar-binar."Nyonya Rani? Apakah itu neneknya Owen?""Astaga! Angel, jangan-jangan kamu akan menjadi calon nyonya Grup Pandawa?"Di kelas mereka, belum ada satu pun mahasiswa yang bisa berinteraksi dengan Owen.Wajah Angel semakin memerah, dia berkata, "Kalian jangan tanya lagi. Intinya ... intinya aku nggak bisa mengatakan apa pun."Respons Angel semakin meyakinkan dugaan
Ekspresi Angel terlihat tidak baik-baik saja.Angel bisa menipu semua orang di kelas, tapi dia tidak bisa menipu Peter.Kalau Peter memberi tahu Keluarga Pandawa tentang omongan Angel tadi, maka Angel akan dalam celaka."Kelas dimulai."Nada bicara Peter sangat santai, tapi tatapannya tertuju pada Angel.Angel hanya merasakan sensasi dingin di punggungnya.Seakan-akan titik lemahnya di tangan orang lain hingga tidak berani bernapas dengan kuat.Dia bahkan tidak fokus dalam pelajaran kali ini.Alhasi, begitu mendengar suara bel, Angel pun langsung berdiri sesegera mungkin."Angel, apa yang kamu lakukan?"Orang-orang di kelas masih ingin membicarakan lebih banyak tentang Owen.Akan tetapi, Angel langsung mengejar Peter sampai di luar kelas."Pak Peter!"Angel memanggil Peter dengan rasa malu.Peter langsung berhenti berjalan."Ada apa?"Peter memancarkan aura dingin yang membuat orang merasa segan.Angel dengan tegang berkata, "Yang tadi kami bicarakan, sebenarnya ...."Angel bahkan tida
Naomi langsung mengerutkan alisnya."Dari mana kamu dengar?""Apa kamu nggak tahu? Grup sekolah sudah dihebohkan oleh pembahasan ini!"Suara Jovani bahkan terdengar sangat panik.Siapa pun boleh menjadi tunangannya Owen, kecuali Angel.Kalau memang itu yang terjadi, bukankah Naomi akan menjadi bahan omongan semua orang?"Apa yang dipikirkan Rani? Dulu kukira dia adalah orang baik, nggak kusangka ternyata dia selicik ini! Bukankah dia sengaja mempermalukanmu?"Naomi dengan tenang berkata, "Kamu jangan panik dulu, mungkin saja itu hanya gosip, berita palsu. Kalaupun kenyataannya, aku juga nggak masalah, kok.""Aku merasa nggak adil untukmu! Kamu malah tenang-tenang saja?!"Jovani terdengar sangat emosi di telepon.Richard di samping tiba-tiba berdeham.Jovani tercengang ketika mendengar suara laki-laki."Suara apa itu? Jangan-jangan ...."Naomi sangat yakin kalau Jovani pasti sudah mulai berimajinasi.Naomi memegang keningnya, dia berkata, "Jovani, bukan seperti yang kamu bayangkan.""Ak
Rochelle berusaha untuk menenangkan Cindy.Cindy adalah orang yang tidak bisa berpikir panjang, dia dengan tidak puas berkata, "Si Naomi sudah begitu jahat terhadapmu, kamu malah masih begitu peduli padanya? Rochelle, kamu memang terlalu baik hati, makanya kamu bisa ditindas mereka."Rochelle hanya tersenyum tanpa mengatakan apa pun.Rochelle memedulikan Naomi?Tidak! Rochelle hanya ingin membuat Naomi merasakan bagaimana rasanya dihina di kampus.Dulu karena Naomi adalah tunangannya Owen, jadi tidak ada banyak orang yang berani menindas Naomi.Separah-parahnya, mereka hanya berani meremehkan Naomi dengan kata-kata.Namun, sekarang semuanya sudah berbeda, Naomi sudah tidak ada hubungan pertunangan dengan Owen.Di Universitas Chandala, ada lumayan banyak orang yang ingin mempermalukan Naomi.Terutama sejak adik sepupu sendiri bertunangan dengan tunangannya. Kabar ini sudah cukup menjadikan Naomi sebagai bahan candaan di kampus.Sore hari, Naomi baru latihan menulis sebentar saja, ponsel
Menjelang sore hari, Michael masih menunggu di rumah, dia masih belum mendapat telepon balik dari Naomi.Saat Michael melihat mobil Grup Irawan masuk ke halaman Kediaman Irawan, dia langsung berlari keluar.Naomi baru saja turun dari mobil, Michael langsung memarahinya, "Kenapa kamu nggak angkat teleponku? Apa kamu tahu apa yang terjadi di rumah? Cepat ikut denganku ke rumah sakit untuk membebaskan ibu!"Michael mengatakan dengan nada perintah. Dia bahkan menarik lengan Naomi untuk pergi ke kantor polisi.Siapa sangka kalau Naomi malah langsung mendorong Michael.Michael sangat terkejut ketika didorong Naomi, dia menatapnya dan berkata, "Naomi! Apa kamu sudah gila? Beraninya kamu mendorongku?!"Michael selalu bersikap arogan di Kediaman Irawan.Dia tidak menyangka kalau Naomi berani mendorongnya.Ketika Michael mau memukul Naomi, Dian langsung berdiri di depan Naomi. Hanya dengan satu tarikan saja, Michael sudah kehilangan kemampuan untuk melawan."Dian! Kenapa kamu juga ikut menjadi g
