Gaya penulisan Hendra dalam menyampaikan kritik di unggahan ini sangat bagus. Aku melihat ada unggahan yang berisi kronologi kejadian secara detail.Demi menjaga peninggalan sejarah, Profesor Hendra pergi dinas tepat di hari perayaan ulang tahun pernikahannya. Istrinya mencurigainya selingkuh sehingga meminta cerai. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Profesor Hendra mengalami kecelakaan.Sementara Nyonya Suwanto meninggalkan suaminya yang terluka dan pergi ke luar negeri untuk bersenang-senang, Ibu Ella yang diam-diam menyukai Profesor Hendra justru merawatnya dengan sepenuh hati. Keduanya terlihat sangat serasi.Unggahan ini ditulis bagus sekali. Jika aku bukan salah satu pihak yang terlibat, aku akan percaya cerita dalam unggahan ini.Para wartawan dan orang-orang yang menjenguk Hendra sudah memadati rumah sakit. Ella Bakri, wanita yang diakui Hendra sebagai rekan kerja sedang menuangkan secangkir teh untuk Hendra."Bu Ella, apa Anda nggak lelah menjaga Profesor Hendra?"Ketika seoran
Bukti CCTV kuunggah di media sosial. Aku tidak peduli dengan berbagai komentar yang bermunculan.Dalam waktu singkat, media sosial menjadi heboh."Astaga, kupikir kisah cinta mereka mengharukan. Siapa sangka, ternyata ini kisah perselingkuhan!""Kenapa Profesor Hendra selingkuh?""Bu Ella biasanya berpenampilan lemah lembut, diam-diam dia menggoda suami orang. Dia sudah nggak muda lagi, ternyata dia … hm, sulit mengatakannya …."…Sifat asli Ella terungkap. Ella menemuiku dan meminta aku membantah rumor di media sosial."Kamu cukup jelaskan bahwa hubunganmu dengan Hendra sudah retak sejak lama, lalu memutuskan cerai."Ella memohonku seperti itu.Ella memakai riasan yang cantik dan bentuk alis yang bagus. Dia mengenakan rok batik yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi dan memakai gelang giok yang mahal.Berbeda jauh dengan penampilanku. Aku hanya memakai kaus dan sepatu olahraga."Aku akan berikan apa pun yang kamu mau. Ini cukup?"Ella melepaskan gelangnya yang mahal, lalu dia b
Ella tidak menjaga keluargaku dengan baik. Dia memasak kacang panjang masih kurang matang, akibatnya Hendra dan putraku muntah dan diare sampai masuk ke rumah sakit.Sejak putraku memarahi cucuku, menantuku merasa kesal. Menantuku memutuskan mengajak cucuku tinggal di rumah keluarganya sementara waktu."Bu, pulanglah. Keluarga kita nggak bisa apa-apa tanpa ibu.""Nenek, aku merindukanmu."Menantu dan cucuku menghubungiku. Meskipun hatiku mulai luluh, aku tetap menolak."Tanpa aku, mereka masih bisa hidup.""Nak, kamu terlalu memikirkan mereka, kadang kamu harus mempertimbangkan apa itu sepadan atau nggak."Putraku yang bodoh itu memiliki istri yang baik, tetapi dia tidak menghargai istrinya.Kasihan sekali menantuku menikah dengan putraku.Menantuku terdiam. Aku tahu bahwa menantuku juga berpikiran sama, apalagi dia jauh lebih hebat daripada aku."Cari ibu kalau kamu butuh bantuan."Aku menasihatinya dengan lembut dan dia mengiyakan.Tidak kusangka, hanya menantuku yang tidak rela aku
