"Hebat benar kaulmu! Kuharap saja kau benar-benar bisa melakukannya. Kecuali jika Ksatria Pengembara menghabisimu terlebih dulu! Selamat tinggal orang tua yang mulai pikun!"
"Gadis jahanam! Kau berlancang mulut berani memutar balik kenyataan! Kau rasakan dulu bekas tanganku!" teriak Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab.
Selagi Ruhjelita melompat ke atas punggung kura-kuranya, kakek ini lepaskan satu pukulan tangan kosong mengandung tenaga dalam tinggi.
"Tua bangka tak tahu diri! Sambut balasanku ini!" teriak Ruhjelita. Lalu sambil mendarat duduk di punggung kura-kura raksasa dia dorongkan dua tangannya. Dua larik sinar ungu menyambar ke arah si kakek,
"Wuttt!" "Wusss! Wusss!" "Bummm!"
Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab terpental masuk ke dalam telaga. Ruhjelita sendiri mencelat dari atas punggung Laecoklat si kura-kura raksasa. Setelah mengatur jalan darahnya yang terasa bergejolak gadis ini cepat melompat kembali ke atas kura-kura lalu melesat terbang ke udar
"Setahuku nenek itu tinggal di sebuah lembah. Ada banyak lembah di kaki bukit itu. Dulu aku pemah mendatangi kawasan ini, tapi selalu tersesat" Selagi berada dalam kebingungan seperti itu tiba-tiba makhluk muka tanah liat ini melihat satu bayangan bergerak di depannya. Cepat dia mendekam merapatkan diri ke batu. Dalam jarak lima tombak, di gelapnya malam Si Jin Budiman melihat satu sosok aneh berlari tak terlalu cepat ke arah kiri. Ketika dalam jarak lima tombak dia melihat jelas ujud orang yang lewat itu kejut Si Jin Budiman bukan alang kepalang.Jika ada halilintar menyambar di hadapannya atau saat itu ada setan kepala tujuh tangan dua belas muncul hendak mencekiknya, mungkin tidak sedemikian kagetnya makhluk bermuka tanah liat ini! Sekujur badannya menggigil bergeletar. Dua matanya terbeliak. Dadanya mendadak menyesak. Dia seperti hendak berteriak, tapi mulutnya seolah mendadak kaku.Yang lewat ternyata seorang nenek yang di atas kepalanya ada segulung asap merah be
"Hai, apakah keadaan cucuku itu baik-baik saja?" tanya Ruhniknik alias Jin Penjunjung Roh yang memang adalah nenek kandung Ruhcinta."Kau masih menyebutnya sebagai cucu! Tapi selama ini kau berbuat apa! Padahal begitu banyak kabar tersiar menyangkut gadis itu! Kau malah melenyapkan diri. Jangan pula berharap kau mau mencari tahu mencari jejak anakmu yang lelaki!""Justru kehadiranku di tempatmu ini untuk membicarakan masalah itu, jadi jangan kau mengumpat tidak karuan! Kau tahu kalau Ruhcinta menjalin cinta dengan seorang pemuda asing bernama Bintang?!"Anak itu tidak mengaku kalau dia mencintai pemuda itu. Juga tidak memberi tahu kalau pemuda itu mencintainya. Tapi saat ini dia berada dalam satu kecewa besar. Aku khawatir kalau dia sampai patah hati dan memilih hidup sebatang kara sampai mati!""Apa maksudmu Ruhmasigi?""Pemuda yang dicintainya itu kabarnya telah kawin dengan gadis lain!""Kurang ajar! Berarti dia memperma
SOSOK yang terkapar di tanah itu memang adalah makhluk bermuka tanah Hati Si Jin Budiman. Ketika dia mencoba bangun, Jin Penjunjung Roh yang tadi mencekalnya di balik pohon lalu melemparkannya kedepan goa, segera injak dadanya hingga Si Jin Budiman kembali terhantar tertelentang di tanah."Biarkan dia bangkit dan duduk di tanah! Aku ingin menanyainya!" kata Jin Lembah Paekatakhijau."Aku yakin dia sengaja menguntit aku sampai ke tempat ini! Pasti dia membekal maksud jahat! Bukankah lebih baik kita pecahkan saja kepalanya saat ini?" kata Jin Penjunjung Roh. Tangan kanannya diangkat sementara sepasang kerucut merah yang merupakan bola matanya bergerak mundur maju."Biarkan dia duduk. Kita tanyai dulu! Kalau dia tidak mau menjawab baru dihabisi!"Jin Penjunjung Roh angkat kakinya dari dada Si Jin Budiman. Sekali jambak saja makhluk bermuka tanah liat ini dibuatnya bangkit berlutut di hadapan Ruhmasigi."Makhluk bermuka tanah liat, benar kau telah meng
"Nenek, apakah kau mengenali wajah saya...?" Wajah tua keriputan Jin Penjunjung Roh kelihatan mengerenyit Lalu perlahan-lahan berubah pucat. Dua bola matanya yang berbentuk kerucut merah memberojol keluar. Dari kepalanya mengepul asap merah sedang asap berbentuk kerucut yang ada di atas batok kepalanya bergerak turun naik! Sekujur tubuh si nenek menggigil seperti orang diserang demam panas tinggi. Badannya menghuyung. Dia cepat bersandar ke pohon di belakangnya."Ruhniknik, kau kenapa?! Apa kau mendadak sakit...?!" bertanya Ruhmasigi."Demi seribu Dewa seribu Dewi! Demi semua roh yang tergantung antara langit dan bumi...!""Nenek Ruhniknik, apakah kau mengenali diri saya?""An... anakku Patampi..." suara Jin Penjunjung Roh bergetar hebat "Benar, benarkah kau yang berlutut di hadapanku ini? Hai Yang Maha Kuasal Kau kembalikan anakku... Patampi. " Sepasang mata si nenek tak kuasa menahan jatuhnya air mata yang meluncur ke pipinya.Si Jin Budima