Melihat semua harta-harta ini, rentenir itu menganggukkan kepala dengan puas, kemudian bersama anak buahnya meninggalkan Kediaman Irawan.Sarah jatuh terduduk dengan pasrah. Dia tidak menyangka semua hartanya dan Michael langsung menghilang semuanya hanya karena pinjam uang dari rentenir.Di saat ini.Naomi di kantor Grup Irawan mendapat telepon dari rentenir."Nona Naomi, kami sudah menangani semuanya. Sekarang hanya menunggu semua barang-barang itu dijual menjadi uang.""Oke, terima kasih.""Sama-sama. Kami hanya menjalani perintah dari Pak Richard."Naomi hanya tersenyum saja. Semua ini memang berkat Richard.Kalau bukan karena Richard, Naomi tidak mungkin bisa begitu gampang mendapatkan semua harta Sarah dan Michael.Semua ini adalah milik ayahnya.Setelah panggilan diakhiri, Naomi mendongak menatap Dian, dia berkata, "Sudah beres. Ayo kita mulai.""Baik, Nona Naomi."Dian segera menghubungi kantor polisi.Di dalam Kediaman Irawan, Sarah dan Michael belum sempat bernapas dengan san
"Bibi, kenapa mendadak sekali? Apa yang terjadi?"Sarah tidak akan memberi tahu Naomi kalau dia pinjam uang dari rentenir.Keluarga Irawan melarang anggota keluarga mereka menyentuh hal yang berkaitan dengan rentenir.Kalau hal ini disebarkan, maka Sarah akan malu seumur hidup, bahkan mungkin diusir oleh Naomi dari Kediaman Irawan.Naomi sejak awal sudah tahu kalau Sarah tidak berani memberitahunya, jadi Naomi hanya tersenyum dan berkata, "Aku akan kirimkan kontraknya ke ponselmu. Kamu hanya perlu tanda tangan saja, maka kontrak itu langsung berlaku. Aku akan menyuruh bagian keuangan mengirimkan uang untukmu, tapi ini juga menandakan kalau Bibi dan Michael sudah melepaskan semua harta dari ayahku."Menghadapi kedua orang yang sangat menakutkan di depan mata, Sarah tentu saja langsung berkata, "Oke! Aku akan tanda tangan!"Sarah dengan cepat mendapatkan kontrak yang dikirimkan Naomi.Sarah langsung menandatangani kontrak itu tanpa membaca isinya dengan jelas.Sesaat kemudian, ponsel Sar
Michael langsung menjadi pucat setelah mendengarnya."Ibu! Apa yang sedang mereka katakan? Utang apa? 180 miliar apa?"Sebenarnya Sarah tidak ingin beri tahu Michael tentang masalah hutang, tapi sekarang rentenir sudah datang ke rumah. Sarah terpaksa berkata, "Michael, berikan uang pernikahan yang ibu berikan padamu.""Ibu! Apa yang kamu katakan? Itu adalah uang yang kamu berikan padaku! Bukankah kamu bilang uang itu untuk beli rumah? Kenapa Ibu malah langsung minta begitu saja?"Michael tidak mau memberikannya. Melihat Michael masih tidak memahami situasi, Sarah langsung menamparnya dan berkata, "Kamu mau pertahankan nyawa atau uang? Cepat serahkan uang itu!"Sejak Sarah menikah dengan Bobi, dia tetap menyisakan sedikit uang untuk Michael setiap tahun. Setelah belasan tahun berlalu, jumlah uangnya sudah mencapai 60 miliar.Meskipun tidak bisa melunasi semua hutang Sarah, setidaknya 60 miliar ini bisa mendapat sedikit keringanan.Michael mendongak melihat beberapa pria yang sangat mena
Kali ini, tidak ada siapa pun yang bisa membantu Sarah lagi.Di Kediaman Irawan.Ketika Michael pulang ke rumah sore hari, dia melihat Sarah mondar-mandir di rumah. Dia mengerutkan alis dan berkata, "Ibu, apa yang sedang kamu lakukan?""Michael, kenapa kamu baru pulang sekarang?""Aku nggak punya uang lagi. Aku chat kamu, kamu juga nggak balas. Aku pulang untuk minta uang."Ketika mengetahui Michael kembali untuk mengambil uang, Sarah langsung mengamuk, "Minta uang! Minta uang terus! Kamu cuma tahu minta uang! Apa kamu nggak tahu kalau kita sudah nggak punya uang?""Kita nggak punya uang lagi? Apa Ibu sedang bercanda?"Michael tentu saja tidak percaya kalau mereka sudah tidak punya uang lagi. Dia sejak kecil terbiasa untuk berfoya-foya, uang jajan per bulan sejumlah satu miliar bahkan tidak cukup untuknya.Bahkan ketika Keluarga Irawan dalam kondisi kesulitan, uang jajan Michael juga tidak pernah berkurang. Jadi, dia tentu saja tidak percaya kalau Keluarga Irawan sudah tidak punya uang
