Share

Bab 59. Jatuh cinta?

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Terbangun dalam kondisi linglung, Dustin menyentuh kepalanya yang terasa sedikit pusing. Tapi satu hal yang segera ia sadari, yaitu pelukan dari seseorang di sebelahnya. Begitu ia menoleh, Dustin mulai kembali pada kesadaran sepenuhnya kalau yang semalam bersamanya bukan Elsa.

Namun sepanjang malam, Dustin merasa bersama dengan Elsa. "Ada apa denganku, kenapa selalu wajah Elsa yang aku bayangkan saat bersama wanita lain." batin Dustin sambil menyentuh keningnya.

Ia bangun dari tempat tidur, beberapa alat pengaman berceceran di lantai dan juga pakaian yang berserakan. Dengan langkah yang sedikit pincang, Dustin meraih pakaiannya lalu menuju kamar mandi.

Guyuran shower membersihkan tubuhnya, Dustin tidak ingat berapa lama ia dan Clara melakukan hubungan intim semalam. Namun yang masih membuat Dustin tidak habis pikir adalah, Elsa.

"Dia tidak ada di sampingku, kenapa aku merasa kalau Elsa selalu dekat denganku? Aku ini kenapa?" Dustin mulai frustasi, ia segera mengeringkan tubuhnya dan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 60. Hamil

    Berita hari perikahan Dustin yang mengambil peran Deon sudah masuk ke internet dan televisi. Pernikahan dilakukan dalam waktu dekat, bahkan hari ini ada seseorang yang mengunggah rekaman saat Dustin dan Clara melakukan pemilihan gaun pernikahan dan juga cincin.Elsa yang melihat berita tersebut merasa hatinya diremas, ternyata kedekatan Dustin dan Clara sudah sangat serius sampai mereka akhirnya akan menikah."Putra Kellan Dawson akan menikah, dan kita masih belum menemukan bukti kalau pria yang akan menikah itu bukan Deon." Katrina datang dari belakang Elsa sambil menyerahkan satu piring buah untuk Elsa.Katrina duduk di sebelah Elsa, menatap wajah sang adik dengan cemas. "Kau mencintai pria brengsek itu?""Tidak akan aku mencintai pria yang hanya bermain main dengan hati wanita." ujar Elsa sambil menyuapkan sebutir anggur ke mulutnya."Meskipun begitu, kamu dan pria bernama Dustin itu pernah menghabiskan waktu beberapa bulan di sebuah pulau terpencil. Ada kemungkin kalau kamu mulai t

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 61. Dustin adalah ayahnya

    Setelah terbaring dalam ketidaksadaran yang cukup lama, Elsa akhirnya terjaga. Sentuhan lembut pada keningnya mengingatkan pada rasa pusing yang samar namun mengganggu. Matanya perlahan membuka, menatap langit-langit ruangan yang asing."Berapa lama aku di rumah sakit?" tanyanya.Katrina mendadak bingung harus mengatakan apa, haruskah ia memberitahu Elsa sekarang kalau kondisinya tidak lagi sama? Katrina penasaran, anak siapa yang ada di perut Elsa. Namun, Katrina juga cemas kalau begitu Elsa mengetahui bahwa dia hamil, kemungkinan Elsa akan mengalami stres."Sekitar dua jam," jawab Katrina hati-hati. "Bagaimana perasaanmu? Masih ada yang tidak nyaman?"Elsa menggeleng pelan. "Hanya sedikit pusing, tapi aku sudah merasa lebih baik sekarang. Kita bisa pulang hari ini, kan?"Kepala Katrina mengangguk, perasaannya sangat tidak nyaman. Kalau memang anak yang di ada di dalam kandungan Elsa adalah anak Dustin, itu berarti Elsa akan melihat ayah dari anaknya menikah dengan wanita lain sebent

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 62. Hari pernikahan

    "Aku sangat tidak sabar. Besok hari pernikahan kita, aku tak sabar menikah denganmu. Selesai menikah, aku ingin pergi liburan honeymoon ke Miami." Clara bergelayut manja di lengan Dustin.Persiapan sudah cukup matang, tinggal selangkah lagi dan Dustin berperan sebagai Deon akan menikah dengan Clara.Jangan menggangguku, Clara. Hari ini aku masih punya pekerjaan yang harus diselesaikan,” kata Dustin sambil melepaskan tangan Clara dari lengannya, nadanya tajam dan dingin.Wajah Clara berubah murung. “Kau masih saja bekerja. Besok adalah hari spesial kita. Tidak bisakah kau luangkan waktu untukku, setidaknya hari ini saja? Bukan malah berkutat dengan tumpukan dokumen di meja kerja itu.”Dustin berbalik dengan tatapan tajam, membuat Clara mundur seketika. “Keluar dari ruang kerjaku sekarang, atau kita batalkan pernikahan besok,” ancamnya.Clara hanya bisa memilih pergi dengan langkah berat. Begitu dia keluar, Dustin menghela napas panjang dan duduk kembali di kursinya. Tidak lama setelah i

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 63. Sebenarnya siapa dia?

    Saat semua orang kebingungan membedakan mana Deon yang asli, dengan tegas Dustin mendekat melihat semua orang kini menatapnya. Dengan penuh keyakinan, Dustin pun berkata."Namaku adalah Christian Dustin, putra kedua keluarga Dawson yang disembunyikan." ucapnya."Tapi aku tidak punya dua putra," sahut Kellan, wajah bingungnya menunjukkan kalau Kellan sama sekali tidak tau bahwa putranya terlahir kembar.Dustin setengah memutar badannya ke arah Kellan. "Jika Anda tidak percaya bahwa aku adalah saudara kembar Deon, aku dengan sangat suka rela melakukan tes DNA bersama kalian." wajahnya serius, tidak ada raut muka bercanda sama sekali.Dan sebagian besar tamu yang hadir juga percaya, tanpa melakukan tes DNA sekalipun, Deon dan Dustin benar-benar mirip. Perbedaan di antara kedua pria itu hanya ada pada mata mereka yang memiliki warna berbeda, Kellan semakin tidak mengerti. Selama tiga puluh tahun dan ia baru tau sekarang jika putranya, kembar?Seketika itu Kellan berbalik melihat ke arah B

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 64. Menemui Elsa

    Dustin akhirnya bisa beristirahat di apartemen yang diberikan Blenda, namun perasaan hampa menyelimuti dirinya. Meski memiliki waktu senggang yang langka, ia tak tahu harus melakukan apa untuk mengisi kekosongan itu.Pikirannya melayang pada kejadian siang tadi, pernikahannya dengan Clara yang berakhir berantakan. Setelah itu, Kellan membawanya ke rumah sakit untuk mengambil sampel darah, dan sekarang, ia hanya bisa berbaring malas di tempat tidur, terjebak dalam kebosanan.Sebuah ketukan pintu membuyarkan lamunan Dustin, dengan langkah malah Dustin bangkit dari tempat tidur membuka pintu. Belum sempat Dustin mempersilahkan, Clara sudah menerobos masuk lebih dulu."Deon sudah kembali," Dustin berkata tanpa emosi. "Kita tak perlu berpura-pura lagi sekarang." lanjut Dustin, tapi tiba-tiba Clara memeluknya tanpa permisi."Aku ingin menikah denganmu, Dustin. Bukan bersama Deon, aku sudah jatuh hati padamu daripada saudara kembarmu."Dustin menghela nafas, perasaannya untuk Clara sama seka

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 65. Syarat untuk dua pewaris

    Satu minggu telah berlalu sejak pengambilan sampel darah, dan kini hasil tes DNA yang telah dinanti-nanti akhirnya tiba. Di sebuah ruangan yang penuh dengan ketegangan, Dustin dan Deon duduk di kursi berbeda namun saling berhadapan, keduanya melemparkan tatapan yang tajam dan tidak bersahabat setiap kali pandangan mereka bertemu.Kellan menghela napas panjang sebelum mengangkat amplop hasil tes DNA yang ada di tangannya. Suasana di ruangan itu seolah membeku, semua mata tertuju pada amplop yang akan menentukan nasib keluarga mereka."Hasilnya sudah keluar," ucap Kellan, suaranya serak oleh emosi yang ia tahan. "Kita akan lihat apakah benar Dustin adalah putraku atau bukan."Deon, dengan tatapan penuh kebencian, menatap Dustin. Namun, Dustin hanya membalasnya dengan senyuman tenang, seolah tidak ada sedikitpun keraguan di hatinya tentang siapa dirinya sebenarnya.Kellan kemudian membuka amplop itu dengan hati-hati, beberapa orang saksi di ruangan itu memperhatikan dengan cermat setiap

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 66. Apa rencana Blenda sebenarnya?

