Share

Bab 60

Penulis: Yellow
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-18 17:51:06
Niel mengerutkan alis saat melihat gaun Sofia yang kotor. "Kenapa gaunmu ...."

Sofia refleks menutup bagian dadanya dan menjawab dengan tenang, "Ketumpahan anggur."

"Ah, kamu ceroboh banget." Niel membukakan pintu toilet untuk Sofia. "Cepat, bersihkan."

Noda anggur memang sulit dibersihkan. Sofia sudah berusaha, tetapi nodanya tetap tidak menghilang.

Sofia duduk di atas kloset sambil menggosok gaunnya sampai tangannya pegal. Tak hanya tangan, kakinya pun lelah karena menggunakan sepatu hak tinggi. Seandainya tidak ada orang yang mengantre masuk ke toilet, Sofia mungkin akan memilih bersembunyi di sini sampai pesta selesai.

Tiba-tiba suara ponsel memecah lamunan Sofia yang masih membersihkan gaunnya. Dia mengerutkan alis saat melihat nomor asing yang tertera di layar ponsel. Awalnya Sofia mengira ini adalah nomor yang mau menawarkan asuransi atau semacamnya, tapi setelah dipikir-pikir rasanya agak mustahil. Sekarang sudah bukan jam kerja.

"Maaf, apakah benar ini dengan Ibu Sofia?" Wanit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 61

    'Tidak, masih ada Vera!' pikir Sofia.Meskipun tidak tahu apa yang terjadi di antara Glen dan Vera, mereka berdua telah menjalani kehidupan layaknya suami istri. Harusnya Vera yang bertanggung jawab atas biaya pengobatan Glen, bukannya malah membebankan Sofia."Mohon tunggu sebentar, aku cari dulu kontaknya. Begitu mendapatkan nomornya, aku akan menghubungimu," jawab Sofia.Perawat setuju, tetapi tetap mendesak. "Baiklah, tolong jangan lama-lama."Sofia tidak memiliki kontak, Vera, tapi Sofia memiliki kontak rekan sekantor Glen. Sofia bergegas mengirimkan pesan kepada mereka.[ Apakah ada yang punya nomor Vera? ]Beberapa orang membalas dengan jawaban yang sama.[ Vera sudah dipenjara. Untuk apa meminta nomornya? ]Sofia terkejut membaca pesan tersebut, lalu membalas salah satu rekan kerja Glen.[ Vera dipenjara? Kok bisa? ]Orang di ujung telepon menjawab.[ Kejadiannya baru beberapa hari yang lalu. Kamu nggak tahu? Sejak keguguran, Vera mengalami depresi. Setiap hari dia dan Pak Glen

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 62

    Niel bersandar di dinding sambil memainkan ponselnya."Kok kamu masih di sini?" Sofia kita Niel sudah pergi sejak tadi.Niel memasukkan ponselnya, lalu menggaruk kepalanya dengan canggung dan berbicara sambil tersipu malu, "Aku rasa noda gaunmu nggak mudah dibersihkan."Kemudian Niel melirik bagian dada Sofia yang masih memiliki bercak merah. "Aku kenal pemilik rumah ini. Mau aku minta dia untuk meminjamkan pakaian bersih?""Tidak perlu, terima kasih." Sofia menolak sambil tersenyum. "Aku masih ada urusan, aku harus pergi dulu.""Hah?" Niel membelalak. "Kamu mau ke mana? Kamu pergi sendiri atau sama Pak Liam?"Ketika Liam tiba, Niel juga sedang berada di lantai satu, makanya dia tahu Sofia datang bersama Liam. Hanya saja tadi terlalu banyak orang yang mengerumuni mereka sehingga Niel tidak mendapatkan kesempatan untuk menyapanya.Selain kasihan melihat gaun Sofia yang kotor, Niel sengaja menunggu Sofia untuk memintanya memperkenalkan dirinya kepada Liam. Namun Niel tidak menyangka Sofi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 63

    Sebuah pikiran terbesit di kepala Kaila. "Kalian mau pergi? Ke mana?""Aku ada urusan." Sofia tidak punya waktu untuk menjelaskan terlalu banyak. "Sampai jumpa."....Saat Liam kembali dengan wajah muram, orang-orang yang sebelumnya telah bubar pun kembali mengerumuninya. Kali ini Liam tidak berminat untuk menghiraukan mereka, tanpa basa-basi dia langsung mengusir kerumunan ini."Pak Liam." Kaila yang duduk di sofa tampak melambaikan tangan ke arah Liam.Di antara semua orang yang ada di vila ini, Liam paling akrab dengan Kaila. Selain Sofia, bisa dibilang Kaila ada orang kedua yang tidak mencari muka kepada Liam.Oleh sebab itu Liam bersedia menghiraukan Kaila. "Ada apa?"Kaila tidak buru-buru menjawab pertanyaan Liam, dia mengangkat segelas anggur dan memberikannya kepada Liam. "Apakah Pak Liam bersedia menemaniku minum?"Liam mengerutkan alis saat melihat senyuman Kaila yang misterius. Sejak pertama kali berkenalan, Kaila tidak pernah bersikap seramah ini kepada Liam.Pasti ada sesu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 64

    Niel mengendarai mobil yang tempo hari hampir menabrak Sofia.Suhu di atas gunung agak rendah, Sofia juga mengenakan gaun tanpa lengan. Karena Niel membuka atap mobil, Sofia memeluk tubuhnya yang bergetar kedinginan."K-kamu ... bisa ... agak pelan? Tolong tu-tutup atapnya," kata Sofia sambil gemetaran.Untungnya Sofia mengikat rambutnya. Jika tidak, dia tidak sanggup membayangkan betapa kusut rambutnya yang diterbangkan angin.Niel baru menyadari Sofia yang kedinginan, dia menutup atap mobil dan menyalakan penghangat."Maaf, aku kebiasaan ngebut." Niel meminta maaf kepada Sofia.Perlahan-lahan Sofia kembali merasakan kehangatan."Untuk apa kamu pergi ke rumah sakit selarut ini?" Niel bertanya kerena penasaran."Ada ... urusan," Sofia menjawab dengan singkat.Niel tahu Sofia tidak ingin menjawab, dia pun tidak memaksanya. Satu jam kemudian, akhirnya mereka tiba di depan Rumah Sakit Hopkin."Terima kasih," kata Sofia.Ketika Sofia hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba Niel menahannya. "

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 65

    Begitu melihat Sofia, Niel langsung melompat keluar dari mobilnya."Sofia." Niel melambaikan tangan sambil tersenyum lebar. Aneh, Niel tampak sangat bahagia."Ada apa? Kamu masih di sini?" tanya Sofia.Niel tersenyum sambil tersipu malu. "Barusan, Pak Liam meneleponku. Pak Liam, dia menelepon aku!""Pak Liam bertanya apakah aku sedang bersama kamu." Niel masih tersenyum lebar, dia kelihatan sangat bahagia. "Aku nggak berani membohongi Pak Liam, jadi aku menceritakan semuanya. Dia melarangku pergi, aku diminta menunggu dan menemanimu sampai dia tiba.""Kapan Pak Liam meneleponmu?" Sofia mengerutkan alis."Saat kamu baru masuk ke rumah sakit. Hmm, kira-kira setengah jam yang lalu," jawab Niel.Sofia melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Liam memerlukan sekitar 1 jam untuk sampai di rumah sakit. Hari sudah malam, pesta juga belum selesai. Jika menunggu Liam, takutnya malah kemalaman.Sofia mengeluarkan ponsel untuk menelepon Liam. Begitu panggilan tersambung, Liam langsung m

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 66

    Sofia gugup menghadapi tatapan Liam. Sofia dapat merasakan kemarahan yang terpancar di diri Liam, hanya saja dia tidak tahu kenapa Liam marah?Melihat Sofia dan Liam yang tidak bergeming, Niel berjalan ke depan Liam dan mengulurkan tangannya. "Pak Liam, senang bertemu lagi.""Em." Liam hanya mengangguk, tapi dia tidak menghiraukan ajakan Niel untuk berjabat tangan.Seketika senyuman di wajah Niel pun membeku, kobaran semangat di matanya juga perlahan meredup.Sofia berjalan ke samping Niel untuk menjelaskan, "Pak Liam tidak suka bersentuhan dengan orang lain. Dia agak ketat masalah kebersihan.""Oh." Niel bergegas menarik kembali tangannya dan meminta maaf. "Maafkan aku, maafkan kelancanganku.""Tidak apa-apa." Yang paling mengejutkan, Liam malah berkata, "Terima kasih telah mengantar Sofia."Niel tercengang mendengar ucapan Liam, dia sangat terharu mendengarnya.Ketika Niel ingin mengungkapkan kekagumannya, Liam berkata kepada Sofia, "Kembalikan jasnya kepada Niel. Ayo, kita pulang."

