Beranda / Fantasi / Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi / Bab 190. Bayangan Dewa Cahaya Melawan Bayangan Dewi Air

Share

Bab 190. Bayangan Dewa Cahaya Melawan Bayangan Dewi Air

Penulis: Junaidi Al Banjari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Dari Armor yang kau kenakan, kau adalah pewaris dewa air. Seharusnya kau memahamiku yang ingin menyelamatkan dunia dari cengkraman Raja Kegelapan. Aku memintamu mengizinkanku untuk masuk ke benua Bintang Merah ini,” ucap Qiang Fan setengah memohon.

Lelaki pewaris dewa air hanya diam, seolah tak peduli. dalam hatinya ia menyetujui ucapan Qiang Fan. Tapi tugasnya adalah menjaga gerbang Benua Bintang Merah agar tidak dimasuki manusia.

"Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu," sahut Pewaris Dewa Air dengan tegas, wajahnya dipenuhi kekakuan dan tekad untuk bertarung. Tatapannya terfokus pada Qiang Fan, mencerminkan tidak adanya kompromi atas penjagaan yang dibebankan padanya.

Qiang Fan merasakan bahwa tidak ada jalan lain kecuali bertarung. Dia mengerti bahwa Pewaris Dewa Air memiliki tugas dan tanggung jawabnya sendiri terhadap gerbang Benua Bintang Merah. Namun, tekadnya untuk menyelamatkan dunia dari cengkraman Raja Kegelapan tidak bisa goyah.

Keduanya kembali mengerahkan kekuatan mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 191. Memenangkan Pertarungan

    Keadaan pertarungan semakin menegangkan. Keduanya sudah menggunakan kekuatan Jiwa yang mereka miliki. Bayangan wujud Dewa keduanya telah muncul sebagai pengganti raga asli dalam bertarung.Dalam intensitas pertarungan yang meningkat, kedua bayangan Dewa saling serang, menciptakan gelombang kekuatan yang dahsyat dan pusaran gelombang di atas permukaan samudera. Gelombang energi yang dipancarkan oleh pertarungan ini menggetarkan benua Bintang Merah, dan makhluk-makhluk spiritual yang berada di dalam benua legendaris itu. Gelombang energi itu terus membesar dan membentuk pusaran yang semakin meluas. Kedua bayangan Dewa terus mengeluarkan serangan-serangan berbahaya dan sangat luar biasa, menciptakan kilatan cahaya dan riak-riak air yang memenuhi udara. Namun, saat kedua bayangan Dewa saling bertabrakan, suasana seketika menjadi tenang. Seperti mata angin badai, kekuatan keduanya bertemu dan saling menekan, menciptakan tekanan yang hebat.Meskipun Pewaris Dewa Air dan Qiang Fan berada da

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 192. Kekacauan Di Kota Xianglan

    Qiang Fan berdiri di depan tempat kosong di udara yang luasnya seluas mata memandang. Di hadapannya, tampak sebuah area kosong yang seolah menunggu kedatangannya. Tempat ini adalah gerbang menuju Benua Bintang Merah yang masih dilindungi oleh segel pelindung.Qiang Fan diam. Suasana menjadi hening sehingga setiap pergerakan air terdengar jelas di telinga. Ia kemudian mengerahkan kekuatan cahaya dan armor Dewa Cahaya yang dimilikinya untuk membuka segel pelindung tempat itu.Dengan mata tertutup, Qiang Fan mulai menghubungkan dirinya dengan energi di sekitarnya. Ia merasakan denyut keberadaan Benua Bintang Merah, getaran yang memanggilnya dengan lembut. Semakin dalam ia terhubung dengan energi ini, semakin jelas pula ia merasakan pintu gerbang masuk benua itu memang berada di depannya.Qiang Fan mulai menulis pola segel pembuka pintu gerbang. Tulisan-tulisan segel terwujud dalam bentuk cahaya dan membuat pola di depan pemuda itu.Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya mulai bercahaya.

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 193. Pembantaian Dan Penghancuran Kota Xianglan

    Panglima Serigala Emas memerintahkan para iblisnya untuk menambah kekacauan yang sudah ada di Kota Xianglan. Mereka bergerak seperti badai, menghancurkan pepohonan dan menakut-nakuti penduduk kota. Para penduduk pun menjadi panik berhamburan berlarian menuju rumah mereka masing-masing. Beberapa diantaranya memilih bersembunyi di balai kota.Beberapa iblis lainnya dikerahkan ke sekitar kota Xianglan untuk menghalau kembali warga yang mencoba melarikan diri. Penduduk yang masih berusaha untuk menyelamatkan diri dengan susah payah, dipaksa kembali. Mereka berlarian bersembunyi di kota Xianglan dalam ketakutan yang semakin dalam.Dalam keheningan yang mencekam, penduduk kota Xiang Lan yang selamat bersembunyi di dalam rumah mereka, bergumul dengan ketakutan yang tak terbayangkan sebelumnya. Mereka terdiam dalam kehampaan, meratapi nasib yang telah memojokkan mereka. Suara langkah kaki dan ancaman yang mengintai di luar membuat hati mereka berdegup kencang.Kota yang dahulu ramai kini ter

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 194. Perang Besar Di Dua Kota

    Pasukan musuh, bawahan Naga Iblis bergerak menuju kota Xiangye dan Xiangyan. Pergerakan mereka cukup cepat meskipun hanya berjalan kaki. Naga Iblis juga mengirimkan orang kuatnya yang setara dengan Panglima Serigala Emas. Dia adalah Panglima Banteng Hitam.Tiba di persimpangan, pasukan Panglima Banteng Hitam membelok ke kanan, menuju kota Xiangyan. Mereka bergerak dengan langkah tegap dan menunjukkan keperkasaan dengan kesan yang sangat menakutkan. Di sepanjang perjalanan mereka, jejak kehancuran dan pembakaran meninggalkan luka yang dalam pada tanah. Para penduduk yang mereka lewati terpuruk dalam ketakutan, dan sayangnya, banyak yang terluka atau bahkan kehilangan nyawa akibat serangan kejam pasukan tersebut.Sementara itu, pasukan Panglima Serigala Emas memilih jalur menuju kota Xiangye. Tak berbeda dengan Pasukan Panglima Banteng Hitam, mereka juga membuat kerusakan yang sangat parah disepanjang jalan yang mereka lewati. Begitu pagi tiba, mereka sudah mendekati perbatasan kota Xia

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 195. Kekuatan Elemen, Mutiara Batu Elemen.

    "Biar kami yang turun, pemimpin kota. Apabila kalian yang turun, siapa yang akan memimpin kota?" ucap Panglima Penguasa Elemen Tanah Sekte Menara Bintang Dewa ketika melihat dua pemimpin kota akan turun tangan.Pemimpin kota Xiangyan menyanggah dengan tegas, "Kalian adalah tamu, selayaknya kalian tetap di tempat ini melihat keadaan. Kami yang bertanggung jawab atas kota kami dan pertahanannya. Aku menghargai niat kalian untuk membantu. Tapi menurutku apabila kalian yang turun tangan terlebih dahulu, akan membuat keadaan kita mudah diketahui musuh."Pemimpin kota Xianglan juga menambahkan dengan serius, "Benar, kami berdua haruslah yang turun tangan menghadapi sepuluh pasukan Iblis Darah ini. Kita harus memastikan bahwa musuh tidak memiliki kesempatan untuk memahami kekuatan andalan kita sebelum waktunya."Kelima Panglima Penguasa Elemen Tanah Sekte Menara Bintang Dewa merasa menganggukkan kepala mendengar ucapan kedua pemimpin kota itu. Mereka mengerti bahwa tindakan ceroboh bisa meng

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 196. Teknik Kekuatan Jiwa Dewa Lima Elemen

