Penemuan Elysium Inti ini sudah pasti mengejutkan Martis. Menurut apa yang dia baca, tampaknya Elysium yang mereka temukan sebelumnya mungkin bukanlah bentuk Elysium yang sebenarnya atau paling murni. Elysium Inti mungkin memiliki kekuatan atau sifat yang lebih kuat atau berbeda dari Elysium biasa.Martis akhirnya memberitahu kepada Dr. Aeon tentang pengetahuannya yang ia dapatkan dari sistem lalu mencoba bertanya lebih lanjut kepada Dr. Aeon. "Apakah ini berarti kita telah menemukan Elysium yang sebenarnya, Dr. Aeon?" Martis bertanya, masih terkejut dengan penemuan baru ini.Dr. Aeon merenung sejenak sebelum menjawab, "Sepertinya begitu, Martis. Elysium Inti mungkin adalah bentuk Elysium yang paling murni atau kuat. Akan tetapi, itu tandanya bahwa kita perlu mempelajarinya lebih lanjut."Mereka kemudian memutuskan untuk segera mulai merencanakan bagaimana cara terbaik untuk mempelajari dan memanfaatkan Elysium Inti ini. Mereka juga akan membicarakan tentang bagaimana cara terbaik unt
Merasakan sesuatu saat menyentuh Elysium Inti tentu saja hal itu mengejutkan dan membingungkan Martis. Martis merasa seperti ada semacam energi dan sensasi yang dia rasakan dan seperti ada perubahan dalam Elysium itu sendiri.Reka dan Dr. Aeon pun merespons dengan cepat, mencoba merasakan apa yang dirasakan Martis. "Aku tidak yakin, Kak," Reka menjawab, menatap Elysium dengan ekspresi bingung.Sementara itu, Dr. Aeon, dengan pengetahuan dan pengalamannya, juga mencoba merasakan apa yang dirasakan Martis. "Mari kita coba mencari tahu," dia berkata, lalu meraih Elysium dan mencoba merasakan apa yang dirasakan Martis.Saat Reka dan Dr. Aeon mencoba menyentuh Elysium inti mereka berdua tidak merasakan apapun, berbeda dengan apa yang Martis rasakan. "Kak Martis, aku tidak merasakan apapun. Tapi, tunggu! Sepertinya kekuatan Elysium milikku menghilang!" Reka justru terkejut karena mendapat pemberitahuan dari sistem miliknya bahwa kekuatan Elysium menghilang."Oh, jadi begitu ya? Reka, jangan
Akhirnya pertempuran kembali terjadi di satu Kota yang cukup besar. Pertempuran antara manusia dan mutan pasti menjadi lebih besar lagi karena para mutan juga dapat berkembang dengan cepat dalam hal pertarungan. Namun, dengan kekuatan baru dari Elysium Inti, Martis, Reka, dan Dr. Aeon merasa yakin bahwa mereka memiliki kesempatan lebih baik untuk melawan para mutan dalam pertempuran yang kali ini."Mari kita tunjukkan kepada para mutan apa yang bisa kita lakukan, dan bagiamana kekuatan kita yang sebenarnya," kata Martis, mempersiapkan diri untuk pertempuran.Mereka bekerja sama dengan sangat kompak sebagai tim, dengan menggunakan kekuatan dan kemampuan masing-masing untuk melawan mutan. Martis, dengan kekuatan baru dari Elysium Inti, menjadi bagian penting dari strategi tempur yang kali ini akan mereka laksanakan. Pertempuran ini pasti akan sulit dan menjadi lebih menegangkan.Dengan Elysium Inti, Martis kini memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan energi yang dapat dia manfaatkan
Situasi saat ini sangat menegangkan. Melihat Roki dan Martanto terluka pasti sangat sulit bagi Martis dan Reka, tetapi mereka harus tetap kuat dan fokus untuk melindungi pasukan mereka dan melawan mutan.Reka yang mendengar pesan dari Martis sebenarnya merasa khawatir, tetapi dia harus melakukan apa yang diperintahkan oleh Martis. Dia langsung memberi perintah kepada pasukannya untuk mundur, lalu berlari untuk mengecek keadaan ayahnya.Sementara itu, Martis sendiri merasa untuk bertanggung jawab dalam pertempuran ini. Dia akan berjuang dengan lebih keras, menggunakan semua kekuatan dan kemampuan yang dia miliki untuk membalas perbuatan para mutan ini. Pertempuran ini menjadi lebih sulit bagi pasukan Martis karena adanya beberapa pasukan yang terluka. Namun, mereka tetap percaya pada diri mereka sendiri dan satu sama lain.Kemudian, Reka yang melihat ayahnya dikalahkan pasti sangat sulit bagi dirinya. Dia tentu saja merasa sedih, marah, dan sedikit bingung. Akan tetapi dia harus tetap
