Share

Tentang Ayah Aleeta

Author: SweetWater
last update Last Updated: 2025-03-03 13:00:00

“Cobalah. Akan aku pukul wajah menyebalkanmu itu.”

Lukas terkekeh mendengarnya. Ia akui, Aleeta memang pandai sekali membuatnya tertawa. “Sayang sekali aku nggak suka merebut milik saudaraku.”

“Ternyata kamu nggak punya nyali,” ledek Aleeta.

“Jangan berani memancing nyaliku. Aku nggak ingin kamu menyesal setelah melihat nyaliku nanti,” sahut Lukas santai.

“Ck! Omong kosong.” Ketus Aleeta.

Lukas hanya tersenyum. “Tadi kamu bilang kamu hanya hidup bersama ibumu selama dua puluh tujuh tahun. Lalu bagaimana dengan Ayahmu? Sebelumnya maaf kalau aku bersikap lancang, dan bertanya-tanya soal keluargamu.”

Aleeta menggeleng. “Tenang saja. Kamu nggak lancang, kok. Justru sebaiknya kamu harus merasa bersyukur, karena baru kali ini aku mau menceritakan soal Ayahku kepada orang lain.”

Lukas mengernyit. “Jadi kamu nggak pernah bercerita soal Ayahmu kepada siapapun selama ini?”

“Nggak pernah.”

“Kenap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Menunggu Kepulangan Aleeta

    Julian mengumpat seraya melemparkan setelan jas kerja ke hadapan Nicholas.“Kalau tahu seperti ini, lebih baik semalam aku mengantarmu pulang saja. Daripada kamu merepotkanku seperti ini!” Ketus Julian lalu merebahkan dirinya di sofa yang ada di kamar inap Nicholas.Nicholas terkekeh. “Terima kasih, Julian,” ujarnya sementara Julian hanya mendengus.Bagaimana Julian tidak kesal? Kemarin Nicholas memutuskan untuk menginap di rumah sakit. Dan ketika Julian menawarkan diri untuk menemani Nicholas, pria itu justru menolaknya. Salah satu alasan Nicholas menolak untuk di temani Julian karena, ia merasa kasihan jika Julian harus tidur di atas sofa. Julian pikir, Nicholas benar-benar merasa kasihan padanya. Maka dari itu, Julian memutuskan untuk menemani pria itu sampai malam saja. Lalu setelahnya ia akan pulang. Tapi, pagi-pagi sekali Nicholas sudah menghubunginya dan memintanya agar ia kembali ke rumah sakit. Bahkan Nich

    Last Updated : 2025-03-03
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Terpancing Emosi

    “Dari mana?!” Nicholas bertanya dingin ketika melihat Aleeta masuk ke dalam rumah bersama Lukas. Sial! Tangan Nicholas semakin terkepal erat. Rasanya ia sudah sangat siap untuk meremukkan sesuatu. “Nicholas?” Aleeta tampak begitu terkejut dengan keberadaan Nicholas. Ia tidak menyangka kalau pria itu ternyata sudah pulang ke rumahnya. Kapan Nicholas pulang? Hanya pertanyaan itu yang saat ini mampu di pikirkan oleh kepala Aleeta. “Kalian tampak seperti orang yang baru saja pulang dari bersenang-senang,” ujar Nicholas dingin. Aleeta hanya bisa menelan ludah susah payah, ketika Nicholas mulai menatap dingin ke arahnya. “A-aku—“ “Kamu salah, Nich. Kami nggak jadi bersenang-senang karena hujan sudah lebih dulu datang dan mengacaukannya,” sahut Lukas santai. Dan tentunya hal itu berhasil membuat leher Aleeta semakin terasa begitu tercekat. Nicholas tersenyum miring. “Oh, ya?” Ujarnya dengan sebelah alis terangkat. “Hm. Kami hanya mampir ke kedai ice cream dan menikm

    Last Updated : 2025-03-04
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Merasa Kecewa

    “Nicho, kamu ingin membawaku kemana?” Aleeta bertanya ketika Nicholas terus menyeretnya masuk ke dalam rumah.Pria itu terus melangkah tanpa memedulikan sedikitpun pertanyaan dari Aleeta. Ia terus menyeret Aleeta, seakan lupa kalau kaki Aleeta baru saja sembuh hari ini. Nicholas tidak memikirkan kalau apa yang ia lakukan bisa saja membuat kaki wanita itu kembali terluka lagi.Saat tiba di depan pintu kamar Aleeta. Nicholas langsung membuka pintunya, dan terus menyeret Aleeta hingga masuk ke dalam kamarnya. Pria itu kembali menutup pintu dan menguncinya dari dalam.“Nicho, apa yang ingin kamu lakukan?” Aleeta mulai bertanya takut saat mereka sudah berada di dalam kamarnya.Nicholas tidak menjawab, dan kembali menarik tubuh Aleeta. Saat Aleeta pikir, pria itu akan menghempaskannya ke atas tempat tidur. Ternyata ia salah. Nicholas justru terus menariknya hingga menuju ke pintu kamar mandi.Aleeta mulai ketakutan ketika Nicholas mem