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 67

    "Awalnya aku ingin menemuimu, tapi kata Kaila, kamu ada di halaman belakang. Aku takut mengganggumu." Sofia tidak berani mengatakan secara frontal bahwa Kaila mengatakan Liam sedang bersama wanita lain di halaman belakang.Liam mengerutkan alis setelah mendengar jawaban Sofia. "Kenapa harus kamu yang membayar tagihan rumah sakit? Di mana keluarganya?"Rasanya Sofia mau meledak setiap mengingat masalah ini. "Kedua orang tuanya kabur, perawat terpaksa menghubungi aku.""Hem, kedua orang tuanya kabur karena mereka yakin kamu pasti akan membayar tagihannya." Liam tersenyum. "Coba periksa kepalamu, apakah otakmu masih berfungsi?"Sofia tersentak mendengar jawaban Liam. Sofia tahu, Liam sedang mengatainya bodoh, dia hanya mengatakannya dengan sindiran.Walaupun marah, Sofia sadar kenapa Liam mengomelinya. Liam tidak salah."Coba kamu menolak untuk bayar, aku ingin lihat apakah kedua orang tuanya tega mencampakkan anaknya begitu saja," kata Liam.Sofia juga sempat berpikir untuk tidak menghir

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 68

    "Aku mau mengajukan sebuah permintaan." Liam mengulang ucapannya.Sofia memiliki firasat yang buruk. Meskipun Liam bukanlah orang yang baik, dia adalah pria yang licik.Sofia tidak berani menyetujui permintaan Liam. Jangan-jangan Liam mau mengambil keuntungan dari Sofia?Sofia berpikir sebentar, lalu menjawab, "Aku transfer uang saja."Yang mengejutkan, Liam sama sekali tidak memaksa Sofia. Dia mengangguk dan berkata, "Baik, totalnya 3,1 miliar. Aku tunggu sampai besok.""Apa?" Sofia mengira kalau dirinya salah dengar. "Totalnya ... 3,1 miliar?"Jangankan 3 miliar, Sofia bahkan tidak bisa membayangkan seberapa banyak uang berjumlah 1 miliar. "Gaun setipis ini 3 miliar? Kok mahal banget?""Kalau tidak percaya, silakan tanyakan kepada Vivian. Atau aku bisa memintanya untuk mengirimkan bukti pembayaran," Liam menjawab dengan tenang.Mana mungkin Sofia mencurigai Liam? Hanya saja harga gaun ini agak mencengangkan ...."Sekarang aku tidak mempunyai uang sebanyak itu." Sofia menjawab dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18

Bab terbaru

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 643

    Liam terkejut saat Kenta memanggil namanya. Liam mengira kalau keberadaannya ketahuan.Ketika mengintip ke ujung lorong, Liam tidak melihat siapa pun yang berjalan ke arahnya."Tunggu saja! Suatu hari nanti aku akan menghabisimu!" Ternyata Kenta sedang berbicara sendiri.Liam tertawa mendengar ucapan Kenta. Pada akhirnya, entah siapa yang akan menghabisi siapa.....Ketika Liam kembali ke aula, mempelai pria dan wanita telah berganti pakaian, mereka sedang menyapa para tamu.Orang tua kedua mempelai berdiri di samping, mereka berterima kasih kepada para undangan yang hadir.Entah karena berdandan atau sudah terlalu lama tidak bertemu, Liam tidak langsung mengenalinya saat melihat Niel.Dibandingkan beberapa tahun lalu, wajah Niel terlihat jauh lebih dewasa. Niel sudah berubah, dia tidak lagi ceria dan percaya diri seperti dulu.Beberapa tahun ini Grup Aluva hampir mengalami kebangkrutan. Kehidupan yang sulit dan penuh perjuangan telah mengubah karakter Niel.Liam sama sekali tidak bers

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 642

    Sebentar lagi pesta pernikahan akan dimulai, para tamu undangan mulai berdatangan. Evano dan Liam pun mulai sibuk.Ada begitu banyak tamu undangan yang mengenal Liam, sebagian besar tamu yang hadir adalah sosok familier. Para tamu undangan menyapa Liam secara bergantian, ada yang mengajak berjabat tangan, ada pula yang mengajaknya berfoto bersama. Bahkan beberapa orang yang akrab menawarkan untuk menjodohkannya.Demi nama baik Evano dan Kaila, awalnya Liam masih berusaha untuk meladeni orang-orang yang menyapanya. Namun kesabaran Liam ada batasnya, semua tamu yang hadir malah lebih memilih untuk mendekati Liam daripada menyapa mempelai. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk menjalin kedekatan dengan Liam.Akhirnya Liam sudah tidak tahan, dia menyerahkan semuanya kepada Evano. "Aku mau cari angin."Aula ini sangat besar, Liam bersusah-payah menemukan tempat yang sepi. Dia berdiri di depan jendela lorong. Embusan angin sejuk menyeka wajahnya.Liam mengeluarkan ponsel, sama sekali tidak