"Dia tidak memberi tahu pada siapapun. Kecuali pada kita berdua. Aku punya firasat apa yang hendak dikatakannya punya hubungan tertentu dengan kematian Ruhpiranti di dalam rimba belantara.""Kalau begitu kita harus mencari Ruhmundinglaya!" kata Jin Lembah Paekatakhijau pula. "Tetapi yang lebih penting adalah agar Patampi segera menemui Ruhcinta lebih dulu!""Dengan izin kalian berdua saya akan mencarinya sekarang juga. " kata Si Jin Budiman alias Patampi."Itu memang harus kau lakukan anakku," kata Jin Penjunjung Roh. "Hal ketiga yang aku ingin sampaikan padamu ialah, apakah kau sudah mendengar kabar tentang tersebar luasnya undangan yang datang dari Istana Jin Muka Seribu, Istana Surga Dunia?"Ruhmasigi gelengkan kepala. "Undangan apa?" si nenek bertanya."Jin Muka Seribu menyebar undangan dari mulut ke mulut. Pada hari ke lima belas bulan dua belas akan diadakan satu pertemuan akbar dari semua tokoh dunia persilatan di Negeri Jin ini."&nb
"Ooo... Paduliu yang itu?" ujar si destar hitam. Dia menatap Bayu sesaat lalu beralih pada Arya, terakhir sekali memandang Betina Bercula agak lama baru kembali berpaling pada Ruhcinta. "Mengapa kalian mencari orang itu?""Kami punya kepentingan. Ingin bertanyakan sesuatu padanya," jawab Ruhcinta."Kalau cuma bertanyakan sesuatu katakan saja padaku, nanti aku sampaikan padanya.""Lalu kapan kami mendapat jawabnya?!" tanya Betina Bercula yang menganggap orang tak dikenal itu bicara seenaknya.Si orang tua kembali memandang pada Betina Bercula lalu tersenyum sambil kedip-kedipkan matanya. Betina Bercula yang memang nakal balas mengedipkan mata dan unjukkan sikap genit"Wajahmu sebenarnya cantik tapi dandananmu kacau tak karuan! Hik. hik!" kata orang tua berdestar hitam."Terima kasih atas pujianmu," menyahuti Betina Bercula. "Kau baru melihat luarnya saja, kalau sampai melihat sebelah dalam pasti kau akan terangsang kelagapan! Hik... hik. 
Sekali lag! Ruhcinta memperhatikan. Seperti diketahui gadis ini memiliki satu ilmu dimana dia sanggup melihat benda di kejauhan seolah satu jengkal di depan matanya. Ketika dia mengeluarkan ilmu itu dan meneliti keadaan ketiga kawannya, dia dapat melihat bagaimana otot dan urat Bayu, Arya serta Betina Bercula seolah terbuhul di beberapa tempat! Paras si gadis berubah merah. Dia berpaling pada orang tua berdestar hitam."Tiada permusuhan tiada perseteruan. Kami datang dengan baik- baik. Tapi kau mencelakai tiga kawanku! Kau melumpuhkan mereka dengan ilmu Membuhul Urat Mengikat Otot! Katakan siapa kau sebenarnya?!"Orang tua berdestar hitam tertawa gelak-gelak."Matamu sungguh tajam Ruhcinta!""Hai! Bagaimana kau tahu namaku?!" seru Ruhcinta heran dan tambah kaget"Delapan penjuru angin Negeri Siapa yang tidak tahu gadis cantik bernama Ruhcinta? Yang saat ini sedang patah hati karena ditinggal kawin sang kekasih! Ha... ha... ha... ha!"
Yang pertama seorang kakek berambut putih awut-awutan. Sebagian kepalanya tampak sulah dan ada bekas luka yang belum kering. Dia mengenakan sehelai jubah kuning gelap. Mukanya dan bagian tubuhnya yang tersembul dari balik jubah dipenuhi cacat mengerikan. Dagingnya seolah terbakar melepuh mengerikan! Ini semua adalah akibat pukulan Menebar Budi Hari Pertama yang dilancarkan Si Jin Budiman ketika terjadi pertempuran beberapa waktu lalu. Tidak mengherankan kalau orang ini yang dikenal dengan nama Pajahilio memendam dendam hebat terhadap Si Jin Budiman.Orang kedua bukan lain si nenek pasangan Pajahilio yakni Ruhjahilio. Cacat akibat pukulan Kasih Mendorong Bumi yang pernah dihantamkan Ruhcinta pada nenek jahat ini membuat tubuhnya mengerikan luar biasa. Hidungnya gerumpung, dagingnya di bagian muka, dada dan perut bertanggatan. Lalu ketika dia berhadapan dengan Jin Terjungkir Langit, dia dipaksa menerima hantaman keras yang membuat mata kanannya mencelat lepas. Kini mata itu han
Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen
“Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit
“Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia
Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha
Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara
“Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl
Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit
“Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah
Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi