Pertarungan menggunakan gabungan Yokomoya memang selalu terlihat memukau. Baik Zhu Qiu maupun Zhou Fu sama-sama memanfaatkan kemampuan Yokomoya mereka dengan cukup baik. Tak jarang dalam beberapa kali pertukaran jurus, keduanya harus rela berakhir seri. Namun, semakin lama keduanya bertarung satu lawan satu, siapa pun akan sepakat jika Zhou Fu unggul beberapa tingkat ketimbang Zhu Qiu. “Paman, kudengar kau telah hidup selama ratusan tahun. Ehm, maaf harus jujur tapi kemampuanmu sama sekali tak mencerminkan usiamu!” Meski belum memberikan luka serius di tubuh musuh, Zhou Fu sudah cukup pandai melihat situasi. Zhu Qiu memang hidup jauh lebih lama daripada Zhou Fu, tetapi Zhu Qiu sepertinya lebih senang memanfaatkan budak-budaknya untuk bertarung. Serangan Zhu Qiu amat tajam dan bertenaga, tepat sasaran dan mematikan, hanya saja, semuanya menjadi percuma di hadapan Zhou Fu karena bukannya membuat Zhou Fu semakin terpojok, hal tersebut justru membuat Zhou Fu semakin memiliki beragam peng
Mengubah udara menjadi senjata yang kasat mata adalah sesuatu yang luar biasa di mata Zhou Fu. Nyatanya, satu-satunya pendekar dari seluruh empat benua, hanya Xuan Wu yang bisa melakukan hal tersebut. Ketika masih setengah tersegel di tubuh Maolin, kekuatan Xuan Wu bisa dibilang setara dengan sepuluh kali Zhu Qiu dan atau lima kali Fang Bai. Maka, ketika jiwa Xuan Wu benar-benar bebas menguasai tubuh Maolin, pertarungan antara Xuan Wu dengan Zhou Fu terlihat timpang. “Di belakangmu!” pekik Xuan Wu dengan dagu mendongak ke arah punggung Zhou Fu. “Di atasmu! Sisi kiri! Tenggara! Bawah! Menunduk!” Zhou Fu merasa harga dirinya terinjak ketika setiap detik Xuan Wu memberi peringatan tentang arah serangannya. Gerakan Xuan Wu benar-benar tak bisa dilihat oleh mata dan tak mampu dideteksi menggunakan Zhiju Moya. Jika dalam beberapa pertarungan Zhou Fu masih mampu memprediksi arah serangan lawan menggunakan indra kepekaan Zhiju Moya, nyatanya hal tersebut tidak berlaku pada Xuan Wu. “Cih! Tr
Apa yang baru saja dipamerkan oleh Xuan Wu merupakan sebuah jurus yang seharusnya tidak ada di Benua Timur atau seluruh daratan Bumi sekali pun. Tak ada satu ilmu bela diri yang bisa membuat penggunanya mampu menumbuhkan bagian tubuh mereka yang hilang. Tak ada satu jurus pun yang memungkinkan penggunanya untuk menciptakan dua makhluk dari benda mati sekaligus mengisinya kekuatan sebanding dengan penggunanya. Jurus-jurus yang dipertontonkan Xuan Wu terlalu ajaib dan tak bisa dinalar dengan logika model mana pun. Dari situlah Zhu Qiu mulai panik dan berharap siapa pun akan datang membantu Zhou Fu melawan Xuan Wu. Sebab, apa yang baru saja dilakukan Xuan Wu, membuat Zhu Qiu kembali teringat akan sebuah warisan kuno yang hilang dari peradaban Luzon. Kabarnya, terdapat sebuah harta warisan misterius dari Raja Yang Yuhuan yang dicuri oleh Xuan Wu sebelum Xuan Wu disegel oleh Xing Long. ‘Dunia Keabadian…’ Zhu Qiu menggigit bibirnya ketika sebuah kenangan melintas di dalam kepalanya. ‘Apaka
Hanya satu detik. Tak kurang dan tak lebih. Itulah waktu yang dibutuhkan oleh Xuan Wu untuk melemparkan Patriark Yuan kai dan sekaligus membuat pria itu memuntahkan darah yang cukup banyak. Zhou Fu menghampiri tubuh Patriark Yuan Kai yang terkapar di atas tanah, sembari memberi pemberi uluran tenaga dalam, Zhou Fu tak tahan ingin mengeluarkan sesuatu di pikirannya. “Paman, seharusnya paman tak perlu selembek itu ketika berhadapan dengan bocah kecil! Ingat, tak perlu mengalah, meski dia hanya bocah kecil, situasinya dalah dia musuh kita!” Pendekar Harimau Utara itu membalas kalimat Zhou Fu dengan dua jitakan di kepala remaja itu, membuat Zhou Fu harus meringis sesaat sebelum menyunggingkan tawa sinis penuh ejekan. “Mengapa kau tak mengatakan dari awal kalau bocah itu memiliki kekuatan yang mengerikan?! Kalau tahu dia sekuat itu, kukira aku akan memilih pura-pura tak mengenalmu tadi!” Patriark Yuan Kai bangkit berdiri dan mengatur napas, jika beberapa saat sebelumnya ia dikejutkan den
Ini bukan Bab - Baca ini Gratis -Hari menjelang senja ketika Zhou Fu secara tiba-tiba merasa tubuhnya terjatuh dan mendarat di sebuah padang rumput hijau. Dalam suasana sedikit bingung, Zhou Fu bangkit bardiri lalu mengibas-kibaskan pakaiannya yang kala itu menjadi sedikit basah. “Danau ini?!” Zhou Fu tertegun sesaat sebab ia merasa beberapa kali telah melihat danau tersebut di alam mimpinya. Sebuah danau luas berhiaskan deretan teratai putih yang kala itu tengah memantulkan cahaya matahari sore. Zhou Fu segera mengarahkan matanya ke sisi kiri danau, benar saja, ia menemukan sebuah kursi panjang di sana. Persis seperti yang selalu ada di alam mimpinya. Hanya saja, kali itu kursi tersebut terlihat jauh berbeda. “Siapa gadis yang duduk menghadap danau itu? Bukankah biasanya kursi itu selalu kosong?” Zhou Fu memutuskan untuk melangkah mendekati bibir danau sebelah kiri, tempat di mana terdapat seorang perempuan bergaun biru yang
Apa yang diucapkan Zhou Fu memang benar. Beberapa saat setelah Zhou Fu mengatakan jika akan datang bala bantuan, bumi mendadak bergetar. Terdengar suara gemuruh dari arah utara yang semakin lama semakin bising dan memekakkan telinga. Tak ada yang tahu secara pasti apa yang memicu suara bising tersebut tetapi Zhou Fu memiliki sedikit gambaran tentang hal itu. Xuan Wu menghentikan serangannya sejenak untuk melihat situasi sementara Patriark Yuan Kai memilih menggunakan kekuatan terakhirnya untuk melesat dan berlindung di balik punggung Zhou Fu. “Bantuan seperti apa yang kedatangannya membawa hawa intimidasi sebesar ini?!” Patriark Yuan Kai terengah-engah dengan satu telapak tangan menggantung di pundak Zhou Fu. “Chen Long memang tak pernah mengecewakan!” Zhou Fu mengangguk pelan, keterkejutannya pada pasukan bala bantuan yang datang membuat Zhou Fu tak begitu memerhatikan pertanyaan Patriark Yuan Kai. Ketika rombongan bala bantuan itu mulai terlihat mendekat, orang pertama yang paling
Xuan Wu terkekeh dengan arogansi tinggi ketika menatap semua orang masih kesulitan menerima kenyataan betapa jauh level kekuatan mereka dengan kekuatan Dewa miliknya. Xuan Wu tetap melayang di udara demi menikmati lebih lama lagi pemandangan keputusasaan yang terpancar di wajah para manusia. Xuan Wu menjulurkan tongkat hitamnya, dengan gerakan kasual, tekanan aura tak terbatas menyelimuti seluruh wilayah di bawahnya, memberikan kesan pada semua orang, bak mereka saat itu tengah berhadapan dengan Dewa Keabadian. “Ini? Jenis kemampuan macam apa ini?!” Zhu Qiu tersungkur ke tanah oleh desakan aura pekat yang menekan punggungnya. Patriark Yuan Kai, Xu Xiaofei, dan juga Feng Yaoshan bisa dipastikan akan kehilangan kesadaran saat itu juga andai rubah ekor sembilan tak mengeluarkan sihir pelindung di sekitar tubuhnya. Zhou Fu adalah yang mampu merespon paling baik sebab ia masih bisa tegak berdiri meski kakinya bergetar kuat menahan beban berat aura Xuan Wu. Untuk pertama kalinya, Zhou Fu
Tepat ketika Zhou Fu merasa tubuhnya berada di ambang batas kesadaran, sebuah ledakan besar terjadi dan diiringi dengan gelapnya keadaan seolah gerhana matahari total telah melanda bumi. Pada saat yang bersamaan, Xuan Wu merasa tubuhnya diikat oleh tali-tali tak kasat mata yang sepertinya dikerahkan oleh sisa-sisa kekuatan pendekar yang ada di tempat tersebut. Sebenarnya, mudah saja bagi Xuan Wu jika ia ingin melepaskan diri dari ikatan tersebut. Tetapi, ada hal aneh yang juga turut mengikat tubuhnya. Ia merasa semua gerakannya seperti terkunci, dan itu jelas bukan dihasilkan dari kekuatan para pendekar yang ada di tempat itu. Gelap yang pekat berangsur meredup dan pada akhirnya, keadaan menjadi terang benderang seperti sedia kala. Saat itu, Xuan Wu baru menyadari jika sesuatu yang mengunci gerakannya adalah delapan ekor rubah yang sengaja dilepaskan oleh siluman rubah berekor sembilan. “Cih… Jadi, rubah ekor sembilan itu merelakan hidupnya demi kalian? Dia sekarang pergi untuk menc
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.