    Last Updated : 2025-03-04
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mengingatkan Soal Pesta Pertunangan Ander

    Nicholas terbangun ketika jarum jam tepat menunjuk di angka setengah enam pagi. Nicholas mendesah. Lalu segera beranjak bangun dari tempat tidur Aleeta. Ia melirik ke arah Aleeta yang masih tertidur. Tubuh wanita itu polos, hanya berbalut selimut sebatas dadanya. Begitu juga dengan tubuhnya. Nicholas segera turun dari tempat tidur, dan mengambil pakaiannya yang bercecer di atas lantai. Kemeja dan celana Nicholas yang kemarin basah hari ini sudah kembali kering. Meski rasanya masih sedikit dingin tapi Nicholas tetap memakainya. Ketika Nicholas sudah selesai mengancingkan kancing kemeja terakhirnya. Ia berniat untuk langsung keluar kamar Aleeta sebelum wanita itu terbangun. Namun, langkahnya terhenti sebelum ia mencapai pintu. Ia kembali menoleh ke belakang. Dimana Aleeta masih tertidur pulas di tempatnya. Nicholas kembali mendekati wanita itu, lalu menarik selimut dan menyelimuti tubuh Aleeta hingga mencapai leher. Nicholas terdiam seraya terus mengamati wajah Aleeta. Ia ing

    Last Updated : 2025-03-05
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Tidak Memiliki Alasan Untuk Menolak

    “Pagi, Nicho.”Nicholas menaikkan sebelah alisnya. Ia menatap Aleeta datar ketika wanita itu tersenyum ke arahnya.Sial. Apa yang wanita itu lakukan?“Nicho, kamu ingin kemana? Apa kamu nggak ingin sarapan terlebih dahulu?” Aleeta kembali bersuara. Dan Nicholas tetap saja diam.“Aku akan menunggumu jika kamu ingin sarapan terlebih dahulu. Aku akan menunggumu di halaman samping,” imbuh Aleeta.“Mau pergi kemana?” Suara dingin Nicholas terdengar.Membuat Aleeta yang sudah hendak melangkah itu seketika berhenti. Aleeta menoleh ke arah Nicholas yang sama sekali tidak menatap ke arahnya. Wajah pria itu hanya datar dan lurus memandang ke depan.“A-aku ingin menunggumu di halaman samping selama kamu menikmati sarapanmu.”Nicholas akhirnya menoleh, menatap Aleeta tanpa ekspresi. “Kita akan makan bersama,” ujarnya datar.Aleeta tampak terkejut. “M-makan bersama?! Bukanya kamu bilang kalau kamu

    Last Updated : 2025-03-05
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Pramugari Penggoda

    “Kita akan berangkat satu jam lagi. Sebaiknya kamu segera bersiap-siap.” Nicholas berujar ketika pria itu sudah menghabiskan sarapannya.Aleeta ingin membuka mulutnya. Namun, kemudian ia kembali menutupnya rapat-rapat. Saat ini memang bukanlah saat yang tepat untuk menolak ajakkan Nicholas. Lebih baik ia mengalah saja. “Ya,” jawab Aleeta pelan.Nicholas kemudian berdiri. Ia menatap Aleeta yang masih menunduk seraya mengaduk-aduk piring makanannya. Dan tanpa mengatakan apapun lagi, Nicholas langsung memilih pergi meninggalkan ruang makan.Aleeta mendesah ketika Nicholas sudah menghilang dari balik pintu. “Menyebalkan sekali,” gumamnya seraya membanting sendok.“Ada apa, Nona?” Mary bertanya ketika baru saja keluar dari dapur.“Mary, aku benar-benar nggak ingin pergi dengan Nicholas. Aku merasa belum siap bertemu dengan keluarganya. Apa yang harus aku lakukan di sana nanti?” Aleeta bertanya panik.Aleeta yakin. Pesta pertunangan itu pasti tidak hanya akan di hadiri oleh beberapa orang

    Last Updated : 2025-03-06
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Perjalanan Termewah Sekaligus Menyesakkan