    "Kenapa Marley bisa ada disini?" tanya Dustin.Blenda menoleh, dan Marley yang tampak gugup, hanya bisa menundukkan kepalanya. "Aku menjemput semua pelayan yang ada di pulau itu. Untuk apa mereka di sana kalau tidak ada yang dilayani?"Namun, Dustin tak puas dengan jawaban itu. "Bukan itu yang aku tanyakan. Kenapa Marley ada di sini?" Suaranya semakin tegas, menuntut penjelasan yang lebih dalam.Blenda tersenyum tipis, seolah-olah situasi ini sudah dia prediksi. "Karena dari awal Marley bekerja untukku. Aku mengirimnya ke pulau itu untuk mengawasi dirimu dan memastikan kamu menyetujui syarat-syarat yang aku berikan."Dustin seketika berdiri, Marley yang merasa takut refleks mundur melihat tatapan kemarah Dustin dari matanya. "Jadi selama ini kau mengetahui sesuatu, dan menyembunyikan dariku?""Tenanglah, Dustin. Marley tidak bersalah, dia hanya memegang kesetiaannya padaku." Blenda melihat Marley, menyuruh pelayan itu pergi sebelum Dustin marah besar. "Marley yang akan selalu mengirimk

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 67. Bara api kebencian

    Kedatangan Dustin yang tiba-tiba menyerang Gerald membuat Alexa syok, perempuan itu berniat membantu Gerald yang tersungkur akibat perbuatan Dustin. Namun tangan Elsa ditahan, Dustin menariknya keluar hingga Elsa kesusahan menyeimbangi langkah pria itu."Lepas!" Elsa menyentak tangannya dengan kasar, sorot matanya penuh kebencian hingga menggertakkan rahangnya menahan kesal. "Apa-apaan, kau ini Dustin! Dirimu datang dan memukul orang lain seenak hati, apa kau tidak punya hati!""Aku tidak suka kau dekat dengan orang lain, Elsa!"Elsa tertawa sinis. "Dan apa pedulimu? Kau sendiri bertunangan dengan wanita lain, tapi aku tidak boleh dekat dengan orang lain? Kita tidak punya hubungan apa pun, Dustin! Kau bukan siapa-siapa dalam hidupku, jadi lebih baik kau menjaga sikapmu!" ujar Elsa.

Latest chapter

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    TAMAT

    15 tahun kemudian.Seorang remaja berlari cepat keluar dari mobil, nyaris tersandung saat memasuki rumah. Nafasnya terengah, tapi wajahnya dipenuhi kegembiraan. Dustin, yang baru saja selesai menutup laptopnya setelah bekerja seharian, langsung tersentak melihat putranya datang tergesa-gesa."Jacob, ada apa?"Dengan bangga Jacob menunjukkan sertifikat berprestasi pada Dustin, "Kakek menyuruhku untuk menyelesaikan pendidikan tepat waktu, tapi aku bisa melakukannya dengan lebih cepat."Dustin memandang putranya dengan ekspresi bingung. "Maksudmu?""Aku lulus, aku menjadi mahasiswa termuda yang akan lulus tahun ini." teriak Jacob sangat bangga, belum sempat Dustin bereaksi, Jacob sudah berlari ke halaman belakang untuk memamerkannya pada Elsa.Terlihat remaja dua puluh tahun itu sangat antusias saat pamer prestasinya di depan Elsa, senyum Dustin menghiasi wajahnya. Dulu ia sempat berprasangka buruk dengan pilihan Kellan Dawson saat pria itu meminta agar mengutamakan pendidikan Jacob.Dan

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 142. Restu

    Beberapa hari berlalu, dan Dustin akhirnya memberi tahu Elsa keputusan yang sudah ia buat. Mulai hari ini, mereka akan tinggal di New York tanpa batas waktu yang pasti. Kekhawatiran Dustin soal kesehatan Elsa, terutama kandungannya yang masih rentan, membuatnya merasa pulau itu terlalu jauh dari fasilitas medis yang memadai. Ia tidak ingin mengambil risiko.Namun hari ini, ketakutan Elsa yang selama ini membayangi akhirnya tiba. Kellan Dawson, pria yang selama ini menghantui pikirannya, berdiri di depan rumah. Sementara itu Elsa hanya di rumah dengan Jacob berdua, Dustin pergi tanpa memberi tahu tujuannya.Melihat sosok Kellan dari balik jendela saja membuat seluruh tubuh Elsa gemetar. Detak jantungnya berpacu, pikiran-pikiran buruk menyerbu benaknya. Apakah dia datang untuk memisahkanku dari Dustin lagi? Refleks, Elsa memeluk perutnya, seolah melindungi bayinya dari ancaman.Pintu terbuka, dan seketika atmosfer di dalam rumah berubah. Udara terasa lebih tebal, seolah setiap molekul di

