Tiga hari kemudian, seperti hari-hari buruk biasanya Quan Yui mendapatkan tinju mentah karena dia salah menata buku di perpustakaan Black Jade Sword Sect. Dalam pekerjaan apa pun pemuda itu sangat payah sehingga tak jarang mendapat makian dan pukulan. Namun hal itu sudah biasa terjadi di sekte aliran hitam, yang kuat berhak hidup enak sementara yang lemah tertindas. Hukum alam berlaku di sekte tempatnya bernaung saat ini. Sekte yang terkenal akan kekejaman dan kebengisannya.Quan Yui berjalan melewati jalan setapak, dia tiba di tepi sungai yang selalu menjadi tempatnya istirahat sejak berusia tujuh tahun hingga sekarang, umurnya telah mencapai 19 tahun. Quan Yui mengikatkan perban di pergelangan tangan dengan hati-hati, namun sekali lagi pemuda itu terhenyak ketika bahunya ditepuk dari belakang."Selamat siang!"Pemuda itu baru teringat dia pernah bertemu dengan seorang gadis yang datang entah dari mana."Ji Lianhua...""Syukurlah. Kukira kau tidak mengingat namaku.""Tentu saja aku m
Mata Quan Yui terbuka lebar. Ketika pandangan gadis itu tertuju padanya, Quan Yui teringat beberapa hari yang lalu melihat anggota Black Jade Sword menumpahkan sesuatu ke dalam sungai."Orang-orang dari sektemu menumpahkan racun di sumber mata air. Nenek... Nenek meminum air racun itu dan..." Air mata membasahi wajah cantiknya. Tangisnya pecah seketika."Manusia-manusia busuk! Aku bersumpah akan mengutuk mereka sampai mati!"Quan Yui berlari untuk menghentikan Ji Lianhua yang ingin menenggak minuman beracun. Quan Yui memeluk gadis itu erat sembari berkata."Aku akan melindungimu. Aku berjanji."Setelahnya Quan Yui memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua divisi dan meninggalkan Black Jade Sword. Keputusannya merugikan beberapa orang, Quan Yui sempat mendapatkan pertentangan namun dia tetap batu agar bisa melindungi Ji Lianhua.Beberapa bulan kemudian Quan Yui memutuskan untuk menikahi Ji Lianhua, mereka hidup sederhana di atas bukit dan sesekali menghabiskan waktu untuk du
"Dewa Matahari hanyalah sosok yang muncul dari impian manusia. Dia tidak pernah ada di dunia."Lao Zhan berkata dengan lantang, "Kau ingin menyalahkan Dewa Matahari? Bukankah yang membunuh istrimu adalah orang yang kau layani saat ini?!" "Istriku sangat menyukai Dewa Matahari. Jika Dewa Matahari memang ada, kenapa dia tidak menyelamatkan istriku? Mengapa dia membiarkan dunia ini ditelan oleh kegelapan? Dia lah yang telah membawa sesuatu yang pada akhirnya membinasakan umat manusia," ucapnya terjeda. "Yaitu Tujuh Pedang Pusaka Langit.""Aku tidak tahu apa yang salah dengan kepalamu. Meskipun aku tidak tergila-gila dengan kisah Dewa Matahari, tapi semua kisahnya lebih masuk akal dibandingkan omongan para b angsat di Tanah Para Dewa!"Pedang di tangan Lao Zhan mengeluarkan cahaya terang, aliran petir muncul bilah pedang yang bersinar, pemuda itu memejamkan mata. Air wajahnya berubah sangat tenang bagaikan aliran sungai.Quan Yui melihat pemuda itu menyerang dengan kecepatan tinggi."Firs
Keadaan di markas Iron Spear Clan mulai genting, puluhan budak kabur dari penjara. Beruntung Kan Liu dan Zhuge Liang berhasil membuka jalan bagi para budak untuk kabur ke pintu utama. Namun, Kan Liu, Lao Ning dan Cao Cao tertahan. Ada beberapa pintu sel yang belum berhasil di buka. Dan mereka harus melindungi para tahanan agar bisa kabur dari Sima yang terlihat murka. "Cukup dengan kekacauan tengah malam ini, dasar tikus-tikus yang merepotkan." Sima langsung menghilang dan tiba-tiba muncul di hadapan Cao Cao, meninju kepala lelaki itu hingga menembus tulang tengkorak. Laki-laki itu terpental jauh menghantam jeruji besi yang berisi para budak. Hanya dalam satu serangan saja Cao Cao terluka sangat parah. Kuatnya hantaman itu membuat besi bengkok sehingga seorang anak kecil bisa keluar dari sana dan berlari, dia menangis kencang sembari memeluk kepala yang tergeletak di atas tanah. "Ayah!!" Erangan tangisnya menyayat hati siapa pun, Lao Ning menyesal tidak dapat menyelamatkan Zhuge Lian
