Beberapa waktu sebelum saat ini… Loudi tengah berjalan dalam keremangan malam sembari bercerita banyak tentang keheningan yang terjadi di kota Changyuan. Jika beberapa saat sebelumnya Loudi kerap mendengar Zhou Fu atau bahkan Chun Mei menanggapi ceritanya atau sekadar mengeluh karena ia terlalu banyak bicara, kala itu Loudi sedikit merasa ganjil ketika menyadari Zhou Fu maupun Chun Mei sama sekali tak merespon ucapannya. Dengan perasaan was was, Loudi memutar kepalanya ke belakang, ke arah dua tamu yang ia pandu malam itu. “Me… Mengapa kalian terlihat aneh?” Loudi bertanya ketakutan setelah matanya bertemu dengan sorot mata Zhou Fu dan Chun Mei yang kosong. Dua tamunya itu tak ada yang menyahut, membuat Loudi semakin yakin bahwa ada hal yang tak beres dengan Zhou Fu dan Chun Mei. “Katakan sesuatu… Tolong katakan sesuatu atau aku akan mulai menyerang!” Loudi memberi peringatan pada wujud tubuh Zhou Fu dan juga Chun Mei. Karena lagi-lagi Chun Mei dan Zhou Fu tak menyahut, Loudi terpa
Lao Feng awalnya sama sekali tak berminat untuk turun tangan pada misi pembunuhan kultivator Base Realm di kota Changyuan. Ia bersama tiga anggota Seven Assassin lain, menolak mendatangi kota Changyuan demi menjaga harga diri mereka. Hanya saja, tak lama berselang, keputusan Lao Feng berubah. Tepat ketika Lao Feng mengetahui kabar kemunculan beberapa kultivator Saint Emperor di kota Changyuan, Lao Feng mulai memandang target pembunuhannya dengan cara yang lain. “Seorang kultivator Base Realm bisa merepotkan Seven Assassin dan memicu kegaduhan besar di kota Changyuan? Bocah seperti apa dia?” Lao Feng membatin kala ia baru saja tiba di hutan malam kota Changyuan. Saat itu, Lao Feng tiba di hutan malam bersamaan dengan masa Zhou Fu kabur meninggalkan Bang Ghuo. Segera, Lao Feng melesat ke arah yang sama dengan yang diambil Zhou Fu. Ketika Lao Feng telah cukup dekat dengan Zhou Fu, tanpa memperkenalkan diri atau semacamnya, Lao Feng menghempaskan tubuh Zhou Fu ke tanah. Tetapi, hal yang
Tak butuh waktu lama bagi Thunderbolt Gryphon untuk segera menunjukkan dominasinya di Hutan Malam kota Changyuan. Ketika ia mengepakkan kedua sayapnya, gelombang berkekuatan petir menerjang ke arah Lao Feng, memaksa Lao Feng untuk menciptakan pertahanan agar tubuhnya tak tersengat daya listrik besar yang terdapat dalam gelombang kepakan sayap Thunderbolt Gryphon. Sementara itu di saat yang sama, semua pepohonan yang berada dalam jarak serangan Thunderbolt Gryphon mengalami nasib buruk berupa terbakar petir dan remuk menjadi debu. “Hutan Malam kota Changyuan mengalami kegundulan secara mendadak akibat satu kepakan sayapnya saja?!” Lao Feng tersedak oleh napasnya sendiri, sebagai Seven Assassin yang menempatin piramida kekuatan ke tiga dari seluruh tujuh anggota, Lao Feng nyaris tak pernah merasa takut pada apapun dan siapapun. Tapi kali itu, Thunderbolt Gryphon benar-benar melunturkan kegarangannya. “Tuan Muda! Aku akan menjalankan tugas dengan baik. Silakan lanjutkan urusan Tuan Mud
Catatan tambahan: Anggota Seven Assassin: 1. Wu Gixian: Istri Ketua Blood Moon Killer, Poison Assassin, mampu mengubah semua benda mati di jangkauan penyerangannya menjadi racun. (Urutan kekuatan: Peringkat ke 5) 2. Zhu Rong: Ghost Assassin, pengendali hantu terkuat Immortal Continent. Saat ini sedang melawan Chun Mei di kota Changyuan. (Urutan kekuatan: Peringkat 6) 3. Bang Ghuo: bocah penyihir mematikan, Dark Wizard Assassin (Terlihat seperti bocah 16 tahun, laki-laki dengan enam gelang emas di tangan dan empat gelang emas di kaki, satu gelang emas di leher, yang dinamakan Bracelet Seal. Ada di tingkat Base Realm 3, tetapi kekuatannya tak terhingga) (Urutan kekuatan: Peringkat 4) 4. Lao Feng: Beast Assassin (Peringkat 3) -> Lord Centipede, satu-satunya anggota Seven Assassin dari Ras Spirit Beast. 5. Fu Zhi: Sword Assassin (Peringkat 7) → Belum muncul. 6. Zheng Tianshang : Puppet Assassin (Peringkat 2) → Belum muncul. 7. The Unknown Assassin! (Peringkat 1) → Belum muncul.
“Tunggu… Bukankah hanya ada satu Saint Ancestor di Immortal Continent?!” Zhou Fu bertanya serius pada Sha Feng. “Mengapa mereka berdua seolah bisa melihat kedatangan kita?!” Sha Feng menelan ludah sesaat, ia lantas meminta Zhou Fu untuk memeriksa penampakan wujudnya dan wujud Sha Feng. Seketika Zhou Fu terbelalak kaget karena tubuhnya tak lagi berada di wujud pasir, melainkan wujud fisiknya sendiri. “Mengapa kau masih berwujud pasir sementara aku sudah kembali ke wujud asal?!” Zhou Fu membentak Sha Feng karena merasa telah dirugikan oleh Sha Feng kali itu. Sha Feng mengumpulkan butiran pasir tubuhnya tepat ke punggung Zhou Fu, mencari tempat aman jika Zhou Fu swaktu-waktu ingin memukul. “Ehm… Kekuatanku ini memang masih memiliki batasan waktu. Untuk mengubah benda lain atau kultivator lain ke wujud pasir, aku memerlukan banyak energy Qi, dan ketika sumber energiku terkuras, beginilah dampaknya. Maaf karena terlalu fokus pada pelarian kita, aku juga tak sadar jika tubuhmu telah kemba
“Leluconmu terlalu menggelikan, Saudara Ma! Untuk apa pula Seven Assassin mengurusi bocah bau kencur seperti dia?!” Dong Fang angkat bicara, sebelah tangannya telah mencengkeram leher Ma Zao karena menganggap pria itu membual berlebihan. Ma Zao melirik dua peti berisi tumpukan Qi Stone milik Bao bersaudara, “Untuk apa pula petinggi-petinggi Holy Light Sect berani menghamburkan Qi Stone sebanyak itu hanya demi bocah ingusan di dalam sana? Bukankah ini cukup membuktikan bocah itu memang memiliki ‘sesuatu’?” Bao Yin dan Bao Yun terdiam, Holy Light Sect jelas memiliki hubungan personal dengan Zhou Fu, itu artinya mereka memiliki alasan yang kuat untuk menggelontorkan banyak Qi Stone untuk Zhou Fu. Tapi, apa urusannya dengan Seven Assassin? Hal tersebut cukup membuat Bao bersaudara bingung. Meski demikian, mereka tak lantas menanggapi kalimat Ma Zao. “Tak ada gunanya kita berdebat, Senior Dong. Ada baiknya kita segera masuk ke kota.” Bao Yin mengangguk setuju pada usulan kakaknya, berun
Gabungan teknik Zhou Fu sekaligus kekuatan khusus dari Blood Line Sha Feng berhasil membuat keduanya mengulur kematian. Zhou Fu berhadapan dengan hantu-hantu terbaik milik Zhu Rong sementara Sha Feng menghadapi Fu Zhi, Sword Assassin bertangan satu. Berulang kali keduanya terpojok dan nyaris tewas, tetapi berkat keterampilan dan kombinasi bertahan yang baik, Zhou Fu dan Sha Feng berhasil membuat Zhu Rong dan Fu Zhi mengumpat tak tertahan. “Kuharap tak ada pemburu berita Hidden Pearl Tower yang mengetahui hal ini!” Zhu Rong mulai kesal setelah menemukan Zhou Fu berhasil mengeluarkan beragam trik trik aneh. “Sepertinya aku lebih senang menghadapi tiga Chun Mei ketimbang satu bocah sialan ini!” APa yang dialami Fu Zhi tak jauh berbeda. Meski kekuatannya di level Saint Emperor Peak Stage, nyatanya tingkatan tersebut masih gagal melukai Sha Feng ketika Sha Feng berubah ke wujud pasir. Fu Zhi yakin ia akan menjadi bahan olok-olokan jika ada yang melihat serangan pedangnya sama sekali tak b
Zhou Fu mengalami penurunan kultivasi secara signifikan, yang lebih parah, dantiannya telah rusak. Ketika seorang kultivator mengalami kerusakan dantian, bisa dipastikan jika kultivator tersebut tak akan memiliki masa depan sedikit pun. “Ha ha ha! Bocah sialan, apa yang bisa kau lakukan dengan kultivasi serendah itu?! Aku mempersilakan dirimu untuk memohon diberi kematian pada kami!” Bang Ghuo tertawa lantang, tak peduli pada kedatangan rombongan Ma Zao di lokasi. “Guru…” Zhou Fu sedikit terkejut melihat dua gurunya berada tak jauh darinya, “Apa yang terjadi pada tubuhku?” Bao Yun tak bisa menjawab, ia memilih untuk bergerak cepat menghampiri Zhou Fu yang tengah terbaring di tanah. “Maafkan kami… Fu’er… Keterlambatan kami telah mencelakaimu!” Bao Yun mengangkat tubuh Zhou Fu yang tergeletak di tanah. Ia mencoba mengalirkan energy Qi untuk memberi pertolongan pada Zhou Fu, tetapi, karena terjadi kerusakan dantian dan meridian, pertolongan Bao Yun nyaris tak ada artinya. “Senior Dong
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.