Beranda / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 108. Semakin Cinta

Share

Bab 108. Semakin Cinta

Penulis: Andriani _Rieni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-15 23:34:27

Setelah menerima telpon dari Neneknya, Evelyn terlihat seperti orang yang linglung. Saat ini hatinya benar-benar merasa tidak nyaman dan bingung. Dia mulai merasa khawatir dan tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya pada Rayyan dengan maksud dari permintaan yang diutarakan oleh Neneknya tadi itu.

Selama ini, bukankah Rayyan sudah bersusah payah membantu dirinya untuk memberi hukuman pada Anesa, akan tetapi sekarang justru dia yang menginginkan agar Anesa dibebaskan dari tuntutan hukum yang akan menjerat gadis licik itu dipengadilan.

Dia merasa seperti orang yang tidak tahu diri dan terkesan plin-plan. Lukisan yang awalnya tadi ingin dilukisnya, tiba-tiba menjadi tidak menarik lagi. Dia pun duduk di sofa yang berada di dalam ruangan studio miliknya itu, dengan posisi memeluk lututnya dan kepala tertunduk ke bawah bertumpu pada kakinya.

Ketika Rayyan kembali, dia langsung bertanya kepada pelayan dan mencari keberadaan istrinya, Setelah kepala pelayan memberitahu dimana Evelyn berada,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 109. Siasat Rayyan

    Ternyata yang sedang dihubungi oleh Rayyan di ujung gawai telepon adalah Robi, ia sepertinya baru saja pulang kerja, belum sempat bokongnya menyentuh sofa handphone yang berada di dalam sakunya terasa bergetar.Ia menatap layar handphonenya ternyata bosnya yang sedang menghubungi, “Tuan Rayyan, apa ada perintah?”“Tarik kasus Anesa dari pengadilan.” Terdengar suara Rayyan berkata dengan jelas tanpa berbasa-basi.Robi terkejut bukan main. Bagaimana mungkin Tuan Rayyan-nya tiba-tiba saja mendadak jadi berbaik hati pada orang yang telah mencelakai Nyonya?“Tuan, bukankah wanita itu sudah…”Belum sempat Robi meneruskan ucapannya, tiba-tiba saja suara Rayyan memotong, “Tarik kasus Anesa dari pengadilan dan selesaikan saja di luar pengadilan. Dia harus minta maaf, ditambah biaya kerugian mental sebesar 200 miliar. Sewa pengacara. Jika dia tidak bisa membayar denda, maka segera mungkin untuk membawa kasus ini ke pengadilan.”“Baik, Tuan.”Robi yang tadi sedikit terkejut sekarang kembali terk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 110. Terpesona

    Keesokan harinya,Tepat di saat senja mulai menampakkan pesonanya di langit, Robi datang ke villa bunga mawar dengan beberapa orang. Mereka membawa beberapa kotak pakaian, sepatu dan juga aksesoris lainnya.Evelyn yang melihat orang-orang itu membawa pakaian yang tergantung, merasa kaget dia terbatuk ringan dan bertanya kepada Rayyan yang saat ini dengan santainya sedang menghirup kopi kesukaannya,“Kak Rayyan, Apa semua ini tidak terlalu berlebihan?”Rayyan mendongak dan menggeleng, lalu menatap dengan tenang, “Tidak, semua ini biasa saja. Ngomong-ngomong apa kamu ingin aku yang memilihnya?”“Eh, tidak perlu. Terima kasih. Aku bisa memilih sendiri kok.” Evelyn dengan sopan menolak kebaikannya.Desainer mulai memperkenalkan koleksi gaun yang dibawanya hari ini.“Gaun ini dirancang secara pribadi oleh desainer domestik terkenal. Desainnya sangat bagus dan cocok untuk Nyonya Miga. Jadi Nyonya tidak perlu khawatir sama sekali.”Evelyn mengangguk, gaun yang dikatakan oleh desainer itu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 111. Bertemu Dengan Amara

    Tidak ingin sampai terjadi kesalahpahaman, Evelyn kemudian bersuara.“Tentu saja dia ingin membelikan apa saja yang aku inginkan, akan tetapi aku sengaja menolaknya. Apalagi setelah mendengar ada undian ini, aku sengaja ingin menguji keberuntunganku. Lagian juga aku berpikir, jika aku ikut merasakan sensasi jantung yang berdebar serta berharap dalam doa untuk mendapatkan undian itu hal yang sangat istimewa bukan?”Dian merasa begitu kagum akan sikap Evelyn, “Untuk hal itu pastinya tidak diragukan lagi, bahkan jika Nyonya Miga menginginkan bulan di langit sekalipun, aku rasa hal yang wajar dan itu tidak akan berlebihan. Karena Tuan Rayyan pasti akan mengabulkan. Aku pikir betul sekali apa yang Nyonya Miga katakan, ada kesenangan tersendiri saat panitia mulai mengocok nomor undian, dan berdoa dalam hati nomor undian milik siapa yang akan keluar dan mendapatkan sebuah hadiah,” Evelyn hanya tertawa kecil menanggapi ucapan Dian. “Betul itu, kalau begitu mari kita sama-sama berdoa,”Keduan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 112. Pesta Tahunan perusahaan

    Amara tersenyum menatap Evelyn, yang saat ini terlihat sedikit bingung.“Oh ya, aku pikir kak Evelyn tidak perlu memasukan kata-kata kedua wanita tadi di dalam hati, kakak tidak perlu khawatir jika perlu nanti aku akan menyuruh kak Rayyan untuk memecat mereka.”“Eh, jangan! Tidak perlu seperti itu. Aku pikir mereka berbicara seperti tadi hanya karena mereka belum tahu saja. Kasihan jika dipecat, mereka akan kehilangan pekerjaan.”“Mereka itu tidak tahu malu, bisa-bisanya membicarakan kakak dan kakak iparku di belakangnya.”“Sudah tidak apa-apa, aku tidak mengambil hati.”“Ehm, kakak ipar, kira-kira kapan kamu akan datang ke rumah kami dan berkenalan dengan keluarga besar kami? Mereka semua sangat penasaran lho... Terkadang aku juga merasa heran mengapa Rayyan belum mau memperkenalkan kakak ipar dengan keluarga besar kami. Jujur saja ya kak, kami itu sering pusing dengan sikap aneh kak Rayyan ini,”Evelyn terdiam, dia juga tidak tahu kenapa Rayyan belum juga mengenalkan dirinya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 113. Amara Mengalami Kecelakaan

    Rayyan mengangguk. Dia kemudian menoleh ke belakang untuk memastikan jika Amara memang datang bersama sopirnya yang bernama Yuda.Mereka kembali duduk setelah Rayyan betul-betul yakin jika Amara sudah pulang bersama sopirnya.Evelyn kemudian melirik Rayyan, “Kenapa kamu sangat mengekang nya?”Rayyan menoleh, dia mengerti apa yang dimaksud oleh Evelyn. Mungkin saja tadi Amara sudah sedikit bercerita padanya.Rayyan menarik nafas, “Sejak kecil Amara sudah sakit-sakitan karena sebuah kecelakaan yang menimpanya saat bayi. Jadi kami semua benar-benar harus memperlakukannya dengan hati-hati. Aku sering mengkhawatirkannya jika dia di luar. Apalagi Ibunya?”‘Ibunya? Evelyn tertegun beberapa saat. Tadi Amara juga sempat menyebut kata, Ibuku dan Ibumu, apa mereka berdua itu bukan saudara kandung?’ batin Evelyn.“Kak Rayyan, apa kamu dan Amara..,”Belum sempat Evelyn bertanya, Rayyan sudah menjelaskan. “Amara itu adalah anak dari bibiku. Ibuku hanya memiliki aku saja sedangkan bibi ku hanya memi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 114. Arka Betul-betul Merasa Khawatir

    Rayyan terperanjat saat mendengar ucapan Arka. Instingnya mengatakan jika Arka bukan sedang bercanda atau menggerjai dirinya. Meskipun Arka dikenal sebagai orang yang suka usil dan iseng, akan tetapi Rayyan yakin bahwa saat ini Arka tidak dalam keadaan bercanda dalam hal seperti ini.Rayyan memegang erat ponselnya di telinga, menahan debaran jantungnya."Kamu bilang apa?" tanya Rayyan, nadanya gemetaran karena khawatir.Arka juga berbicara dengan nada panik dan gugup,” aku juga tidak mengerti, tapi aku menemukan mobil adikmu di persimpangan jalan, menabrak tiang listrik! Sopirnya terluka parah! Dan mobilnya meledak! Cepatlah kesini! Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan!"Nada bicara Arka yang terdengar seperti itu membuat hati Rayyan seperti ditimpa batu yang cukup besar. Ia merasa panik dan sangat khawatir.Ponsel di tangannya hampir saja terjatuh, apalagi ketika Rayyan mengingat jika Amara memang baru saja pulang beberapa menit yang lalu. Wajah Rayyan menjadi pucat, napasnya se

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 115. Rayyan juga merasa cemas

    Arka masuk dengan ragu-ragu ke dalam ruangan di mana Amara telah dipindahkan ke ruangan rawat. Dia melihat gadis kecil itu baru selesai dipasang infus oleh dokter yang masih ada di dalam ruangan.Dokter itu berkata, “Tuan, nona ini katanya ingin bicara dengan Anda. Silahkan.”Sebelum melangkah mendekat Arka bertanya dahulu, “Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?”“Nona ini hanya mengalami luka ringan di kepalanya. Selain itu, tidak ada luka yang serius. Tadi dia mungkin hanya terkejut sehingga menyebabkan dia jatuh pingsan.”Arka merasa sedikit lega, tapi dia masih khawatir kemudian dengan perlahan dia mendekati Amara.Wajah gadis kecil itu sangat pucat dan bibirnya terlihat sedikit kering. Melihat semua itu matanya yang jernih menitikkan air mata, Arka merasa kasihan.“Nona Amara. Bagaimana keadaanmu? Apa ada yang sakit?”Amara menatapnya, dia menggeleng perlahan. “Kakak mengenal namaku?”Arka mengangguk, “Namaku Arka, aku teman kakakmu. Tentu saja aku mengenalmu.”Selama ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 116. Getaran aneh tiba-tiba menyerang hatinya

    Setelah Arka pergi, Rayyan kembali menemui Amara. Hatinya sedih melihat adiknya kembali terbaring di atas ranjang rumah sakit, semua ini seakan-akan saja mengingatkannya pada masa lalu ketika Amara pernah terbaring seperti itu selama beberapa bulan.Melihat Rayyan masuk, Amara bermaksud ingin bangun, tetapi buru-buru bahunya ditekan lembut oleh Rayyan. "Jangan banyak bergerak, kamu masih terluka," pesan Rayyan.Amara meraba keningnya, "Ini hanya luka kecil, Kak. Lihatlah ini sudah tidak sakit lagi." Amara membantah."Memang ini luka kecil, tapi mungkin tadi itu luka ini sudah mengeluarkan banyak darah. Kakak yakin saat ini kamu pasti kekurangan darah." Rayyan lalu menarik kursi dan duduk di samping ranjang Amara.Dia menatap Amara dengan tatapan lembut dan penuh kasih sayang, namun ada rasa kecewa dalam hatinya."Lain kali, jangan pernah ulangi lagi, pergi tanpa izin orang tua atau kakak. Coba pikirkan kalau tadi itu sempat terjadi sesuatu, siapa yang bisa disalahkan? Apa kamu tidak k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24

Bab terbaru

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 174. kemelut

    Tangan Azam sudah terangkat dan hampir saja menampar wajah Rayyan.Tetapi Arka berdiri dengan cepat dan mencegah, sekarang dia berlutut di antara mereka menghadap Azam."Tuan! Tuan Rayyan benar-benar tidak bersalah. Apa yang dilakukannya pada Nona Amara itu tidaklah sengaja. Dia marah padaku. Dan itu adalah hal yang wajar. Aku sudah lancang mencintai Nona Amara. Jika tidak, semua ini tidak akan terjadi. Jadi jika anda ingin memukul, pukul saja aku. Aku yang telah menghianati Rayyan. Aku tidak menjaga adiknya dengan baik tetapi malah membuat keadaan rumit seperti ini.”Bukannya Azam yang tercengang dengan ucapan Arka tetapi justru Rayyan yang membeku.Azam tidak mengatakan apapun lagi, dia mengurut pelipisnya. Jika dipikir-pikir, Rayyan memang tidak sepenuhnya bersalah, apa yang dilakukannya karena dia khawatir dengan keadaan adiknya. Biar bagaimanapun juga, selama ini Rayyan lah yang telah berusaha sekuat tenaga untuk membuat Amara bisa bertahan hidup sampai sekarang ini. Tetapi untu

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 173. Rayyan Marah Pada Arka

    Arka menghela nafas, menarik wajah Amara dan mengusapnya."Semua orang tua, pasti akan melakukan apapun demi kebahagiaan putrinya. Tapi, sebagai anak, kamu juga tidak boleh membuat orang tuamu sampai bersedih. Jangan membebani mereka dengan keinginan kita." ucap Arka dengan sangat hati-hati."Aku tidak membebani mereka, Kak Arka. Aku hanya bertanya apa papa akan membantu kita? Papa jawab, tentu saja. Itu artinya papaku merestui hubungan kita!" sahut Amara, matanya membulat."Ah iya. Baiklah. Jangan marah lagi." Arka meraih kedua tangannya. Menatap wajah Amara yang mulai berseri kembali."Kita akan menikah kan, kak Arka?"Arka mengangguk lagi. "Iya. Kita akan menikah."Amara tersenyum senang. Menarik tengkuk Arka untuk mencium keningnya dan kembali memeluknya."Aku bahagia. Akhirnya kita akan menikah.""Amara!"Keduanya sama-sama tersentak saat mendengar suara seseorang memanggil nama Amara dan menoleh cepat ke arah yang sama.“Kak Rayyan?"“Rayyan?”Rayyan sudah berjalan ke arah merek

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 172. Kecewa

    Hampir setengah harian ini Amara mengurung diri di kamar. Dia kecewa kepada Arka karena tidak memberi jawaban pasti padanya. Padahal kedua orang tuanya sudah menyetujui permintaannya, pamannya Azam pun begitu.Azura dan Arka sudah beberapa kali mengetuk pintu untuk mencoba membujuknya. Tetapi Amara tetap tidak mau membuka pintu kamarnya."Sebenarnya ini ada apa lagi?" Amar bertanya pada Azura.“Aku tidak tahu. Sepertinya Amara …. “ Azura menggantung kalimatnya, kemudian dia menoleh pada Arka yang ada di samping sana.Arka hanya bisa menunduk, dengan perasaan yang tidak nyaman. Dia sama sekali tidak pernah bermimpi jika harus terlibat dengan keluarga Brahmana seperti ini.Amar kemudian menatapnya dan bertanya,"Arka, apa kamu tidak ingin mengatakan sesuatu pada kami? Saya yakin jika kamu pasti tahu, penyebab kenapa Amara mengurung diri di kamar seperti ini?”Arka menghela nafas cukup panjang, kini dia melangkah dan duduk di hadapan Amar yang sudah duduk di ruangan tengah."Nona Amara …

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 171. Biar Aku Yang Melamar Mu

    Linda yang juga melihat siaran langsung pesta pernikahan itu tidak dapat menahan diri, seketika dia menyambar remote tv dan mematikan televisi itu kemudian melempar remote secara sembarangan.Dadanya bergemuruh ia benar-benar kesal lalu melangkah dengan cepat untuk menuju ke dalam kamar.Wajahnya terlihat menggerutu kesal, kini mereka sekeluarga hanya bisa merenungi nasib keluarga mereka yang sedang berada di ambang kehancuran.Dulu dirinya begitu sombong dan angkuh menganggap jika keluarga Limanto tidak satu derajat dengan status mereka, dan alasan ini lah yang menjadi dasar dia tidak merestui hubungan Evelyn dan putranya.Namun kini takdir mengubah segalanya. Perusahaannya bangkrut, kehidupan dan masa depan putra-putrinya tidak jelas arah tujuan, dengan keadaan yang seperti ini tentunya status mereka sudah sangat tertinggal jauh di bawah keluarga Limanto.Keadaan yang sama juga terjadi pada Tomi Lewis, saat ini ia juga sedang meratapi nasib di kantornya. Dia tidak peduli adanya siar

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 170. Resepsi Pernikahan Mewah

    Tetapi untuk menyuruh Amara pulang, rasanya Rayyan tidak tega. Bukankah sejak dulu gadis itu sangat menginginkan pergi ke negara itu bahkan, Rayyan juga sudah jauh-jauh hari menyusun rencana dan menghabiskan waktu serta pikiran untuk mengurus semuanya demi bisa mewujudkan mimpi dari adiknya itu. Tapi baru saja berapa hari dia di sana, sudah akan disuruh pulang.Namun Rayyan kembali berpikir jika apa yang dikatakan oleh ayahnya semua benar, jika Amara di sana sendirian di sana pasti akan sangat mengkhawatirkan. Jadi pada akhirnya Rayyan memutuskan untuk menyuruh Amara pulang dan kembali ke sini.Mengenai Arka, tentu saja dia harus ikut pulang. Karena yang pertama tugas Arka sudah selesai dan yang kedua tidak ada yang perlu diawasi lagi oleh Arka. Kemudian mereka semua memang harus berkumpul di hari bahagia mereka.Rayyan pada akhirnya mengatakan iya ada ayahnya, kemudian dia segera menghubungi sekretaris Robi dan meminta Robi untuk segera mengatur kepulangan Amara dan Arka.Kabar renca

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 169. Kabar Mengejutkan

    Sofyan bergegas untuk pulang ke rumah, rasanya ia betul-betul tidak sabaran, untuk memberitahu kabar gembira yang tadi baru saja dia dapat kepada istrinya.Tapi begitu dia sampai di rumah bukannya dia yang memberi kejutan untuk kabar kabar baik yang ada, justru dia sendiri yang disambut oleh senyuman lebar dari istrinya, belum sempat dia berkata atau bertanya Laras sudah menariknya menuju ruangan tengah.“Lihat, apa itu?” Laras menunjuk tumpukan hadiah. Mata Sofyan terbelalak melihatnya. Ia terkejut saat melihat begitu banyak barang-barang mewah yang tersusun di ruangan rumahnya.“Laras, itu semua kamu dapatkan dari mana?” tanya Sofyan, dia terheran-heran. Selama ini dia mengenal istrinya ini adalah sosok seorang wanita yang super pengiritan dan tidak boros, tetapi kenapa tiba-tiba banyak barang mewah di rumahnya?“Semua ini dari keluarga Brahmana. Tadi Nyonya Brahmana datang kemari dan membawa hadiah yang katanya semua ini adalah hadiah lamaran yang tertunda.”Sofyan tertegun, betap

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 168. Sopyan terkejut

    Saat dia tengah termenung, perwakilan dari grup Brahmana itu sudah berada di depan pintu ruangan kerjanya, mengetuk pintu dan memberi salam dengan sopan."Pak Sofyan, apa saya boleh masuk? Saya adalah utusan dari, Tuan Rayyan.” tutur utusan itu sopan.Sofyan mendongak dan menatap ke arah wajah pria itu, dia merasa tidak asing lagi dengannya. Beberapa kali dia pernah melihat pria tersebut datang ke rumahnya. "Tuan Robi, bukan?"Pria itu tersenyum lembut dan mengangguk, "Iya, Pak Sofyan. Saya Robi, sekretaris utama perusahaan grup Brahmana. Saya datang kemari atas perintah Tuan Rayyan untuk membahas suatu hal dengan Anda.""Oh, mari silahkan masuk dan duduk," ujar Sofyan sambil mengajak Robi untuk duduk.“Sebelumnya kalau saya boleh tahu, kira-kira apa yang ingin dibahas oleh Tuan Rayyan dengan saya? Apakah ini masalah putri saya?” tanya Sofyan.Robi mengerutkan alisnya. "Oh, tentu saja bukan. Tidak mungkin jika masalah keluarga akan dibahas di kantor, bukan? Dan tentu saja tidak mungk

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 167. Kehancuran keluarga Lewis

    Tubuhnya sampai gemetaran handphone di tangannya pun hampir terjatuh, namun cepat-cepat diambil oleh Anesa dan memberikannya lagi pada Linda.“Kenapa bisa begitu? Kenapa kamu bisa kalah? Tidak mungkin kamu kalah, kamu hanya bercanda kan? Kamu ingin memberi surprise kepada ibumu kan? Ya ampun Revan, jangan seperti itu. Ibu nanti bisa jantungan loh.” Linda seperti masih kurang percaya, dia masih berharap jika Revan ini sedang hanya bercanda padanya dan ingin memberinya kejutan saja.Terdengar suara lesu dari Revan kembali, “Tidak Bu, Revan tidak sedang bercanda. Ini benar. Revan kalah, Bu, tidak bisa memenangkan proyek itu bahkan paman tidak bisa membantuku.”Emosi Linda kian tersulut nada suaranya kian tinggi, “Revan! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu bodoh sekali,” belum selesai Linda memarahi putranya panggilan sudah dimatikan oleh sepihak.Linda terlihat benar-benar seperti orang linglung, dia menoleh pada Anesa yang menatapnya dengan cukup khawatir.“Ibu, ada apa? Apa yang dikata

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 166. Linda merasa benar-benar malu

    Saat ini terlihat Laras masih membeku dan cenderung seperti orang linglung, Arumi menoleh ke arahnya, lalu bertanya pada Laras, "Besan kalau boleh aku tau, wanita itu siapa? Apa dia kerabat kalian?"“Dia itu … Eh bagaimana menjelaskannya ...." Laras tampak bingung untuk memulai menjelaskan, lalu dia berkata ragu-ragu, "Sebenarnya dia itu, Nyonya Lewis."Tanpa perlu dijelaskan lebih lanjut oleh Laras, Arumi langsung paham karena sebelumnya putranya memang sudah menjelaskan, dan Evelyn, sang menantu, juga sudah pernah sedikit bercerita tentang bagaimana mereka bertemu dan siapa bagian dari masa lalunya."Kalau begitu, mengapa tidak kamu perkenalkan saja besan kamu ini, pada mantan calon besan yang sombong itu!" Arumi berkata dengan nada sindiran."Eh, iya ...." Awalnya Laras terlihat takut namun setelah mendengar ucapan Arumi, wajah langsung ceria kemudian ia langsung menoleh pada Linda. "Nyonya Lewis, kamu tadikan sangat penasaran dengan suami Evelyn? Nah kebetulan sekali ini dia ibu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status