Beranda / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Fitnah Keji – 9

Share

Fitnah Keji – 9

last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-18 01:03:08

BUNDA Dewi pegang lengan Dewi bermata biru yang duduk di hadapannya. Untuk beberapa lamanya tak satupun diantara mereka yang membuka mulut bicara. Akhirnya Bunda Dewi memecah kesunyian di dalam kamar besar dan bagus itu.

"Aku tahu hatimu masih terguncang hebat Hai kerabatku Dewi Awan Putih. Tidak mudah memang menghadapi kejadian seperti ini karena menyangkut jauh sampai ke bagian terdalam dari hati nuranimu. Tapi ketahuilah kerabatku, apa yang telah kau lakukan adalah tindakan yang benar. Pemuda itu harus kau jauhi. Bahkan harus kau tinggalkan sebelum malapetaka menimpa dirimu seperti yang terjadi dengan diri Ruhmintari, Dewi yang jadi ibu Jin Patilandak ketika dia bersuamikan Pahambalang. Aku akan melindungimu terhadap para Dewi lainnya. Jika Ratu Dewi bertanya biar aku yang menghadap. Aku akan membantumu jika terjadi apa-apa."

"Bunda Dewi kau sangat baik hati. Tapi bagaimana kalau pemuda itu berdendam terhadapku dan melakukan sesuatu yang tidak baik?" tanya Dewi Awan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 10

    "Mawar kuning..." desis Dewi Awan Putih ”Bunga ini hanya tumbuh di Taman Larangan. Mengapa bisa berada di sini? Apakah Bunda Dewi tahu kalau dua kuntum mawar kuning ini terselip di antara bunga-bunga lainnya dalam jambangan?" Tiba-tiba Dewi Awan Putih ingat. Tangannya bergetar ”Mawar kuning ini mawar beracun! Mawar inilah yang tempo hari hampir membunuh Bintang di telaga. Hai para Dewa! Jangan-jangan”Takut keracunan Dewi Awan Putih selipkan kembali dua kuntum mawar kuning itu di antara bunga-bunga dijambangan rotan paling bawah. Namun selintas pikiran muncul di benaknya ”Kalau benar apa yang kuduga, aku harus mempunyai bukti. Dua bunga mawar kuning beracun itu harus kuambil dan kusembunyikan. Lalu aku harus menyelidik. Atau mungkin aku akan tanyakan terus terang padanya? Berarti aku harus menyusulnya saat ini juga! Tidak kusangka! Hai, sungguh tidak kusangka!"Cepat-cepat Dewi Awan Putih hendak mengambil dua kuntum bunga mawar yang barusan dile

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 11

    "Dewi Awan Putih, dengar baik-baik apa yang akan kukatakan. Aku tidak suka kau memikat suamiku! Aku tidak suka melihat kau bercinta dengan Maithatarun!""Mahluk kurang ajar! Siapa memikat suamimu! Siapa bercinta dengan Maithatarun!" Teriakan Dewi Awan Putih menggelegar di dalam kamar besar itu."Jangan kira aku buta Hai Dewi Awan Putih. Aku punya kemampuan melihat apa yang kau lakukan. Aku punya kemampuan mengawasi tindak tanduk suamiku!""Kalau kau mempunyai kemampuan mengapa kau tidak bertindak ketika Maithatarun bercinta di sebuah goa batu pualam dengan Ruhjelita?! Jika kau punya kemampuan mengapa kau tidak bertindak terhadap Ruhsantini istri Jin Bara Kaliatus yang sejak beberapa lama ini selalu kemana-mana bersama Maithatarun?!"Ruhrinjani tertawa panjang mendengar kata-kata Dewi Awan Putih itu ”Kau hendak mengalihkan pembicaraan. Saat ini bukan Perihal gadis bernama Ruhjelita itu yang ingin aku bicarakan. Soal Ruhsantini tidak usah kau korek-ko

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 12

    Kakek berpenampilan dahsyat di puncak bukit batu yang menghadap ke laut itu hentikan samadinya. Telinganya menangkap suara kaki-kaki berlari di kejauhan. Matanya yang tadi terpejam dibuka sedikit."Ada dua orang yang berlari. Mudah-mudahan mereka..." membatin si kakek. Orang tua ini mengenakan sehelai jubah putih. Rambutnya panjang di sebelah belakang, melambai-lambai ditiup angin laut Yang dahsyat dari manusia ini adalah kepalanya. Dia memiliki otak yang terletak di luar kepala, antara kening dan ubun-ubun. Otak ini diselubungi oleh sejenis benda atos berbentuk kening sehingga otak yang bergerak berdenyut-denyut itu bisa dilihat dengan jelas!"Kakek Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab! Kami datang!"Kesunyian yang hanya dibayangi suara halus tiupan angin laut di tempat itu dipecah oleh dua seruan perempuan berseru berbarengan. Kakek yang tengah bersamadi gerakkan kepalanya.Begitu dia membuka sepasang matanya lebih besar, dua gadis berparas cantik, sama-sama m

