Share

56. Merasa belum mengenal

Hanya pertanyaan yang Hana simpan dalam batinnya. Seharian dia memikirkan tentang hal yang sama. Apakah Aji mungkin enggan menyentuhnya karena dia bukan yang pertama?

Hana mengakhiri sesi konsultasi dengan pasien lebih cepat dari biasanya. Sekarang ini dia tengah duduk di kursi kantin dengan penuh lamunan. Menatap kosong mangkuk soto di hadapannya.

Gelas berisi es qteh juga dianggurkan. Beberapa sapaan dari rekannya yang juga datang ke tempat itu tidak dihiraukan. Mereka jadi berpikir abstrak tentang Hana.

"Dokter cantik," sapa Aji. Ikut duduk di kursi yang tersisa di hadapan Hana.

Hana yang dipanggil seperti itu hanya bisa tersenyum. Mencoba berpikiran positif dan melupakan keresahannya seharian ini.

"Kenapa enggak dimakan?" tanya Aji melihat mangkuk Hana yang masih penuh.

"Enggak lapar, Ji," jawab Hana sekenanya.

"Enggak lapar gimana sih. Sini biar aku suapi," kata Aji tidak terima. Menarik mangkuk Hana dengan paksa.

"Buka mulutnya." Aji menyodorkan sesendok makanan itu ke arah Han
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status