Selamat Bermalam Minggu^^
Di sebuah ruangan tak terlalu lebar di luar wilayah Dim Light Palace, tiga inner discipline tengah memberi penjagaan pada Zhou Fu dan kawan-kawan. Inner Discipline adalah penyebutan untuk murid-murid sekte yang tinggal di dalam wilayah sekte dan umumnya memiliki keterampilan di atas para outer discipline. Menjadi inner discipline di sebuah sekte bintang 10 merupakan prestasi yang cukup membanggakan mengingat untuk bisa tergabung di dalamnya, dibutuhkan bakat dan atau keberuntungan khusus. Tiga inner displine tersebut, terbiasa berjalan dengan dada tegap sebagaimana mereka adalah inner discipline yang bakatnya ada di skala menengah ke atas. Meskipun mereka tak masuk pada jajaran kelas murid yang lebih tinggi, kedudukan mereka tetaplah diperhitungkan. Tetapi, begitu mereka tahu bahwa salah satu di antara empat pemuda yang mereka kawal ada di Tingkat Alam Base Realm 9, tak satu pun di antara mereka yang berani menyinggung rombongan Zhou Fu. Hal tersebut justru sebenarnya membuat Zhou Fu
(Bab ini gratis, berisi insight ringkas, chapter lanjutan yg kemarin OTW ditulis^^) Daratan yang bernama Bumi pada dasarnya terbagi dalam lima benua yaitu Benua Bintang, Benua Barat, Benua Selatan, Benua Utara dan Benua Timur. Dari waktu ke waktu, peperangan mengikis kehidupan di Bumi dan akhirnya hanya menyisakan Benua Timur sebagai satu-satunya daratan yang masih dihuni oleh manusia. Dengan berkurangnya separuh lebih kehidupan di Bumi, membuat Benua Timur menjadi daratan dengan peradaban yang tak begitu maju. Ratusan tahun sebelum saat itu, Bumi menjadi daratan dengan peradaban yang cukup maju. Tata pemerintahan, budaya, dan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Era kemajuan budaya dan pengetahuan telah ada sebelum Raja Yang Yuhuan menjadi orang nomor satu di Bumi. Tetapi, setelah jatuhnya tahta Raja Yang Yuhuan, bumi mengalami kehancuran akibat perburuan Artefak Suci yang dilakukan oleh pengikut Zhu Qiu dan pengikut Fang Bai. Peperangan demi pe
“Ehm… Saudara sekalian, apakah turnamen muda bisa diikuti oleh mereka yang tak memiliki sekte?” Zhou Fu bertanya dengan antusias sebagaimana dia juga memiliki harapan untuk bisa mengukur kemampuannya dengan mengikuti turnamen muda. Latih tanding dengan sesama kultivator akan membuatnya paham di titik mana kekuatannya berada. Salah satu inner discipline mengangguk menanggapi pertanyaan Zhou Fu lantas memandang ke semua tamu dan mulai memberi penjelasan. “Sebenarnya, turnamen ini hanya boleh diikuti oleh peserta yang tergabung dalam sekte Bintang 10 saja. Pemuda dengan bakat yang memukau tak akan bisa mengikuti turnamen ini selama ia bukan anggota sekte bintang 10. Tetapi, turnamen tahun ini memiliki keunikan, kami belum bisa memastikannya dengan lebih jelas tetapi karena Holy Light Sect akan menjadi tuan rumah, sedikit banyak kami mendapat bocoran.” Inner discipline tersebut lantas menjelaskan jika Turnamen Muda kali itu bisa diikuti oleh kultivator di luar sekte Bintang 10 atau Rogue
Mu Nian dan Dong Fang sama-sama memijit kepala ketika menemukan tingkat alam Zhou Fu berada di Base Realm 9 Peak Stage atau tahap paling puncak. Di mana, selama ratusan tahun belum pernah ada lagi generasi muda yang mampu mencapai tingkatan tersebut pada usia di bawah 18 tahun. “Andai bocah ini ikut Ajang Turnamen Muda, kuprediksi jenius muda Long Kui akan memilih mundur jika berhadapan dengannya!” Grand Elder Mu Nian berbisik kepada rekannya. Saat itu, hanya tertinggal Mu Nian, Dong Fang, dan Zhou Fu di dalam ruangan. “Holy Light Sect bisa menjadi juara dengan mudah andai dia menjadi murid di sekte kita!” Grand Elder Dong Fang turut menggeleng-gelengkan kepala mendapati pencapaian kultivasi Zhou Fu yang cukup mengejutkan. Zhou Fu hanya menggaruk pipinya berulang kali sebab selama beberapa menit terakhir, pemandangan yang ia lihat adalah dua sosok di depannya tengah saling berlomba-lomba memuji bakatnya sementara ia sendiri merasa jika para Grand Elder terlalu menaruh penilaian ting
Persiapan keberangkatan menuju Blue Lotus Sect telah selesai. Tanpa memicu banyak perhatian, Lu Huang membawa Zhou Fu keluar dari sekte. Malam itu, Zhou Fu akhirnya mengetahui jika luas Holy Light Sect nyatanya menyamai luas daratan Caihong atau setara dengan penggabungan puluhan kota besar menjadi satu. Dari penjelasan Lu Huang, Zhou Fu mengerti bahwa luas wilayah tersebut tak semuanya dihuni kultivator, beberapa hanya merupakan hutan belantara atau tanah kosong. Sekte Bintang 10 kerap memperluas daratan kekuasaannya demi meraup sumber daya yang dibutuhkan untuk kemajuan sekte. “Karena wilayah yang kau lihat pertama kali adalah sekte bintang 10, kuharap kau tak terlalu kecewa ketika kita tiba di Blue Lotus Sect.” Tetua Lu Huang menanggapi ekspresi Zhou Fu yang terlihat masih dipenuhi ketakjuban akan gemerlap wilayah Holy Light Sect. “Sepertinya, semua sudut tempat di Immortal Continent akan tetap mengejutkan mataku, Tetua Lu.” Zhou Fu bertutur dengan jujur, setidaknya, semenjak ia m
“Tuan Lu tandang ke sekte?” Seorang Tetua Blue Lotus Sect terlihat gembira mendengar kedatangan Lu Huang ke sana, itu artinya, Lu Huang akan memberikan banyak persediaan sumber daya yang bisa meningkatkan kultivasi para anggota sekte. Sudah menjadi kebiasaan jika Lu Huang tandang ke sekte adalah demi satu tujuan yaitu membagi-bagikan sumber daya yang ia dapat dari Holy Light Sect. Tak heran, demi menyambut kedatangan Lu Huang, para petinggi Blue Lotus Sect mulai mempersiapkan jamuan terbaik mereka termasuk mengeluarkan simpanan arak dengan kualitas nomor satu. Harapan mereka adalah, dengan penyambutan yang luar biasa, Lu Huang akan tergerak hatinya untuk memberi tambahan simpanan sumber daya pribadinya kepada Blue Lotus Sect. “Tuan Lu memang pengertian! Saat Turnamen muda sudah semakin dekat, ia datang untuk menyokong generasi muda kita!” Seorang petinggi sekte tersenyum puas sembari menunggu kedatangan Lu Huang ke aula penyambutan. *** Suasana di aula penyambutan menjadi hening ke
Demi menghindari perhatian, Zhou Fu memang membuat dirinya terlihat berada di tingkat Base Realm 4 menggunakan spirit tool pemberian Grand Elder Dong Fang. Karena semua petinggi Blue Lotus Sect belum ada yang mencapai tingkat Saint Emperor, mereka memiliki satu kesimpulan yang sama terhadap sosok Zhou Fu yaitu, pemuda tersebut tidak memiliki masa depan. Hal itulah yang membuat beberapa petinggi sekte bertanya-tanya, mengapa seorang Lu Huang menitipkan pemuda dengan masa depan suram itu ke sekte mereka dan meminta seorang guru untuk mendampingi Zhou Fu berlatih. Idealnya, dengan bakat yang dimiliki Zhou Fu, guru terbaik pun akan menjadi tak berguna. Itulah sebabnya, para petinggi sekte akhirnya melemparkan tanggung jawab mendampingi Zhou Fu kepada Liao Ting, seorang guru yang dianggap paling tidak berbakat di Blue Lotus Sect. Guru tak berbakat mengajari murid yang tidak memiliki bakat, sebuah keharmonisan yang sempurna. Setidaknya, itulah yang ada di pikiran picik beberapa petinggi se
“Ehm… Apa kau yakin bisa membayar semua ini?” Ketimbang bertanya, nada Liao Ting lebih terdengar seperti jeritan khawatir. Bukan apa-apa, hidupnya sudah penuh dengan masalah, ia tak mau menambah deretan masalah lagi dengan perkara tak mampu membayar tagihan makan. Zhou Fu mengerutkan dahi sebentar, ia tak bisa membaca daftar harga yang terpampang di buku menu makanan, ia bahkan tak tahu apa yang dipesan sebab nyatanya Zhou Fu hanya menunjuk-nunjuk deret menu makanan yang ada di buku menu. Selebihnya, ia yakin hartanya tak akan habis karena hidangan satu meja penuh. Ya, makanan yang ia pesan berjumlah sepuluh menu dan ketika hidangan itu disajikan, Zhou Fu bisa melihat semuanya terlihat lezat dan patut jika memiliki harga yang mahal-mahal. Sebenarnya, Liao Ting hampir mengeluarkan air liur melihat deret hidangan lezat yang tersaji, tetapi, mengingat ada kemungkinan Zhou Fu tak mampu membayar tagihan makanan membuat air liur Liao Tang seolah kering kerontangan. “Sebentar…” Zhou Fu me
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.