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 13

    Ruhkemboja lalu menuturkan riwayat pertemuan-nya dengan Bintang. Tak lupa dia juga menerangkan kemunculan Dewi Awan Putih."Hai, banyak keanehan rupanya terjadi di Negeri Jin. Menurut kabar yang aku dengar sebenarnya Dewi Awan Putih sudah sejak lama menaruh hati pada pemuda dari negeri manusia itu. Mengapa kini dia bersekutu membantu kalian?""Bisa saja terjadi kalau pemuda itu sebenarnya adalah seorang hidung belang!" kata Ruhkenanga."Apa maksudmu cucuku Ruhkenanga?" 'anya Jin Sejuta Tanya Jawab.Ruhkemboja dan Ruhkenanga lalu mengarang cerita bahwa mereka telah memergoki Ksatria Pengembara dan Ruhjelita tengah melakukan perbuatan mesum di sebuah goa di kawasan terpencil.Berubahlah wajah tua Jin Sejuta Tanya Jawab. Otaknya tampak menggembung lebih besar dan berdenyut keras. Berkali-kali kakek ini gelengkan kepalanya."Tak bisa kupercaya! Hai, sungguh tak bisa kupercaya.. Dua cucuku, kalian menyaksikan sendiri kejadian itu?" tanya Jin Seju

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 14

    "Dewi Awan Putih! Kami sahabatmu datang!"Dewi Awan Putih terkejut Ada orang berseru memanggilnya. Dia cepat berpaling dan dapatkan Bayu serta Arya sudah berada di sampingnya."Hemm... Kalian.." Hanya itu ucapan yang keluar dari mulut sang Dewi. Dalam keadaan seperti itu, apalagi Bayu dan Arya adalah sahabat-sahabat Bintang yang kini dibencinya, Dewi Awan Putih bersikap seperti tidak acuh. Dalam hati dia berkata ”Kalau Bintang bersifat sekeji itu, dua sahabatnya ini, keduanya pasti bangsa bajingan juga! Aku tidak lagi bisa mempercayai orang-orang dari negeri manusia itu! Ternyata mereka jahat busuk semua!""Dewi Awan Putih, apakah kau baik-baik saja selama ini?" bertanya Arya.Dewi Awan Putih pandangi wajah Arya. Dia tidak mau menjawab. Sebenarnya dia merasa heran dan ingin bertanya sewaktu melihat Arya tidak lagi mempunyai daun telinga sebelah kanan. Tapi karena sedang kalut ditambah mendadak saja timbul rasa benci terhadap dua sahabat Bintang ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 15

    Habis berkata begitu Bayu tarik tangan Arya mengajaknya pergi dari tempat itu. Sambil melangkah mengikuti Bayu, Arya berkata ”Dasar geblek! Perlu apa kau memberi tahu semua itu kepadanya. Kenapa tidak kau katakan saja sekalian kalau Bintang telah memiliki banyak istri!""Biar dia tahu rasa! Mungkin dia merasa cantik sendiri di atas langit dan di kolong bumi ini! Kalau saja dia bisa datang ke tanah Jawa dia akan lihat bahwa gadis-gadis di sana banyak yang lebih cantik dan lebih mulus kulitnya dari dia. Mentang-mentang kita orang kesasar enak saja dia mau melecehkan kita! Aku sebenarnya sudah gerah. Ingin buru-buru angkat kaki dari negeri celaka ini”"Aku juga," menyahuti Arya ”Tapi sebelum daun telingaku sebelah kanan kudapat kembali bagaimana mungkin aku bisa pergi!"Bayu tertawa cekikikan ”Lama-lama di negeri aneh ini kau bisa berubah jadi mahluk aneh. Sekarang saja tampangmu sudah tidak karuan! Mata lebar jereng! Kuping cuma satu! Kek,

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 16

    Bintang berdiri di atas kepingan batu besar berbentuk perahu tertelungkup itu. Jauh di sebelah utara menjulang Gunung Patinggimeru."Kawasan aneh..." membatin Ksatria Pengembara ”Batu-batu yang ada di sini semuanya berbentuk ganjil. Mengapa Ruhjelita meminta aku datang ke bukit batu ini?" Agak jauh di sebelah sana ada tiga buah batu berbentuk tiang. Ujungnya lancip runcing seolah hendak menusuk langit Sang pendekar ingat ”Itu tiga batu yang dikatakan Ruhjelita. Di situ dia akan menemuiku."Memandang ke arah barat Bintang melihat matahari sedang menggelincir ke titik tenggelamnya ”Malam masih agak lama. Rembulan belum tentu cepat muncul. Apakah benar dugaanku bahwa malam ini malam bulan purnama penuh seperti yang dikatakan Ruhjelita?" Saat itu Bintang mendadak ingat pada pertemuannya terakhir sekali dengan Ruhcinta beberapa waktu lalu ”Aku sempat berkata padanya bahwa aku tidak mencintai Ruhjelita ataupun Dewi Awan Putih. Mungkin aku terlalu tolo

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 17

    "Aku sengaja bicara berdekat-dekat begini, bukan maksud apa-apa," kata Bunda Dewi seolah tahu apa yang ada dalam benak atau hati sang Pendekar. ”Kegelapan malam bisa saja memiliki telinga yang dapat mendengar. Saputan angin mungkin saja merupakan suara yang menebar jauh ke tempat tak terduga. Duduk berdekatan begini aku bisa bicara lebih perlahan, untuk menjaga segala kemungkinan."Bintang tambah tidak mengerti. Mengapa pembicaraan itu seolah satu rahasia besar yang jangankan orang lain tapi udara malampun tak boleh mendengarkanya? Dia menunggu sampai sang Dewi akhirnya melanjutkan bicaranya."Hai, sejak beberapa waktu lalu telah tersebar kabar bahwa kau telah melakukan satu aib besar terhadap Ruhjelita, di satu goa.. Kau tahu, perbuatan ini bukan saja mencemari Negeri Jin, tetapi juga menjadikan satu pemandangan menusuk mata bagi kami para Dewi di Negeri Atas Langit.""Dugaanku tidak meleset!" kata Bintang dalam hati ”Hal sialan itu yang hendak dibi

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-21

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status