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 641

    Sesaat Evano dan Liam datang, pihak keluarga mempelai pria menghampiri mereka. "Pak Liam, Pak Evano, lama tidak berjumpa."Liam tidak bergeming, dia menatap sosok tersebut dengan dingin."Maaf, kami tidak merokok." Evano menolaknya dengan sopan, tidak seperti Liam yang menolak dengan ketus.Pihak keluarga mempelai pria mengajak Evano mengobrol sekaligus mencari muka. Evano tidak tahan, dia langsung mencari alasan untuk memisahkan diri.Begitu menoleh, amarah Evano langsung mendidik melihat Liam yang bersenang-senang di atas penderitaannya. "Semua salahmu! Masih bisa tersenyum?""Kenapa aku tidak boleh senyum?" Liam melihat kedua tangannya di dada."Dia datang buat menyapamu." Evano memelotot. "Tapi ujung-ujungnya aku yang jadi tumbal."Meskipun Evano juga merupakan salah satu pemilik Grup Charula dan memiliki jabatan yang tak kalah penting, orang-orang lebih menghormati Liam yang jelas berkuasa di dalam perusahaan."Aku tidak menumbalkanmu." Liam memperbaiki ucapan Evano. "Aku hanya ma

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 640

    "Ngapain menyuruhku datang pagi-pagi?" Evano memperhatian ruang aula yang telah selesai didekorasi. Kaila tinggal menyuruh staf hotel untuk mengecek sebelum acara pesta dimulai.Evano mengerutkan alis, sebenarnya tidak ada pekerjaan yang memelukan bantuannya. Evano pun kesal dan mengomeli Kaila, "Kaila, kamu nggak bisa berhenti menggunakan cara rendahan semacam ini?"Dulu Kaila tak sungkan menggunakan berbagai cara demi bisa bertemu Evano. Awalnya Kaila tersentak mendengar nada bicara Evano yang ketus, tetapi dia segera menangkan diri dan tersenyum. "Sepertinya Pak Evano salah paham, ayahmu yang menyuruhku untuk menghubungimu. Jangan lupa, di mata orang-orang, kita adalah pasangan yang harmonis dan serasi. Kamu mau rahasia ini ketahuan publik?"Keluarga Pradita dan Yeca mengetahui hubungan Evano dan Kaila yang sebenarnya. Namun selama kerja sama kedua keluarga berjalan lancar, orang tua mereka tidak memedulikan kebahagiaan pernikahan anak-anaknya.Orang tua Kaila dan Evano hanya memint

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 639

    Kaila sedang mengecek semua persiapan pesta pernikahan.Kaila mengenakan gaun ketat berwarna putih dan sepatu hak tinggi yang berkisar 10 cm. Setiap Kaila berjalan, rambutnya terkibas indah hingga memperlihatkan anting mutiara yang berkilau di telinga.Evano terpaku melihat Kaila. Liam yang duduk di samping Evano pun diam-diam mengeluarkan ponsel dan mengambil fotonya.Kaila memegang walkie-talkie dan menunjuk ke arah langit-langit sambil mengerutkan alis saat berbicara kepada salah seorang staf yang mengikutinya.Liam sengaja bertanya kepada Evanio, "Mau menyapanya?"Evano tersadar dari lamunan dan bergegas memalingkan wajah."Tidak." Sorotan mata Evano terlihat hampa. "Ayo, cari tempat duduk."Liam mengangkat alis matanya. "Katanya Kaila menelepon sampai tiga kali untuk mendesakmu? Pasti dia ada keperluan, makanya memaksamu datang lebih awal.""Aku nggak bakal bantu." Evano menggertakkan giginya dengan kesal. "Lagi pula bukan kami yang menikah, ngapain ikut repot-repot?"Liam dan Eva