    Aleeta bernapas lega ketika penerbangan itu akhirnya berakhir setelah ia mencoba bertahan selama hampir dua jam lamanya. Kali ini Aleeta memutuskan untuk melangkah keluar terlebih dahulu. Mendahului Nicholas yang masih sibuk menyimpan Ipad-nya.Perjalanan tadi bisa di katakan sebagai perjalanan termewah yang pernah Aleeta rasakan selama ini. Namun, juga merupakan perjalanan paling menyesakkan yang pernah di rasakan oleh Aleeta.“Tampaknya kamu terlihat bersemangat sekali,” cibir Nicholas saat melihat Aleeta berjalan tergesa menuruni tangga jet.Aleeta tidak menjawab. Ia mengabaikan ucapan Nicholas dan memilih berdiri agak jauh ketika mereka sudah sama-sama turun ke bawah.“Mobil jemputannya ada di sebelah sana,” ujar Nicholas seraya menunjuk sebuah mobil hitam yang sudah menjemputnya.Aleeta hanya berdehem lalu segera melangkah ke arah mobil yang di tunjuk oleh Nicholas.Nicholas mengernyit. Kenapa wanita itu? Perasaa

    Last Updated : 2025-03-06
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Kehangatan Keluarga Besar Nicholas

    “Aleeta ...,”“Hai ... Ander?” Aleeta meringis ketika menyebut nama Ander.Ander tertawa. “Iya. Namaku Ander. Tenang saja kamu nggak salah orang.”Lagi-lagi Aleeta hanya bisa kembali meringis. Bukan takut salah orang. Hanya saja Aleeta merasa canggung. Ini pertama kalinya Aleeta bertemu dengan semua sepupu Nicholas. Sebab di hari pernikahannya dengan Nicholas waktu itu, mereka tidak ada yang hadir atau lebih tepatnya tidak di undang. Karena memang Nicholas hanya sengaja mengundang para orang tua saja. Itu pun juga tidak semuanya. “Terima kasih sudah mengundangku hari ini,” ujar Aleeta.“Nggak masalah. Sudah sewajarnya aku mengundangmu. Karena aku nggak ingin jadi seperti Nicholas,” ucap Ander yang berhasil membuat Aleeta mengernyit.“Maksudmu?”“Ya, kamu tahu, kan. Kalau waktu kalian menikah kemarin kalian nggak mengundangku.”“O-oh itu ...,” Aleeta meringis lalu menunduk. “Maaf, waktu itu kami—““Aku hanya bercanda, Aleeta. Kamu nggak perlu panik seperti itu,” sahut Ander kemudian.

    Last Updated : 2025-03-07

Latest chapter

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Pada Akhirnya Nicholas Tahu

    “Sentuh aku.” Pinta Nicholas dengan suara parau. Sementara Aleeta tersenyum. Menatap Nicholas yang menatapnya penuh permohonan.“Sudah nggak sabar, heuh?” Goda Aleeta seraya menggenggam milik Nicholas yang besar.Nicholas menghempaskan kepalanya ke bantal seraya tertawa serak.“Aku lihat, kamu semakin pandai menggodaku.”Aleeta mengerucutkan bibirnya. Kemudian tangannya menggerakkan turun naik untuk menyentuh Nicholas seluruhnya. Nicholas mengumpat tertahan dan membuat gerakan tangan Aleeta terhenti.“Maafkan aku,” ujar Nicholas terengah, “Lanjutkan saja.”Aleeta tersenyum, kali ini menggerakkan tangannya tanpa ragu dan tanpa malu-malu. Nicholas memandangi Aleeta yang tengah menjilat bibirnya yang kering, hal itu membuat Nicholas semakin terasa membengkak dan berdenyut.“Aleeta ...,” Tangan Nicholas terangkat membelai rambut Aleeta yang membungkuk di dekat pahanya itu. Membelai kepalanya lembut

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Ingin Menyentuhnya

    Aleeta masih menatap Nicholas. Kedua mata mereka saling berpandangan dan menatap lekat.“Apa keinginanmu masih sama seperti yang tadi, Nicho?” Aleeta bertanya pelan.Nicholas tersenyum. “Keinginan yang mana?”“Soal suatu hal yang membuatmu senang.”Nicholas mengangguk. “Ya ...,” Ujarnya serak.Lalu senyum kecil tercetak di wajah Aleeta. “Kalau begitu kamu akan mendapatkannya,” bisik Aleeta.Nicholas hanya menaikkan sebelah alisnya, saat melihat Aleeta yang sudah lebih dulu bergerak. Aleeta menyentuh tengkuk Nicholas, melingkarkan lengannya di sana, kemudian bergerak maju untuk mengecup bibir Nicholas.Hanya itu yang Nicholas butuhkan sebagai dorongan, ia memeluk pinggang Aleeta, membawa tubuh istrinya ke pangkuannya, mengangkanginya. Ia kembali mendekatkan bibir mereka, bibirnya kali ini bergerak sedikit agresif, membuat Aleeta kewalahan tapi tidak membuat Aleeta menjauhkan bibirnya. Wanita itu

