"Papa dengar sendiri, kan? Aku itu datang menolon nya karena dia menangis dan tangannya ditarik- tarik oleh seorang anak laki- laki! Ya mana aku tahu kalau anak laki- laki itu adalah kakak kembar nya?! secara wajah mereka sama sekali tidak mirip, pa. Dan aku hanya tidak suka jika ada warga di kelasku dibuli oleh warga kelas lain!" Bela Asher Ruiz.
Martin Ruiz dan Aide pun saling pandang. Sepertinya mereka sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi antara kedua bocah ini. Yang satu memang niat menolong tapi kata- katanya malah lebih terdengar sebagai sebuah bullian. Dan yang satu, tentu saja emosi karena dikata- katain seperti itu. Jadi rasanya wajar jika hal itu berakhir dengan insiden saling jambak seperti tadi.
"Sepertinya putraku lah yang bersalah di sini, Aiden. Aku harap kau dan putrimu, bersedia memaafkan kesalahan putr ku. " Ucap Martin Ruiz, merendah pada Aiden.
"Aku malah merasa sebaliknya. Putramu tidak bersalah sama sekali. Dia memiliki jiwa setia k
"Benarkah?" tanyaGwen curiga."Benar sekali ma, menu makan malam hari ini sungguh enak. Dan terasa sangat berbeda. Benarkan, Axeon~?!!" Alexander menyenggol tangan kembarannya.Axeon langsung mempelototin Alexander. Mungkin kalau bisa mengatakan sesuatu, Axeon sangat ingin mengatakan mengapa dia harus dilibatkan ke dalam obrolan yang akan mengundang amarah ibu mereka? Axeon sangat keberatan akan hal ini.Melihat Axeon hanya melotot padanya tanpa mengatakan apapun untuk mendukung perkataannya, Alexander pun menginjak kaki Axeon dan mengulang pertanyaannya dengan nada yang berbeda.. "Benarkan Axeon? Masakan Mama sangat lezat hari ini, kan?" Tanya Alexander sekali lagi penuh penekanan."Ya! betul sekali. Menu malam ini sangat luar biasa. " Jawab Axeon pada akhirnya."Jadi karena menunya enak dan sangat luar biasa makanya kalian tidak bertingkah aneh hari ini?"Tanya Gwen menatap kedua putranya bergantian.Keduanya pun reflek menunduk
"Apa karena aku tidak membesarkanmu dengan seorang ibu makanya kamu tidak bisa menghargai perempuan Asher? Kata - katamu itu sungguh sangat menyakitkan hati. Pantas saja Axeira sampai menjambak rambutmu!" Cecar Martin pada Asher."Pa? Memangnya salah jika Asher mengatakan fakta? Atau papa lebih suka Asher bohong gitu?" protes Asher secara tidak langsung."Bukan begitu Asher! Tapi tidak semua yang kamu lihat itu harus kamu ucapkan apa adanya! Kalau itu menyakitkan hati seseorang maka lebih baik apa yang ingin kamu katakan itu kamu telan saja Asher!" tekan sang ayah."Asher tidak suka berbohong! Kalau A ya A! Kalau jelek ya jelek!!" Tegas Asher tidak kalah tegasnya dengan sang ayah."Papa rasa memang sebaiknya papa mencarikamu seorang mama Asher! Kau tidak bisa dibiarkan terus- terusan begini. Lusa papa akan bawa tante Esmeralda kemari. Kau dan dia akan mengakrabkan diri beberapa hari. Setelah itu papa akan melamarnya." ucap sang ayah lalu pergi meninggalka
"Alexander! Kau ingat apa yang papa katakan padamu, kan?" tanya Aiden sambil membersihkan mulutnya setelah selesai makan."Tentu saja aku ingat pa. Papa tenang saja." Jawab Alexander malas- malasan."Bagus! hari ini papa tidak bisa mengantar kalian bertiga ke sekolah. Mama kalian juga tidak bisa mengantar kalian ke sekolah. Karena mama dan papa akan pergi ke rumah sakit. Kalian akan di antar oleh tante Maya! Ingat! Jangan nakal karena tante Maya sedang hamil." Aiden memperingatkan ketiga boccah ajaib ini supaya tidak berulah di sekolah."Dan kau Aira! Kenapa kau masih berpenampilan seperti itu? Nanti kalau ada yang membulimu bagaimana?" tanya Aiden ke putrinya."Aku sudah anti buli sekarang papa. Papa dan mama tenang saja. Karena hasil bertapaan ku tadi malam sudah mengilhami ku, kalau kecantikan itu bukan dari apa yang kita kenakan di luar. Tapi kecantikan itu akan terpancar dari dalam. Jika hati kita baik, maka aura kita pun sudah pasti akan cantik." jawab Axeira dengan sangat amat
Sambil berjalan ke dalam rumah sakit milik Dennis Hardata itu, mataGwen terus melihat ke kiri dan ke kanan. "Apa kau tidak memberitahu Dennis kalau kita akan ke sini? TanyaGwen."Sudah! Tapi beberapa hari yang lalu Dennis mengatakan kalau dia mungkin akan ke luar negeri hari ini. Sebab ada dia harus menangani pasien yang ada di Malaka. Dia memang banyak sekali memiliki pasien VIP di luar negeri. Kau masih ingat kan awal pertama kali kau bertemu dengannya? Yang di kapal pesiar? Nah waktu itu dia sedang menangani pasien VIP di kapal pesiar itu. Dan kau tahu siapa pasiennya? Dia adalah orang gila yang memasang bom di sepanjang kapal dan di dalam perut veronika." jawab Aiden panjang kali lebar sambil geleng- geleng, teringat betap kacaunya keadaan saat itu di kapal pesiar."Benar! Dia memang sangat luar biasa! Ide Dennis kan memasukan bom mini itu ke dalam perut penjahat itu? Wah! Sungguh ide yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Dennis memang sangat be
"Sebaiknya aku kembali ke ruangan operasi. Mereka pasti sudah selesai dengan hal yang aku perintahkan tadi." Ujar Adrian yang kemudian kembali masuk ke ruangan operasi Dennis untuk melanjutkan operasi itu."Bagaimana Zee? Ansel? apa kalian sudah menemukan pengemudi itu?" Tanya David."Sudah ayah. Orang- orang Will dan juga orang- orang ku sedang melakukan interogasi. Kau tenang saja. JIka ini adalah ulah seseorang maka akan ku pastikan dia membayar ini hingga dia memohon padaku untuk membunu nya saja. " Jawab Zee dingin penuh amarah.David belum pernah melihat putra tertuanya seperti ini. Aura Zee sungguh menakutkan."Ayah percayakan hal ini pada kalian berdua. Raya dan Lea tetap saja di rumah untuk menjaga anak- anak. Mereka tidak perlu ke rumah sakit. Saka dan Azzura pasti sangat terguncang saat ini." Ujar David."Hm- aku pun berpikir begitu." Jawab Ansel. "Lalu keadaan ibu bagaimana ayah? Siapa yang menjaga ibu?" tanya Ansel la
"Tit..TIt..Tit......." Di dalam ruang operasi itu Dennis terbaring tidak berdaya dengan mata terpejam.JIka biasa nya dia lah yang memainkan pisau bedah di dalam ruangan itu, hari ini untuk pertama kali nya dia berada di posisi pasien yang terbaring pasrah dengan semua tindakan yang akan dokter berikan.Memang ini bukanlah kecelakaan pertama yang Dennis alami, tapi ini adalah kecelakaan paling parah yang menimpa nya. Dimana di benar- benar berada di ambang hidup dan mati.Dan di dalam bawah alam sadar nya Dennis pun melihat sesuatu....................................***"Anne? Anne?!" Panggil Dennis berkali- kali sambil melihat ke kiri dan ke kanan mencari sosok istrinya di dalam kabut tebal yang menyelimuti tempat itu.Dennis terus mencari tapi dia tidak melihat sosok sang istri."Kau mencari siapa paman?" tanya seorang gadis kecil bermata biru yang sangat indah."Aku sedang mencari istri ku? Apa kau melihat istri ku?" tanya De
"Dennis Hardata!! cepat bangun! Bangun Dennis!! Anak- anakmu menunggu mu di rumah! Cepat bangun bodoh!!" Dennis sayup- sayup mendengar suara yang tdiak asing di telinganya."Kakek Adrian?" Ujar Dennis antara batas kesadarannya.."Sepertinya papa di cari oleh kakek buyut! Sana pulanglah sebelum dia murka." Ucap Aurora dengan senyuman manisnya."Aku sayang papa..." Aurora pun melepas tangan nya dan pelan- pelan menghilang di dalam tebal nya kabut saat itu.*******"Dokter Adrian, detak jantung dokter Dennis kembali menghilang!!" Teriak salah seorang dokter yang menangani Dennis."Dokter!! Gawat!! Organ vital yang lain mulai melemah dokter!" teriak dokter yang lainnya."Dennis! Kau kenapa! Jangan seperti ini Dennis!!!" teriak Adrian panik. Dia tidak pernah sepanik ini ketika mengoperasi pasien- pasien nya yang lain."COme on Dennis! Jangan tinggalkan kami!!" Adrian terus memberikan sentruman ke jantung Dennis dengan alat kejut jan
"Apa seburuk itu?" Tanya David.Adrian mengangguk pelan. Sangat sulit bagi lidahnya untuk mengatakan betapa buruknya kondisi cucu nya saat ini. Dan ini saja, Dennis belum tahu apa yang terjadi pada Anne Mary serta dua anak kembar yang ada di dalam rahim Anne. Entah apa yang akan terjadi pada Dennis jika dia telah sadar dan mengetahui akan hal itu."Aku yakin Dennis pasti akan segera bangun! Dia tidak selemah itu!" Ujar David."Ayah, apakah aku boleh masuk ke dalam? Aku ingin mendampingi Dennis di dalam sana.” Sambung David."Pergilah David.. Tapi kau Ansel, tetap bersamaku. Aku ingin kau menemaniku ke keluarga Dewangga. Aku ingin agar Anne dan putra putri Dennis di makamkan di kuburan milik keluarga kita. Di sebelah kuburan Zoya, istriku. Bagiku Anne Mary bukan hanya sekedar istri dari salah seorang cucu ku. Tapi dia sudah bagaikan cucu ku sendiri." sebut Adrian."Kek, sepertinya hal itu tidak mungkin." Ujar Ansel."Tidak mungkin? tida
Sementara di kamar, Axeira yang sedang berbaring di tempat tidurnya, bingung setelah mendapatkan panggilan absurd dari Asher barusan."Ni anak ngomong apaan sih? Gak jelas banget!! Nanya sendiri lalu jawab sendiri..!"Axeira melemparkan hpnya kesebelahnya.Tiba-tiba terdengar satu notif Wa masuk di hape Axeira.DRrrtz...(Asher #) Tadi Mama nanyain kamu. Aku bilang ke Mama, kamu mendadak pergi setelah mendapat telpon dari temanmu.Axeira bingung membaca pesan dari Asher, "Lah, bukannya tadi aku bilang mau matiin kompor. Kok dia ngasih alasan lain ya?"Axeira lalu mengetik beberapa kata di Hp ny.(Axeira#) Kenapa kamu berbohong pada Mama?Tidak lama kemudian..DRrrtz.....(Asher#) So, aku mesti bilang kalau kamu pergi untuk matiin kompor??🙄Belum sempat Axeira membalas pesan ter
Deg.."Mati gue.. " Gumam Axeira dalam hati.“Dia ngenalin gue gak ya?"Axeira hanya diam tanpa mengulurkan tangan, padahal Asher sudah dari tadi mengulurkan tangannya."Ni cewek kenapa..?? Syok dia melihat ketampanan gue?? " Pikir Asher dalam hati.Karna capek terlalu lama tangannya menggantung, Asher langsung berinisiatif mengambil tangan Axeira. "Gue Asher!" ucap Asher setelah meraih tangan Axeira.Deg.. deg... seeeeer.... tiba-tiba jiwa Axeira yang tadi terbang entah kemana mendadak ditarik kembali secara paksa ke tubuh Axeira ketika Asher menarik tangannya untuk bersalaman."Aku Axeira.. " Jawab Axeira singkat dan segera melepaskan tangannya. Axeira yang takut ketahuan oleh Asher mengenai jati dirinya, mulai menundukan kepalanya."Kalian gabung aja makan sama kita di sini. " Ajak Becca ke Gwen sesuai
Axeira segera menyelesaikan mandinya. Begitu keluar kamar mandi, dia pun segera mengambil baju yang sudah disiapkan oleh Mamanya."Kok Mama malah milihin dress sich?? Bukan nya celana jean dan baju kaos..!" Tatap Axeira pada dress itu."Bodo amat ah!! Sesekali nyenangin hati Mama apa salah nya!" Axeira pun mengambil dress yang disiapin oleh Mamanya. Namun ketika dress itu diraih oleh Axeira, tiba-tiba sebuah kalung dengan Liontin Safir terjatuh.Axeira mengambil liontin itu.. "Bram.. " Gumam nya.Digenggamnya liontin itu beberapa saat Axeira tenggelam dalam kenangan masa lalunya ketika dia berada di Paris.Dibukanya lagi telapak tangannya dan dilihatnya kembali liotin itu. "Apakah kamu baik-baik saja di sana Bram?” Gumamnya pelan.Kemudian Axeira berjalan ke meja hiasnya. Dia berniat untuk menyimpan kembali kalung dan liontin itu. Namun ti
Axeira pulang dengan lesu malam itu karena dia sangat sibuk dengan persiapan perlombaan ditempat magangnya.Axeira harus bolak balik mengecek detail hasil rancangannya sewaktu diproduksi. Walaupun dia gak berniat serius mengikuti perlombaan ini tapi Axeira bukanlah orang yang separuh-separuh dalam melakukan sesuatu. Jadi untuk produksi hasil rancangannya dia gak mau ada kesalahan sedikit pun.Sebenarnya Axeira sudah lulus kuliah tahun lalu di Paris mengambil jurusan design pakaian. Tapi karena usaha sang Papa bergerak dibidang permata maka Axeira memutuskan untuk mengulang kuliah di Singapura dan ambil jurusan design perhiasan.Hari sudah menunjukan pukul 8.30 ketika dia pulang."Dek... kok malam kali pulangnya?" Sapa Gwen pada putri nya yang menarik kursi di meja makan."Minggu depan tu, ada perlombaan di tempat adek magang, Ma. Jadi adek kudu mastiin kalau produk yang akan adek
"Asher kontrak yang gue serahin dua minggu lalu untuk ditanda tangan, mana? Besok mau gue bawa ke Surabaya!" Tanya Joshua, hanya menjulurkan kepalanya di pintu ruangan Asher."Waah nich anak emang kagak ada akhlaknya! Minus etika emang ni orang! Ngomong ama bos kayak mesan kopi di warung kaki lima!!" Asher melemparkan bola karet yang selalu ada di meja nya ke arah Joshua."Curut.. masuk lo.. ""Elo ya, kagak pernah ada sopan-sopannya!" celetuk Asher pada Joshua."Gimana kalau ada orang lihat, bisa jatuh martabak eh martabat gue!!!""Tenaang Sher gue udah pastiin, kagak ada orang di luar. Si Tia juga udah pergi istirahat makan siang. Lagian ini kan jam istirahat siang. Lo aja yang masih betah kerja kaya kuda...! " Joshua melangkah ke arah meja Asher."Terus dokumen untuk ke Surabaya besok mana?" Joshua mengulurkan tangannya.
Setelah menenangkan hati dan pikirannya akhirnya Ivan dapat kembali normal."Jadi lo mau pesan apa? ""Buatin gue gaun putri Jasmine donk? Cos minggu depan akan ada fashion show ala-ala Arabian night di tempat gue magang dan gue juga ingin lo yang make up in gue. Tapiii gue inginnya tampilan wajah gue tetap seperti ini." Jelas Axeira panjang kali lebar pada Ivan."Gue gak paham" Sahut Ivan singkat."Gini loh!!Gue mau, lo nyulap gue tetap cantik dengan gaun yang lo buat tapi muka dan poni gue jangan lo apa-apain!!!!""Ye.. mana bisa!!” jawab ivan ketus sambil melempar bantal ke Axeira." Secara ya non...!! segala ketidaksimetrisan dipenampilan lo saat ini berakar dari kaca mata dan poni si Anabelle ini...!!” Rutuk Ivan sambil nunjuk-nunjuk kacamata dan poni Axeira."Pokonya gue gak mau wajah dan tatanan rambut gue di ubah!" Per
Siang ini topik mengenai perlombaan itu masih kencang terdengar dikalangan pegawai perusahan Keanu. Ada yang sibuk cari kandidat. Ada yang sibuk pilih costume Arabian night. Bahkan ada yang sibuk rumpi seperti Lianda Cs."Kayaknya.. saingan kita gak akan banyak nich.. " Ujar Lianda sekretaris wakil Direktur."Yakin amat lo,!" Ujah Tia sekretaris Direktur."Iya nich..!" Timpal Maria staff marketing."Kalau soal desaign mendesign, gue yakin kita semua bisa karena kan background kita semua adalah designer. Tapi kalau soal fashion show gue yakin gak semua pegawai cewek di perusahaan ini bisa karena gak semua nya kayak kita. " Jelas Lianda sambil tertawa."Lagian, kalau gue gak salah ada dua divisi yang bakalan gak akan ikut serta dalam perlombaan ini." Sambung nya"Dua?" Tanya Tia."Iya.. dua! Divisi produksi dan divisi design. Kan beru
Keadaan cafetaria sangat riuh siang itu. Hal ini karena pengumuman tentang lomba design dan fashion show yang akan digelar pada anniversary perusahaan minggu depan."Tahun ini beda ya...? " Ujar salah seorang pegawai wanita bagian Marketing kepada teman yang sedang mengantri makan siang mereka."Iya!!Seperti ada nuansa-nuansa pencarian jodoh ala pangeran di negri dongeng." Jawab teman si wanita sambil memilih menu makan siangnya."Benar!Sudahlah hadiah utama nya perhiasaan yang kita design dan bonus satu bulan gaji tapi yang bikin gegeeer itu, hadiah bonusnya !!!!dinner dengan pak Asher...!! membayangkan makan malam romantis berdua dengan direktur Keanu Fashion Company... " Pikiran kedua wanita itu terbang menembus alam khayal nya masing-masing.Kericuhan mengenai lomba design dan fashion show tidak hanya terjadi dalam antrian makan siang hari itu. Perbincangan mengenai perlombaan design dan fashion
"Kenapa sayang...??! Apakah masa magang mu sudah habis? Atau jangan-jangan perusahaan ini sudah mengeluarkan mu.. ??!" Ny. Maximo yang notabene adalah aunty nya Axeira langsung menerima lakon yang diberikan oleh ponakannya. ia langsung melihat ke arah Asher. Melalui sorot mata nya dia meminta Asher menjelaskan situasi ini padanya."Sepertinya semua yang terjadi hingga pagi ini adalah murni kesalahpahaman. Jadi saya rasa nona Aira tidak perlu berhenti magang di perusahaan ini, benerkan pak Joshua?" Tanya Asher penuh penekanan pada setiap katanya."Bener sekali pak. Nona Aira kamu bisa kembali keruangan mu dan melanjutkan kerjaan mu." Ucap Joshua pada Aira"Tapi bagaimana dengan ini pak?? " Tunjuk Aira pada surat pemberhentian yang diberikan oleh Joshua tadi pagi sambil melihat penuh kemenangan ke Asher."Ini...!! Biar saya yang buang.. !!!" Asher segera merebut surat itu dari tangan Axei