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 638

    "Kamu takut sama Kaila?" Liam menatap Evano dengan ekspresi mengejek.Wajah Evano sontak memerah, dia tampak kesal dan kembali menendang Liam. "Cepat! Jangan cerewet."Hari ini suasana hati Liam sangat bagus, dia jarang-jarang tertarik dengan kehidupan orang lain. Kali ini dia akan berbesar hati dan tidak membuat perhitungan dengan Evano yang menendangnya."Akui saja kamu menyukainya. Lagi pula ini bukan pertama kalinya kamu menelan ludah sendiri." Liam menepuk pundak Evano. Liam tidak bercanda, dia tulus membujuk Evano. "Apalagi kalian sudah menikah, tidak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu."Raut wajah Evano sontak membeku. Warna merah yang merona pun pudar, ekspresi Evano tampak masam. Melihat reaksi Evano, sepertinya dia sedang berada di dalam situasi sulit."Tidak mudah menemukan pasangan yang kita cintai dan juga mencintai kita." Liam jarang menasihati orang lain. Hanya saja, dia pernah mengalami dan tahu sakitnya patah hati. Walaupun Liam tidak menyukai semua perbuatan Kaila

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 637

    Setelah selesai memeriksa dokumen yang dikirimkan, Liam mengambil telepon dan menghubungi Marco. "Cari tahu apakah ada orang bernama Yaga Hutomo yang pernah mengirimkan lamaran ke perusahaan."...."Pak, orang bernama Yaga Hutomo pernah melamar di Fargo Investment." Marco bergegas memeriksa dan melaporkannya kepada Liam.Fargo Investment adalah salah satu anak perusahaan Grup Charula yang bergerak di bidang jasa keuangan.Liam mengetuk meja dengan menggunakan jari telunjuk. "Terima lamarannya, segera urus prosedur perekrutan."Asalkan Keluarga Hutomo berhenti mengganggu Sofia, Liam bersedia memberikannya pekerjaan.....Tak terasa, hari Sabtu pun tiba.Pagi-pagi sekali, Evano datang ke rumah Liam. "Sudah siap? Ayo, berangkat!"Liam masih mengenakan piyamanya dan duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi.Liam tampak tersenyum saat memegang ponselnya. Sorotan matanya berbeda dari biasanya.Evano tidak kesulitan menebak, hanya Hesper dan Sofia yang bisa membuat Liam bersikap le

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 636

    Keluarga Hutomo adalah sebuah keluarga sederhana yang tidak memiliki kuasa maupun koneksi.Saat Glen masih hidup, warga desa sangat mengidolakan Keluarga Hutomo. Keluarga Hutomo dianggap berhasil mendidik kedua putranya. Glen bekerja di kota besar dan setiap bulan mengirimkan uang kepada orang tuanya, sedangkan Yaga adalah mahasiswa yang berprestasi.Ada banyak kerabat dan teman yang datang berkunjung ke rumah Keluarga Hutomo untuk menyanjungnya. Beberapa datang meminta Glen untuk merekomendasikan pekerjaan, sedangkan yang lainnya mencari alasan untuk meminjam uang.Kedua orang tua Glen paling mencintai uang, jangan harap bisa mendapatkan pinjaman uang dari mereka. Demi menjaga citra keluarga, kedua orang tua Glen memaksa Glen untuk membantu warga desa yang meminta pekerjaan. Tak hanya Glen, Sofia juga terkena imbasnya.Di dunia ini tak ada teman maupun musuh yang abadi. Sejak Yaga kembali ke kampung halaman, warga desa malah berbalik menghina Keluarga Hutomo. Terutama orang-orang yang

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 635

    Liam takut.Sejak bertemu kembali dengan Sofia, Liam tidak jarang merasa ketakutan. Jantungnya berdegup kencang setiap menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan Sofia.Keluarga Hutomo mengganggu kehidupan Sofia demi mendapatkan uang.Mengingat semua perbuatan Keluarga Hutomo kepada Sofia, Liam yakin Sofia sudah muak berhubungan dengan mereka.Yang Liam khawatirkan kalau Keluarga Hutomo menggunakan kematian Glen untuk meluluhkan hati Sofia. Bagaimanapun Liam pernah menikahi Sofia, sedikit banyak dia memahami karakter Sofia.Sofia selalu berkata tidak peduli, tetapi asalkan dibujuk terus, lama-lama hatinya pun luluh.Liam berharap Sofia hanya luluh kepadanya, bukan kepada orang lain.Liam mengernyit, kilatan cahaya gelap melintas di matanya. Glen sudah meninggal, segala sesuatu mengenainya harus musnah dari dunia ini agar tidak ada lagi yang mengganggu Sofia.Di dalam dokumen yang dikirimkan, tatapan Liam berlabuh pada foto Yaga Hutomo, adik kandung Glen Hutomo.Dulu Yaga adalah mahasiswa

DMCA.com Protection Status