"Aku tidak tahu apa arti pernikahan ini bagi mu, nona Gwen. Tapi aku, Skyaleden Gavin Junior ingin meminta maaf pada mu. Karena nona Gwen menikah dengan ku, pria yang tidak berguna ini, pernikahan mu jadi seperti ini." Ucap Aiden sambil memandang Gwen yang duduk di tepian tempat tidur Aiden usai serangkaian acara pernikahan mereka."Dua upacara terakahir saja aku sudah merasa sangat beruntung tuan Muda Aiden. Aku kira aku malah tidak akan menikah dengan layak seperti itu ibu. Yang hanya sebatas dinikahi begitu saja oleh tuan besar Meteo!" ujar Gwen dalam hati dan tentu saja tidak menyampaikan suara hati nya ini pada Aiden yang duduk di depan nya."Dari sekian banyak rangkaian prosesi adat yang seharusnya kau jalani yang seharusnya menjadi kenangan dalam hidup mu, kau hanya menjadi dua prosesi terakhir saja karena kau menikah dengan ku. Aku Skyaleden Gavin Junior, sungguh -sungguh meminta maaf pada mu." Lanjut Aiden memandang lurus pada Gwen.Dibalik veil yang masih di kenakan nya, Gwe
"Membuka penutup wajah pengantin wanita itu adalah tugas dari pengantin pria. Aku tidak akan membiarkan apa yang menjadi tanggung jawab ku, dilakukan oleh istri ku." Ucap Aiden lalu menaik kan Veil penutup wajah Gwen ke atas kepala Gwen kemudian menatap mata indah Gwen yang membola saat wajah Aiden semakin dekat dan dekat dengan wajah Gwen lalu sebuah ciuman yang lembut pun Gwen rasakan di bibir nya.Bukan nya menjawab pertanyaan yang Gwen berikan, Aiden malah mencium Gwen. Sebuah ciuman bibir pertama yang mereka lakukan dalam mode serius.Mata Gwen perlahan tertutup, dia membiarkan diri nya menikmati ciuman pertama yang diberikan oleh suami nya di malam pertama mereka.Dua insan ini seolah telah masuk ke dalam dimensi nya mereka sendiri ketika ciuman mereka mengantarkan mereka ke sesuatu yang terasa membakar semua batas-batas yang tadi nya mereka tetapkan sendiri di dalam diri mereka.Batasan-batasan yang mereka buat agar mereka tidak terjebak dengan orang yang ada di hadapan mereka
Di dalam ruang ganti pakaian, Gwen tersandar lemas di balik pintu sambil memegangi dada nya yang berdetap detup tidak karuan. Lalu satu tangan nya menyentuh bibir nya yang dengan semangat empat lima membalas setiap kecupan, lumatan dan esapan yang Aiden berikan. Andaikan tidak ada bunyi-bunyi yang tidak jelas dari luar kamar Aiden, entah apa yang akan Gwen dan Aiden lakukan. Gwen menggigit bibirnya dan ajaibnya bibir Aiden masih terasa disana. "Astaga! Aku pasti sudah gila!!!!" teriak nya yang sudah pasti hanya di dalam pikiran nya saja. "Lagian kenapa dia tiba-tiba menciumku??" Teriak Gwen lagi dan lagi dalam kepala nya. Gwen berjalan menuju meja hias yang ada di dalam ruangan ganti pakaian itu. Sambil berdiri di depan kaca, Gwen mulai berbicara sendiri seperti orang gila. "Dan kau juga Gwen!!" tunjuk nya pada pantulan diri nya sendiri yang ada di cermin besar di depan nya. " Kenapa kau membalas ciuman nya??!!!" Teriak Gwen sambil menunjuk-nunjuk ke arah cermin. "Kalau sudah begi
Mata Gwen langsung mencari keberadaan Aiden begitu pintu ruang ganti pakaian itu terbuka. Karena apa? Karena dia ingat ada sebuah tugas yang menanti nya yakni membantu Aiden mengganti pakaian. Ya! Sesuai perjanjian nya dengan Aiden, Gwen harus membantu Aiden berganti pakaian dikala Rery tidak ada atau sudah tidak mungkin lagi meminta Rery ke kamar mereka.Dan karena baru Aiden mengusir Rery maka sudah pasti tidak mungkin bagi mereka untuk meminta Rery datang kembali.Lagi pula tentu saja akan sangat awkward jika di malam pengantin yang sangat sakral itu ada orang ketika di dalam kamar. Eits! Bukan orang ketiga yang itu ya maksud nya."Tuan Muda Aiden, mari Gwen bantu mengganti pakaian tuan Muda." Ucap Gwen sambil mendekat ke arah Aiden yang sedang menghadap ke balkon kamar nya.Aiden diam. Dia diam karena dia tidak mendengar kalau Gwen memanggil nya. Aiden saat ini sedang fokus mengumpulkan kembali kewarasan otak nya setelah menonton siaran langsung Gwen di dalam ruang ganti pakaian.