Proyek putraku yang tertunda selama berbulan-bulan, pada akhirnya dihentikan.Putraku melampiaskan amarahnya kepada Ella. "Sudah kubilang berkali-kali, mereka semua adalah bos besar. Jangan melawan mereka."Ella berkata sinis, "Kamu menghina kerjaku nggak becus. Kalau begitu, cari saja pelayan."Hendra dan putranya kesulitan mencari pelayan. Jika pelayan terlalu tua, pelayan itu kurang gesit bekerja, sedangkan jika merekrut pelayan di bawah 60 tahun, Ella melarang karena takut pelayan itu menggoda Hendra.Saat berhasil mendapat pelayan yang sesuai, akhirnya pelayan itu keluar gara-gara ribut dengan Ella.Kondisi Keluarga Suwanto yang menyulitkan pelayan ini sudah terdengar di kalangan pelayan. Berapa pun gaji yang ditawarkan, tidak ada yang bersedia bekerja di rumah Keluarga Suwanto.Melihat kondisi dalam rumah sangat kacau, menantuku mengajak cucuku tinggal di rumah orang tuanya. Aku membantu menantuku membuka kedai kopi sekaligus menjual makanan pencuci mulut. Ini adalah usaha yang p
Tepat di hari peringatan 30 tahun pernikahan kami, suamiku masih dalam perjalanan dinas. Di tengah aku masih menunggu kedatangannya, aku menerima notifikasi reservasi hotel."Aku masih dinas, bukankah wajar aku menginap di hotel?"Suamiku masih merahasiakan. Dia mengatakan pergi dinas ke luar kota untuk penelitian arkeologi, nyatanya dia pesan hotel di pusat kota.Putraku menyeletuk, "Bu, jangan bertingkah berlebihan. Lagi pula, tanpa Ayah, Ibu nggak bisa apa-apa."Semua pengorbananku selama 30 tahun ini ternyata tidak dihargai.Suamiku memohon agar kami tidak bercerai. Dalam perjalanan pulang di tengah malam, suamiku mengalami kecelakaan mobil. Putraku pun marah besar dan mengatakan bahwa aku tidak becus menjadi istri dan tidak pantas mendapat bagian dari harta yang akan diwarisinya.Melihat anakku emosi dan suamiku yang pura-pura terbaring lemah di ranjang, aku mencibir dalam hati.Kalau kamu suka pura-pura sakit, aku akan membuatmu lumpuh selamanya!'…Ketika aku mendapat notifikasi
Hendra mengirimkan pesan tanpa henti seperti orang gila. Notifikasi pesan terus muncul di ponsel, tapi aku tidak mau membukanya.Aku mengemasi barang-barangku di rumah. Tiba-tiba aku menyadari ternyata barang-barangku di rumah sangat sedikit.Aku memperhatikan barang-barang di rumah, kebanyakan semuanya merupakan barang milik suamiku, anakku, menantu, dan cucuku.Selain beberapa pakaian dan kebutuhan sehari-hari, tidak ada barang lain di koperku."Bu, buat apa cari ribut? Ibu bukan anak kecil lagi, kenapa minta cerai?""Kalian sudah menikah puluhan tahun, masa Ibu belum mengenal sifat ayah? Itu hanyalah notifikasi, apa artinya?"Benar, akulah satu-satunya orang yang mengenal sifat Hendra.Oleh karena itu, aku sangat yakin ….Hendra selingkuh.Hendra memilih selingkuh tepat di hari perayaan ulang tahun pernikahan kami hari ini.Kenapa tidak cari hari lain? Kenapa dia menghancurkan ketulusanku?Aku malas berdebat dengan putraku. Bagi putraku, ayahnya yang paling hebat dan sosok yang pali
Proyek putraku yang tertunda selama berbulan-bulan, pada akhirnya dihentikan.Putraku melampiaskan amarahnya kepada Ella. "Sudah kubilang berkali-kali, mereka semua adalah bos besar. Jangan melawan mereka."Ella berkata sinis, "Kamu menghina kerjaku nggak becus. Kalau begitu, cari saja pelayan."Hendra dan putranya kesulitan mencari pelayan. Jika pelayan terlalu tua, pelayan itu kurang gesit bekerja, sedangkan jika merekrut pelayan di bawah 60 tahun, Ella melarang karena takut pelayan itu menggoda Hendra.Saat berhasil mendapat pelayan yang sesuai, akhirnya pelayan itu keluar gara-gara ribut dengan Ella.Kondisi Keluarga Suwanto yang menyulitkan pelayan ini sudah terdengar di kalangan pelayan. Berapa pun gaji yang ditawarkan, tidak ada yang bersedia bekerja di rumah Keluarga Suwanto.Melihat kondisi dalam rumah sangat kacau, menantuku mengajak cucuku tinggal di rumah orang tuanya. Aku membantu menantuku membuka kedai kopi sekaligus menjual makanan pencuci mulut. Ini adalah usaha yang p
Ella tidak menjaga keluargaku dengan baik. Dia memasak kacang panjang masih kurang matang, akibatnya Hendra dan putraku muntah dan diare sampai masuk ke rumah sakit.Sejak putraku memarahi cucuku, menantuku merasa kesal. Menantuku memutuskan mengajak cucuku tinggal di rumah keluarganya sementara waktu."Bu, pulanglah. Keluarga kita nggak bisa apa-apa tanpa ibu.""Nenek, aku merindukanmu."Menantu dan cucuku menghubungiku. Meskipun hatiku mulai luluh, aku tetap menolak."Tanpa aku, mereka masih bisa hidup.""Nak, kamu terlalu memikirkan mereka, kadang kamu harus mempertimbangkan apa itu sepadan atau nggak."Putraku yang bodoh itu memiliki istri yang baik, tetapi dia tidak menghargai istrinya.Kasihan sekali menantuku menikah dengan putraku.Menantuku terdiam. Aku tahu bahwa menantuku juga berpikiran sama, apalagi dia jauh lebih hebat daripada aku."Cari ibu kalau kamu butuh bantuan."Aku menasihatinya dengan lembut dan dia mengiyakan.Tidak kusangka, hanya menantuku yang tidak rela aku
Bukti CCTV kuunggah di media sosial. Aku tidak peduli dengan berbagai komentar yang bermunculan.Dalam waktu singkat, media sosial menjadi heboh."Astaga, kupikir kisah cinta mereka mengharukan. Siapa sangka, ternyata ini kisah perselingkuhan!""Kenapa Profesor Hendra selingkuh?""Bu Ella biasanya berpenampilan lemah lembut, diam-diam dia menggoda suami orang. Dia sudah nggak muda lagi, ternyata dia … hm, sulit mengatakannya …."…Sifat asli Ella terungkap. Ella menemuiku dan meminta aku membantah rumor di media sosial."Kamu cukup jelaskan bahwa hubunganmu dengan Hendra sudah retak sejak lama, lalu memutuskan cerai."Ella memohonku seperti itu.Ella memakai riasan yang cantik dan bentuk alis yang bagus. Dia mengenakan rok batik yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi dan memakai gelang giok yang mahal.Berbeda jauh dengan penampilanku. Aku hanya memakai kaus dan sepatu olahraga."Aku akan berikan apa pun yang kamu mau. Ini cukup?"Ella melepaskan gelangnya yang mahal, lalu dia b
Gaya penulisan Hendra dalam menyampaikan kritik di unggahan ini sangat bagus. Aku melihat ada unggahan yang berisi kronologi kejadian secara detail.Demi menjaga peninggalan sejarah, Profesor Hendra pergi dinas tepat di hari perayaan ulang tahun pernikahannya. Istrinya mencurigainya selingkuh sehingga meminta cerai. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Profesor Hendra mengalami kecelakaan.Sementara Nyonya Suwanto meninggalkan suaminya yang terluka dan pergi ke luar negeri untuk bersenang-senang, Ibu Ella yang diam-diam menyukai Profesor Hendra justru merawatnya dengan sepenuh hati. Keduanya terlihat sangat serasi.Unggahan ini ditulis bagus sekali. Jika aku bukan salah satu pihak yang terlibat, aku akan percaya cerita dalam unggahan ini.Para wartawan dan orang-orang yang menjenguk Hendra sudah memadati rumah sakit. Ella Bakri, wanita yang diakui Hendra sebagai rekan kerja sedang menuangkan secangkir teh untuk Hendra."Bu Ella, apa Anda nggak lelah menjaga Profesor Hendra?"Ketika seoran
