Masih santai-santai dulu ya :)
Ketika retakan di udara tercipta kembali di padang rumput bunga Yarrow, Guo Ji berpikir ia akan menjumpai Sha Feng di sana. Bibirnya melengkung ke atas membentuk senyum sumringah tepat saat sesosok kultivator jatuh dari portal pintu masuk Pocket Dimension. Sayangnya, senyum itu hanya bertahan sekitar satu tarikan napas, tak lebih. Setelahnya, Guo Ji menelan ludah dan segera menerbangkan diri untuk mundur dan membuat jarak. “Akhirnya aku menemukan tempat ini!” Sosok yang baru datang tersebut bergumam penuh kemenangan. Guo Ji merasakan firasat buruk ketika melihat pria itu tersenyum. ‘Siapa lagi itu?’ Keterkejutan Guo Ji masih belum berakhir ketika retakan di udara kembali tercipta. Sedikit berbeda dengan yang pertama, kali itu padang rumput bunga Yarrow seperti dilibas dengan sabetan pedang seluas puluhan kilo meter seiring dengan terbukanya portal Pocket Dimension. Guo Ji menahan napas menyaksikan tanah di padang rumput bunga Yarrow terbelah dengan kedalaman yang tak mampu ditembus
Dengan penuh semangat, Sha Feng bergerak menembus barisan pohon kaede. Udara dingin di Dream Land City tak menjadi penghalangnya untuk melaju kian cepat. Ia tak sabar menantikan perkembangan seperti apa yang diraih Zhou Fu. Setelah beberapa waktu melesat dengan kecepatan maksimal, samar-samar sebuah gubuk sederhana mulai terlihat di depan matanya. “Tuan Muda Feng, kita hampir tiba!” Guo Ji berdecak senang memandang gubuk berpencahayaan temaram di ujung barisan pohon kaede. Sha Feng pun menambah laju terbangnya, ketika ia tiba di depan pintu gubuk dan berubah ke wujud manusia, tangan Sha Feng bergerak untuk mengetuk pintu. Ia sebenarnya ingin menembus ke dalam gubuk menggunakan wujud elemen pasirnya tetapi Guo Ji menolak keras atas nama kesopanan. Tok Tok Tok… Tidak ada jawaban. Tok tok tok… Suasana tetap hening dan tak ada respon sama sekali. Sha Feng mulai menghunuskan tatapan kesal ke arah Guo Ji, seolah ingin memprotes, ‘Lihat, apa yang kita dapat dari sebuah kesopanan?!’ Guo
“Tuan Muda Zhou, anda bahkan belum berhasil mengenali energy Supreme Qi setelah kita berlatih berjam-jam! Bagaimana anda bisa bicara seperti itu sekarang?!” Shu Yang bertanya menyelidik seraya meletakkan dua tangannya di atas meja di depan Zhou Fu, mengarahkan kepalanya tepat di depan kepala Zhou Fu hingga membuat Zhou Fu refleks memundurkan posisi duduknya. “Kami juga sedang menunggu penjelasanmu. Kuharap kau tak hanya asal berjanji!” Sha Feng melipat dua tangan dari tempatnya berada. Sementara itu, Guo Ji terlihat mengangkat tangan dengan ragu-ragu lalu bergumam. “Saya memiliki wawasan luas tentang Divine Rune Clan yang mungkin bisa dimanfaatkan. Nona Yang, mungkin jika kita berusaha bersama, kita bisa membimbing Tuan Muda Zhou dan menemukan cara tercepat dan terefisien. Bagaimana?” Shu Yang memutar kepala, beralih dari mengamati Zhou Fu dengan seksama kemudian menatap Guo Ji dengan sorot pandangan kesal. “Selama ribuan atau bahkan puluhan ribu tahun terakhir, tak ada catatan sej
Di sudut ruangan di gubuk sederhana milik Shu Yang, tiga orang tampak melebarkan mata mereka tanpa berkedip demi mengamati Zhou Fu yang kala itu tengah duduk bersila. Tepat ketika Zhou Fu membuka kedua matanya, Shu Yang menjerit tak tertahan sementara Sha Feng melompat mundur dan mengumpat. Tak jauh berbeda dengan yang lainnya, Guo Ji yang hanya berwujud kabut tampak terpental ke belakang sebelum akhirnya terbang mendekat ke arah Zhou Fu secara perlahan. “Apakah aku meledakkan kekuatan besar?!” Zhou Fu menelan ludah, kalau bukan karena pengendalian dirinya yang baik, ia juga sudah terpental mundur karena terkejut pada respon tiga orang di depannya. Shu Yang tampak mengatur napasnya yang tersengal-sengal, satu tangannya menunjuk ke arah Sha Feng seolah memberi isyarat meminta Sha Feng untuk menjelaskan keadaan yang sesungguhnya. “Kau ingin mempermainkan kami?!” Sha Feng melotot menampakkan ekspresi tak terima. “Cepat lakukan tugasmu, sudah kubilang kita tidak punya banyak waktu!” Ke