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 141. Kehidupan baru

    Setelah menunggu dengan cemas, Elsa akhirnya membuka matanya. Dua belas jam ia tak sadarkan diri, dan begitu ia terbangun, rasa pusing langsung menyerang kepalanya, membuat dunia di sekitarnya seakan bergelombang. Dengan gerakan lemah, tangan Elsa menyentuh kepalanya, mencoba meredakan rasa sakit yang berdenyut di dalamnya.“Dustin,” desisnya pelan, nyaris tak terdengar.Dustin yang tertidur di kursi sebelahnya langsung terbangun. Kantuk masih terlihat jelas di wajahnya, namun kekhawatiran segera menggantikan saat ia melihat Elsa mulai bergerak.“Els, kamu sudah sadar? Apa kau baik-baik saja sekarang?” tanyanya cemas, suaranya penuh harap.Elsa menggeleng lemah. “Tidak... aku tidak baik-baik saja.” Suaranya serak, dan kepalanya masih terasa berat. “Di mana Jacob?” tanyanya, pikirannya langsung melayang pada anak mereka.“Dia bersama Deon,” jawab Dustin.Elsa sontak menatap Dustin, matanya menyiratkan kebingungan. Jacob? Dengan Deon? Pikiran Elsa berkecamuk, namun sebelum ia sempat melo

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 140. Perubahan

    Perjalanan dari pulau menuju kota setidaknya membutuhkan waktu dua jam, selama dua jam dalam perjalanan itu keringat dingin membasahi tubuh Dustin. Di belakang, Jacob menangis di sebelah Elsa yang tidak sadarkan diri.Setelah menempuh perjalanan udara, helikopter berhenti di helipad gedung rumah sakit. Saat itu juga Dustin membopong tubuh Elsa yang lemas tidak berdaya, di belakangnya Jacob berlari mengikuti sambil menangis."Dokter, cepat selamatkan istriku!" teriak Dustin, raut wajah pucatnya menunjukkan kekhawatiran yang luar biasa. Karena terlalu cemas dengan kondisi Elsa, Dustin tidak sadar kalau dia kehilangan Jacob saat keluar dari lift.Pihak medis segera membawa Elsa ke ruangan, suasana semakin menegangkan bagi Dustin. Dia hanya berjalan kesana kemari dengan khawatir menunggu hasil pemeriksaan Elsa keluar. Dustin cemas, bagaimana kalau tindakannya kemarin yang kelewatan membuat Elsa jadi seperti ini?Sambil menyugar rambutnya frustasi, Dustin tak henti-hentinya berdoa agar Els

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 139. Membuat member baru

    Rencana untuk memiliki anak kedua ternyata bukan candaan, dan untuk membuat keinginan tersebut menjadi nyata tentunya Elsa dan Dustin perlu melakukan tindakan yang lebih sering lagi berbagi kehangatan bersama. Sejak beberapa malam yang lalu, Dustin dan Elsa sepakat kalau mereka akan memberikan seorang adik untuk Jacob.Hari ini Elsa sedang melihat hasil fermentasi anggur dari kebun pribadi mereka, tiba-tiba saja Dustin datang dari belakang memeluk pinggang Elsa."Coba anggur ini, sepertinya ada yang salah dengan cara pembuatannya." Elsa memberikan percobaan pertama untuk Dustin, pria itu mencobanya lalu menggeleng."Tidak, memang seperti ini rasanya. Kita tidak bisa membuka botol anggur yang difermentasi kecuali jika ingin meminumnya, karena setelah dibuka maka rasa dari minuman anggur ini akan berbeda dalam hitungan jam." jawabnya.Elsa mengangguk mengerti, dia baru tau kalau dalam fermentasi wine dengan cara seperti ini. Di dalam ruangan bawah tanah itu, ada banyak sekali tong berisi

