Share

Bab 253

Penulis: Yellow
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-07 17:43:39
Ketika Liam hendak pergi, Sofia melihatnya mengemas sarapan untuk dibawa pergi.

"Buat Evano," Liam menjelaskan.

Setelah mengantar Sofia ke hotel, Liam mengirimkan pesan kepada Evano.

[ Nanti ke ruanganku. Aku bawakan sarapan. ]

Evano tercengang membaca pesan yang dikirimkan Liam.

[ Apa????? Hari ini matahari terbit dari sebelah barat, ya? ]

Liam menyeringai dingin.

[ Kalau tidak mau, aku tidak paksa. ]

Liam menaruh ponselnya di kursi penumpang, lalu menyalakan mesin mobil dan beranjak ke kantor.

Di sepanjang perjalanan, ponsel Liam terus bergetar. Liam melirik beberapa pesan yang dikirimkan Evano.

[ Aku mau!!! ]

[ Aku salah!! ]

[ Pak Liam! ]

[ Aku salah .... ]

[ Kamu adalah orang yang paling baik di dunia ini. Kamu adalah malaikat. ]

[ Kamu adalah panutanku. ]

[ Aku sudah sampai di ruanganmu. ]

[ Aku siap untuk menyambutmu. ]

[ Pak Liam, jangan ngebut, ya! Hati-hati di jalan. ]

[ Muachh!! ]

Membayangkan ciuman terakhir yang dikirimkan Evano, rasanya Liam ingin memuntahkan semua isi per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 254

    "Kak Sofia, kamu memang malaikat pembawa keberuntunganku!" Pagi-pagi sekali, Savon menelepon Sofia untuk memberi tahu kabar baik.Suara Savon terdengar bersemangat, berbeda dengan tadi malam."Pihak penyelenggara memberikan slot tambahan kepada kami. Aku ... aku disuruh berpartisipasi!" Savon berteriak kegirangan.Walaupun Liam sudah memberitahunya, Sofia ikut senang mendengar suara Savon yang bersemangat."Selamat!" Sofia tersenyum."Hehehe." Savon tersenyum selama beberapa saat.Karena harus menghadiri rapat, Sofia tidak bisa mengobrol terlalu lama. Sofia memberikan selamat kepada Savon, lalu menutup panggilannya dan beranjak ke ruang pertemuan.Sesaat memasuki ruang pertemuan, Sofia melihat semua manajer dari berbagai departemen datang menghadiri rapat ini.Sofia pun lega. Sebelum datang, dia mengira kalau Pak Reno akan memecatnya karena menolak untuk berdamai dengan Axel.Hanya saja, suasana di dalam ruang pertemuan terasa agak tegang. Rapat ini diadakan karena sebuah cuitan yang b

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 255

    Pak Reno bahkan tidak menanyakan persetujuan Sofia.Pak Reno mengerutkan alis. "Hari ini kamu boleh pulang lebih awal dan berangkat besok."Sofia mengerutkan bibirnya dan menjawab dengan terpaksa, "Baiklah."....Selama bertahun-tahun bekerja di Hotel Royal, Sofia sudah sering melakukan perjalanan dinas. Namun dia selalu menolak untuk ditugaskan ke Kota Yalan.Jika bukan karena kantor pusat yang memberikan perintah secara langsung, Sofia pasti sudah menolak permintaan tersebut.Karena akan tinggal di Kota Yalan selama 1 minggu, Sofia mengemas 2 koper yang akan dibawa pergiSesaat Liam pulang, dia kaget melihat koper yang berada di depan pintu. Tanpa pikir panjang, Liam langsung berlari ke kamar Sofia. Liam bahkan belum sempat mengganti sepatunya.Setelah pulang kantor, Sofia langsung makan, mandi, dan beristirahat sambil mengenakan masker wajah.Kemunculan Liam yang tiba-tiba sontak membuat Sofia terkejut. Sofia bangkit dari tempat tidur dan masker yang dikenakan pun jatuh ke atas seli

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 256

    Sofia tidak menyangka kalau Liam memesan penerbangan kelas ekonomi dan duduk bersamanya.Ruang gerak untuk kursi kelas ekonomi lebih kecil daripada kelas bisnis. Sofia turut berempati melihat kaki Liam yang panjang terlihat agak tertahan.Karena tidak tega melihat Liam yang duduk di tengah, Sofia mengalah dan memberikan tempat duduknya yang berada di samping lorong jalan."Kamu nggak miskin, ngapain malah memesan kelas ekonomi?" tanya Sofia. Seandainya Sofia memiliki uang sebanyak Liam, jangankan kelas bisnis, kalau bisa dia akan membeli pesawat pribadi."Buat menemani kamu," Liam menjawab dengan cepat dan yakin.Wajah Sofia langsung memerah saat mendengar jawaban Liam. Sofia pun berusaha menutupi rasa malunya dengan bercanda. "Kenapa kamu nggak membayarkan biaya upgrade tiketku saja?"Liam mengerutkan alis, "Benar, kenapa aku tidak kepikiran?"Kemudian Liam melepaskan sabuk pengaman sambil berkata, "Aku urus sekarang."Saat itu Liam agak terburu-buru, dia tidak berpikir sejauh ini."E

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 257

    Sofia kesal mendengar jawaban Liam. Dia melemparkan selimut itu kepada Liam, lalu kembali memejamkan mata dan tidur.Liam tersenyum di samping telinga Sofia. Karena jarak yang dekat, Liam hampir mencium daun telinga Sofia."Cemburu?" Napas Liam yang hangat berembus menyeka kulit Sofia.Sofia panik, dia membuka mata dan memelototi Liam sambil menjawab dengan ketus, "Siapa yang cemburu? Aku nggak cemburu!""Hmm, oke." Liam tersenyum lembut, kedua matanya memancarkan kebahagiaan.Sofia mengerutkan bibirnya, lalu mengeluarkan penutup mata dan memasang earphone dengan suara paling nyaring. Sikap Sofia menunjukkan seolah dirinya tidak ingin berinteraksi dengan Liam.Liam tertawa terbahak-bahak. Pancaran kelembutan mata Liam sontak menarik perhatian beberapa penumpang.Salah seorang penumpang mengeluarkan ponsel untuk memotret wajah Liam. Namun sesaat ponselnya diangkat, Liam menyadari dan menatap penumpang itu dengan dingin.Penumpang tersebut kaget, lalu bergegas menyimpan ponselnya.....A

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 258

    Liam menarik seorang pegawai hotel untuk bertanya, "Di mana kantor manajer housekeeping?"Pegawai tersebut ditundukkan oleh aura Liam yang kuat. Pegawai tersebut menunjuk ke sebuah arah sambil menjawab, "Di antara deretan ruangan di sana.""Kamu tunggu di sini." Liam berkata kepada Sofia, "Biar aku yang naik."Sofia menarik Liam. "Kamu mau ngapain? Biar aku naik sendiri."Liam melirik kedua koper yang dibawa Sofia. "Kamu yakin mau naik sambil membawa barang sebanyak itu?"Sofia mengurungkan niatnya dan kembali duduk.....Liam beranjak naik ke atas, tetapi dia tidak bisa memasuki area kantor yang memerlukan kartu akses.Liam mengeluarkan ponsel untuk menelepon seseorang. Tak lama, James selaku manajer umum hotel bergegas keluar untuk menyambut Liam."Pak Liam!" James tersenyum ramah sambil mengulurkan tangan untuk mengajak Liam berjabat tangan. Namun sesaat mengingat Liam yang tidak suka bersentuhan, James langsung menarik kembali tangannya."Pak Liam, tumben ke sini? Ada apa?" tanya J

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 259

    James bergetar ketakutan saat mendengar ucapan Sonia. James menoleh secara perlahan-lahan dan melirik ekspresi wajah Liam.Liam menatap ke arah Sonia dengan tajam, kedua matanya memancarkan aura yang mematikan."So ...." Saat James hendak memanggil Sonia, Liam malah menghentikannya.Sonia mendengus dingin dan lanjut berkata, "Dipuji orang nggak jelas saja bangga? Halah, sampai dibikin seperti penghargaan atas jasa besar. Orang itu adalah orang Kota Haita. Kurasa ini permainan Hotel Royal yang ada di Kota Haita, mereka sengaja melakukan semua ini untuk menjatuhkan kita. Kalau nggak, kok bisa tiba-tiba ada orang asing muncul dan mengomentari kinerja kita?""Benar! Mereka memang nggak tahu malu!""Pak James juga, ngapain mengundang manajer Kota Haita untuk datang mentertawakan kita? Menyebalkan!"Sesaat mendengar kalimat tersebut, raut wajah James terlihat lebih muram daripada Liam.Ponsel Sonia tak berhenti bergetar. Dia melirik ponselnya, lalu lanjut memoles kuku dengan santai."Manajer

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 260

    Sofia memendam banyak pertanyaan. Kenapa tiba-tiba Liam ada urusan dengan Sonia? Kenapa Liam malah menyuruh Sofia istirahat?Namun Kota Yalan adalah daerah kekuasaan Liam. Dia memiliki hak berbicara di hotel ini.Tanpa banyak bicara, Sofia menuruti perintah Liam dan beranjak ke kamar untuk beristirahat.Sesampainya di kamar, Liam meletakkan semua barang-barang Sofia sambil berkata, "Selama berada di Kota Yalan, kamu tinggal di sini.""Hah?" Sofia mengira kalau kamar ini dipesan untuk Liam sendiri. Sesaat mendengar ucapan Liam, Sofia bergegas menolak. "Pihak hotel menyediakan tempat tinggal untukku. Kamu nggak perlu memesankan kamar."Sofia tahu betapa mahalnya harga kamar ini. Biaya untuk menyewa kamar ini setara dengan gaji Sofia selama 1,5 bulan.Meskipun Liam yang membayar, Sofia tetap merasa sayang."Aku mendapatkan akses menginap gratis di hotel ini. Anggap saja ini akomodasi yang disiapkan pihak hotel." Liam menenangkan Sofia."Kapan urusanmu dan Sonia selesai?" tanya Sofia.Liam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 261

    Semua orang membelalak setelah mendengar perintah Liam. Mereka mematung di depan, seolah tidak memercayai apa yang barusan didengarnya."A-apa ... katamu?" Sonia bertanya sambil melirik ke arah James yang bersembunyi di belakang Liam.James hanya memelototi Sonia tanpa bergeming."Semua karyawan Departemen Housekeeping dipecat! Sudah jelas?" Liam menegaskan ucapannya."Kenapa?" Ekspresi Sonia menunjukkan penuh tanda tanya. "Kami akui, departemen kami memang melakukan beberapa kesalahan, tapi apakah kami tidak berhak mendapatkan kesempatan untuk memperbaikinya? Kenapa malah langsung memecat kami semua?""Tentu saja, semua orang berhak mendapatkan kesempatan untuk berubah ...." Liam menyeringai dingin. "Kecuali kalian!"Sonia tidak terima, dia menatap James dan berkata, "Pak James! Bukannya Anda mengundang manajer Kota Haita untuk memberikan pelatihan? Kami semua sudah siap, kenapa sekarang malah tiba-tiba dipecat?"Begitu mendengar kata "pelatihan", emosi James langsung melonjak.Jika m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07

Bab terbaru

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 643

    Liam terkejut saat Kenta memanggil namanya. Liam mengira kalau keberadaannya ketahuan.Ketika mengintip ke ujung lorong, Liam tidak melihat siapa pun yang berjalan ke arahnya."Tunggu saja! Suatu hari nanti aku akan menghabisimu!" Ternyata Kenta sedang berbicara sendiri.Liam tertawa mendengar ucapan Kenta. Pada akhirnya, entah siapa yang akan menghabisi siapa.....Ketika Liam kembali ke aula, mempelai pria dan wanita telah berganti pakaian, mereka sedang menyapa para tamu.Orang tua kedua mempelai berdiri di samping, mereka berterima kasih kepada para undangan yang hadir.Entah karena berdandan atau sudah terlalu lama tidak bertemu, Liam tidak langsung mengenalinya saat melihat Niel.Dibandingkan beberapa tahun lalu, wajah Niel terlihat jauh lebih dewasa. Niel sudah berubah, dia tidak lagi ceria dan percaya diri seperti dulu.Beberapa tahun ini Grup Aluva hampir mengalami kebangkrutan. Kehidupan yang sulit dan penuh perjuangan telah mengubah karakter Niel.Liam sama sekali tidak bers

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 642

    Sebentar lagi pesta pernikahan akan dimulai, para tamu undangan mulai berdatangan. Evano dan Liam pun mulai sibuk.Ada begitu banyak tamu undangan yang mengenal Liam, sebagian besar tamu yang hadir adalah sosok familier. Para tamu undangan menyapa Liam secara bergantian, ada yang mengajak berjabat tangan, ada pula yang mengajaknya berfoto bersama. Bahkan beberapa orang yang akrab menawarkan untuk menjodohkannya.Demi nama baik Evano dan Kaila, awalnya Liam masih berusaha untuk meladeni orang-orang yang menyapanya. Namun kesabaran Liam ada batasnya, semua tamu yang hadir malah lebih memilih untuk mendekati Liam daripada menyapa mempelai. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk menjalin kedekatan dengan Liam.Akhirnya Liam sudah tidak tahan, dia menyerahkan semuanya kepada Evano. "Aku mau cari angin."Aula ini sangat besar, Liam bersusah-payah menemukan tempat yang sepi. Dia berdiri di depan jendela lorong. Embusan angin sejuk menyeka wajahnya.Liam mengeluarkan ponsel, sama sekali tidak

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 641

    Sesaat Evano dan Liam datang, pihak keluarga mempelai pria menghampiri mereka. "Pak Liam, Pak Evano, lama tidak berjumpa."Liam tidak bergeming, dia menatap sosok tersebut dengan dingin."Maaf, kami tidak merokok." Evano menolaknya dengan sopan, tidak seperti Liam yang menolak dengan ketus.Pihak keluarga mempelai pria mengajak Evano mengobrol sekaligus mencari muka. Evano tidak tahan, dia langsung mencari alasan untuk memisahkan diri.Begitu menoleh, amarah Evano langsung mendidik melihat Liam yang bersenang-senang di atas penderitaannya. "Semua salahmu! Masih bisa tersenyum?""Kenapa aku tidak boleh senyum?" Liam melihat kedua tangannya di dada."Dia datang buat menyapamu." Evano memelotot. "Tapi ujung-ujungnya aku yang jadi tumbal."Meskipun Evano juga merupakan salah satu pemilik Grup Charula dan memiliki jabatan yang tak kalah penting, orang-orang lebih menghormati Liam yang jelas berkuasa di dalam perusahaan."Aku tidak menumbalkanmu." Liam memperbaiki ucapan Evano. "Aku hanya ma

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 640

    "Ngapain menyuruhku datang pagi-pagi?" Evano memperhatian ruang aula yang telah selesai didekorasi. Kaila tinggal menyuruh staf hotel untuk mengecek sebelum acara pesta dimulai.Evano mengerutkan alis, sebenarnya tidak ada pekerjaan yang memelukan bantuannya. Evano pun kesal dan mengomeli Kaila, "Kaila, kamu nggak bisa berhenti menggunakan cara rendahan semacam ini?"Dulu Kaila tak sungkan menggunakan berbagai cara demi bisa bertemu Evano. Awalnya Kaila tersentak mendengar nada bicara Evano yang ketus, tetapi dia segera menangkan diri dan tersenyum. "Sepertinya Pak Evano salah paham, ayahmu yang menyuruhku untuk menghubungimu. Jangan lupa, di mata orang-orang, kita adalah pasangan yang harmonis dan serasi. Kamu mau rahasia ini ketahuan publik?"Keluarga Pradita dan Yeca mengetahui hubungan Evano dan Kaila yang sebenarnya. Namun selama kerja sama kedua keluarga berjalan lancar, orang tua mereka tidak memedulikan kebahagiaan pernikahan anak-anaknya.Orang tua Kaila dan Evano hanya memint

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 639

    Kaila sedang mengecek semua persiapan pesta pernikahan.Kaila mengenakan gaun ketat berwarna putih dan sepatu hak tinggi yang berkisar 10 cm. Setiap Kaila berjalan, rambutnya terkibas indah hingga memperlihatkan anting mutiara yang berkilau di telinga.Evano terpaku melihat Kaila. Liam yang duduk di samping Evano pun diam-diam mengeluarkan ponsel dan mengambil fotonya.Kaila memegang walkie-talkie dan menunjuk ke arah langit-langit sambil mengerutkan alis saat berbicara kepada salah seorang staf yang mengikutinya.Liam sengaja bertanya kepada Evanio, "Mau menyapanya?"Evano tersadar dari lamunan dan bergegas memalingkan wajah."Tidak." Sorotan mata Evano terlihat hampa. "Ayo, cari tempat duduk."Liam mengangkat alis matanya. "Katanya Kaila menelepon sampai tiga kali untuk mendesakmu? Pasti dia ada keperluan, makanya memaksamu datang lebih awal.""Aku nggak bakal bantu." Evano menggertakkan giginya dengan kesal. "Lagi pula bukan kami yang menikah, ngapain ikut repot-repot?"Liam dan Eva

