Share

106 – Kaili

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-20 22:01:10

Kepulan asap mengudara di beberapa wilayah Kebangsawanan Caihong. Satu di antara yang paling parah adalah di wilayah Bangsawan Kelas Dua di mana di wilayah tersebut ada setidaknya lima lebih bangunan pemerintah yang dibakar oleh prajurit gila. Prajurit-prajurit gila itu merupakan para korban dari kekuatan Xuanshu-Moya milik Yang Zi. Kekuatan Xuanshu-Moya Yang Zi ternyata meningkat cukup pesat setelah ia berlatih berbulan-bulan di dalam dunia pusaka Diadem Naga Perak.

“Sudah kuduga, bocah itu akan menimbulkan huru-hara di dalam Tembok Raksasa!” seorang pria dengan wajah tertutup kain hitam bergumam pelan ketika melihat kepulan asap yang memenuhi langit Caihong. Dalam benak pria itu, pelaku huru-hara di dalam Tembok Raksasa adalah anak muda yang bernama Zhou Fu.

Pria itu berjalan mondar-mandir di area pemukiman Maundo setelah beberapa hari sebelumnya ia hanya menunggu kabar yang tak jelas di Pemukiman Bunga Persik. Ketika Zhou Fu tak juga kembali dari Caihong

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rian Safutra
kuin terlalu bnyak cpat hbis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Penguasa Benua Timur   107 - Kelompok Rahasia

    “Adik, lakukan sesuatu! Kita bisa celaka!” pekik Shen Shen pada adiknya begitu Kaili mengapit tubuh mereka dan melesat pergi lewat jalur udara. “Pendekar ini bukan tandinganku, Kakak.” jawab Yang Zi putus asa. Xuanshu-Moya milik Yang Zi sama sekali tak bisa menembus tempurung kepala Kaili. Semua bentuk upaya Yang Zi juga menjadi sia-sia. Tak ada celah bagi gadis-gadis itu untuk bisa lolos dari cengkraman pendekar topeng emas yang bernama Kaili itu. Karena merasa semua perlawanan mereka sia-sia, Shen Shen mengajak Yang Zi untuk menjerit sekeras yang mereka bisa. Meminta tolong pada siapa saja yang mungkin bisa menyelamatkan mereka. “Saranku, diamlah untuk saat ini, sebab di tempat tujuan nanti, kalian akan memerlukan banyak tenaga untuk menjerit. Jika kalian menghabiskan tenaga kalian sekarang, aku khawatir kalian akan menyesal ketika nanti tak bisa berteriak meminta pertolongan. Ha ha ha!” Kaili berkata jujur tentang hal tersebut. Pria itu benar-benar akan membawa Yang Zi dan Shen

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Penguasa Benua Timur   108 - Kelompok Rahasia Part II

    “Sial! Siapa yang memberimu izin untuk pergi?!” Kaili memekik geram sementara itu Yang Zi dan Shen Shen mulai merasa memiliki harapan.Dong Hengli melesat secepat yang ia bisa. Kaili bukanlah tandingannya, ia akan benar-benar menjadi menu makan pagi Kaili jika tak bergerak dengan cepat.Whusssss!!!! Buuggg!!! Praaang!!!Tak butuh waktu lama, Kaili berhasil melemparkan tendangan kuat ke tubuh Dong Hengli dan membuat pria itu terjatuh ke sebuah atap rumah keluarga bangsawan Kelas Tiga. Beruntung, rumah tersebut tengah ditinggal mati oleh pemiliknya sebab saat itu Dong Hengli tengah terjatuh di wilayah desa Musi.“Gawat, ilmunya bahkan meningkat sangat pesat saat ini! Berapa ratus manusia yang telah ia lahap untuk menjadi sekuat ini?!” gerutu Dong Hengli sembari bangkit dari reruntuhan.Whuuussss….Dong Hengli merasakan aura gelap pekat dari Kaili telah berada cukup dekat dengannya. Meski Desa Musi menjadi desa ya

