Beranda / Fantasi / Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi / Bab 151. Peta Pedang Dewa Cahaya

Share

Bab 151. Peta Pedang Dewa Cahaya

Penulis: Junaidi Al Banjari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bummmmm!

Dentuman yang sangat keras terdengar. Bersamaan dengan itu terjadi ledakan cahaya yang meliputi seluruh tempat itu. Sesaat Pulau Es dilanda kekuasaan cahaya yang sangat terang menyilaukan mata. Tidak ada satu orangpun yang mampu membuka matanya.

Beberapa saat kemudian serangan dahsyat kekuatan cahaya itu mulai reda. Perlahan-lahan semua orang dapat melihat meskipun masih ada kekuatan cahaya yang mengganggu. Betapa mereka dibuat tercengang dengan apa yang terjadi di depan mata mereka. Sebuah pemandangan istimewa yang membuat mereka haru dan akhirnya bersorak penuh kemenangan.

Bagaimana tidak, setelah cahaya itu rendah terlihatlah Pedang Iblis hancur berantakan di tanah. Sementara hantu hitam pun dalam keadaan terkapar berkelojotan. Perlahan-lahan tubuhnya mulai ditelan oleh cahaya terang yang menghinggapinya. Hingga beberapa saat kemudian hantu hitam pun benar-benar lenyap bagaikan ditelan cahaya semesta.

Semua orang terlihat senang dengan apa yang sudah terjadi. Kemunculan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 152. Pulau Sembilan Dewa

    "Paman, apakah kau menyewakan kapal ini?”“Ahhh.. tidak tuan. Kapal ini hanya diperuntukkan untuk mencari ikan di lautan. Memangnya tuan-tuan ini hendak kemanakah?”Setelah melakukan penyelidikan tentang kepergian wakil ketua sekte Iblis langit yang kini diduduki oleh Hantu Merah, Li Kun mendapatkan informasi bahwa pulau yang dituju oleh orang itu adalah pulau Sembilan Dewa. Konon dulunya pulau ini adalah tanah keramat tempat para dewa tinggal di muka bumi. Namun seiring berjalan waktu pulau itu menjadi kosong dan banyak ditinggali hewan-hewan spiritual. Dalam peta pusaka yang dimiliki hantu merah dikatakan bahwa di tempat itulah pedang Dewa cahaya berada.Li Kun bersama dua orang kepercayaannya melakukan perjalanan menuju Pulau Sembilan Dewa. Setelah tiba di tepi pantai ia pun mencari kapal untuk disewa berlayar menuju pulau sembilan dewa.“Kalau kau mau mengucapkan kami, maka aku akan membayar paman senilai 30 hari paman mencari ikan,” bujuk Li Kun dengan iming-iming bayaran ti

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 153. Naga Biru Penjaga

    "Dengan gelombang sebesar ini rasa-rasanya tidak mungkin kita akan selamat. Sebaiknya kita mempersiapkan nilai untuk melakukan perjalanan udara,” ucap Li Kun. Li Kun yang melihat gelombang semakin mendekat dengan ukuran yang sangat besar dan terlihat kecepatan serta kekuatan yang mengganas memperingatkan dua orang anak buahnya untuk segera mempersiapkan diri. Ia merencanakan akan melakukan perjalanan melalui udara. Walaupun itu akan sangat menguras tenaganya mau tidak mau hal itulah yang harus ia lakukan. Tiba-tiba saja melesat bayangan berwarna putih kemerahan. Bayangan itu langsung berada di sekitaran kapal yang digunakan oleh Li Kun beserta anak buahnya. Bayangan kemerahan itu membentangkan tangannya. Tiba-tiba saja ombak besar itu pun reda. Namun bukanlah sebuah keadaan yang terkendali terjadi. Bukan pula masalah yang dihadapi oleh Li Kun dan dua orang anak buahnya selesai. Kini di tempat itu muncul seekor naga yang sangat besar. Naga itu memancarkan cahaya mata berwarna kemerah

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 154. Kekuatan Sejati Kultivasi Beladiri Tertinggi