Sarah berbicara sambil mau menyentuh lengannya Naomi.Namun, Naomi tidak memberi Sarah kesempatan untuk menyentuhnya.Sarah tidak berhasil menyentuhnya, tapi dia tetap menunjukkan senyuman lebar dan berkata dengan sungkan, "Nona Naomi, hari ini adalah hari kelulusanmu. Kenapa Pak Owen nggak pulang bersamamu?""Apa Bibi sedang bercanda? Aku sudah nggak ada hubungan pertunangan dengannya, kenapa dia pulang bersamaku?"Naomi hanya duduk di sofa ruang tamu dengan santai.Sarah segera menghampiri Naomi, dia berkata, "Nona Naomi, kamu jangan pura-pura nggak tahu. Kita semua sudah tahu kalau Owen bukan benar-benar mencintai Rochelle, jadi kalian tentu saja nggak perlu membatalkan pertunangan. Bibi tahu kamu baik hati, kamu batalkan pertunangan untuk merestui hubungan mereka berdua. Sekarang' kan nggak perlu lagi. Si Rochelle sudah nggak punya riwayat pendidikan tinggi, latar belakang apa pun, dia sudah nggak bisa mengalahkanmu."Sarah menuangkan segelas teh untuk Naomi.Naomi tidak menyangka
"Stefanus Andika? Siapa Stefanus?"Naomi melihat Jovani dengan kebingungan.Jovani dan Naomi sedang makan di kantin kampus. Jovani mengambil ponselnya dan berkata, "Nih! Dia adalah senior kita."Jovani menunjukkan ponselnya kepada Naomi sambil berkata, "Sepertinya dia adalah tuan muda dari Keluarga Andika. Tapi, sekarang Keluarga Andika sudah nggak tinggal di Kota Lordus. Katanya setelah Stefanus meninggal, semua keluarganya pindah keluar negeri. Sekarang platform online kampus sudah dipenuhi dengan gosip tentang Rochelle, katanya sih mereka bertiga sudah berteman sejak kecil. Stefanus dan Rochelle juga diam-diam melakukan hubungan saat masih di bawah umur, hasilnya Rochelle hamil. Sebenarnya mereka berdua juga sudah mau menikah, tapi siapa sangka Stefanus tiba-tiba meninggal karena kecelakaan, lalu nggak lama, Rochelle juga keguguran. Selama ini, Owen selalu memanjakan Rochelle karena itu adalah permintaan Stefanus sebelum meninggal. Faktanya, hubungan mereka berdua bukan hubungan sep
Namun, Rochelle malah membuat mereka tidak bisa lulus kuliah.Naomi hanya tertawa sinis ketika melihat Rochelle dicekik hingga wajahnya memucat.Kesalahan dari bencana alam mungkin masih bisa dimaafkan, tapi kesalahan diri sendiri tidak dapat dihindari.Semua ini adalah akibat dari perbuatan Rochelle sendiri.Sore ini, keputusan hukuman Rochelle diubah sekali lagi.Kali ini, Rochelle tidak bisa lulus kuliah, bahkan nilai akademiknya akan dicabut.Termasuk beberapa orang yang terlibat dalam membantu Rochelle juga dicabut dari jabatan mereka.Setelahnya, Heri memberi tahu Owen tentang keputusan yang telah diberikan.Karena masalah ini sangat besar, pihak dinas pendidikan menjadi sangat serius dalam menangani hal ini.Kali ini, Owen juga tidak mampu membantunya lagi.Mempertimbangkan dampak masalahnya, Rochelle tidak bisa lulus dengan lancar."Pak Owen, Nona Rochelle datang, dia di bawah bilang ingin menemuimu. Apakah mau diizinkan masuk?"Heri tidak pernah melihat Rochelle diabaikan sepe
Video itu menunjukkan Rochelle menarik Owen dan memohonnya untuk masalah kelulusan.Video itu tidak panjang, tapi jumlah repost-nya sudah melebihi sepuluh ribu, bahkan ada yang berniat melaporkan video ini ke dinas pendidikan.Kalau memang seperti ini, Owen juga tidak bisa melindunginya lagi.Dalam seketika, Rochelle seperti bola meletus yang terjatuh di kursi dengan pasrah.Semua mahasiswa di dalam kelas menatap Rochelle dengan tatapan aneh.Ekspresi Rochelle menjadi sangat buruk.Dia tidak pernah menghadapi tatapan dari orang-orang yang seperti ini.Naomi di luar kelas menyaksikan semua keseruan ini.Seorang wanita yang sangat dicintai Owen, ternyata juga bisa merasakan tatapan seperti ini?Dilihat dengan tatapan seperti ini, pasti merasa sedih, 'kan?'Sebelumnya saat Naomi dituduh menyontek, mereka juga menatapnya dengan tatapan seperti ini.Sekarang, Naomi hanya mengembalikan semuanya kepada Rochelle.Rochelle di dalam kelas juga melihat keberadaan Naomi.Rochelle langsung berlari