Share

Menikmati Hujan Bersama Athalia

Di sini dingin sekali, dari atas langit, hujan deras terus mengguyur tubuhnya. Sesekali suara guntur terdengar di telinga, tetapi Mahesa tak peduli, ia memilih mengabaikannya.

Meskipun stelan kerja berwarna hitam yang ia kenakan semakin lama semakin basah kuyup, meskipun hawa dingin terasa makin menusuk, Mahesa tetap berdiri tegak di atas rooftop kantornya yang terbuka.

Di sini tak ada atap yang akan melindunginya dari hujan, ia bisa bebas menangis tanpa takut air matanya akan terlihat oleh orang lain. Beruntung hujan menyamarkan tangisnya, hingga ia tak terlihat cengeng saat ini.

Walau pun sebenarnya, entah berapa kali bulir bening itu menetes melewati pelupuk matanya. Kata-kata serta perlakuan Leuwis hari ini telah membuat hatinya sangat remuk.

“Lihatlah betapa sombongnya dia! Dia ingin memaksaku untuk menuruti kehendaknya. Dia ingin menjadikanku boneka yang bisa diperalat agar mencapai tujuannya. Sementara dia sendiri tak pernah sekali pun member

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status