    “Berani kau meremehkanku anak manusia, maka hari ini lah akhir dari kehidupanmu di dunia ini!” geram Naga Biru marah.Naga Biru mengangkat tangannya ke atas. Dari tangannya itu memancar cahaya biru yang sangat terang. Ia berniat menghabisi Qiang Fan dengan sekali pukulan menggunakan tangan kanannya itu. Ia benar-benar merasa di rendahkan oleh ketua sekte Menara Bintang Dewa itu.Naga biru melakukan gerakan meninju. Dari tangannya itu muncul cahaya biru pekat yang membentuk wujud naga meluruk ke arah Qiang Fan. Sementara pemuda yang diserang sedikit pun tidak menunjukkan rasa gentar.“Teknik Perisai Dewa!” pekik Qiang Fan.Sebuah perisai berwarna putih terang muncul di hadapan Qiang Fan. Beberapa saat kemudian kekuatan serangan yang dilancarkan oleh naga biru langsung menghantam perisai itu.Blammmm!Ledakan yang sangat keras terjadi. Tubuh Qiang Fan terdorong hingga beberapa tindak, namun masih mampu bertahan melayang di udara. Sementara Naga Biru terpental akibat bentrokan tenaga ser

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 155. Penolakan Penghuni Pulau Sembilan Dewa

    Wusss.. wussss.. Ratusan bola api meluncur ke arah puing-puing kapal yang tersisa, yang kini digunakan oleh Li Kun dan dua orang pengawalnya untuk meluncur ke pulau sembilan dewa. Bola api itu merupakan sebuah teknik serangan yang dilancarkan oleh penghuni pulau sembilan dewa.“Wakil ketua, biar kami yang menghalau bola-bola api itu,” ucap salah satu pengawal.Li Kun menganggukkan kepalanya. Saat itu ia sendiri sedang melakukan pengerahan tenaga untuk menjaga keseimbangan puing kapal yang mereka gunakan untuk mencapai pulau sembilan dewa.Kedua Pengawal itu mengarahkan kedua tangannya ke arah bola api yang melesat. Seketika muncul pusaran angin dan kekuatan es dari kekuatan para pengawal itu gunakan. Rupa-rupanya mereka merupakan para praktisi yang memiliki elemen angin dan elemen es. Dua kekuatan dahsyat itu berhasil mematahkan serangan bola api yang begitu banyak mengincar Li Kun dan anak buahnya. Para penghuni Pulau Sembilan Dewa itu pun terkejut dengan kemampuan yang dimiliki ol

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 156. Pangeran Ketiga Pulau Sembilan Dewa

    “Biar aku saja yang pergi ke pulau itu, ketua Qiang! Mereka pasti tidak akan menolak kedatanganku!” ucap Majikan Pulau Es.Setelah sejenak dunia akhirnya kepala suku es menawarkan diri untuk mengunjungi Pulau Sembilan Dewa. Ia tidak menjelaskan mengapa orang-orang di Pulau Sembilan Dewa tidak akan menolak kedatangannya. Namun ia berhasil meyakinkan kiamat meskipun tidak mengatakan alasannya.Kepala Suku Es yang berhasil mendapatkan kepercayaan Qiang fan untuk mengutusnya ke pulau sembilan dewa. Hari itu juga orang tua itu berangkat. Ia meminta izin agar putrinya tetap tinggal disana selama ia pergi.Saat akan berangkat, Kepala Suku Es ditemani sang putri di pelabuhan Pulau Bintang Dewa. Putri semata wayangnya, ingin ikut serta dalam perjalanan ayahnya itu, Namun Kepala Suku Es melarangnya dengan alasan yang tidak bisa ia katakan. Orang tua itu meminta agar Sang Putri untuk tetap tinggal di pulau bintang Dewa. Dengan berat hati, dia menganggukkan kepala dalam persetujuan atas permint

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 157. Lencana Sekte Menara Bintang Dewa

    “Aku sangat yakin, bukan orang-orang Menara Bintang Dewa pelakunya. Rasa-rasanya tidak ada diantara orang-orang sekte itu yang memiliki kemampuan berada di atas ayahanda. Seandainya ada yang berbuat curang pun menggunakan racun untuk mengalahkan ayah kita rasa-rasanya sangat mustahil akan berhasil,” ucap Majikan Pulau Es.Kedelapan pangeran di pulau Sembilan Dewa terdiam. Mereka menyadari apa yang diucapkan Kepala Suku Es yang merupakan pangeran ketiga di pulau itu sedikitpun tidak meleset. Mereka sangat yakin saat ini hanya Ayah merekalah yang memiliki kekuatan paling tinggi di dunia persilatan. Bahkan seandainya mereka bergabung tentu tetap saja mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengalahkan ayah mereka."Entah kenapa kau memiliki keyakinan seperti itu. Sepertinya hubungan kalian orang-orang Pulau Es dan juga orang-orang Pulau Bintang Dewa benar-benar dekat. Aku tidak menyalahkanmu kalau memang benar mereka tidak tahu sama sekali tentang pelaku yang sudah mencelakai ayah kita

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 158. Muslihat Sang Pangeran Pertama

    "Tuan, meskipun ketua kami belum tentu mampu melakukan pemindahan jiwa itu tapi aku yakin ia bisa membantu menyembuhkan keadaan majikan Pulau! Apabila kalian izinkan maka aku akan kembali ke Pulau Bintang Dewa dan meminta ketua kami untuk membantu majikan Pulau Sembilan Dewa,” ucap Li Kun lagi.Li Kun mencoba menawarkan solusi untuk menyadarkan majikan Pulau Sembilan Dewa. Hal ini juga ingin ia lakukan agar Qiang Fan datang ke tempat itu dan memberikan pendapat tentang sekte mereka yang dituduh melakukan penyerangan terhadap majikan Pulau Sembilan Dewa. "Apa kau kira aku bodoh! Dengan memberikan kesempatan kepada ketua kalian untuk datang ke tempat ini dan memeriksa keadaan Ayah kami sama saja kami membiarkan orang lain akan mencelakakan bahkan mungkin menewaskan Ayah kami!" sahut Pangeran Pertama yang tidak terima usulan Li Kun itu.Semua orang memahami keadaan Pangeran Pertama yang terlihat begitu menyayangi majikan Pulau Sembilan Dewa. Ia tentu tidak ingin ayahnya kembali celaka

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 159. Pelayaran Maut

    “Cegah anggota Sekte Menara Bintang Dewa itu kembali ke tempatnya!” perintah Ketua Sekte Iblis Langit.Tanpa banyak tanya beberapa orang dari anggota utama Sekte Iblis Langit yang berada di tempat itu langsung meminta izin untuk meninggalkan tempat itu. Ia langsung melaksanakan perintah yang diberikan Ketua Sekte Iblis Langit. Tujuan mereka adalah menghalangi anggota Sekte Menara Bintang Dewa yang kembali ke Pulau Bintang Dewa untuk melapor kepada Qiang Fan. Sementara itu dalam perjalannya meninggalkan Pulau Sembilan Dewa menuju pulau Bintang Dewa, Yan Bu yang dipercayakan membawa misi berbahaya itu, harus kembali ke Pulau Bintang Dewa seorang diri. Ia harus menyampaikan berita kritis tentang kondisi pemimpin sekte yang memburuk kepada Qiang Fan, Ketua Sekte Menara Bintang Dewa. Yan Bu memulai perjalanannya, berlayar dengan kapal yang disiapkan oleh orang-orang Pulau Sembilan Dewa. Meski kapal itu terlihat kecil namun memiliki kecanggihan dan kemudahan yang tidak kalah dengan kapal

Bab terbaru

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 227. Mengalahkan Dewa Kegelapan, Dan Menjadi Kaisar Dewa (Tamat)

    Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 226. Segel Formasi Omega, Titik Inti Kekuatan Manusia

    Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 225. Bangkitnya Pedang Kaisar Cahaya

    "Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 224. Amukan Sang Dewa Kegelapan.

    Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 223. Menyatunya Pedang Kegelapan Dengan Jiwa Sang Penguasa Kegelapan

    Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 222. Bertarung Dengan Dewa Kegelapan

    Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 221. Munculnya Sang Dewa Kegelapan

    Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 220. Array Kuat Dari Menara Kegelapan

    Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 219. Merebut Kembali Kerajaan-Kerajaan Empat Arah Mata Angin.

    Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma

DMCA.com Protection Status