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Penguasa Benua Timur   109 – Aliansi Pertama

    “Dia bukan manusia! Apakah legenda Iblis Bumi bukan sekadar legenda? Apakah Kaili merupakan salah satu dari wujud iblis bumi?” Dong Hengli menarik napas terengah-engah. Pendekar senior tersebut hampir tak mendapatkan kesempatan untuk menyerang, bahkan, untuk bertahan diri pun dia kewalahan. Dengan hanya tersisa satu tangan, ia memutuskan untuk tak lagi meladeni serangan Kaili. Dong Hengli bersembunyi. Bummm!!! Bruaakkk!!! “Ha ha ha, bukankah reputasimu cukup tersohor di Caihong, Pendekar Dong?! Kudengar dari isu yang beredar, dengan menggunakan tangan kosong pun, Pendekar Dong mampu membinasakan setengah lebih dari populasi pendekar sekte hitam di tiga distrik yang ada di perbatasan sungai Juda.” Kaili terbang ke udara, melempari titik-titik lokasi persembunyian Dong Hengli dengan senjata tak kasat mata. Isu yang menggaungkan kekuatan Dong Hengli memang benar. Pendekar sepuh itu, masuk ke dalam jajaran tokoh penting dalam Sindikat Xiaoxi. Sebelum terg

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24
  • Penguasa Benua Timur   110 – Akhir Pertarungan?

    “Ha ha ha! Leluconmu benar-benar menggemaskan, Bocah-bocah tak tahu diri!” tawa Kaili meledak di udara. Terdengar sedikit janggal sebab suaranya menunjukkan bahwa Kaili setidaknya ada di kisaran usia tiga puluh atau empat puluh tahun. Tetapi, Kaili bahkan menyebut para pendekar senior yang berusia enam puluhan tahun dengan sebutan ‘bocah’.“Ayo, kalian bisa maju satu per satu atau bahkan main keroyok. Bagiku itu sama saja!”Ketika Li Han hampir maju seorang diri, Dong Hengli berseru memberi peringatan. “Pendekar Li, Kaili yang saat ini memiliki kekuatan yang entah berapa kali lipat dari terakhir kita bertemu dengannya! Ada baiknya kalian menyerang bersama-sama!”Li Han menoleh ke belakang, seolah ia ingin mendengar penjelasan lanjutan dari Dong Hengli. Liu Danzo, Liu Zimin dan Patriark Yuan Kai juga seperti menantikan penjelasan lebih dari senior Sindikat Xiaoxi tersebut.“Lihat lenganku ini, Kaili mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24
  • Penguasa Benua Timur   111 - Akhir Pertarungan Bagian II

    Kaili melompat ke udara, dengan mata terpejam, ia membuat sebuah gerakan dari suatu jurus yang belum pernah dikenal oleh para pendekar aliansi. “Jangan beri dia kesempatan menyerang! Ayo!” Liu Danzo melesat naik ke udara, disusul juga oleh tiga pendekar lainnya. Tetapi, tepat ketika empat pendekar itu hendak memberi serangan pada Kaili, sebuah gelombang kejut dengan kekuatan yang luar bisa seperti meledak dan membuat tubuh empat pendekar itu terdorong cukup kuat. “AAAARRRGGGHHH!!!!” Empat pendekar itu merasa tubuhnya seperti dihantam kekuatan tak kasat mata, membuat mereka kehilangan keseimbangan dan saling terpental ke arah yang berlainan. Kaili tertawa terbahak-bahak melihat musuh-musuhnya terpental dan menghantam ke tanah. Tak tanggung-tanggung, ke empat pendekar aliansi nyatanya terpisah jarak yang cukup jauh satu sama lain! “Itu baru pemanasan! Baiklah, tak perlu berlama-lama lagi, siapa di antara kalian yang ingin mati duluan?!” Kaili menyeringai, kepercayaan dirinya berada

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24
  • Penguasa Benua Timur   112 - Lukisan Kulit Lembu

    “Dia ingin meledakkan dirinya bersama Kaili!” pekik Li Han tak percaya. Ia tak menyangka jika Dong Hengli akan membuat keputusan seperti itu. “Sial! Lepaskan dirimu dariku!” Kaili mencoba menggerakkan tubuhnya, berusaha untuk melepaskan diri dari Dong Hengli yang juga membawa pusaka yang hendak meledak. Kaili tak yakin apakah ia akan selamat jika jurus pamungkas yang barusan ia keluarkan, akan mengenai tubuhnya sendiri. Apa lagi, dada dan punggungnya telah dipenuhi dengan lubang-lubang bekas tancapan pedang. “Tunggu apa lagi, aku tak bisa menahannya terlalu lama! Cepat lemparkan kami ke langit!” Dong Hengli berteriak dengan nyaring dan sedikit putus asa. “Tak ada pilihan lain! Pendekar Dong sudah membuat keputusan. Itu artinya, dia telah memikirkan konsekuensinya, semuanya, ayo kumpulkan kekuatan bersama!” Liu Danzo mencoba memimpin pasukan aliansi. Keputusan terburuk pun diambil. Tak ada kesempatan hidup atas tindakan yang diambil Dong Hengli. Pria itu seperti telah memilih jalan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Penguasa Benua Timur   113 - Rahasia Lukisan Kulit Lembu

    “Sial! Topeng ini sangat panas!” pekik Li Han sembari menarik tangannya dan mengibas-kibaskan telapak tangannya ke udara. Ia tak menyangka jika topeng itu bahkan lebih panas dari pada bara api. Tapi anehnya, bahkan tak tercium aroma terbakar dari kulit wajah Kaili. Dalam kesempatan berikutnya, Li Han melapisi tangannya dengan aliran tenaga dalam. Membuat permukaan tangannya akan terlindungi ketika ia melepas topeng emas yang selalu melekat di wajah Kaili, dan juga semua Keluarga Istana yang lain. Satu helaan napas. Dua helaan napas. Tiga helaan napas. Empat pendekar itu menanti dengan perasaan yang seragam. Penasaran, bagaimana rupa di balik topeng emas itu. “Menurutmu, apakah wajahnya akan sama dengan lukisan ini?” Liu Danzo menentengkan lukisan kulit lembu pada Liu Zimin dan Patriark Yuan Kai. Dalam lukisan kulit lembu itu, tergambar sesosok wajah pendekar muda yang dimbuhi dengan keterangan “Pendekar Kaili dari Istana Caihong”. “Mana kutahu, Kakak. Kita lihat saja sebentar lagi

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Penguasa Benua Timur   114 - Peluang untuk Menang

    “Apa?! Bagaimana bisa begitu?!” Patriark Yuan Kai mulai menyusul keterkejutan tiga pendekar lainnya. Dengan kekuatan tinggi, seorang pendekar memang mampu mencapai batas usia di atas seratus tahun, tetapi, menua dengan tetap menjadi muda adalah hal lain. Tubuh Kaili bahkan masih seperti seorang pemuda kemarin sore. “Pertama-tama, untuk memperjelas usia Kaili, salah satu dari kita harus mengirim jasad ini ke negeri Shamo. Tepatnya ke Markas Yianju. Mereka memiliki teknik untuk menganalisa usia benda-benda mati termasuk jasad manusia. Sayangnya, sindikat Xiaoxi memiliki hubungan yang tak baik dengan Markas Yianju, sebaiknya kalian memikirkan cara untuk membawa jasad ini ke sana!” tutur Li Han pada rekan-rekan satu aliansinya. “Lalu, bagaimana jika terbukti bahwa Kaili memang berusia ratusan tahun? Bagaimana dia bisa tetap semuda ini? Apa penjelasan yang masuk akal tentang hal tersebut?” Liu Zimin bertanya. “Jika nantinya terbukti bahwa Kaili memang berusia ratusan tahun, sepertinya ak

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-27

Bab terbaru

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status