"Body Foundation adalah tingkatan paling pertama dalam dunia kultivator. Lalu yang paling terkuat adalah Ancient Godly Monarch. Setiap tahapan akan membuka lingkaran qi, memungkinkanmu menguasai jurus yang tingkatannya jauh lebih sulit."Feng Guang menjelaskan panjang lebar bahwa tubuh kultivator terdiri dari 12 tingkatan yaitu, Body Foundation, Immortal Foundation, Heavenly Body, Emperor Body, Immortal King, Immortal Emperor, Ancient Emperor, Realm Lord, Heavenly Master, Godking, dan terakhir Ancient Godly Monarch."Itu artinya aku bisa mempelajari jurus milikmu jika aku mencapai tahapan tertentu?"Feng Guang menurunkan pandangannya. Wajar saja Lan Xiaoyan bosan mengulang 30 gerakan yang telah dia kuasai dan ingin mempelajari jurus miliknya. "Benar. Tapi qi yang dapat kau keluarkan saat ini tidak akan cukup untuk menguasai jurus-jurus ini, Xiaoyan...""Aku hanya perlu berlatih lebih lama lagi!""Hei, kau sudah gila latihan dan melupakan tidurmu. Jangan sampai kulihat wajahmu berubah
Lan Xiaoyan menggenggam erat pedang di tangannya, pedang tersebut dialiri qi yang berpusat hanya di tangan pemuda itu. Dia mengangkat perlahan pedang hingga tepat di atas kepala membentuk setengah bulan sabit.Han Xiong tidak bodoh, dia kenal jurus seperti apa yang sedang digunakan Lan Xiaoyan. "Bukankah itu teknik dari Lembah Seribu Pedang yang sudah tutup seratus tahun lalu? Bagaimana mungkin mereka masih memiliki murid?"Namun detik itu Han Xiong tambah yakin bahwa Lan Xiaoyan menipunya dengan penampilan padahal umurnya lebih dari seratus tahun.Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan Han Xiong kembali menggunakan jurus terkuat miliknya. "Demon Sword Style - Eclipse!"Kilatan cahaya merah mematikan kembali muncul, serangan berupa petir merah menghancurkan seluruh ruangan, menembus tanah dan udara hingga suara gemuruh terdengar menggelegar. Lan Xiaoyan membalas serangannya menggunakan satu dari enam jurus yang diajarkan Feng Guang. Bilah pedangnya bersinar dengan cahaya emas yang menak
Bilah pedang yang tajam meneteskan darah, terlihat pantulan sesosok laki-laki yang berdiri tegap membelakangi Lan Xiaoyan. Tubuh kekarnya masih mampu berdiri bahkan setelah Lan Xiaoyan menggunakan segenap kekuatannya.Han Xiong menarik sudut senyumnya perlahan."Boleh juga jurusmu. Sayangnya itu tak akan cukup untuk menjatuhkanku.""Aku belum bilang ini sudah selesai."Pedang indah di tangannya perlahan dimasukkan kembali ke sarungnya, Han Xiong melirik dengan ekor mata melihat Lan Xiaoyan masih memegang senjata itu dan sebuah kekuatan membuat bola matanya melebar perlahan hingga dia tersadar"White Fang."Han Xiong melihat sinar muncul menyilang di dadanya secara tidak terduga, dia mendongak ke atas melihat kekuatan yang jauh lebih besar dari yang pernah Han Xiong lihat sebelumnya. Tiga kilat emas bercahaya menyambar dari langit-langit ruangan, memutari seluruh tempat dan menyentaknya dalam sekali sambaran mematikan. Bersamaan dengan itu pula tebasan silang menembus dalam ke daging d
Butir-butir debu berjatuhan dari langit-langit mengenai wajah lelaki dengan bekas luka di sekujur tubuh, dadanya naik turun sampai tidak lama kemudian kedua mata yang terpejam terbuka lebar dipenuhi kemarahan.Laki-laki itu belum kalah. Dia bangkit sambil menggeram kesal ketika menyadari pemuda itu tidak ada lagi di sana, Han Xiong mengambil tombaknya yang terlempar cukup jauh dan berjalan ke arah para penjaga yang pingsan. Dia menginjak-injak bawahannya dengan mata dingin.Penjaga yang sekarat meronta kesakitan, tangannya mencoba mengais-ngais namun Han Xiong tidak menunjukkan belas kasih dan semakin menginjak lukanya.Han Xiong berteriak dengan keras. "Turunkan gerbang pintu cadangan, jangan biarkan para bajingan itu keluar!"Suaranya menggema sangat keras, puluhan penjaga bangkit menuruti perintah sang pemimpin. Han Xiong menatap lurus ke depan dengan tatapan memburu."Takkan kubiarkan kau lepas, bocah sialan..."*Pedang di tangan Feng Guang meneteskan darah setelah memakan korban