Blush - Seketika itu juga wajah Gwen merona. Seolah baru saja membuka rahasia kecil nya sendiri, Gwen merasa sangat malu saat ini di depan Aiden."Bu-bukan begitu maksudnya." Lidah Gwen sampai terpatah-patah saat ingin mengklarifikasi maksud perkatan nya sebelum nya. Sambil mencoba menarik kedua tangan nya yang dipegang erat oleh Aiden, Gwen mencoba menjelaskan apa maksud perkataan nya sebelum nya."Satu, dua dan tiga kali Gwen memang ada melihat kedatangan tuan Muda Aiden ke kediaman keluarga Meteo. Tapi itu sumpah hanya melihat. Gwen tidak ada memperhatikan. Tuan Muda Aiden pasti paham perbedaan kata melihat dan memperhatikan, kan? Nah Gwen itu hanya melihat. Tidak mungkin selama lima tahun tuan Muda Aiden bolak balik masuk ke kediaman Meteo, tidak pernah terlihat oleh Gwen. Jadi satu, dua atau tiga kali pastilah terlihat." Klarifikasi nya sambil menarik tangan nya yang tetap tidak ingin Aiden lepaskan."Kenapa dia menahan tangan ku?" seru Gwen dalam hati."Satu, dua atau tiga kali
Malam semakin sunyi. Tapi Aiden tidak dapat memejamkan mata nya. Malam ini Aiden yang telah membatalkan pertemuan nya dengan Mr.D untuk sesi terapi berjalan nya, hanya bisa berbaring dengan mata terbuka di atas tempat tidur nya. Pikiran nya terus tertuju pada kecelakaan mobil yang dia alami dua tahun yang lalu. Di saat dia akan pulang ke kediaman keluarga Gavin setelah menghadiri rapat dewan direksi yang menghabiskan waktu hingga tengah malam."Lou mengatakan kalau berdasarkan hasil investigasi nya dan Will, ada orang yang sengaja menyabotase mobil ku malam itu. Tapi permasalahan nya, aku sangat ingat, malam itu mobil ku sudah beberapa kali melewati tanjakan dan turunan serta beberapa kali melewati jalan yang berbelok-belok. Dan semua nya berjalan normal saja. Kalau memang mobil ku telah di sabotase seharusnya dari tanjakan dan turunan pertama sudah ketahuan ada nya kerusakan. Tapi mengapa di kilo meter tujuh belas aku mengalami kecelakaan?! Mengapa setelah berjalan begitu jauh, baru
"Lihat lah! Jam segini dia belum bangun?" Aiden berujar dalam hati sambil memperhatikan wajah Gwen yang masih tertidur pula di dada nya. Tangan Aiden ingin sekali mengelus pipi Gwen tapi Aiden tahu hal itu terlalu berbahaya. Oleh karena itu dia pun menahan diri nya agar tidak melakukan hal bodoh yang dapat membongkar rahasia nya. "Hm.." Tubuh Gwen mulai bergerak. Tangan nya mulai mengucek ngucek mata nya lalu- "Dia tidur lagi?" seru Aiden dalam hati yang masih memperhatikan gerak gerik Gwen. Dan tiba-tiba Aiden langsug menutup mata nya sebab mata Gwen mulai bergerak-gerak menandakan mata itu akan segera terbuka. Satu Dua Dan tiga! Mata Gwen pun terbuka. Dan dengan kepala mendongak ke atas Gwen dapat dengan jelas melihat wajah tampan Aiden yang sedang pura-pura tertidur pulas. "Skyaleden Gavin Junior?!!!" Teriak nya dalam hati sambil menutup mulut nya dengan tangan nya. "Apa yang aku lakukan disini?" Seru nya lagi-lagi dalam hati."ASssh! Pasti semalam aku tidur berjalan dan nai
Di tempat lain, terlihat keluarga Meteo sedang mempersiapkan kedatangan dua pasang pengantin ke kediaman kelurga Meteo. "Nyonya! Ini kursi untuk siapa??" tanya salah seorang pelayan pada Margarette, ibu nya Angela. "Kursi itu tentu saja untuk Angela dan suami nya. Kursi untuk Gwen dan suami nya yang itu saja." Tunjuk nya pada sebuah kursi jati bisa. "Dan cukup satu saja. Karena suami nya Gwen tidak memerlukan kursi." Ucap nya sambil tersenyum mengejek ke arah Roselyn- ibu nya Gwen, yang juga sedang berada di dalam ruangan itu untuk membantu persiapan penyambutan kedua pasang pengantin yang akan datang pagi ini. Roselyn hanya diam saja mendapati menantu nya secara tidak langsung dihina oleh Margarette. Karena memang melawan pun Roselyn tidak bisa. Posisi nya yang lemah di rumah itu sudah mengekang semua gerak gerik dan perkataan nya. Roselyn pun hanya bisa meneruskan pekerjaan nya dan tidak memperdulikan Margarette yang pergi meninggalkan tempat itu. "Bibi? Apa yang bisa aku bantu?
Sementara di kamar, Axeira yang sedang berbaring di tempat tidurnya, bingung setelah mendapatkan panggilan absurd dari Asher barusan."Ni anak ngomong apaan sih? Gak jelas banget!! Nanya sendiri lalu jawab sendiri..!"Axeira melemparkan hpnya kesebelahnya.Tiba-tiba terdengar satu notif Wa masuk di hape Axeira.DRrrtz...(Asher #) Tadi Mama nanyain kamu. Aku bilang ke Mama, kamu mendadak pergi setelah mendapat telpon dari temanmu.Axeira bingung membaca pesan dari Asher, "Lah, bukannya tadi aku bilang mau matiin kompor. Kok dia ngasih alasan lain ya?"Axeira lalu mengetik beberapa kata di Hp ny.(Axeira#) Kenapa kamu berbohong pada Mama?Tidak lama kemudian..DRrrtz.....(Asher#) So, aku mesti bilang kalau kamu pergi untuk matiin kompor??🙄Belum sempat Axeira membalas pesan ter
Deg.."Mati gue.. " Gumam Axeira dalam hati.“Dia ngenalin gue gak ya?"Axeira hanya diam tanpa mengulurkan tangan, padahal Asher sudah dari tadi mengulurkan tangannya."Ni cewek kenapa..?? Syok dia melihat ketampanan gue?? " Pikir Asher dalam hati.Karna capek terlalu lama tangannya menggantung, Asher langsung berinisiatif mengambil tangan Axeira. "Gue Asher!" ucap Asher setelah meraih tangan Axeira.Deg.. deg... seeeeer.... tiba-tiba jiwa Axeira yang tadi terbang entah kemana mendadak ditarik kembali secara paksa ke tubuh Axeira ketika Asher menarik tangannya untuk bersalaman."Aku Axeira.. " Jawab Axeira singkat dan segera melepaskan tangannya. Axeira yang takut ketahuan oleh Asher mengenai jati dirinya, mulai menundukan kepalanya."Kalian gabung aja makan sama kita di sini. " Ajak Becca ke Gwen sesuai
Axeira segera menyelesaikan mandinya. Begitu keluar kamar mandi, dia pun segera mengambil baju yang sudah disiapkan oleh Mamanya."Kok Mama malah milihin dress sich?? Bukan nya celana jean dan baju kaos..!" Tatap Axeira pada dress itu."Bodo amat ah!! Sesekali nyenangin hati Mama apa salah nya!" Axeira pun mengambil dress yang disiapin oleh Mamanya. Namun ketika dress itu diraih oleh Axeira, tiba-tiba sebuah kalung dengan Liontin Safir terjatuh.Axeira mengambil liontin itu.. "Bram.. " Gumam nya.Digenggamnya liontin itu beberapa saat Axeira tenggelam dalam kenangan masa lalunya ketika dia berada di Paris.Dibukanya lagi telapak tangannya dan dilihatnya kembali liotin itu. "Apakah kamu baik-baik saja di sana Bram?” Gumamnya pelan.Kemudian Axeira berjalan ke meja hiasnya. Dia berniat untuk menyimpan kembali kalung dan liontin itu. Namun ti
Axeira pulang dengan lesu malam itu karena dia sangat sibuk dengan persiapan perlombaan ditempat magangnya.Axeira harus bolak balik mengecek detail hasil rancangannya sewaktu diproduksi. Walaupun dia gak berniat serius mengikuti perlombaan ini tapi Axeira bukanlah orang yang separuh-separuh dalam melakukan sesuatu. Jadi untuk produksi hasil rancangannya dia gak mau ada kesalahan sedikit pun.Sebenarnya Axeira sudah lulus kuliah tahun lalu di Paris mengambil jurusan design pakaian. Tapi karena usaha sang Papa bergerak dibidang permata maka Axeira memutuskan untuk mengulang kuliah di Singapura dan ambil jurusan design perhiasan.Hari sudah menunjukan pukul 8.30 ketika dia pulang."Dek... kok malam kali pulangnya?" Sapa Gwen pada putri nya yang menarik kursi di meja makan."Minggu depan tu, ada perlombaan di tempat adek magang, Ma. Jadi adek kudu mastiin kalau produk yang akan adek
"Asher kontrak yang gue serahin dua minggu lalu untuk ditanda tangan, mana? Besok mau gue bawa ke Surabaya!" Tanya Joshua, hanya menjulurkan kepalanya di pintu ruangan Asher."Waah nich anak emang kagak ada akhlaknya! Minus etika emang ni orang! Ngomong ama bos kayak mesan kopi di warung kaki lima!!" Asher melemparkan bola karet yang selalu ada di meja nya ke arah Joshua."Curut.. masuk lo.. ""Elo ya, kagak pernah ada sopan-sopannya!" celetuk Asher pada Joshua."Gimana kalau ada orang lihat, bisa jatuh martabak eh martabat gue!!!""Tenaang Sher gue udah pastiin, kagak ada orang di luar. Si Tia juga udah pergi istirahat makan siang. Lagian ini kan jam istirahat siang. Lo aja yang masih betah kerja kaya kuda...! " Joshua melangkah ke arah meja Asher."Terus dokumen untuk ke Surabaya besok mana?" Joshua mengulurkan tangannya.
Setelah menenangkan hati dan pikirannya akhirnya Ivan dapat kembali normal."Jadi lo mau pesan apa? ""Buatin gue gaun putri Jasmine donk? Cos minggu depan akan ada fashion show ala-ala Arabian night di tempat gue magang dan gue juga ingin lo yang make up in gue. Tapiii gue inginnya tampilan wajah gue tetap seperti ini." Jelas Axeira panjang kali lebar pada Ivan."Gue gak paham" Sahut Ivan singkat."Gini loh!!Gue mau, lo nyulap gue tetap cantik dengan gaun yang lo buat tapi muka dan poni gue jangan lo apa-apain!!!!""Ye.. mana bisa!!” jawab ivan ketus sambil melempar bantal ke Axeira." Secara ya non...!! segala ketidaksimetrisan dipenampilan lo saat ini berakar dari kaca mata dan poni si Anabelle ini...!!” Rutuk Ivan sambil nunjuk-nunjuk kacamata dan poni Axeira."Pokonya gue gak mau wajah dan tatanan rambut gue di ubah!" Per
Siang ini topik mengenai perlombaan itu masih kencang terdengar dikalangan pegawai perusahan Keanu. Ada yang sibuk cari kandidat. Ada yang sibuk pilih costume Arabian night. Bahkan ada yang sibuk rumpi seperti Lianda Cs."Kayaknya.. saingan kita gak akan banyak nich.. " Ujar Lianda sekretaris wakil Direktur."Yakin amat lo,!" Ujah Tia sekretaris Direktur."Iya nich..!" Timpal Maria staff marketing."Kalau soal desaign mendesign, gue yakin kita semua bisa karena kan background kita semua adalah designer. Tapi kalau soal fashion show gue yakin gak semua pegawai cewek di perusahaan ini bisa karena gak semua nya kayak kita. " Jelas Lianda sambil tertawa."Lagian, kalau gue gak salah ada dua divisi yang bakalan gak akan ikut serta dalam perlombaan ini." Sambung nya"Dua?" Tanya Tia."Iya.. dua! Divisi produksi dan divisi design. Kan beru
Keadaan cafetaria sangat riuh siang itu. Hal ini karena pengumuman tentang lomba design dan fashion show yang akan digelar pada anniversary perusahaan minggu depan."Tahun ini beda ya...? " Ujar salah seorang pegawai wanita bagian Marketing kepada teman yang sedang mengantri makan siang mereka."Iya!!Seperti ada nuansa-nuansa pencarian jodoh ala pangeran di negri dongeng." Jawab teman si wanita sambil memilih menu makan siangnya."Benar!Sudahlah hadiah utama nya perhiasaan yang kita design dan bonus satu bulan gaji tapi yang bikin gegeeer itu, hadiah bonusnya !!!!dinner dengan pak Asher...!! membayangkan makan malam romantis berdua dengan direktur Keanu Fashion Company... " Pikiran kedua wanita itu terbang menembus alam khayal nya masing-masing.Kericuhan mengenai lomba design dan fashion show tidak hanya terjadi dalam antrian makan siang hari itu. Perbincangan mengenai perlombaan design dan fashion
"Kenapa sayang...??! Apakah masa magang mu sudah habis? Atau jangan-jangan perusahaan ini sudah mengeluarkan mu.. ??!" Ny. Maximo yang notabene adalah aunty nya Axeira langsung menerima lakon yang diberikan oleh ponakannya. ia langsung melihat ke arah Asher. Melalui sorot mata nya dia meminta Asher menjelaskan situasi ini padanya."Sepertinya semua yang terjadi hingga pagi ini adalah murni kesalahpahaman. Jadi saya rasa nona Aira tidak perlu berhenti magang di perusahaan ini, benerkan pak Joshua?" Tanya Asher penuh penekanan pada setiap katanya."Bener sekali pak. Nona Aira kamu bisa kembali keruangan mu dan melanjutkan kerjaan mu." Ucap Joshua pada Aira"Tapi bagaimana dengan ini pak?? " Tunjuk Aira pada surat pemberhentian yang diberikan oleh Joshua tadi pagi sambil melihat penuh kemenangan ke Asher."Ini...!! Biar saya yang buang.. !!!" Asher segera merebut surat itu dari tangan Axei