"Dewa Matahari hanyalah sosok yang muncul dari impian manusia. Dia tidak pernah ada di dunia."Lao Zhan berkata dengan lantang, "Kau ingin menyalahkan Dewa Matahari? Bukankah yang membunuh istrimu adalah orang yang kau layani saat ini?!" "Istriku sangat menyukai Dewa Matahari. Jika Dewa Matahari memang ada, kenapa dia tidak menyelamatkan istriku? Mengapa dia membiarkan dunia ini ditelan oleh kegelapan? Dia lah yang telah membawa sesuatu yang pada akhirnya membinasakan umat manusia," ucapnya terjeda. "Yaitu Tujuh Pedang Pusaka Langit.""Aku tidak tahu apa yang salah dengan kepalamu. Meskipun aku tidak tergila-gila dengan kisah Dewa Matahari, tapi semua kisahnya lebih masuk akal dibandingkan omongan para b angsat di Tanah Para Dewa!"Pedang di tangan Lao Zhan mengeluarkan cahaya terang, aliran petir muncul bilah pedang yang bersinar, pemuda itu memejamkan mata. Air wajahnya berubah sangat tenang bagaikan aliran sungai.Quan Yui melihat pemuda itu menyerang dengan kecepatan tinggi."Firs
Keadaan di markas Iron Spear Clan mulai genting, puluhan budak kabur dari penjara. Beruntung Kan Liu dan Zhuge Liang berhasil membuka jalan bagi para budak untuk kabur ke pintu utama. Namun, Kan Liu, Lao Ning dan Cao Cao tertahan. Ada beberapa pintu sel yang belum berhasil di buka. Dan mereka harus melindungi para tahanan agar bisa kabur dari Sima yang terlihat murka. "Cukup dengan kekacauan tengah malam ini, dasar tikus-tikus yang merepotkan." Sima langsung menghilang dan tiba-tiba muncul di hadapan Cao Cao, meninju kepala lelaki itu hingga menembus tulang tengkorak. Laki-laki itu terpental jauh menghantam jeruji besi yang berisi para budak. Hanya dalam satu serangan saja Cao Cao terluka sangat parah. Kuatnya hantaman itu membuat besi bengkok sehingga seorang anak kecil bisa keluar dari sana dan berlari, dia menangis kencang sembari memeluk kepala yang tergeletak di atas tanah. "Ayah!!" Erangan tangisnya menyayat hati siapa pun, Lao Ning menyesal tidak dapat menyelamatkan Zhuge Lian
"Body Foundation adalah tingkatan paling pertama dalam dunia kultivator. Lalu yang paling terkuat adalah Ancient Godly Monarch. Setiap tahapan akan membuka lingkaran qi, memungkinkanmu menguasai jurus yang tingkatannya jauh lebih sulit."Feng Guang menjelaskan panjang lebar bahwa tubuh kultivator terdiri dari 12 tingkatan yaitu, Body Foundation, Immortal Foundation, Heavenly Body, Emperor Body, Immortal King, Immortal Emperor, Ancient Emperor, Realm Lord, Heavenly Master, Godking, dan terakhir Ancient Godly Monarch."Itu artinya aku bisa mempelajari jurus milikmu jika aku mencapai tahapan tertentu?"Feng Guang menurunkan pandangannya. Wajar saja Lan Xiaoyan bosan mengulang 30 gerakan yang telah dia kuasai dan ingin mempelajari jurus miliknya. "Benar. Tapi qi yang dapat kau keluarkan saat ini tidak akan cukup untuk menguasai jurus-jurus ini, Xiaoyan...""Aku hanya perlu berlatih lebih lama lagi!""Hei, kau sudah gila latihan dan melupakan tidurmu. Jangan sampai kulihat wajahmu berubah
