“Serang!”Ketua Sekte Iblis Langit yang langsung memimpin peperangan berteriak keras menyerukan penyerangan kepada anak buahnya. Seketika ribuan Iblis Langit langsung menyerang. Serangan itu pun langsung disambut oleh orang-orang Pulau Sembilan Dewa. Sehingga pertarungan dahsyat pun tidak dapat terhindarkan.Meskipun jumlah orang-orang dari Pulau Sembilan Dewa tidak sebanyak para iblis yang menyerang, namun rata-rata kemampuan mereka berada di atas iblis itu. Sehingga peperangan itu pun terlihat seimbang dengan jumlah yang tidak sama.Pertarungan hanya sebatas peperangan antara anak buah Ketua Sekte Iblis Langit melawan orang-orang Menara Sembilan Dewa yang berada di tingkatan di bawah pangeran. Kemampuan mereka yang cukup tinggi membuat para iblis banyak yang jadi korban. Namun di pihak mereka pun tidak sedikit yang tewas oleh keroyokan Sekte Iblis Langit. Keadaan yang tidak menentu itu membuat para pangeran khawatir di pihak mereka akan terjadi kekalahan. Meskipun kemampuan merek
"Bedebah kau bocah! Apa kau pikir kau sehebat itu bicara sesumbar itu!”Ketua Sekte Iblis Langit akhirnya tidak bisa menahan emosinya. Ucapan Qiang Fan membuatnya sangat tersinggung. Ia merasa itu sebuah penghinaan bagi dirinya. Ketua sekte iblis langit pun mengerahkan kekuatannya. ia langsung melancarkan sebuah serangan dahsyat ke arah Qiang Fan. Dengan sangat mudah pemuda itu menghindarinya. Padahal serangan itu merupakan Serangan yang sangat mematikan dan akan sangat sulit untuk dihindari oleh orang berkemampuan tinggi sekalipun. Serangan demi serangan dilancarkan oleh Sekte Iblis Langit kepada Qiang Fan. Namun dengan mudah pemuda itu selalu menghindari bahkan menangkisnya. Tidak sekali dua ia melancarkan serangan balik yang membuat Ketua Sekte Iblis Langit harus mengeluarkan tenaga untuk menangkisnya. Padahal saat itu Qiang Fan masih belum mengerahkan kekuatan yang ia miliki sepenuhnya.Ketua Sekte Iblis Langit sendiri ranah kultivasi yang ia miliki sudah berada di atas Qiang Fa
Pertarungan Qiang Fan dan Ketua Sekte Iblis benar-benar membuat pulau hancur berantakan. Kini daratan Pulau Sembilan Dewa benar-benar menghilang. Namun pertarungan tidak berhenti. Keduanya masih saling menyerang di udara tanpa sedikitpun menghiraukan keadaan di sekitarnya."Kau tidak bisa mengalahkanku, Anak muda!" teriak Ketua Sekte Iblis setelah ada kesempatan menarik nafas dari pertarungan panjang tanpa henti. "Kau memang memiliki kekuatan Dewa Kegelapan namun tidak sempurna. Sementara aku memiliki kekuatan Dewa Iblis Darah yang sempurna meskipun tingkatan kekuatan ini masih berada di bawah kekuatan Dewa Kegelapan!" ucap Ketua Sekte Iblis Langit dengan angkuh penuh percaya diri. Qiang Fan meluncurkan serangan dengan kekuatan Dewa Kegelapan, melepaskan energi hitam yang mampu menghancurkan segalanya di sekitarnya. Dewa Iblis Darah menghindari serangan tersebut dengan kecepatan yang luar biasa, dan membalas dengan serangan dari kekuatan Dewa Iblis Darahnya. "Hancurnya Pulau ini ak
Orang-orang Pulau Sembilan Dewa akhirnya memutuskan untuk ikut majikan Pulau Es kembali ke Pulau Es. Tawaran Qiang Fan yang semula mereka terima akhirnya mereka urungkan karena mempertimbangkan hal mana yang lebih menguntungkan dan memudahkan bagi mereka. Semua dipertimbangkan dengan memandang majikan Pulau Es yang juga merupakan Pangeran ketiga dari Pulau Sembilan Dewa itu. Selain itu ada masalah keluarga yang harus mereka selesaikan berkaitan dengan pangeran pertama yang saat ini tidak diketahui keberadaannya. Dari keterangan Qiang Fan yang tidak melihat keberadaan Pangeran Pertama mereka berkesimpulan bahwa pangeran pengkhianat itu berhasil melarikan diri.Sebenarnya apa yang dikhawatirkan oleh orang-orang Pulau Sembilan Dewa itu juga dikhawatirkan Qiang Fan. Pemuda itu khawatir Pangeran Pertama akan menjadi alat selanjutnya dari Raja Kegelapan untuk bangkit. Apalagi ia menilai Pangeran Pertama memiliki benda pusaka dari Pulau Sembilan Dewa yang bisa digunakan untuk kebangkitan it
