Share

141. Permintaan Aneh

Mereka semua berada di sebuah aula besar. Sania berada di sisi Akara, sedangkan Alan lebih memilih untuk berdiri di belakang mereka. Argo Besiah dan Lemon juga sudah berada di ruangan itu. Saat sedang perjamuan syukuran karena kenaikan ranah, Akara tiba-tiba berdiri dan berkata.

"Karena semuanya telah baik-baik saja dan kenaikan ranah berjalan dengan lancar, kami mohon pamit."

Argo Besiah nampak terkejut dan langsung bergegas mendekatinya. Pria paruh baya bertubuh berisi itu langsung menepuk pundak Akara.

"Nak Agera, kamu yang paling berjasa di sini. Pak tua ini akan mengadakan perjamuan besar, banyak keluarga besar di kota Shuyal yang akan datang. Jadi tetaplah di sini, banyak yang harus tau akan bakatmu,"

Ya, kata-kata pujian yang selalu membuat Akara tak nyaman. Tentu saja malah tambah membuatnya enggan berada di sana.

"Maaf, aku tidak suka semua itu, juga jangan bilang tentang bakat denganku." Akara tanpa basa-basi dan membuat suasana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status