Share

Bab 323. Kehendak Tuhan

"Kalau Mbak Tari tahu Baron menyelidiki masa lalunya, kira-kira dia marah nggak ya sama suaminya?" tanya Andin pada Haidar.

Kini Andin dan Haidar sedang bersantai di taman samping rumah. Mereka duduk santai sambil minum kopi di pendopo dekat kolam ikan.

"Aku nggak tahu," jawab Haidar sembari mengedikkan bahunya. "Mudah-mudahan mereka bisa menerima satu sama lain, bukan karena patuh pada perintahku saja."

Haidar mengambil cangkir kopi yang ada di hadapannya. Lalu, menyeruput minuman yang masih mengepulkan asap.

"Kamu sih ngelamar orang kayak beli gorengan." Andin memukul lengan kekar suaminya. "Kalau mereka menerimanya cuma karena takut dipecat, gimana?"

"Aww ... panas, Bee."

Akibat ulah istrinya, kopi yang masih mengepulkan asap yang sedang diseruput laki-laki tampan itu tumpah mengenai mulut hingga bajunya.

Andin malah menertawakan suaminya. "Maaf, Boo. Abisnya aku emosi kalau inget kelakuan kamu."

Wanit

Nyi Ratu

Hai semuanya, maaf aku slow update beberapa hari karena keluargaku ada yang positif covid 19. Jadi, waktu untuk nulis berkurang karena aku harus menyiapkan kebutuhan mereka selama isolasi mandiri. Mohon doanya semua, semoga keluargaku selalu diberikan kesehatan dan segera disembuhkan bagi yang sakit.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eva Syifa
smoga cepat sembuh keluarganya nyai ...tetep semangat buat yg kena covid 💪💪❤❤
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status