    Kelima elemen Panglima Penguasa Elemen Sekte Menara Bintang Dewa berdiri gagah menatap tajam Panglima Benteng Hitam. Pada tubuh kelimanya masing masing memancarkan kekuatan berupa elemen tanah, api, air, angin, dan petir. “Bedebah! Ternyata benar dugaanku. Kalian bersembunyi dibalik gelap hendak menjebakku!” geram Panglima Banteng Hitam.“Hahaha kami sama sekali tidak ada niatan untuk menjebakmu. Kami memang sengaja hendak menghabisimu. Perbuatanmu dan kelompokmu yang sudah banyak merugikan umat manusia harus segera dihentikan!” sahut Panglima Penguasa Elemen Petir dengan sangat tegas.“Hmmmm… apa kau kira aku takut? Meskipun kalian berlima tetap saja ranah kultivasi yang kau miliki masih berada di bawahku!” geram Panglima Banteng Hitam.Panglima Banteng Hitam sebelumnya gentar dengan kelima Panglima Penguasa Elemen Menara Bintang Dewa itu. Namun setelah mengetahui ternyata kelima lawan masih berada satu tingkat di bawahnya, semangat dan keberaniannya pun kembali bangkit. Ia pun kemb

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 197. Penguasa Benua Bintang Merah

    Sosok jiwa Dewa lima elemen bertarung sengit melawan Raja Iblis Banteng. Serangan demi serangan dilepaskan dengan kekuatan yang memisahkan langit dan bumi. Ledakan energi elemen terjadi secara beruntun, mengguncangkan tanah di sekitar mereka. Cahaya dan bayangan bergantian memenuhi medan pertempuran yang semakin luas.Pertarungan berlangsung cukup lama, mendebarkan, dan sangat menyeramkan. Gemuruh guntur dari serangan petir, letusan api dari elemen api, dan hembusan angin topan dari elemen udara semuanya menyatu dalam kekacauan yang memukau. Elemen-elemen tersebut bersatu dan saling mengisi satu sama lain, menciptakan kombinasi kekuatan yang belum pernah terlihat sebelumnya.Keadaan sekitar pertarungan menjadi porak poranda. Pepohonan tumbang, tanah retak, dan langit terasa seperti sedang menyaksikan pertempuran antara kekuatan alam itu sendiri. Penduduk Xiangyan yang selamat berlarian menjauh, sementara bangunan-bangunan hancur berantakan akibat gelombang energi yang tak terkendali.

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 198. Sang Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi

    “Tetua, apakah benar aku dulunya pernah ke tempat ini?” tanya Qiang Fan sekali lagi masih dengan rasa penasarannya.Penguasa Benua Bintang Merah tersenyum. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan pemuda itu. Ia membawanya masuk ke dalam istana. Pemandangan yang lebih menakjubkan kembali terpampang di depan matanya.“Duduklah!” ucapnya kepada Qiang Fan dengan nada memerintah, namun tetap lembut dan penuh welas asih.Qiang Fan pun duduk di sebuah kursi yang terbuat dari batu giok. Kalau dilihat dari bentuknya, kursi itu lebih tepatnya disebut sebagai tempat meditasi. Apalagi setelah ia duduk di atas batu giok itu, tenaga lembut masuk kedalam tubuhnya dan memancing dua energi cahaya dan kegelapan bereaksi. Dua tenaga itu memancar dari dalam tubuh Qiang Fan membuat tubuhnya mengeluarkan cahaya berwarna putih terang dan hitam kelam.Penguasa Benua Bintang Merah memandang kagum akan kekuatan yang memancar dari tubuh Qiang Fan. “Tidak kusangka kau kini menguasai dua kekuatan elemen inti semes

Bab terbaru

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 227. Mengalahkan Dewa Kegelapan, Dan Menjadi Kaisar Dewa (Tamat)

    Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 226. Segel Formasi Omega, Titik Inti Kekuatan Manusia

    Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 225. Bangkitnya Pedang Kaisar Cahaya

    "Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 224. Amukan Sang Dewa Kegelapan.

    Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 223. Menyatunya Pedang Kegelapan Dengan Jiwa Sang Penguasa Kegelapan

    Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 222. Bertarung Dengan Dewa Kegelapan

    Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 221. Munculnya Sang Dewa Kegelapan

    Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 220. Array Kuat Dari Menara Kegelapan

    Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 219. Merebut Kembali Kerajaan-Kerajaan Empat Arah Mata Angin.

    Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma

DMCA.com Protection Status