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 638

    "Kamu takut sama Kaila?" Liam menatap Evano dengan ekspresi mengejek.Wajah Evano sontak memerah, dia tampak kesal dan kembali menendang Liam. "Cepat! Jangan cerewet."Hari ini suasana hati Liam sangat bagus, dia jarang-jarang tertarik dengan kehidupan orang lain. Kali ini dia akan berbesar hati dan tidak membuat perhitungan dengan Evano yang menendangnya."Akui saja kamu menyukainya. Lagi pula ini bukan pertama kalinya kamu menelan ludah sendiri." Liam menepuk pundak Evano. Liam tidak bercanda, dia tulus membujuk Evano. "Apalagi kalian sudah menikah, tidak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu."Raut wajah Evano sontak membeku. Warna merah yang merona pun pudar, ekspresi Evano tampak masam. Melihat reaksi Evano, sepertinya dia sedang berada di dalam situasi sulit."Tidak mudah menemukan pasangan yang kita cintai dan juga mencintai kita." Liam jarang menasihati orang lain. Hanya saja, dia pernah mengalami dan tahu sakitnya patah hati. Walaupun Liam tidak menyukai semua perbuatan Kaila

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 637

    Setelah selesai memeriksa dokumen yang dikirimkan, Liam mengambil telepon dan menghubungi Marco. "Cari tahu apakah ada orang bernama Yaga Hutomo yang pernah mengirimkan lamaran ke perusahaan."...."Pak, orang bernama Yaga Hutomo pernah melamar di Fargo Investment." Marco bergegas memeriksa dan melaporkannya kepada Liam.Fargo Investment adalah salah satu anak perusahaan Grup Charula yang bergerak di bidang jasa keuangan.Liam mengetuk meja dengan menggunakan jari telunjuk. "Terima lamarannya, segera urus prosedur perekrutan."Asalkan Keluarga Hutomo berhenti mengganggu Sofia, Liam bersedia memberikannya pekerjaan.....Tak terasa, hari Sabtu pun tiba.Pagi-pagi sekali, Evano datang ke rumah Liam. "Sudah siap? Ayo, berangkat!"Liam masih mengenakan piyamanya dan duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi.Liam tampak tersenyum saat memegang ponselnya. Sorotan matanya berbeda dari biasanya.Evano tidak kesulitan menebak, hanya Hesper dan Sofia yang bisa membuat Liam bersikap le

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 636

    Keluarga Hutomo adalah sebuah keluarga sederhana yang tidak memiliki kuasa maupun koneksi.Saat Glen masih hidup, warga desa sangat mengidolakan Keluarga Hutomo. Keluarga Hutomo dianggap berhasil mendidik kedua putranya. Glen bekerja di kota besar dan setiap bulan mengirimkan uang kepada orang tuanya, sedangkan Yaga adalah mahasiswa yang berprestasi.Ada banyak kerabat dan teman yang datang berkunjung ke rumah Keluarga Hutomo untuk menyanjungnya. Beberapa datang meminta Glen untuk merekomendasikan pekerjaan, sedangkan yang lainnya mencari alasan untuk meminjam uang.Kedua orang tua Glen paling mencintai uang, jangan harap bisa mendapatkan pinjaman uang dari mereka. Demi menjaga citra keluarga, kedua orang tua Glen memaksa Glen untuk membantu warga desa yang meminta pekerjaan. Tak hanya Glen, Sofia juga terkena imbasnya.Di dunia ini tak ada teman maupun musuh yang abadi. Sejak Yaga kembali ke kampung halaman, warga desa malah berbalik menghina Keluarga Hutomo. Terutama orang-orang yang

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 635

    Liam takut.Sejak bertemu kembali dengan Sofia, Liam tidak jarang merasa ketakutan. Jantungnya berdegup kencang setiap menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan Sofia.Keluarga Hutomo mengganggu kehidupan Sofia demi mendapatkan uang.Mengingat semua perbuatan Keluarga Hutomo kepada Sofia, Liam yakin Sofia sudah muak berhubungan dengan mereka.Yang Liam khawatirkan kalau Keluarga Hutomo menggunakan kematian Glen untuk meluluhkan hati Sofia. Bagaimanapun Liam pernah menikahi Sofia, sedikit banyak dia memahami karakter Sofia.Sofia selalu berkata tidak peduli, tetapi asalkan dibujuk terus, lama-lama hatinya pun luluh.Liam berharap Sofia hanya luluh kepadanya, bukan kepada orang lain.Liam mengernyit, kilatan cahaya gelap melintas di matanya. Glen sudah meninggal, segala sesuatu mengenainya harus musnah dari dunia ini agar tidak ada lagi yang mengganggu Sofia.Di dalam dokumen yang dikirimkan, tatapan Liam berlabuh pada foto Yaga Hutomo, adik kandung Glen Hutomo.Dulu Yaga adalah mahasiswa

DMCA.com Protection Status