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Imbalan Untuk Nicholas

    “Apa kamu sudah paham?” Tanya Nicholas.Sudah hampir satu jam lamanya, Nicholas mengajari Aleeta tentang bagaimana cara menggunakan smartphone-nya. Pria itu mengajari dengan sangat sabar dan detail, tidak ada yang terlewat satupun. Hanya saja mungkin karena Aleeta baru pertama kali menggunakan smartphone jadinya wanita itu masih terlihat sedikit bingung.Sementara itu, Aleeta yang duduk di sebelah Nicholas hanya diam, tidak menggubris sedikitpun ucapan pria itu. Aleeta hanya terus mengamati layar ponsel yang di pegang Nicholas itu dengan serius. Lalu tiba-tiba Aleeta menunduk, menjatuhkan kepalanya ke bahu Nicholas.“Aleeta ...,” Nicholas menoleh. “Kamu tidur?” Aleeta menggeleng pelan. “Aku nggak tidur. Tenang saja.”“Aku kira kamu ketiduran,” sahut Nicholas.Aleeta lalu mengangkat kepalanya. Memutar posisi kemudian duduk bersila menghadap Nicholas. Dan karena malam ini ia hanya mengenakan gaun tidur pendek, jadi ia harus menarik selimut agar bisa menutupi bagian kaki dan pahanya yan

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Take and Give

    “Akhirnya kamu pulang juga. Aku sudah menunggumu sejak tadi.” Nicholas yang melihat keberadaan Aleeta langsung cepat-cepat menyembunyikan tangannya di balik punggung. Aleeta tadi belum sempat melihat tangannya, kan? Kalau pun sudah terlanjur melihat semoga saja Aleeta tidak menyadari apa yang saat ini sedang ia bawa. “Nicho, kenapa diam? Bukanya tadi kamu mencariku. Tapi kenapa sekarang hanya diam?” Gerutu Aleeta dengan bibir mengerucut. Nicholas tersenyum. “Kemarilah. Aku punya sesuatu untukmu,” perintahnya pada Aleeta. “Apa?” “Mendekatlah kalau ingin tahu,” ujar Nicholas yang mau tidak mau langsung membuat Aleeta mendekatinya. Nicholas segera merengkuh pinggang Aleeta ketika istrinya itu berdiri di hadapannya. “Nicho, apa yang kamu lakukan? Katanya kamu punya sesuatu untukku. Kenapa jadi memelukku seperti ini?” “Ini ...,” kata Nicholas seraya mengangkat paper bag ponsel yang di bawanya ke hadapan Aleeta. “Aku membelikanmu ponsel.” “P-ponsel?” Aleeta menatap Nichola

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mencari Keberadaan Pil Kontrasepsi

    “Nona Aleeta, sedang apa Anda di sini?” Aleeta terkejut dan seketika menoleh saat mendengar suara Mary. Ia hanya menggaruk tengkuk, kemudian meringis. Menatap Mary yang berdiri di depan pintu.“Sejak tadi saya mencari-cari, Anda. Ternyata Anda berada di sini,” imbuh Mary.Aleeta langsung berdehem. “Memangnya ada perlu apa kamu mencariku, Mary? Apa Nicho sudah kembali?” Tanyanya.“Tuan belum kembali, Nona. Saya mencari Anda hanya untuk mengatakan kalau sepertinya semur dagingnya sudah matang. Apa saya harus memindahkannya ke wadah, atau di biarkan dulu di atas kompor?”“Ah, itu ... Biarkan di atas kompor saja, Mary. Supaya bumbunya bisa meresap sampai ke dalam dagingnya,” jawab Aleeta. Setelah itu ia kembali sibuk mencari sesuatu di dalam kamar lamanya.Saat Aleeta tengah memasak tadi entah kenapa tiba-tiba ia teringat dengan pil kontrasepsinya. Aleeta baru ingat kalau sejak kembali dari Paris kemarin, ia belum meminu

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Ponsel Untuk Aleeta

    Begitu sampai di rumah, Nicholas segera menyerahkan kunci mobilnya kepada Steven agar pria itu memindahkan mobilnya ke carport. Sementara Nicholas memasuki rumah bersama Aleeta. “Selamat datang, Tuan dan ... Nona.” Mary yang kebetulan sedang membersihkan ruang tamu terlihat kaget. Hari ini untuk pertama kalinya ia melihat Nicholas dan Aleeta pulang secara bersamaan. Meski Mary ingin sekali bertanya kenapa mereka bisa pulang bersama? Atau mungkin, apakah Nicholas tadi yang menjemput Aleeta? Tapi kemudian Mary sadar. Ia tidak punya hak atas pertanyaan itu. Lagipula, Mary sudah sangat senang bisa melihat Tuan dan Nonanya akur seperti itu. Tanpa harus ia ikut campur ke dalam urusan mereka. “Oh iya, Mary. Apa kamu sudah menyiapkan makan malam untuk kami?” Tanya Nicholas. “Belum, Tuan. Saya tidak tahu kalau Anda dan Nona Aleeta pulang lebih awal hari ini. Kalau begitu saya akan segera menyiapkan makan malam terlebih dahulu.”

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Jangan Hiraukan Ancamannya

    “Baiklah kalau begitu,” ujar Nicholas lalu mengeluarkan ponsel.Sonya yang melihat Nicholas mengeluarkan ponselnya pun langsung tersenyum senang. Ia berpikir kalau Nicholas pasti akan mengiriminya uang sekarang. Maka dari itu, Sonya pun juga langsung mengeluarkan ponselnya.“Nomor rekeningku masih sama dengan yang dulu, menantu,” ucap Sonya tanpa malu. Padahal Aleeta yang mendengarnya pun langsung merasa malu. Kenapa ibunya itu selalu mendewakan yang namanya uang? Sejak dulu sampai sekarang yang ibunya pikirkan hanya uang, uang dan uang. Apa tidak ada yang lain?Nicholas menaikkan kedua alisnya. “Apa kamu bilang? Nomor rekening?”Sonya mengangguk. “Ya. Nomor rekeningku masih sama dengan yang dulu.”Nicholas langsung tertawa. “Memangnya siapa yang butuh nomor rekeningmu?”“Bukankah kamu akan mengirimiku uang.” Sonya menatap Nicholas yang masih terus tertawa.“Uang? Ck! Untuk apa aku mengirimu uan

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Datang Di Waktu Yang Tepat

    Sonya mengerjap. Merasa kaget dengan kemunculan seseorang yang tiba-tiba saja berdiri di hadapannya, menahan tangannya dan juga ... Melindungi Aleeta dari jangkauannya.Sonya kemudian memicing, menatap sosok pria yang sudah sangat ia kenal tersebut.“Jangan pernah berani kamu sentuh istriku dengan tangan kotormu.” Pria itu mendesis seraya menyentak tangan Sonya dengan kasar.Sonya langsung mengumpat atas perlakuan kasar tersebut. “Sialan! Beraninya kamu!” Teriaknya kesal.Aleeta menatap ibunya yang tampak marah, lalu beralih menatap seseorang yang berdiri di hadapannya. “Nicho.”Nicholas segera menoleh saat Aleeta menyentuh lengannya. “Kamu nggak apa-apa?” Tanyanya lembut.“Aku nggak apa-apa,” jawab Aleeta seraya menggeleng.Nicholas langsung menangkup wajah Aleeta dengan kedua tangannya. Mengamati setiap inci wajah istrinya dengan lekat. Seolah takut jika ada bagian wajah Aleeta yang telah tersentuh oleh t

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Pertemuan Sonya Dan Aleeta

    Sonya terus mengumpat sepanjang perjalanan. Merasakan perutnya yang begitu begah karena ia sudah langsung harus berjalan setelah makan. Sonya menghentikan langkah saat ia melewati minimarket. “Sepertinya akan lebih baik jika aku duduk di sana terlebih dahulu,” ujar Sonya seraya menatap kursi kosong yang ada di depan minimarket.Namun, saat ia hendak melangkahkan kakinya, tanpa sengaja ekor matanya menangkap sekelebatan bayangan sosok Aleeta di depan sana. Sonya bahkan sampai terdiam. Antara percaya dan tidak percaya dengan bayangan tersebut. Apakah itu benar-benar hanya bayangan atau ... Memang Aleeta yang ia lihat?Sonya lalu meluruskan pandangannya ke arah depan. “Apa itu benar-benar Aleeta?” Gumam Sonya dengan mata menyipit. Namun, beberapa detik kemudian mata yang menyipit itu berubah menjadi memelotot. “Benar. Sepertinya itu memang Aleeta,” ujar Sonya seraya terus menatap Aleeta yang tengah memasukkan minumannya ke dalam

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status