Lan Xiaoyan menggenggam erat pedang di tangannya, pedang tersebut dialiri qi yang berpusat hanya di tangan pemuda itu. Dia mengangkat perlahan pedang hingga tepat di atas kepala membentuk setengah bulan sabit.Han Xiong tidak bodoh, dia kenal jurus seperti apa yang sedang digunakan Lan Xiaoyan. "Bukankah itu teknik dari Lembah Seribu Pedang yang sudah tutup seratus tahun lalu? Bagaimana mungkin mereka masih memiliki murid?"Namun detik itu Han Xiong tambah yakin bahwa Lan Xiaoyan menipunya dengan penampilan padahal umurnya lebih dari seratus tahun.Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan Han Xiong kembali menggunakan jurus terkuat miliknya. "Demon Sword Style - Eclipse!"Kilatan cahaya merah mematikan kembali muncul, serangan berupa petir merah menghancurkan seluruh ruangan, menembus tanah dan udara hingga suara gemuruh terdengar menggelegar. Lan Xiaoyan membalas serangannya menggunakan satu dari enam jurus yang diajarkan Feng Guang. Bilah pedangnya bersinar dengan cahaya emas yang menak
Bilah pedang yang tajam meneteskan darah, terlihat pantulan sesosok laki-laki yang berdiri tegap membelakangi Lan Xiaoyan. Tubuh kekarnya masih mampu berdiri bahkan setelah Lan Xiaoyan menggunakan segenap kekuatannya.Han Xiong menarik sudut senyumnya perlahan."Boleh juga jurusmu. Sayangnya itu tak akan cukup untuk menjatuhkanku.""Aku belum bilang ini sudah selesai."Pedang indah di tangannya perlahan dimasukkan kembali ke sarungnya, Han Xiong melirik dengan ekor mata melihat Lan Xiaoyan masih memegang senjata itu dan sebuah kekuatan membuat bola matanya melebar perlahan hingga dia tersadar"White Fang."Han Xiong melihat sinar muncul menyilang di dadanya secara tidak terduga, dia mendongak ke atas melihat kekuatan yang jauh lebih besar dari yang pernah Han Xiong lihat sebelumnya. Tiga kilat emas bercahaya menyambar dari langit-langit ruangan, memutari seluruh tempat dan menyentaknya dalam sekali sambaran mematikan. Bersamaan dengan itu pula tebasan silang menembus dalam ke daging d
Butir-butir debu berjatuhan dari langit-langit mengenai wajah lelaki dengan bekas luka di sekujur tubuh, dadanya naik turun sampai tidak lama kemudian kedua mata yang terpejam terbuka lebar dipenuhi kemarahan.Laki-laki itu belum kalah. Dia bangkit sambil menggeram kesal ketika menyadari pemuda itu tidak ada lagi di sana, Han Xiong mengambil tombaknya yang terlempar cukup jauh dan berjalan ke arah para penjaga yang pingsan. Dia menginjak-injak bawahannya dengan mata dingin.Penjaga yang sekarat meronta kesakitan, tangannya mencoba mengais-ngais namun Han Xiong tidak menunjukkan belas kasih dan semakin menginjak lukanya.Han Xiong berteriak dengan keras. "Turunkan gerbang pintu cadangan, jangan biarkan para bajingan itu keluar!"Suaranya menggema sangat keras, puluhan penjaga bangkit menuruti perintah sang pemimpin. Han Xiong menatap lurus ke depan dengan tatapan memburu."Takkan kubiarkan kau lepas, bocah sialan..."*Pedang di tangan Feng Guang meneteskan darah setelah memakan korban
Lan Xiaoyan, Lao Zhan dan Oak kejar-kejaran dengan api yang semakin membara dan bangunan yang mulai runtuh. Suara dentuman bersama tawa Lan Xiaoyan menggema keras, pemuda itu tampaknya sangat menikmati kekacauan di belakangnya meskipun nyawa mereka juga sedang terancam.Lao Zhan menggemerutukkan giginya dengan kesal, dia tidak habis pikir pada isi kepala Lan Xiaoyan. Di sisi lain luka di dadanya kembali mengeluarkan darah karena dirinya terlalu banyak bergerak. Kakinya sempat tersandung tiang yang jatuh namun Lan Xiaoyan menahan lengan bahunya dan menyeretnya keluar."Ini baru namanya pesta! Ahahaha!""Dasar orang gila." Lao Zhan mengumpat ketika melihat apa yang terjadi di belakangnya, puluhan penjaga Iron Spear Clan juga kejar-kejaran dengan api. Dua di antaranya kehabisan tenaga dan berakhir ditelan kemarahan si jago merah.Saat ini ruang bawah tanah sudah tidak aman. Mereka harus mencari tempat di mana api-api ini tidak bisa mengejar.Tidak kurang dari sepuluh detik, Lan Xiaoyan t
