Ketika Martis mendapat pemberitahuan bahwa sistemnya sedang bermasalah, itu berarti ada sesuatu yang tidak berfungsi dengan baik pada sistemnya. Namun, tanpa informasi lebih lanjut, sulit untuk mengetahui secara pasti apa yang wdmenyebabkan masalah tersebut.'Ada apa ini!?' tanya Martis yang mulai panik melihat tampilan sistemnya acak-acakan. 'Mungkinkah ada kaitannya dengan Pak Tua ini? Atau Mungkin saja Pak Tua memiliki pengetahuan dan kekuatan yang tidak biasa yang mampu mempengaruhi sistemku?'Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah sistemnya, Martis kemudian mencoba mengecek pesan atau pemberitahuan lain yang muncul pada sistemnya. Jika ada pesan atau petunjuk yang lebih spesifik, mungkin itu bisa memberikan petunjuk tentang apa yang menyebabkan masalah tersebut. Begitulah yang Martis pikirkan."Martis, aku dapat merasakan apa yang saat ini tengah kalu lakukan." Pak tua itu kemudian mengucapkan beberapa kata, yang di mana itu membuat Martis menjadi waspada padanya.Sambil m
Situasi ini memang cukup membingungkan bagi Martis. Mungkin sistemnya sedang mengalami gangguan? Atau mungkin ada sesuatu yang mengganggu teknik Sensorik Martis? Martis pun merasa bingung karena belum menemukan jawabannya.'Apa aku coba saja untuk memeriksa, apakah ada pembaruan sistem terbaru yang belum aku instal?' tanya Martis dalam hatinya. Ia pun segera memeriksa pada sistem. Kadang-kadang, pembaruan tersebut bisa menyebabkan beberapa fungsi tidak berjalan dengan baik jika belum diinstal.'Atau ada kemungkinan bahwa ada sesuatu di sekitar lingkunganku yang mengganggu teknik Sensorikku? Apakah ada perubahan baru-baru ini di sekitarku?' Martis masih berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sistemnya.Akan tetapi, ketika Martis menggunakan sistemnya, lagi-lagi sistem menjadi acak-acakan. Hal ini akhirnya memiliki efek negatif pada syaraf otak Martis dan beberapa syaraf pada tubuhnya. Martis merasakan sakit di kepalanya."Argh...! Ada apa lagi ini!?" pekiknya seraya mem
"Wah, Martis, tampaknya kamu benar-benar terkejut dengan semua ini," kata kakeknya, mencoba merasakan kebingungan dan kekhawatiran yang mungkin dirasakan Martis. "Tapi ingatlah, setiap konflik pasti ada solusinya. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk kita semua belajar dari sejarah dan mencari cara untuk mencegah konflik semakin memburuk. Bagaimana jika kita mencoba melihat dari perspektif yang berbeda? Mungkin ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk membantu meredakan situasi ini."Kakek Martis berhenti sejenak, berpikir tentang apa yang bisa mereka lakukan. "Misalnya, mungkin kita bisa mencoba memahami lebih dalam tentang apa yang sebenarnya menjadi sumber konflik antara Negara Sanis dan Negeri Semangka. Atau mungkin kita bisa mencari tahu lebih banyak tentang negara-negara besar yang berseteru dan mencoba memahami perspektif mereka. Apa yang kamu pikirkan, Martis?"Martis pun menjawab, "Iya Kakek, aku sudah melakukan seperti yang Kakek katakan. Tapi Kek, aku ingin tahu apa ya
Rencana sabotase seperti ini tentu memiliki berbagai kemungkinan konsekuensi. Pertama, jika berhasil, tentu akan menghambat operasi musuh untuk sementara waktu. Namun, ada juga risiko yang harus dipertimbangkan.Tentunya, ika pihak musuh mengetahui bahwa mereka diracuni, mereka mungkin akan semakin marah dan konflik bisa semakin memburuk. Mereka pasti akan melakukan balasan yang lebih keras, yang bisa memperparah situasi.Kedua, ada risiko moral dan etis. Meski racun yang digunakan tidak mematikan, meracuni orang lain tetap merupakan tindakan yang tidak etis. Ini bisa merusak reputasi dan citra di mata dunia.Ketiga, ada risiko hukum. Jika tindakan ini diketahui oleh pihak berwenang, bisa jadi akan ada konsekuensi hukum yang harus dihadapi.Jadi, meski rencana ini terdengar menarik, penting untuk mempertimbangkan semua kemungkinan konsekuensinya."Baiklah, aku akan menyelinap ke gudang makanan pasukan musuh. Andre, Dodi, ayo kalian berdua ikut bersamaku," ucap Martis."Baik," jawab ke
Kemudian Martis juga menghubungi Roki. Martis menjelaskan secara detail dan bertanya kepada Roki."Ya, Martis, kejadian-kejadian aneh ini memang cukup membingungkan," kata Roki, mencoba merasakan keheranan yang dirasakan Martis. "Tapi mungkin ada penjelasan logis di balik semua ini. Mungkin burung-burung itu adalah spesies baru atau mungkin mereka telah dilatih untuk menyerang. Atau mungkin ada faktor lingkungan yang membuat mereka bertindak seperti ini," ungkap Roki.Roki berhenti sejenak, berpikir tentang apa yang bisa mereka lakukan. "Bagaimana jika kita mencoba mencari tahu lebih banyak tentang burung-burung ini? Mungkin kita bisa menemukan petunjuk tentang asal-usul mereka atau mengapa mereka menyerang. Atau mungkin kita bisa mencari tahu lebih banyak tentang kejadian-kejadian aneh lainnya dan mencoba menemukan pola atau koneksi di antara mereka. Apa yang kamu pikirkan, Martis?"Setelah mendapatkan pesan dari Reka, Martis dan Roki memutuskan untuk melakukan penyelidikan sendiri.
Martis dan pemimpin pasukan Sanis bertemu di malam yang gelap dan angin bertiup kencang. Mereka duduk di bawah pohon besar yang dikelilingi oleh pepohonan yang menjulang tinggi dan rimbun. Martis merasa ketegangan dalam tubuhnya semakin meningkat saat mereka memulai percakapan.Namun, ketika mereka membahas solusi untuk konflik ini, Martis menjadi terkejut saat memperhatikan sesuatu di antara pepohonan. Dalam kegelapan, ia melihat bayangan yang bergerak lambat-lambat dari salah satu pohon dan menghilang ke arah lain.'Apa yang direncanakan Natanpenyu padaku?' gumamnya bertanya dalam hati.Martis tidak dapat mengabaikan perasaan anehnya, dia sendiri tidak tahu pasti apakah itu hanya bayangan atau seseorang yang mengikuti mereka. Ketika ia memperingatkan pemimpin Sanis tentang kemungkinan hal ini, pemimpin pasukan itu tidak percaya. Seakan-akan ia ingin membuat Martis lengah.Namun, ketika Martis yakin dan menyadari bahwa ada seseorang yang mengikuti mereka, Martis merasa adanya campur
Kemudian Natanpenyu pergi dengan membawa anak kecil tadi. Sedangkan Martis terpaksa bertarung melawan ketiga musuhnya. Ia ingin mengejar Natanpenyu tapi terus dihalau oleh ketiga orang tadi.Dalam keadaan yang sulit, Martis yang kuat menghadapi ketiga musuhnya yang masih tersisa. Dia memusatkan perhatiannya pada pertarungan ini, sambil berusaha menjaga kekuatan dan stamina yang tersisa. Martis mengambil napas dalam-dalam, memfokuskan pikirannya, dan mempersiapkan serangan berikutnya.Dengan gerakan yang lincah dan penuh keahlian, Martis menghindari setiap serangan musuh dengan kecepatan kilat. Dia melompat, berguling, dan mengelak dengan keahlian yang memukau. Sementara itu, ketiga musuhnya semakin frustrasi karena tidak bisa mengenai Martis. Mereka semakin bertekad untuk mengalahkannya.'Ririn, keluarkan pedang suciku!'Tiba-tiba, Martis mengambil posisi bertahan yang kuat. Dia mengayunkan pedangnya dengan kecepatan yang luar biasa, menghasilkan serangkaian serangan yang meluluhlanta
Situasi tampaknya semakin serius. Martis dan Reka harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan baru ini. Mereka harus bergerak cepat dan efisien untuk menghentikan Mamarika yang ingin mengirimkan bantuan senjata kepada Sanis."Baiklah, Kak. Aku siap," jawab Reka, berdiri dan menatap Martis dengan tekad yang kuat di matanya. Dia menyerahkan anak kecil itu kepada salah satu anggota pasukan Martis yang dipercaya, lalu bergabung dengan Martis.Mereka berdua bergerak cepat menuju area laut hitam, mempersiapkan diri untuk misi penting yang akan mereka hadapi. Mereka tahu bahwa mereka harus berhasil dalam misi ini untuk mencegah perang semakin meluas dan melindungi orang-orang yang mereka cintai.Sementara itu, pasukan Martis yang lain juga bergerak cepat untuk menghalau Mamarika. Mereka berjuang dengan keberanian dan kekuatan, bertekad untuk melindungi negara mereka dari ancaman yang semakin besar.Situasi memang sulit, tetapi Martis, Reka, dan pasukan mereka tidak akan menyerah. Mereka ak