Kedatangan Long Huo di hutan dekat Kota Jinling disambut dengan pemandangan mengerikan, yang mana terdapat lubang-lubang besar bekas pertarungan serta pepohonan yang tumbang di beberapa tempat. Dia terbang ke udara, memperluas pandangan, dan mendapati kerusakan-kerusakan di beberapa tempat, namun tidak ada seorang pun yang ditemukan di sana.Tak ingin menerka-nerka keadaan, Long Huo pun bergegas mendatangi Kota Jinling dan kedatangannya disambut oleh pemandangan yang lebih menakutkan, menemukan pagar kota telah mengalami keruntuhan dan puluhan bahkan ratusan rumah warga sudah ambruk dan hanya menyisakan puing-puing kecil saja. Hati Long Huo menjadi bercampur aduk, menunjukkan kesedihan mendalam.Siapa yang tidak akan bersedih ketika melihat sebuah kehancuran? Apalagi terdapat keluarga mereka di tempat kejadian itu. Long Huo sudah pernah merasakannya sekali, saat kehancuran Dragon Tomb Sect dan kematian kakaknya, Long Xia. Jadi, dia tidak ingin terulang kembali untuk keponaka
Manajer Huang berniat menjamu Long Huo, namun pria itu segera menolaknya secara halus dan mengatakan ingin menemui Grand Elder Wang terlebih dahulu. Mendengar itu, Manajer Huang tidak dapat menolak, dia setuju untuk mengantarkan Long Huo secara langsung. Sebab, dia juga ingin menemui seorang kenalan yang juga berada di tempat yang sama.Dengan demikian, keduanya meninggalkan Heavenly Treasure Tower melewati jendela ruangan Manajer Huang. Dengan praktik yang mereka miliki, tidak kesulitan bagi keduanya untuk bergerak dalam kegelapan malam. Keduanya berpindah dari satu atap bangunan ke bangunan lainnya.Ketika tiba di depan Penginapan Bulan Perak, Manajer Huang meminta Long Huo berhenti, dan mengatakan di sanalah tempat Grand Elder Wang beristirahat. Keduanya pun segera memasuki tempat itu tanpa ada yang berani menghalangi.Di kamar terbesar Penginapan Bulan Perak, Long Tian sudah pulih dari kondisi kritisnya. Saat ini, dia tengah bersama Grand Elder Wang dan keempat pengi
Setelah menerima kunci makam kuno dari Grand Elder Wang, sehari setelahnya, Long Tian langsung memasuki tempat itu sendirian. Ketika satu langkahnya masuk ke dalam makam kuno itu, Long Tian merasa sedang berada di dunia lain, dunia yang penuh kegelapan. Hitam dan gelap, itulah yang pertama kali dia lihat saat membuka matanya.Long Tian berjalan, melangkahkan kaki dengan perlahan, mengikuti hembusan angin yang membawanya entah kemana. Dia pun tidak tahu. Namun, seberkas harapan muncul, Long Tian melihat sinar terang di kejauhan. Dia mendekat, memeriksa sinar tersebut dan mendapati lapangan luas yang dipenuhi dengan rerumputan dan bunga-bunga yang indah dan asri. Tak lupa juga pepohonan yang menjulang tinggi dan besar, dengan dedaunan yang lebat serta akarnya muncul ke permukaan dan saling berhubungan satu sama lain.Saat ini, Long Tian merasa sedang dipermainkan, pikirannya tengah dikacaukan oleh ilusi yang sangat kuat. Pertama dia muncul di tempat yang benar-benar gelap, bahkan tangann
Setelah teriakan Long Tian menggema tidak ada lagi suara seperti yang didengarnya sebelum ini, membuat pemuda itu ragu dan berpikir bahwa dia telah salah mendengar. Situasi juga menjadi lebih tenang, hanya terdengar suara hembusan angin yang menerpa tubuh.Disaat Long Tian sudah mempercayai bahwa dirinya memang salah mendengar, kejadian aneh kembali berlangsung, kali ini seratus pedang yang menancap di tanah itu mulai bergejolak, sebelum akhirnya tercabut dan melayang di udara dan saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk sesuatu. Sebuah jembatan yang terbuat dari pedang.Tak hanya itu, langit juga menjadi bergemuruh, petir menyambar beberapa kali ke bumi dengan awan tebal yang telah menghitam sepenuhnya. Hembusan angin juga menjadi lebih kencang, membuat pepohonan seakan menari-nari dan dedaunannya mulai berguguran satu persatu.Long Tian menjadi takjub sementara, ini kali pertama dia melihat fenomena sedemikian rupa. Kejadian yang benar-benar mengagumkan s