"Buat apa melihat rekam medis ayah? Kalau Ibu nggak ada kerjaan, lebih baik minta maaf sama ayah.""Gara-gara kecurigaan ibu, jadinya ayah masuk rumah sakit."Hendra terbatuk beberapa kali, lalu menatapku dengan wajah bersalah.Meskipun kedua alisnya sudah memutih, dia masih terlihat tampan dan cerdas."Sayang, aku nggak sengaja. Aku mengalami kecelakaan karena buru-buru pulang demi bisa berdamai denganmu.""Kumohon, jangan ceraikan aku."Hendra memegang tanganku dengan erat."Kamu ingin damai? Boleh saja.""Jawab aku. Kenapa kamu tinggal di pusat kota, sedangkan lokasi penggalian makam kuno ada di daerah terpencil? Kenapa kamu nggak membawa peralatan dan pakaian tahan air? Kenapa kamu pergi dengan mengenakan setelan jas?""Di mana bros antikmu?"Hendra terdiam, seolah-olah dia mengakui bahwa dugaanku benar.Aku mengeluarkan surat cerai dari tas."Tanda tangan."Aku sudah berkali-kali memberi Hendra kesempatan. Sayangnya, kali ini aku tidak bisa memaafkan perbuatannya.Pembagian harta
Hendra mengirimkan pesan tanpa henti seperti orang gila. Notifikasi pesan terus muncul di ponsel, tapi aku tidak mau membukanya.Aku mengemasi barang-barangku di rumah. Tiba-tiba aku menyadari ternyata barang-barangku di rumah sangat sedikit.Aku memperhatikan barang-barang di rumah, kebanyakan semuanya merupakan barang milik suamiku, anakku, menantu, dan cucuku.Selain beberapa pakaian dan kebutuhan sehari-hari, tidak ada barang lain di koperku."Bu, buat apa cari ribut? Ibu bukan anak kecil lagi, kenapa minta cerai?""Kalian sudah menikah puluhan tahun, masa Ibu belum mengenal sifat ayah? Itu hanyalah notifikasi, apa artinya?"Benar, akulah satu-satunya orang yang mengenal sifat Hendra.Oleh karena itu, aku sangat yakin ….Hendra selingkuh.Hendra memilih selingkuh tepat di hari perayaan ulang tahun pernikahan kami hari ini.Kenapa tidak cari hari lain? Kenapa dia menghancurkan ketulusanku?Aku malas berdebat dengan putraku. Bagi putraku, ayahnya yang paling hebat dan sosok yang pali
Tepat di hari peringatan 30 tahun pernikahan kami, suamiku masih dalam perjalanan dinas. Di tengah aku masih menunggu kedatangannya, aku menerima notifikasi reservasi hotel."Aku masih dinas, bukankah wajar aku menginap di hotel?"Suamiku masih merahasiakan. Dia mengatakan pergi dinas ke luar kota untuk penelitian arkeologi, nyatanya dia pesan hotel di pusat kota.Putraku menyeletuk, "Bu, jangan bertingkah berlebihan. Lagi pula, tanpa Ayah, Ibu nggak bisa apa-apa."Semua pengorbananku selama 30 tahun ini ternyata tidak dihargai.Suamiku memohon agar kami tidak bercerai. Dalam perjalanan pulang di tengah malam, suamiku mengalami kecelakaan mobil. Putraku pun marah besar dan mengatakan bahwa aku tidak becus menjadi istri dan tidak pantas mendapat bagian dari harta yang akan diwarisinya.Melihat anakku emosi dan suamiku yang pura-pura terbaring lemah di ranjang, aku mencibir dalam hati.Kalau kamu suka pura-pura sakit, aku akan membuatmu lumpuh selamanya!'…Ketika aku mendapat notifikasi