“Ha ha ha! Tentu saja, tentu saja bocah sialan itu tak pernah tahu kutukan Patung Raja Yang Yuhuan!” gumam Zhu Qiu dengan hati berdebar gembira. Akhirnya, salah satu musuh besarnya telah melakukan kesalahan fatal. Setidaknya, itulah asumsi Zhu Qiu. Ia lantas melesat lagi ke udara, berhadap-hadapan dengan Maolin yang masih menunggunya di atas awang-awang. “Cih! Lemah sekali!” ejek gadis kecil itu mana kala Zhu Qiu tengah kembali berhadapan dengannya. “Bocah tak tahu tata krama, aku masih penasaran bagaimana kau bisa mendapatkan kekuatan Xuan Wu di tubuhmu! Ah, sayang sekali rasa penasaranku harus ditunda lagi! Ha ha ha!” Zhu Qiu berteriak sembari meninggikan posisi terbang lalu membuka balutan kain di telapak tangannya. “Apa maksudmu?!” Maolin mendongak ke atas dan di saat yang bersamaan, rupa-rupa makhluk menyeramkan keluar dari lubang hitam di tangan Zhu Qiu. “Bukankah bocah kecil benci monster seram? Nah, bersenang-senanglah dulu!” Zhu Qiu melesat meninggalkan medan pertempuranny
“Kau melupakan sesuatu, Paman Lemah!!!” Terdengar suara seorang anak kecil yang sepertinya tengah menghampiri puncak menara pengintai, tempat Zhu Qiu berpijak. Zhu Qiu menoleh ke sumber suara, ketika kepalanya bahkan baru bergerak separuh putaran, sebuah kaki tiba-tiba mendarat di pelipisnya. Tubuh Zhu Qiu terpental sejauh beberapa mil dan menghantam sebuah papan kayu bertuliskan, ‘Aku Kalah, Karena Aku Lemah!’. Papan tersebut merupakan sebuah papan pengingat dari sekte Bambu Kuning yang saat itu telah musnah akibat kalah perang melawan markas Yianju. Dari puncak menara pengintai, Maolin kecil tengah tersenyum sinis melihat targetnya menghantam titik pendaratan yang ia inginkan. Ia memang sengaja mengarahkan tubuh Zhu Qiu untuk menghantam papan tersebut sebagai peringatan kepada Zhu Qiu bahwa Maolin menganggap Zhu Qiu akan kalah karena lebih lemah darinya. “Kurang ajar! Bocah itu juga mewarisi kejelian Xuan Wu dengan cukup baik! Apa yang sebenarnya terjadi pada pemimpin perompak itu
“Akan kukatakan setelah aku berhasil membunuhmu, Paman!” Maolin tersenyum sinis selagi terus menghalau Zhu Qiu yang ingin melesat pergi. Untuk membuat serangannya unggul dari lawan, seorang petarung jarak dekat harus bisa menggiring musuh agar tetap berada dalam jarak serangannya. Dan, itulah yang dilakukan Maolin saat itu. “Bocah kurang ajar, kita tak memiliki dendam pribadi, mengapa kau sangat berambisi menghabisiku? Bukankah lebih baik kita bersekutu?!” Zhu Qiu mencoba bernegosiasi selagi kekuatannya masih berada dalam taraf rendah. Buuug!!! Satu pukulan tangan Maolin berhasil mengenai lengan kiri Zhu Qiu, membuat punggung Zhu Qiu menjadi berkilauan pertanda tato Burung Pheonixnya sedang aktif karena tubuh pemiliknya sedang membutuhkan pemulihan luka. “Ini adalah tugas dari Dan Mengxue. Jika aku gagal melaksanakan tugas dari Dan Mengxue, ia beserta penguasa Ke Tiga akan memporak-porandakan istanaku! Lebih baik aku membunuhmu ketimbang melihat istanaku hancur!” Maolin berbicara p
Salah seorang pasukan mata-mata dari pulau kelinci telah mengamati pertarungan antara Maolin dengan Zhu Qiu. Melihat gelombang kejut yang berhasil memporak-porandakan area sekitar pertarungan, gadis mata-mata itu yakin jika peperangan di markas Yianju memang akan dihadiri oleh pihak lain. Ia mengangguk membenarkan dugaan Zhou Fu yang ternyata terbukti kebenarannya. Apalagi, sebelum ia mengamati pertarungan Maolin dengan Zhu Qiu, terlebih dahulu gadis itu telah memantau pergerakan segerombolan kapal yang tengah mendekat ke dermaga. Beberapa kapal tengah saling bertempur di atas lautan, dan, beberapa yang lain tengah bergerak mendekat ke dermaga. Mata-mata tersebut pun segera memerintahkan burung yang ditungganginya untuk melesat pergi menuju ke tempat para mata-mata berkumpul. “Katakan pada kawananmu, perintahkan setidaknya lima ribu pasukan untuk berjaga di wilayah sebelum pintu masuk markas Yianju! Kemungkinan ada tamu tak diundang akan turut berperang, kita tak boleh menambah beban
Pasukan prajurit Yianju di wilayah barat tengah bosan mengamati portal yang dibuat Su Zu. Nyatanya, setelah sekian lama mereka memandangi portal itu, tak sesuatu pun telah keluar dari sana. Ketika mereka telah dilanda kebosanan, penjagaan mereka pun melemah hingga mereka tak sadar jika ratusan entah ribuan binatang melata tengah merayap di bawah kaki mereka. “Aaaaarrrgghh!” Satu jeritan seseorang yang kakinya tengah digigit oleh ular berbisa telah membuat prajurit lain mengalami kepanikan. Bagaimana tidak, satu gigitan ular penghuni pulau kelinci itu mampu membuat tubuh mangsanya menghitam dalam hitungan detik. “Ulaaaar!!!” “Banyak sekali! Dari mana saja mereka?!” Jeritan ketakutan tengah menggaung di wilayah barat markas Yianju. Prajurit-prajurit Yianju yang biasa melakukan penyiksaan terhadap warga Shamo itu kini seolah sedang berada dalam masa pembalasan. “Apa yang terjadi, kekuatan pilku sama sekali tak bereaksi?! Bagaimana kita bisa berperang tanpa kekuatan dari Pil ajaib ma
“Dia bukanlah Feng Yaoshan…. Dia adalah Dan Mengxue… Tetapi juga bukan Dan Mengxue….” Tubuh Wang Yuji merosot ke tanah, ia merasa telah gagal untuk menghalangi pertemuan Zhou Fu dengan pria yang membawanya pergi. Setelah keluar dari sel tahanan bawah, Wang Yuji menyelinap ke istana dan mencari tahu kebenaran di balik sosok Dan Mengxue. Kala itu, Wang Yuji berhasil mengungkap jika Dan Mengxue yang selama ini mendiami markas Yianju sejatinya bukanlah Dan Mengxue yang ia kenal. Sosok yang mendiami tubuh Dan Mengxue itu tak lain tak bukan adalah, Fang Bai, penguasa Ke Tiga. Pada masanya, Fang Bai memiliki tingkatan kekuatan di bawah Xuan Wu dan di atas Zhu Qiu. Seiring berjalannya waktu, tubuh Fang Bai mengalami kerusakan permanen akibat serangan terakhir yang ia terima dari Xing Long. Sejak saat itulah, Fang Bai mulai mempelajari ilmu hitam pengambil alih tubuh. Dan, Dan Mengxue adalah tubuh ke sekian yang telah ia ambil sebagaimana tubuh itu memiliki ketahanan yang cukup tinggi. Sayan
Zhu Qiu mengaduh setelah bongkahan batu besar menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang cukup membuatnya meringis kesakitan. Ia segera bangkit untuk melihat siapa yang telah lancang menyentuh tubuhnya. “Tua Bangka tak tahu diri! Apa yang kau lakukan di sini?!” Zhu Qiu meludah ke tanah sebab bibirnya mengeluarkan darah akibat hantaman batu dari Xu Xiaofei. “Cih! Jadi ini rupa dari Kaisar yang menguasai Caihong?! Akhirnya aku bertemu juga dengan dalang di balik kematian istriku!” gumam Xu Xiaofei menahan amarah. Meski pelaku pembantaian istrinya adalah Mao Mingzao dan Jenderal Fu Lian, tetap saja dalang di balik kekejaman mereka adalah sosok yang disebut Sang Kaisar atau juga Zhu Qiu. “Ha ha, tak kusangka ramuan yang diberikan oleh Fang Bai masih bekerja di tubuhmu!” gumam Zhu Qiu dengan nada mengejek. “Fang Bai?!” Xu Xiaofei mengerutkan alis sesaat, seolah ia telah cukup mengenal nama tersebut tetapi di saat yang bersamaan, ia juga telah lupa sepenuhnya siapa sosok yang baru saja dis
Keterkejutan Yang Zi mendadak harus terganggu oleh gempa bumi yang terjadi akibat pertempuran antara Xu Xiaofei dengan Zhu Qiu. Dari arah luar, Xu Xiaofei berteriak memerintah Yang Zi untuk menyingkir dan lari ke arah utara. Gempa tersebut bahkan menyebabkan runtuhnya atap ruangan yang dinaungi Wang Yuji dan yang lainnya. “Bawa semuanya ke sisi utara markas, aku merasakan hawa hangat dari sana!” Sebagai pendekar berilmu tinggi dan berpengalaman, Xu Xiaofei mampu merasakan getaran dari orang-orang aliran lurus. Hawa hangat yang khas akan menguar dari tubuh-tubuh sekumpulan manusia yang cenderung tidak jahat. Ketika Yang Zi benar-benar kerepotan untuk membawa tiga korban yang mengalami luka berat, dua pemuda tiba-tiba datang menghampiri. “Nona, kami akan membantumu!” ucap seorang pemuda pria yang serta merta segera membopong tubuh Wang Yuji, satu rekannya lagi meraih tubuh Feng Yaoshan dan mencoba untuk menitihnya berdiri. “Kalian… Siapa?” Yang Zi sempat mundur beberapa saat mendapat
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.