"Apa yang Anda lakukan, di depan Apartemen saya?" tanya Naomi. Pria yang menggendong anak kecil berbalik membuat mata dua gadis itu hampir keluar."Tuan Myung?" mereka mengucapkan kata bersamaan."Ibu!""Aera!!" Seung mendengar suara wanita yang di rindukan segera turun dari gendongan Myung dan berlari kearah Aera."Ibu jangan tinggalkan Seung lagi," Aera memeluk tubuh Seung dengan erat, tanpa sadar air matanya mengalir.Aera yang tidak memikirkan jika Seung dan Myung akan menemukannya, rindunya pada Seung kini terobati. Walau hanya dalam hitungan jam tidak bertemu dengan Seung namun rindunya tidak bisa ia bendung lagi.Aera yang masih terkejut dengan kedatangan tuan Myung dan Tuan muda Seung, menyadari jika Myung mampu melakukan apapun. Membuat Aera tersenyum penuh kerinduan, kerinduan yang. Begitu tulus pada Seung.Myung memiliki segalanya dan Aera tahu itu, hanya saja mencarinya hal yang paling mudah untuknya. Aera tidak tidak peduli bagaimana Myung mendapatkan alamat apartemen
lagi-lagi suara Seung membuat mereka tersadar dan Myung bergegas berdiri dari atas tubuh Aera.Aera berjalan keluar dari kamar dengan langkah lebar, dan Myung yang bergegas kearah kamar mandi.Setelah kepergian mereka Seung tersenyum puas, ia bahagia karena ayahnya dekat dengan Aera. Ibu pengasuhnya.Di luar Aera yang tengah menyiapkan roti bakar dan berapa menu sarapan pagi, di kejutkan kehadiran sahabatnya."Aera apakah kau tidur dengan tuan Myung?"Naomi yang terbangun sejak pagi tidak menemukan tuan Presdir yang semalam berbaring di atas sofa. "Naomi, tolong jangan berfikir yang tidak-tidak. Sungguh aku tidak tahu kalau tuan Myung tiba-tiba sudah ada di belakangku," Aera yang merasa malu berusaha menjelaskan pada Naomi. Aera tidak ingin sahabatnya berfikir yang buruk padanya terlebih saat ini hanya menumpang di apartemennya."Apakah aku terlihat berfikir yang tidak-tidak padamu? Jika iya, aku tidak keberatan, bahkan aku akan mendukung dirimu bersama dengan Presdir,"Mendengar pen
"Aku senang akhirnya nona Aera kembali kesini, lihatlah Seung sangat bahagia." Ucap salah satu pelayan yang melihat Aera kembali, dan di sambut bahagia oleh mereka."Apa kamu tidak melihatnya saat mereka masuk? Mereka saling bergandengan tangan. Mereka benar-benar seperti keluarga kecil yang bahagia." Jawab salah satu temannya, mereka tidak hentinya memuji kecantikan Aera dan sifatnya yang keibuan membuat Seung dan Myung terlihat bahagia saat bersama dengan Aera."Sungguh mereka sangat serasi, aku berharap mereka berjodoh. Agar tuan muda Seung memiliki ibu seperti nona Aera." Jawab yang lainnya."Apa kalian tidak tahu, kalau tuan Myung telah sembuh dari penyakit aneh itu, saat tanpa sengaja Tuan Myung tidur di kamar Seung yang artinya ada Aera di dalamnya apakah mereka melakukannya? Dan disana tuan Myung memeluk nona Aera, akrg aku tidak bisa membayangkan bahagianya bisa tidurberdua dengan tuan Myung,"Mereka saling bergosip tanpa mereka sadari jika seseorang tengah melihat dan mend
"Bibi Chin Sun, apa yang bibi lakukan di sini?""T– tuan," ucap Bibi Chin Sun terbata."Bibi Chin,""Maaf tuan, saya hanya ingin memanggil anda. Nona A Young ingin bertemu dengan anda, beliau menunggu anda di bawah," Chin Sun menghindari tatapan Myung yang tajam."Kakek, kali ini apa lagi yang kau rencanakan untukku. Bahkan di rumah ku sendiri,"Myung yang kesal dengan kehadiran Chin Sun yang tiba-tiba di depan ruang kerjanya. Berapa kali Myung meminta pada Chin Sun untuk tidak menjadi mata-mata kakeknya, tetapi apa yang di katakan Myung di abaikan oleh Bi Chin.Myung menatap A Yong yang tengah bersantai di ruang keluarga. Dengan enggan Myung menghampiri wanita yang tidak lain adalah sahabatnya."Myung, aku tahu jika kamu akan menemuiku," A Young berlari ke arah Myung dengan manja. Tanpa memperdulikan Bi Chin, A Young memeluk Myung."A Young, bisa kamu lepaskan?""Aku merindukan dirimu Myung," sahut A Young manja."Ada yang kau inginkan A Yong?" Myung mengabaikan sikap manja A yon
Aera tahu benar jika teh yang di berikan pelayan senior padanya adalah teh yang biasa di buat olehnya untuk sang ibu, Nyonya Seo Jung Jun."Bagaimana Nyonya mengetahuinya jika itu adalah teh Hyeonmi Cha?" Pelayan senior menatap wajah Aera."Bibi, ini adalah teh yang biasa aku buatkan untuk ibuku, setelah ibu meninggal aku tidak lagi membuatnya.""Bolehkah saya mengetahui nama belakang nyonya?"Aera tersenyum dan menganggukkan kepalanya."Tentu Bibi, aku,""Myung! Seung!"Aera saling pandang dengan Seung, sesat mendengar suara A Young memenuhi ruangan."Kalian disini? Dimana Myung?" A Young duduk dengan angkuh."Bibi, apakah kau pelayan senior disini? Buatkan teh yang sama seperti yang kau berikan pada pengasuh putra kami!" Pelayan senior menundukkan punggung di depan A Young. Suara A Young yang begitu keras dan membuatnya berapa kali mengusap dadanya."Akan saya buatkan untuk anda nona,"Pelayan senior berbalik kembali ke dapur untuk membuat teh yang di inginkan oleh A Young. Namun
"Myung, ayah ingin bertemu denganmu?" ucap A Young manja.Myung menghela napasnya, mendengar penuturan A Young seketika mood-nya berubah. Seolah waktu akan terhenti begitu saja. Hidupnya dalam ikatan yang ia sendiri tidak menginginkannya, namun ia tidak bisa menolaknya teringat kejadian di masa lalu yang menjeratnya bagaikan seorang tahanan."Myung, kenapa kamu diam? Aku bicara denganmu, kamu tahu ini adalah permintaan Ayah. Itu artinya perintah yang tidak bisa kamu tolak," A Young begitu kesal dengan sikap Myung, yang semakin menghindar darinya. A Young tahu jika Myung tidak pernah mencintainya."Kamu, tahu jika aku sedang sibuk. Tidak ada waktu untuk bertemu dengan tuan Duck Young, katakan jika ada waktu aku akan berkunjung, tapi tidak untuk saat ini." Sahut Myung tegas."Tapi Myung, ayah ingin menanyakan pertunangan kita. Kenapa sampai saat ini kamu tidak kunjung datang meminta pada ayah untuk menikahi ku! Kamu tidak bisa lagi mengelak dari perkataan ayah, apapun itu alasannya kamu
"Kalau begitu buat putramu untuk menyukaiku." Suara manja A Young, membuat Myung menoleh padanya."Myung, kamu tahu bagaimana usahaku untuk mendekati putramu?" Suara lembut A Young, mampu menghipnotis orang lain, termasuk Myung walau tidak menyukainya tapi tidak menutup telinganya jika A Young sangatlah cantik dan suaranya yang mampu membuat orang lain terpesona."Itu artinya usahamu masih kurang.""Myung lakukan lagi, dekatkan putramu denganku. Aku ingin secepatnya menikah denganmu, menjadi ibu untuk Seung.""Myung, aku tidak mungkin mengatakan tidak, aku akan berusaha untuk mendekatinya. Semua usaha sudah aku lakukan, tapi putramu tidak pernah menganggap aku. Terlebih setalah kehadiran Aera ia lebih menyukai pengasuhnya, dari pada aku," A Young menyakinkan ucapannya pada Myung jika Aera yang telah memberi pengaruh buruk pada Seung, A Young mendesak Myung untuk memecat Aera dengan begitu A Young bisa mendekati Seung.Myung membenarkan perkataan A Young, jika Seung begitu mudah pe
"Myung, bawa gadis itu pergi! Jika kamu datang bawa Seung dan pengasuhnya kesini, dengan senang hati kakek akan menyambutnya!"Myung terkejut menerima penolakan dari tuan besar Hyun, kakeknya tidak menyukai A Young sejak lama. Tetapi kali ini Myung terkejut mendengar sendiri penolakannya sang kakek yang terlihat murka padanya."Kakek, kenapa begitu membenci A Young? Kakek tahu hubunganku dengannya, begitu juga dengan kakek dan tuan Young Duck," ucap Myung, tidak ingin terjadi perdebatan panjang dengan sang kakek namun Ina ingin tahu alasannya tidak menyukai A Young, setelah orang tuanya menginginkan Myung menjadi tunangan A Young."Apa perlu kakek jelaskan alasannya Myung? Cepat bawa wanita itu pergi dari rumah kakek! Jangan bawa lagi wanita itu kesini, kakek tidak akan menerimanya!" Myung terkejut mendengar suara kakeknya, untuk pertama kalinya kakek benar-benar marah padanya."Baiklah kek," Myung mengalah meninggalkan kediaman kakeknya, melihat wajah A Young yang terlihat terluka
"Kakek tidak akan memaksamu untuk memaafkan Myung, tapi pikirkan putramu,""Maaf kek, jika kakek mengharapkan aku kembali pada Myung. Jawabannya ada pada Seung, biarkan putraku yang menjadi yang menentu apakah aku kembali pada suamiku atau tidak.""Dia ayah dari putramu? Dan kau yang seharusnya mengambil keputusan ini Aera.""Tidak kek, aku hanya menjaga perasaan putraku apapun yang terjadi dengan perasaanku tentu tidak ada hubungannya dengan anakku, hanya saja apa yang dialami putraku jauh lebih menyakitkan dari apa yang aku alami sebelumnya. Aku akan mengikuti semua kemauan putraku asalkan anakku bahagia.""Kakek minta maaf atas apa yang di lakukan oleh Myung padamu. Semua sudah selesai, apa yang dilakukan oleh Myung Kamu sudah tahu jawabannya. Semua kembali padamu sebagai seorang kakek tentu kakek menginginkan kalian hidup bahagia seperti sebelumnya.""Tidak perlu minta maaf padaku, kek. Semua sudah terjadi lagi pula aku tidak pernah menyalahkan Myung atas apa yang terjadi dengan
"M— Myung, maksudku tuan muda Myung. Anda disini?""Tidak perlu menjadi pecundang tuan Joo Wan. Anda ingin menghabiskan sisa hidup anda di hotel prodeo?" Myung duduk depan tenang, sikapnya yang semakin membuat Joo Wan dan Arin Wan ketakutan."M— Myung, Kamu bicara apa pada ayahku? Apa maksud dari perkataanmu sebagai pecundang? Kamu menganggap bahwa ayahku adalah seorang pria yang jahat?" Arin berusaha untuk menenangkan dirinya walau ia sangat kecewa dengan ucapan pria yang sangat dicintai namun tidak dipungkiri bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Perlu aku jelaskan padamu, Arin. Aku tidak ingin berdebat denganmu dan juga ayahmu kalian bersiaplah, sebentar lagi pihak berwajib akan menjemput kalian."Myung berdiri meninggalkan apartemen Arin, suara wanita yang pernah mengisi hatinya menghentikan langkahnya."Demi wanita yang pernah kamu cintai tolong jangan bersikap seperti ini pada keluargaku, myung. Sebagai orang tua ayahku melakukan semuanya demi kebahagiaan putrinya