Reka membalas dengan tegas, wajahnya tegang tapi penuh keyakinan. Dia tahu bahwa dia berjuang bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk seluruh umat manusia. Meski situasinya tampak sulit, dia tidak akan menyerah."Kami tidak akan pernah menyerah! Iya, benar! Kami tidak akan pernah menyerah!" teriak Reka, suaranya menggema di sekitar mereka. Dia melangkah maju, siap untuk serangan berikutnya. "Kami akan mengembalikan kehidupan kami seperti semula yang tanpa adanya kehadiran kalian, para mutan! Dengan itu, aku yakin kali ini kamilah yang akan menang!"Sepertinya mutan yang menyerang Reka adalah mutan tipe petarung jarak dekat yang handal. Mutan ini memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan sering kali menggunakan serangan fisik secara langsung untuk mengalahkan lawannya. Mutan ini memiliki kulit yang keras dan ada pula beberapa kekuatan super lainnya yang membuatnya sulit untuk dikalahkan. Tapi, dengan refleks yang sangat baik dan kecepatan yang Reka miliki, untuk sementara ini d
Situasi ini pasti sangat mengejutkan bagi Martis dan pasukannya. Mereka merasa putus asa dan marah, tetapi mereka tahu mereka harus tetap kuat dan fokus."Kita harus tetap tenang dan berpikir jernih," kata Martis, meski wajahnya menunjukkan kepanikan. "Kita harus merencanakan langkah selanjutnya dengan hati-hati."Mereka akan merencanakan misi penyelamatan untuk menyelamatkan Reka. Mereka juga akan mencoba mencari tahu lebih banyak tentang Raja Mutan dan kekuatan mutan, mencoba memahami bagaimana mereka bisa menculik Reka dan bagaimana cara agar mereka bisa menyelamatkannya.Meski keadaan ini pasti sangat sulit, Martis dan pasukannya tahu mereka harus berjuang. Mereka tidak akan berhenti sampai mereka menemukan Reka dan membawanya pulang."Reka, aku akan membawamu kembali! Tunggulah aku...!" Martis berteriak ke udara melampiaskan kemarahannya. Martis marah pada dirinya sendiri karena lengah sehingga Reka diculik oleh Raja Mutan.Semua pasukan Martis sangat mengerti bagaimana perasaan
"Makhluk asing tingkat tinggi," kata Martis, membaca peringatan. "Aku harus berhati-hati."Martis bergerak dengan hati-hati, mencoba untuk tetap tersembunyi dan menghindari deteksi. Dia juga mencoba untuk mempersiapkan diri untuk pertempuran, jika diperlukan.Sementara itu, Martis juga terus mencoba mencari informasi tentang lokasi Reka dan tujuan Raja Mutan. Dia mencoba untuk memahami lebih lanjut tentang apa yang sedang terjadi dan bagaimana dia bisa menyelamatkan Reka. Situasi ini menjadi sangat menantang dan menegangkan, tetapi Martis harus tetap kuat dan fokus. Dia akan berjuang sekuat tenaga karena ia sangat berharap untuk menemukan Reka.Dan akhirnya, setelah beberapa jam kemudian akhirnya sosok yang mengintai Martis itu mulai menampakkan dirinya. Martis menatap wajah sosok itu dengan lekat. Ia tahu jelas bahwa sosok makhluk yang ada di hadapannya kali ini bukanlah sosok manusia ataupun sosok mutan. Martis akhirnya merasa heran, karena ia baru pertama kalinya melihat sosok makh
Martis yang meski dikejutkan oleh serangan mendadak tadi, ia dengan cepat dapat merespons dan menunjukkan bahwa kekuatan dan kecepatan yang ia miliki sangat luar biasa."Kamu bukan musuh?" kata Martis, berhenti sejenak setelah mendengar teriakan itu. "Lalu kenapa kamu menyerangku?" Dia tetap waspada, siap untuk bertarung. Namun, dia juga akan mencoba memahami lebih lanjut tentang makhluk asing ini dan apa tujuan mereka.Sementara itu, Pemimpin dari makhluk asing tersebut berusaha mencoba menjelaskan siapa diri mereka. Ternyata mereka juga dengan jujur mengungkapkan bahwa mereka saat ini tengah berjuang melawan Raja Mutan. Dan mereka berkata memiliki informasi serta sumber daya yang bisa membantu Martis."Jujur saja, aku tidak bisa mempercayai kalian begitu saja. Aku tidak tahu apakah yang kalian katakan itu benar atau tidak. Jadi, mohon maaf, aku rasa diriku sebaiknya tidak mempercayai makhluk asing seperti kalian begitu saja. Baiklah, aku akan pergi, karena aku sedang ada urusan yang
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang