"Seung!!"Mereka berteriak bersama sehingga Seung dan Aera terkejut mereka menoleh ke arah suara, di mana Lee dan Myung berusaha berlari ke arah Seung yang akan mengangkat tangan Aera yang tertancap jarum infus."Ayah, paman, kenapa kalian berteriak?"Bukan hanya Seung dan Aera yang terkejut mendengar suara Lee dan Myung berteriak bersamaan. Tetapi sang kakek yang berdiri tidak jauh dari mereka pun sama terkejutnya mendengar suara mereka yang berteriak bersama."Lee, Myung, sebenarnya kalian ini berteriak untuk apa? Apa kalian lupa ini rumah sakit tidak perlu kalian berteriak, kalian lihat ruang perawatan ini digunakan untuk pasien, istirahat," Kakek menggelengkan kepala melihat tingkah kedua cucunya."Kek, kami hanya berteriak melihat Seung mengangkat tangan Aera. Itu masih ada jarum infus," Lee dengan cepat menjelaskan pada sang kakek bahwa apa yang dilakukan oleh Seung, itu sangat berbahaya sehingga akan melukai Aera. Myung kembali kalah cepat satu langkah oleh Lee yang lebih dul
Myung menghentikan langkahnya ucapan Lee membuatnya menatap dingin sepupunya yang bersikap tenang. Dua tuan muda Hyun terlihat untuk saling menjatuhkan, mereka tidak peduli lagi dengan persaudaraan mereka. Kini mereka adalah seorang pria dewasa berusaha untuk merebutkan hati wanita yang telah manarik hati. Lee dengan sikapnya yang hangat dan penuh dengan perhatian, tidak jarang Aera di buat sakit perut karena sikap Lee yang terlihat konyol saat mereka bersama.Myung memiliki sikap yang dingin, tidak jarang ia memperlihatkan sikap acuhnya. Perhatian yang ia tujukan hanya bisa di raba oleh mereka yang dekat dengan Myung. Tidak sedikit Myung memperlihatkan wajah tidak sukanya pada seseorang."Kau?""Ayah, paman, apa yang kalian bicarakan di sana? Cepatlah, apa kalian tidak kasihan dengan ibu, yang belum sepenuhnya pulih?" Myung mengurungkan niatnya untuk memberikan peringatan pada Lee, untuk mengingat batasannya bahwa hubungannya dengan Aera saat ini terhalang tembok yang kokoh. Namu
"Aku tidak mengundang mu, untuk makan malam di Mansion ku,"Suara dingin Myung begitu jelas terdengar di telinga Lee. Masih dengan sikapnya yang tenang, Lee membalas dengan kalimat yang membuat Myung terdiam."Kakek yang sudah mengundang aku datang ke sini. Aku rasa tidak perlu mengatakan padamu bahwa aku akan datang untuk acara malam ini,"Lee kembali duduk bersama dengan tuan besar Hyun dan Aera yang berdampingan dengan Seung. Suasana terlihat dingin, sebagai seorang yang lebih dewasa tuan Hyun menginginkan mereka tetap hangat, siapapun yang akan menjadi pilihan Aera nantinya maka salah satu dari mereka harus menerimanya.Seorang pelayan senior mendampingi mereka saat acara makan malam. Myung tidak hentinya menatap wajah Aera yang terlihat begitu tenang saat acara berlangsung. Tetapi tidak untuk mereka berdua Lee dan Myung.Setelah acara makan malam Area memutuskan untuk kembali ke kamar bersama Seung. Tidak ingin terlibat sesuatu yang tidak seharusnya, Aera adalah ibu dari Seung ti
Lee tidak ingin sesuatu terjadi dengan Aera, membawanya ke tempat yang lebih nyaman adalah yang terbaik. Dokter dengan cepat memberikan pertolongan pada Aera, sementara itu di luar rumah sakit awak media berdatangan mereka mencari berita tentang wanita yang di anggap merusak hubungan A Young dengan Myung, tuan muda Hyun. Seorang Presdir yang begitu kaya bahkan mereka bagaikan seorang taru dan raja, begitu serasi."Eun Kyung kau membiarkan menantu keluarga Hyun di perlakukan tidak adil di depan perusahaan milik mu. Tetapi tidak sedikit pun kau berniat untuk menolongnya? Kau begitu ketakutan jika mereka mampu menghancurkan reputasi perusahaan yang sudah kau perjuangkan sejak lama. Tetapi sayang, kau lupa jika aku mampu melakukan hal seperti itu dengan satu jentikan jari."Eun Kyung terdiam tidak ada jawaban apapun dari, tidak berapa lama terdengar suara Chan yang datang dengan suara panik."Nona Eun, lihatlah bagaimana mereka menjatuhkan perusahaan anda? Apa yang anda lakukan itu salah.
"Tuan Myung, apakah anda di balik hilangnya nona Aera?" Myung menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan dari salah satu wartawan. Mereka begitu cepat mengendus keberadaan Aera dan Lee Suho, itu artinya mereka telah menunggu Aera dan Lee di rumah sakit."Tuan apakah berita yang kami dapatkan itu adalah benar? Bahwa anda yang sudah membawa pergi nona Aera? Tuan muda Myung, kami mohon berikan jawaban anda pada kami,"Awak media berusaha untuk mencegah kepergian Myung, namun beberapa pria berseragam menghalangi mereka yang sudah berusaha untuk menghentikan langkah Myung."Tuan muda!! Apakah benar jika nona Aera adalah wanita simpanan keluarga Hyun? Atau jangan-jangan, tuan muda Lee yang adalah pria yang selama ini menyembunyikan jati diri nona Aera?"Myung membaca nama stasiun televisi yang dengan beraninya merekam dirinya tanpa meminta izin. Tatapan Myung begitu tajam. Membuat mereka mundur berlahan, membiarkan Myung melewatinya."Kau tahu di mana Lee?" Yong Jin yang fokus ke jalana
Myung menjatuhkan tubuhnya di sofa yang berada di ruang kerja Lee. Tatapannya tertuju dengan foto yang berada di dalam ruang kerja Lee yang mencuri perhatiannya. Foto yang begitu indah dan alami, wanita cantik dengan rambut hitam berkilau terlihat membantu seorang wanita yang kesulitan membawa begitu banyak barang."Dia Aera, dia begitu cantik. Tapi sayangnya kecantikannya begitu tersembunyi. Sampai tidak ada yang menyadari bahwa Aera adalah wanita tercantik di mana aku sekolah dulu,"Myung tidak menyukai Lee yang terus memuji kecantikan Aera. Perasaan yang Myung sendiri tidak tahu sejak kapan hadir dalam hatinya, saat ini Myung ingin menghajar adik sepupunya yang begitu berani memuji wanita yang sejak lama ia cari, karena telah menghadirkan anak yang sangat ia sayangi. "Apa yang ingin kamu katakan, bukankah kamu yang sendiri yang mengajakku kesini. Untuk membicarakan sesuatu?"Myung mengalihkan pembicaraan mereka, tidak ingin Lee mengetahui apa yang ada dalam hatinya saat ini. Merek
Aera tertekun saat Myung membukakan pintu mobil untuknya, bagaimana tidak? Myung rela memutar tubuhnya hanya untuk seorang Aera. Bahkan Myung melarang sopir yang akan membukakan pintu untuk Aera. Keterkejutan Aera tidak sampai di situ, tetapi berapa pria berbadan besar membuat lingkaran untuk menyambut kedatangan mereka.Myung mengulurkan tangannya untuk membantu Aera keluar dari mobil. Sesaat mereka saling diam tatapan mereka terkunci satu dengan yang lainnya, memindai wajah yang ada di hadapan mereka. Dan mereka baru menyadari jika putra mereka Seung memiliki wajah yang sama dari mereka berdua."Ikutlah, aku akan menyelesaikan semua ini. Aku berjanji setelah ini hidupmu akan lebih tenang dan aku akan berikan pekerjaan yang jauh lebih baik untukmu. Aku tidak akan memisahkan kamu Seung,"Walau Aera terkejut mendengar penuturan pria di depannya, namun jauh di lubuk hatinya merasakan kebahagiaan yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata. Berlahan Aera menggapai uluran tangan Myung.
"Tuan jadi benar jika wanita yang anda peluk itu adalah wanita simpanan anda?"Myung mengentikan langkahnya menatap salah satu pria yang dengan beraninya bicara hal yang tidak seharusnya. Sejak tadi Myung tidak ingin terpancing dengan penyusup yang berpakaian salah satu stasiun televisi. Dan Myung tahu hal itu walau berapa awak media yang berdesakan untuk mengambil foto dan ingin tahu jawaban yang ingin di dengar secara langsung olehnya."Apa kau tahu siapa dia?"Myung mempererat pelukannya menatap nyalang pria yang kini berusaha untuk menjauh. Namun uang yang telah di dapatkan melebihi yang ia dapatkan dari Klein yang lain, dengan lantang ia kembali menatap Myung dan menatap jijik pada Aera."Tentu tuan, saya tahu dengan adanya berita dan juga seorang Seung yang sampai saat ini tidak di ketahui siapa ibunya. Bukankah itu artinya anda melakukan kesalahan besar? Anda memiliki wanita simpanan. Jika dia wanita baik-baik tentunya tidak akan menerima benih dari pria yang bukan suaminya? Ap