Menjelang dini hari, Zhou Fu dan Shu Yang telah nyaris tiba di suatu tempat di wilayah Dream Land City yang bernama Hidden Treasure Cave. Pada siang hari sebelumnya, Shu Yang memberi tahu Zhou Fu bahwa tempat terbaik untuk berlatih menyerap Supreme Qi adalah di Hidden Treasure Cave. Ketika Zhou Fu bertanya tentang seperti apa dan mengapa harus tempat itu, Shu Yang hanya menjawab jika Zhou Fu akan paham setelah menyaksikannya. Sayangnya, temaram rembulan tak mampu menembus kegelapan di tepian Hidden Treasure Cave hingga membuat Zhou Fu masih tak memahami apa yang dimaksud oleh Shu Yang. Beberapa waktu sebelumnya, Shu Yang bergumam lagi. “Tuan Muda akan segera tahu apa yang ada di gua tersebut dan guru berharap anda juga mengetahui sesuatu di balik apa yang anda lihat.” “Haish… Kenapa gurumu seperti suka sekali bermain tebak-tebakan?! Ah, merepotkan!” Zhou Fu mendesis kecil lalu melangkahkan kaki memasuki Hidden Treasure Cave. Dadanya mulai berdegup kencang sebab kepalanya mulai memunc
“Begitu ya?!” Shu Yang memiringkan kepala, memikirkan apa yang baru saja diucapkan oleh Zhou Fu. “Apakah itu artinya, guru yang membuat lempeng-lempeng Shufashen itu untuk Tuan Muda?!” Zhou Fu diam sejenak, berpikir beberapa lama lalu mengungkapkan apa yang menjadi dugaan sementaranya. “Sebelum aku bisa bertemu dengan gurumu, kita bisa menganggapnya demikian. Tetapi, sepertinya aku juga mulai memikirkan kemungkinan yang lain.” Shu Yang tentu saja tak berani menanyakan dugaan Zhou Fu yang lain karena itu bisa saja merupakan pertanyaan yang lancang. Karena itu, meski ia penasaran, ia mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan pada hal lain. “Tuan Muda, anda telah berhasil mengenali bebatuan langka di Hidden Treasure Cave ini. Selanjutnya, apakah anda mengetahui sesuatu tentang bebatuan ini? Maksud saya, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, guru berharap Tuan Muda mengetahui sesuatu.” Mendengar ucapan Shu Yang, Zhou Fu menghela napas dalam, ia baru saja menemukan satu pecahan miste
Andai terjadi kiamat di seluruh Benua Timur, satu satunya yang tersisa dari tempat itu adalah lempeng-lempeng hitam yang merupakan bebatuan Shufahsen. Hal itu menjelaskan bahwa kekuatan dari batu tersebut mampu menahan daya rusak dari kehancuran paling mengerikan sekalipun. Zhou Fu serbenarnya telah mengetahui akan kekuatan lempeng Shufashen tetapi ia baru menyadari apa yang melatarbelakangi kekuatan besar itu. “Bukankah itu berarti bebatuan di Hidden Treasure Cave ini merupakan batu yang menyimpan energy Supreme Qi dengan kepadatan paling tinggi?!” Zhou Fu melempar pertanyaan pada Shu Yang, di saat yang sama, ia juga tengah menggunakan keseluruhan indranya untuk merasakan aura yang dikeluarkan oleh permukaan batu Hidden Treasure Cave. “Bebatuan dengan kepadatan Supreme Qi tertinggi?!!” Shu Yang membelalakkan mata dengan mulut menganga lebar, “Bagaimana bisa anda menemukan fakta itu secepat ini?!” gumam Shu Yang dengan kepala menggeleng beberapa kali. Ia kembali terpana dengan kecepa
Sesuai dengan arahan Zhou Fu, Shu Yang benar benar tak membiarkan matanya berkedip meski hanya seperempat detik. Bukan hanya tak berkedip, nyatanya Shu Yang pun membiarkan paru parunya tak mengambil udara. Semua itu benar benar ada penyebabnya. Zhou Fu sedang mempraktikkan teknik pembuka jalur meridian surga. Sesuai dengan janjinya, Zhou Fu memang berhasil melakukan tiap tiap gerakan dengan nilai ketepatan di angka sempurna. Hanya saja, kala itu ketika Zhou Fu menginjak pada gerakan ke enam puluh, sesuatu di luar antisipasi Shu Yang tiba tiba terjadi hingga membuat Shu Yang lupa bernapas. “Apa yang harus kulakukan?!” Shu Yang menjerit dalam hati. Di lain sisi, meski berada dalam tahap mencoba menenangkan hati, terlihat sekali jika Zhou Fu tengah mengalami guncangan mental. Bagaimana tidak, semakin Zhou Fu melakukan gerakan pembukaan jalur meridian surga, perlahan tapi pasti, kultivasinya semakin memburuk. Tak hanya itu, seiring dengan kultivasinya yang kian merosot, gerakan kaki dan
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.