Long Tian menjadi benar-benar kebingungan dengan situasi yang sedang dia hadapi saat ini. Menemukan seorang pria sepuh yang merupakan seorang ahli tingkat tinggi merupakan satu hal, namun yang membuatnya menjadi lebih heran karena sosok yang sama menyebutnya sebagai cucu.Terlebih lagi, pria ini seperti tidak merasa bersalah, telah membuat Long Tian hampir kehilangan nyawa. Long Tian menduga, ini adalah perangkap yang ditujukan untuknya. Oleh sebab itu, dia segera menghentikan langkah kakek tua itu dengan menghunuskan pedang saat ingin mendekat ke arahnya.Akan tetapi, tidak ada ketakutan di wajah kakek tua, sebaliknya merasakan bersemangat, bahkan dia kembali tertawa dengan begitu lantang sambil berkata, "Tenanglah cucuku, aku tidak akan menyakitimu."Bersamaan dengan itu, dia terus melangkah mendekati Long Tian, dan pemuda itu sendiri mulai melangkah mundur dengan tetap menghunuskan pedang ke arah depan. "Berhenti kubilang!" Long Tian berteriak dengan keras, menco
Kakek tua tidak memberikan penjelasan secara detail dan hanya meminta Long Tian untuk mengikutinya. Dikarenakan merasa penasaran dan telah mempercayai kakek tua, Long Tian pun pergi bersamanya.Tak pernah Long Tian duga sebelumnya, ternyata selain tempat itu menakjubkan, yang menampilkan pemandangan indah, ternyata juga terdapat sebuah bangunan tua dan sederhana yang berdiri di tengah hutan. Mereka berhenti di tempat itu dan belakangan Long Tian mengetahui bahwa bangunan tersebut merupakan rumah tinggal kakek tua.Long Tian menjadi terkesan, biarpun terlihat kecil, tapi bangunan itu terbuat dari material tinggi, terbukti dari pemuda itu menemukan bebatuan langka dan berharga sebagai pondasinya. Misalnya saja sekarang, pandangannya tertuju kepada bagian dinding bangunan, yang memancarkan cahaya berwarna putih terang dari waktu ke waktu. Long Tian mengetahui, bahan yang digunakan adalah Batu Mutiara Jiwa, sebuah jenis batu yang sangat dicari keberadaannya.Selain menemukan material langk
"Tidak mungkin… Anda pasti sedang bercanda!" Long Tian memundurkan langkahnya, menjauh dari kakek tua, karena terkejut setengah mati setelah mendengar cerita yang dia sampaikan. Dia benar-benar tidak mempercayainya bahkan dalam mimpi sekalipun.Kakek tua tidak marah ataupun terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan Long Tian. Andaikan dia di posisi pemuda itu, kemungkinan besar juga akan melakukan penolakan serupa dan bahkan menentangnya lebih jauh lagi. Sebab, ini benar-benar diluar dugaan dan seperti dongeng belaka.Pasalnya, kakek tua menceritakan bahwa dirinya sebenarnya tidak lagi berada di alam itu, dan wujud ini hanyalah sebuah potongan kecil ingatannya saja yang disimpan dengan rapi dan diawetkan. Bisa terjaga sampai sekarang, ini karena kemampuannya yang tinggi, jauh lebih tinggi daripada yang bisa Long Tian bayangkan.Adapun alasannya melakukan hal ini, adalah karena ingin menyampaikan pesan kepada anak cucunya. Belakangan diketahui, kakek tua ini memiliki nama Long Zhu, yang m
Long Tian lagi-lagi dibuat tercekat kaget saat mendengarkan penjelasan Leluhur Long Zhu yang dinilainya benar-benar tidak masuk akal. Dia sampai-sampai mempertanyakan kejiwaan pria sepuh di hadapannya itu pada diri sendiri, berpikir karena ingatannya sudah lama tersimpan di tempat itu, telah menjadikannya rusak dan tidak murni lagi."Leluhur Long, Anda sedang bercanda denganku bukan?" Long Tian memasang senyuman kecut. Entah sudah berapa kali pria sepuh ini membuatnya terkejut selama memasuki alam ini, pikir Long Tian. Namun, yang pasti jantungnya dibuat naik turun setiap kali mendengar penjelasannya, bak sedang berada di dalam sebuah kereta kuda yang melewati jalan bebatuan di pinggir jurang.Sayangnya, hal yang Long Tian anggap bercanda adalah sebuah kebenaran menurut Leluhur Long Zhu. "Tidak cucuku, kau memang manusia yang telah dipilih langit untuk membuat perubahan besar."Pandangan keduanya bertemu di satu titik. Melihat Long Tian yang masih belum mempercayainya, Leluhur Long Zhu