"Dasar tikus-tikus keparat..."Lelaki tersebut menopang tubuhnya dengan tombak baja kebanggaannya, tubuhnya terluka cukup berat namun dia masih bisa bergerak, sinar mata membunuh miliknya menatap nyalang ke arah semua orang yang berusaha melarikan diri darinya."Kalian pikir kalian siapa, berharap hidup di luar dengan bahagia? Tanpaku kalian hanyalah pecundang! Bersyukurlah, kalian seharusnya senang menjadi budakku!" bentak lelaki itu, yang membuat pria dan wanita budak menundukkan kepala. Secara tidak langsung mereka tunduk pada perintah Han Xiong karena takut. Lan Xiaoyan menyatukan alisnya kesal."Kembali padaku sekarang atau aku akan membunuh kalian beserta keluarga kalian!"Lao Ning dan Lan Xiaoyan menatap satu sama lain, para budak mulai terpengaruhi kata-kata Han Xiong karena mereka sangat ketakutan. Orang-orang itu bertukar pandang sesaat lalu akhirnya satu per satu pergi dari sisi Lan Xiaoyan dan kembali ke Han Xiong.Lan Xiaoyan menahan dada laki-laki bertubuh ringkih, "Apa
"Tidak mungkin..."Dokter Ouyang memelankan langkah kakinya saat tiba di depan lubang yang berasap, melihat seseorang terkapar di sana tak bernyawa. Kacamatanya retak dan dadanya terluka fatal. Bulir air mata menggenang di pelupuk mata lelaki ringkih itu, sekarang tugasnya adalah menyembuhkan korban virus yang ditularkan Black Jade Sword.Lan Xiaoyan dan kawan-kawannya telah berhasil menjatuhkan Black Jade Sword yang telah menjadi mimpi buruk mereka selama bertahun-tahun. Kini Ouyang sangat yakin dia mampu mengobati penduduk Kota Rouhan. Senyum bahagia terbit di bibirnya."Syukurlah..." Dia menyatukan kedua tangannya sembari berdoa.Di belakangnya, Feng Guang menyusul laki-laki itu dengan perlahan. Melihat jasad Manajer Li sekilas dan tersenyum melihat pemuda bodoh yang sedang tergelak bersama teman-temannya. "Entah kenapa terkadang aku merasa sial dan juga beruntung mengangkatnya menjadi muridku."Dokter Ouyang menoleh padanya. "Aku yakin kau sangat bersyukur memiliki murid sepertin
Kilat cahaya melaju dengan kecepatan tinggi, petir merah mengiringinya dan membentur perisai lelaki dengan kacamata hingga suara dentuman menggema keras. Dorongan yang sangat kuat hampir membuat Lan Xiaoyan dan Ma Jun terdorong. Mereka mulai memperkuat serangan dan menekan perisai Manajer Li.Lelaki itu membalas balik. Dia terdorong sekali dan membuka matanya lebar-lebar saat retakan kecil mulai menyebar. Perisai darah yang kuat mulai hancur. Lelaki itu melihat seseorang pingsan. Dia menjadi alasan mengapa Lan Xiaoyan berhasil selamat dari serangan sebelumnya."Tiga bajingan ini...." Angin berhembus kuat, kilat merah bercabang mencuat di balik perisainya. Serangan tersebut mulai membuatnya terdorong ke belakang.Tidak sampai di sana, Lan Xiaoyan mengeluarkan kekuatan yang jauh lebih besar. Membuat Manajer Li tercengang. "Dia mau mati-" gumamnya. Pemuda itu sudah menggunakan terlalu banyak kekuatannya. Terjangan dari depan sangatlah kuat hingga membuat kacamata lelaki itu pecah. Ma
Melihat dua bocah dengan mata penuh keyakinan mulai membuat Manajer Li kesal setengah mati, jemarinya bergerak-gerak ingin mencabik kedua pemuda itu.Mereka berdua berdiri bersebelahan, mengumpulkan seluruh kekuatan untuk serangan terakhir"Jika kalian gagal akulah yang akan memakan kalian," ujarnya dengan suara berat. Manajer Li sudah lebih tahu apa yang membuat ketiga pemuda itu bertahan lebih lama setelah mendapatkan luka berat dari para Six Stars. "Untuk kalian ketahui saja. Ketika tubuh telah mencapai batas dan tetap memaksakan bertarung, kalian akan mati.""Kami ke sini untuk menang, bukan untuk mati!" sahut Ma Jun dengan kobaran api yang sangat besar menyala di seluruh tubuhnya. Mata Manajer Li bergerak merasakan aura kekuatan yang hampir tidak pernah diketahuinya. Beberapa pendekar memiliki elemen khusus dalam teknik bertarungnya, tapi qi yang dimiliki pemuda itu netral. Kedua alisnya bertaut. Namun mengabaikannya ketika tahu keduanya benar-benar mempersiapkan diri."Kalian
Lan Xiaoyan hampir kehabisan napas, paru-parunya terasa berat sekali. Sosok tanpa wujud menekan dadanya dan mencekiknya dari belakang dalam keadaan dirinya tanpa bisa melawan. Dia memberontak namun benang-benang tipis merah merekat semakin kuat dan membalutnya. "Sial...." Kali ini Lan Xiaoyan benar-benar kehabisan langkah. Manajer Li tidak akan ragu-ragu mengambil nyawanya. Dia mencoba melihat sekitar. Ma Jun telah tumbang dan terkapar tak berdaya. Sementara itu Feng Guang telah pergi ke tempat yang jauh. Sementara Lao Zhan tidak muncul sejak tadi."Tenang saja. Tidak akan ada yang menolongmu." Tangannya mencair dan berubah menjadi sebuah pedang sabit, kakinya yang panjang melangkah cepat ke tempat Lan Xiaoyan digantung. Dia tidak akan membuang waktu dan melepaskan Lan Xiaoyan hidup-hidup.Belasan serangan mengenai Lan Xiaoyan tanpa ampun, tangan laki-laki itu bergerak tanpa jeda dan hampir tidak terlihat, wajahnya lebih cerah daripada sebelumnya dan dia menyeringai iblis seperti mel
"Aku menyesali banyak hal selama ini. Aku benar-benar tidak berdaya menghadapi mereka, maafkan aku. Jika hari itu aku menyelamatkannya..."Quan Yui menyadari jarum-jarum darah akan membunuh mereka berdua dalam sekejap, dia ingin gadis itu mendengarkannya di saat-saat terakhir. "Aku tidak membencimu." Ucapan Mei Linlin membuatnya berpaling sejenak. Quan Yui menggunakan teknik tubuh besi lalu berkata. "Maafkan kelancanganku, nona.""Tidak—aku tidak mau dilindungi lagi-!"Lelaki itu melindungi Mei Linlin dengan tubuhnya."Kau adalah tuan putri kerajaan, nyawamu adalah masa depan rakyatmu. Satu-satunya pilihan adalah membiarkan orang lain melindungimu.""Tidak..," Mei Linlin meneteskan air matanya, dia memejamkan mata saat jarum darah menghujani mereka berdua."Heaven Breaking Sword Technique.""Fire Barrier!!"Gebrakan kuat menghancurkan pusaran jarum darah, pelindung api menghalau ribuan serangan dan membakar jarum-jarum tersebut. Manajer Li mengedipkan matanya dan di balik perisai api
Sebuah bayangan besar menutupi tubuh Lan Xiaoyan yang terbaring telungkup di atas tanah yang banjir. Darah mengalir mengikuti arus hujan yang turun dengan deras. Menghujani ratusan mayat dan membawa amis darah bersama angin badai.Lelaki dengan pedang kebanggaannya melirik ke bawah dengan enggan, "Terlalu cepat seribu tahun untuk menantang ku, bocah."Dia mengangkat wajah Lan Xiaoyan dengan ujung pedang. "Kau hanya akan mati konyol di tempat ini.""Aku bilang, aku ke sini untuk memukul pantat kalian semua."Yang Guang terdiam sejenak, lalu tertawa kemudian hingga suaranya menggema keras. "Nyawa sudah diujung tanduk dan kau masih bisa mengoceh. Aku benci bocah sepertimu.""Aku bilang..." Bola mata pemuda itu, tatapan haus darah yang baru kali ini dilihatnya. Yang Guang menebaskan pedangnya untuk memenggal Lan Xiaoyan di tempat. Tapi dia terlambat mengeksekusinya. "Aku datang ke sini untuk membunuh kalian semua!!" Guntur dahsyat seketika memekakkan telinga diselingi cahaya kilat. Yang
Manajer Li mengangkat tangan kanannya ke arah Mei Linlin.Pupil mata safir membesar, pantulan sosok laki-laki dengan ribuan jarum darah terpantul di matanya. Ketakutan semakin nyata di saat jarum-jarum darah mulai bergerak cepat ke arahnya.Sampai saat itu tiba, Mei Linlin pasrah dengan keadaan, tidak akan mungkin bisa menghindari serangan sebanyak itu di waktu yang sama.Lucutan jarum terbang dengan gesit di tempat Mei Linlin berada. Gadis itu melindungi kepalanya sambil menunduk ketakutan. Napas gadis itu menderu kencang. Dia bahkan dapat melihat kedua lututnya bergetar hebat. Namun setelah beberapa detik dia menyadari tidak ada satu pun jarum yang mengenainya.Dengan hati-hati gadis itu mengangkat wajahnya dan melihat seseorang berada di depannya. Dia berkedip tak percaya dan segera melihat siapa yang melakukan hal itu."Kau-!" Mei Linlin terpaku tanpa bisa berkata-kata. Sudah pasti dia mengingat wajah lelaki itu. Orang yang membawa ibunya hari itu. Seseorang yang berdiri di dep
Guntur menggema sangat keras di seluruh penjuru. Kilat petir memperlihatkan ratusan mayat yang terbaring tak bernyawa. Bau amis darah mulai tercium di mana-mana, beberapa jam berlalu begitu lambat dan perlahan merenggut nyawa. Tidak ada detik yang terlewatkan tanpa jeritan kematian yang sudah berlangsung cukup lama. Kini bulan purnama telah tertutup sepenuhnya oleh awan hitam yang tebal. Tak lama, hujan turun dengan deras.Kedua pendekar berdiri saling berhadapan dalam jarak kurang dari dua puluh meter. Baru beberapa menit bertarung, wilayah di sekitar mereka sudah porak-poranda. Hening tercipta dan diisi suara merdu seruling Fei Mengchen. Wanita itu berusaha menangkap Feng Guang dengan cakar hitam raksasa yang muncul dari tanah.Namun strateginya tidak cukup berhasil untuk mengelabui laki-laki itu, dengan cepat Feng Guang berpindah dan menyerang tengkuk lawan dari belakang.Sedetik sebelum Feng Guang datang, wanita itu menghilang dan muncul dari arah yang berbeda.Beberapa orang yan
Bebatuan kecil jatuh oleh getaran yang terus-menerus terjadi dalam waktu singkat, energi api yang amat besar menaikkan suhu udara perlahan. Kilat berapi terbang cepat di atas kepala Quan Yui berusaha untuk menggapainya. Di sisi lain Quan Yui bertahan hanya dengan menangkis setiap serangan menggunakan pedang.Marah. Ma Jun sangat marah hingga tenggorokannya seperti dikoyak-koyak. Bahkan api yang meledakkan semua barang tidak cukup untuk membalaskan kemarahannya. Hempasan berapi menabrak tubuh Quan Yui, kabut api berpencar. "Apimu tidak akan cukup untuk membakarku, iblis kecil," ucap Quan Yui memperlihatkan wajahnya yang setengah terbakar. Kedua tangan Ma Jun kembali mengeluarkan bola-bola api, dia bahkan tidak peduli apa yang dikatakan lelaki itu."Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau membunuh orang yang tidak pernah mengusik hidupmu?!" Quan Yui termenung sejenak menatapi mata Ma Jun yang tak ubahnya api kemarahan yang begitu membara. Dia memejamkan mata sejenak.Tidak mendapatkan ja