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 138. Mengutarakan cinta

    Musim demi musim terus berganti, tak terasa kini Jacob sudah berusia lima tahun. Keseharian yang selalu dilakukan Elsa dan Dustin selama lima tahun terakhir memang tidak banyak berubah, namun tentu saja kehidupan sederhana mereka sangatlah menyenangkan.Terik matahari tidak menghalangi Elsa untuk duduk bersantai, melihat Dustin dan putranya sedang bermain papan seluncur menerjang ombak yang bergelombang cukup tinggi pagi itu. Ditemani sebuah kacamata hitam, Elsa menikmati momen yang ia rasakan."Hidup tanpa internet ternyata tak seburuk yang kuduga," gumamnya, tersenyum pada keheningan di sekelilingnya.Dari kejauhan terlihat Jacob berlari menghampiri, di belakangnya Dustin mengikuti Jacob. Kedua lelaki itu seperti duplikat versi kecil dan besar, Jacob sangat mirip dengan Dustin kecuali rambutnya sedikit pirang seperti Elsa."Ibu, aku sudah bisa berselancar sendiri!" seru Jacob dengan gembira, matanya berkilauan penuh kebanggaan.Dustin tersenyum dan mengusap kepala putranya. "Kamu he

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 137. Kedamaian

    Setahun berlalu dengan cepat, dan selama satu tahun itu Dustin hanya sekali keluar pulau untuk melihat anak-anak panti asuhan dan juga perkembangan perusahaannya. Namun di hari yang sama juga, Dustin kembali ke pulau sehingga Kellan tak bisa melacak keberadaannya.Beberapa waktu terakhir adalah pergantian musim semi, sehingga udara lebih hangat dari biasanya. Banyak kelinci berkeliaran bebas, bahkan Jacob yang kini usianya lebih dari setahun sudah lincah berlarian mengejar beberapa kelinci yang ada di belakang rumah."Dustin!" panggil Elsa sambil menuruni tangga, namun ia hanya melihat Jacob yang bermain di temani oleh seorang pengasuh di luar. "Dimana Dustin?" tanya Elsa.Pengasuh Jacob menoleh, "Tuan ke arah sana membawa jaring, Nyonya." jawabnya sambil menunjuk sebuah arah.Elsa mendengus tipis, pasti Dustin pergi untuk mencari udang. Pria itu tidak pernah berubah, setiap ada waktu pasti akan mencari udang-udang liar itu. "Kamu jaga putraku," kata Elsa.Dengan langkah cepat, Elsa m

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 136. Kebebasan sesungguhnya

    Tidak ada masalah, tidak ada pengganggu. Suasana tenang dalam kedamaian, bahkan untuk melakukan apapun di pulau itu bebas tanpa ada yang melarang. Dustin bisa mengekspresikan dirinya seperti apa adanya, tetap menjadi Dustin yang menginginkan kebebasan.Dan ternyata, kehidupan di pulau tersebut adalah kebebasan yang sebenarnya Dustin cari. Kehidupan di kota tak begitu menyenangkan seperti yang pernah Dustin bayangkan, justru kehidupan di kota sangatlah mengerikan, karena di sana Dustin tak bisa tenang menjalani hidupnya dengan Elsa.Tapi di pulau ini, apapun yang Dustin inginkan dengan Elsa bisa mereka lakukan bersama tanpa takut ancaman dari orang lain. Tidak ada yang akan terluka, tidak ada hati yang akan merasa terkhianati. Hanya ada kedamaian, rasa tenang dan kehidupan yang benar-benar santai.Musim panas masih berlangsung, Elsa duduk di tepi pantai melihat Dustin menerjang ombang dengan papan seluncur. Terlihat sangat mahir, pria itu juga terlihat semakin tampan dan eksotis saat ku

  • Penghangat Ranjang Pangeran Buangan    Bab 135. Kembali lagi

    Setelah menempuh perjalanan dua hari dua malam melalui jalur laut yang cukup berbahaya, Dustin dan Elsa akhirnya tiba di pulau tempat tinggal Dustin sebelumnya pada pukul delapan pagi. Tidak ada yang berbeda dari tempat itu, setidaknya lebih dari setahun Elsa meninggalkan pulau sebelum kembali lagi.Elsa turun dari yacht, ia baru tau ada dermaga yang di bangun khusus untuk parkir kendaraan air berukuran besar itu. Dustin mengikuti Elsa setelah mengikat tali kapan dan menurunkan jangkar."Udara yang aku rindukan," ucap Dustin sambil merentangkan tangan."Jangan lupa bawa barang milik Jacob," tegur Elsa.Dustin berdecih lirih, tapi tetap menenteng tas yang berisi barang kebutuhan putranya. Mereka menuju ke rumah satu-satunya di tempat itu, sebelum masuk ke dalam rumah, langkah Elsa berhenti."Sepertinya ada yang aneh," ucapnya.Dustin tersenyum tipis, tanpa menjawab, dia mendahului Elsa masuk ke rumah. Dan benar saja, ada yang aneh. Rumah itu terlihat lebih baru dan terawat, halaman yan

DMCA.com Protection Status