Raja Kegelapan dapat membaca ucapan Yan Burong kepadanya memiliki maksud tertentu. Itu sebabnya ia menanyakan kepada Pangeran Pertama Pulau Sembilan Dewa dengan nada sedikit memerintah. Ia tidak ingin Yan Burong berani kurang ajar kepadanya."Tentu Yang Mulia, aku pasti akan menyerahkan mutiara itu kepadamu. Tapi sebelumnya bolehkah aku meminta sesuatu sebagai imbalannya?” ucap Yan Burong, si Pangeran Pertama Pulau Sembilan Dewa.Raja Kegelapan marah. Ia langsung mengangkat tubuh Yan Burong menggunakan kekuatan kegelapannya. Tiba-tiba saja Pangeran Pertama Pulau Sembilan Dewa itu langsung terangkat. Ia kesakitan merasakan nafasnya sesak. Lehernya pun terasa sakit seolah-olah sedang dicengkeram oleh tangan yang kuat."Jangan sekali-kali kau berbicara lancang denganku! Tanpa harus mendengar dari ucapanmu aku sudah mengetahui di mana letak mutiara itu kau sembunyikan. Aku adalah seorang Dewa Kegelapan tentu dapat dengan mudah membaca pikiranmu itu. Apalagi dalam hatimu terdapat kegelapa
“Hmmmm… Benar-benar cari mati kalian!”Shi Hun Mo, Raja Iblis Pemakan Jiwa yang marah mengibaskan tangannya ke arah dua orang lelaki Pulau Sembilan Dewa dari Pulau Es itu. Seketika keduanya langsung tewas dihantam sebuah pukulan berwarna kemerahan. Mereka rebah bersimbah darah yang keluar dari seluruh lubang yang ada di tubuh mereka.Banyak orang yang melihat kejadian itu dari kejauhan. Mereka tidak ada satupun yang berani bertindak. Bahkan ada satu orang dari Pulau Es yang juga merupakan orang Pulau Sembilan Dewa di tempat itu. Ia merupakan rombongan dari dua orang yang telah tewas itu namun terpisah akibat ada urusan yang belum ia selesaikan.Melihat sesuatu yang mengerikan terjadi kepada kedua orang rekannya ia pun hendak bertindak. Namun mengingat bahwa harus ada yang melaporkan kejadian itu kepada majikan Pulau Es ia pun terpaksa tetap diam di tempatnya. Apalagi ia yakin meskipun bertindak belum tentu bisa mengalahkan orang yang dipandangnya sebagai Pangeran Pertama itu. Ia orang
"Memberi hormat kepada Pangeran Pertama!" Sepuluh orang penjaga Pulau langsung memberikan penghormatan kepada Raja Iblis Pemakan Jiwa yang mereka kenali sebagai Pangeran Pertama Pulau Sembilan Dewa itu. Pulau itu bernama Pulau Seribu Bunga. Pulau yang dimana tempatnya terdapat banyak bunga yang tumbuh yang jumlahnya bisa dikatakan mencapai ribuan. Selain itu bernama sebagai Pulau Seribu Bunga karena Pangeran Pertama menempatkan banyak selirnya dan juga wanita-wanita cantik di Pulau itu.Pulau Seribu bunga merupakan tempat sang Pangeran Pertama bersenang-senang. Di Pulau itu juga ia seringkali menyimpan harta benda pusaka maupun yang ia rahasiakan dari pihak kerajaan Pulau Sembilan Dewa. Hal itulah yang dikatakan oleh sang pangeran pertama kepada Pangeran Kesembilan. Niatan dirinya untuk melakukan pemberontakan terhadap Raja Pulau Sembilan Dewa pun dikatakannya kepada adik bungsunya itu. "Bangunlah! Berjaga-jagalah kalian karena sebentar lagi akan ada tamu yang datang ke pulau ini.
"Bedebah! Berani sekali kau berkata seperti itu kepada kami!” bentak Pangeran Ketujuh. “Adik sebaiknya kita beri pelajaran kepadanya!” ucapnya lagi kepada Pangeran Kedelapan. Pangeran Ketujuh dan Kedelapan terlihat sudah sangat marah kepada Pangeran Kesembilan. Mereka hampir melupakan bahwa Pangeran Kesembilan adalah adik mereka sendiri. Mereka pun langsung menyerang dengan kekuatan penuh yang mereka miliki. Kekuatan penuh yang biasanya digunakan untuk menghabisi lawan. Namun perkiraan mereka meleset. Dengan mudah serangan yang mereka lancarkan dihindari oleh Pangeran Kesembilan. Bahkan ketika Pangeran Kesembilan melakukan serangan balik. Keduanya tampak terhuyung-huyung terkena kibasan serangan yang tidak mengenai mereka. Pangeran Ketujuh melirik ke arah Pangeran Kedelapan. Ia sepertinya mempertanyakan kemampuan yang dimiliki oleh adik bungsu mereka itu. Namun sepertinya Pangeran Kedelapan pun sedang sibuk dengan dirinya sendiri. Ia yang menjadi incaran utama oleh Pangeran Kesembi
Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f
Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia
"Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari
Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan
Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku
Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak
Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t
Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok
Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma