Share

Bab 72. Mengerikan

"Kamu bukan menantuku lagi. Camkan itu!"

Monica mengepalkan tangannya dengan erat ketika mendengar perkataan Hendrawan. Hatinya itu terasa terbakar karena api cemburu dan mulai membatin, 'Dulu, pernikahanku dan Daniel bahkan nggak direstui. Tapi apa ini?! Pria tua bangka ini malah menganggap gadis kampungan itu sebagai calon menantu kesayangannya!'

Di tengah perasaan cemburu yang pernah meluap-luap di dalam hati Monica, Sean yang ada di dalam mobil itu terlihat khawatir dan wajahnya menampakan rasa penasaran. Nadia yang melihatnya pun berkata, "Sean, coba liat Kakak. Ayo kita--"

"Mama kenapa marah-marah, Kak?" tanya bocah lelaki itu, memotong ucapan Nadia.

Seketika Nadia langsung terdiam dan tak bisa menjawab sama sekali. Namun Sean segera menoleh ke arahnya dan menuntut jawaban, "Mama bilang mau ketemu Sean. Kenapa Papa melarang?"

Mendengar pertanyaan itu lagi, Nadia merasakan sesal di dalam hatinya karena bagaimanapun juga dia tak mungkin menjelaskan keadaan yang tengah terjadi saat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status