"Tidak, tidak. Tolong!!! Myung, jangan!!"Myung menghentikan langkahnya menoleh kearah wanita yang mengiba padanya untuk di lepaskan. Kebencian dan kemarahan yang menguasai hatinya tidak mudah untuk ia rendam. Mengingat setiap rintihan suara sang istri memohon pada wanita yang kini memelas padanya."Aku belum melakukan apapun padamu A Young. Tapi kau sudah mengiba seperti ini? Bagaimana dengan ini,"PlakkkkUntuk pertama kalinya Myung menampar wanita selama ini ia begitu dingin dan kaku tetapi hatinya begitu lembut terlebih pada sosok wanita. Namun kali ini pengecualian hatinya telah hancur akibat perbuatan seseorang yang ia anggap seperti saudaranya. Keputusan Myung, tetap sama meskipun tidak menikah dengan A Young tetapi persahabatan mereka akan tetap berjalan. Tetapi ambisi A Young berhasil memicu kebencian padanya. Berapa kali A Young melakukan percobaan pembunuhan pada Aera walau gagal namun Myung masih memberikan kesempatan padanya hingga pada saat A Young melakukan hal yang se
Myung meminta pada dokter yang merawat istrinya agar memberikan ruang pada putranya. Myung ingin mereka dirawat di satu ruangan yang sama sehingga saat mereka tersadar mereka bahagia terlebih Aera yang tidak hentinya memikirkan Seung. Di sisi lain Myung melakukan hal itu untuk menjaga agar mudah di pantau sehingga tidak terjadi hal buruk yang tidak di inginkan."Tuan, nona A Young membuat ulah di Mansion. Apa yang akan saya lakukan padanya, tuan? Apakah saya langsung —""Tidak!!"Myung diam sejenak sebelum meninggalkan rumah sakit di mana anak dan istrinya di rawat. Melihat tuan besar yang masih bertahan di depan ruang perawatan membuat Myung menunda kepergiannya. Pria yang sudah tidak lagi muda begitu mengkhawatirkan kondisi cucu menantu dan cucu buyutnya, tuan besar merasa bersalah seandainya waktu itu tidak membiarkan Aera bersama Seung kejadian ini tidak mungkin terjadi."Kek,""Kau sudah keluar? Ikutlah dengan kakek sebentar. Ada yang perlu kakek katakan,"Tuan besar memerintahkan
"Sebelum anda menyentuh kulitku. Anda sendiri yang akan hancur di tanganku. Katakan di mana keponakanku, kau sembunyikan? Jangan sampai aku menyalahi aturan yang ada. Bahwa anda adalah wanita yang sudah melahirkan aku."Nyonya Ahya Su memilih bungkam meski perkataan Lee membuat hatinya terluka. Putra yang sangat ia sayangi bicara kasar padanya."Tidak perlu berpikir jika anda merasa tersakiti. Apa yang Anda alami saat ini, itu adalah suatu pelajaran yang anda lakukan di masa lalu. Jangan lupa apa yang kita taburkan kita akan menuainya di kemudian hari dan mulai dari sekarang anda akan menerima hasil atas apa yang sudah anda tabur. Katakan dimana Seung?" "Nak, sampai kapan ibu harus menjelaskannya padamu Ibu tidak tahu di mana keponakanmu? Siapa yang sudah menuduh jika ibu yang menyembunyikannya?""Baik jika anda memilih bungkam. Biarkan aku menggeledah tempat ini." "Lakukan jika itu membuatmu tenang nak, Ibu yakin kamu tidak akan menemukan apapun di mansion ini karena sejak tadi suda
"A— aku tidak tahu Myung. Lepaskan aku, kamu bisa membunuhku,"Myung tidak begitu saja percaya dengan perkataan A Young. Teringat apa sudah di lakukan oleh A Young pada Aera dan anak yang di kandungnya. Video dimana A Young yang telah menusuk perut Aera."Myung, kau menyakitiku. Myung apa yang sudah aku lakukan padamu, sampai kamu semarah ini padaku?" A Young berusaha untuk melepaskan cengkraman Myung yang semakin kuat di lehernya napasnya mulai tersengal namun Myung semakin menekannya. Myung tidak peduli meskipun wajah A Young berubah."Tuan Myung Anda bisa membunuh nona A Young. Lebih baik kita secepatnya mencari keberadaan tuan muda Seung. Biarkan nona A Young mendapatkan balasannya, serahkan pada saya tuan,"Sam yang berusaha untuk menyadarkan kemarahan Myung yang sulit untuk dikendalikan. Beruntung Sam mengingatkan Tuannya untuk mencari keberadaan tuan muda jika tidak sudah di pastikan jika A Young tewas di tangan Myung."Kau sangat benar Sam. Wanita sialan ini akan menerima bala
Aera membuka matanya namun seketika berpaling kearah lain. Aera begitu kecewa atas apa yang terjadi padanya dan juga Seung terlebih anak yang belum sempat melihat dunia harus menjadi korban karena keegoisan Myung. Seandainya Myung tidak mementingkan Arin tentu hal ini tidak akan terjadi. Dan anaknya masih berada dalam kandungannya, Aera tidak ingin melihat wajah pria di sampingnya kemarahan, dan rasa bencinya menyatu ingin rasanya Aera memukul pria yang kini terlihat sedih."Sayang,"Myung menggenggam tangan Aera namun dengan sigap Aera penolakannya membuat Myung merasa bersalah atas musibah menimpa keluarganya."Maafkan aku, aku tahu kesalahan yang aku lakukan tidak mudah di maafkan. Tapi percayalah apa yang aku lakukan semua demi kita. Aku tahu semuanya tapi aku percaya kamu tidak—"Myung terdiam seketika saat Aera menangis dalam diam matanya terpejam tetapi air matanya tidak hentinya mengalir."Sayang,"Tangis Aera semakin pecah, tubuhnya bergetar rasa sakit di tubuhnya tidak lagi
"Aera!!!"Myung shock melihat wanita terbaring dengan luka parah di perutnya bahkan pisau masih menancap di perutnya."Aera buka matamu sayang, ini aku sudah datang. Kamu harus kaut. Buka matanya Aera, jangan membuatku takut."Myung mengangkat tubuh Aera membawanya ke dalam mobil melakukannya dengan kecepatan penuh. Hatinya begitu takut jika sesuatu terjadi Aera."Tuan biarkan saya yang membawa mobilnya. Anda duduk di belakang saja," Yong Jin tidak ingin sesuatu terjadi pada tuannya yang saat ini tidak baik-baik saja. Melihat kondisi Nyonya Aera yang terluka cukup parah dan wajahnya yang penuh dengan luka lebam. Myung tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh asisten pribadinya ia tetapi fokus dengan jalanan di depannya. Mobil berhenti di sembarang tempat Myung keluar dari mobil dengan tergesa dan membuka pintu mobil bagian belakangnya dan mengangkat tubuh sang istri dan membawanya lari masuk ke dalam dengan suara lantang ia memanggil dokter untuk segera memberikan pertolongan pada
Bug Bug Bug!!!"Aera!!""Seung!!"Ga Eun berusaha bangkit untuk menolong Aera yang melindungi tubuh Seung dengan tubuhnya sendiri. Aera mencoba menghalangi mereka yang mencoba menarik tubuh Seung, tarik menarik terjadi hingga tubuh Aera tersungkur saat seorang pria di belakangnya menyingkirkan tubuhnya dengan kasar oleh pria berbaju hitam. Ga Eun tertatih membantu memukul salah satu dari mereka tetapi usahanya sia-sia saat seseorang memukul bagian belakang kepalanya sehingga tubuhnya ambruk dan samar—samar dia masih mendengar suara Aera yang terus berusaha untuk menyelamatkan Seung sebelum suara menghilang dan suasana menjadi gelap gulita. Ga Eun tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya Ia pun jatuh pingsan.Melihat tubuh sahabat yang terluka dan jatuh pingsan Aera berusaha untuk menyelamatkan putranya yang di bawa pergi meskipun kekuatannya yang tidak sebanding tetapi Aera kembali mencobanya, sehingga ia kalah dengan dua pria berbadan besar yang kini memukul wajahnya berulang kali."J