Share

Bab 14

"Nggak!" tolak Hilya dengan tegas. Menikah dengan Zayyan saja tidak pernah terlintas di pikirannya, apalagi tidur bersama satu ranjang. "Mas udah janji nggak bakal ngapa-ngapain aku tadi."

"Siapa yang berjanji? Aku kan tadi cuma bilang tidak akan melewati batas." Setidaknya sampai pernikahan secara negara disahkan. Setelah itu, Zayyan tidak tahu masih bisakah menahan diri atau tidak.

Hilya menatap kesal Zayyan. Sepupunya ini benar-benar tidak pernah ada habisnya membuatnya marah. Bagaimana ia bisa bertahan lama dalam pernikahan ini coba?

"Bisa nggak, Mas, jangan bikin aku kesel terus?"

"Lho, aku kan bilang apa adanya, Hil. Gimana sih kamu?" Seperti biasa, Zayyan tidak mau mengalah.

Jika di luar banyak orang yang mengira Zayyan sebagai pribadi yang dingin, maka itu berkebalikan jika sedang bersama Hilya. Zayyan seketika akan berubah menjadi sangat menyebalkan. Bagi Zayyan sendiri, membuat Hilya kesal, dan marah-marah adalah suatu kesenangan.

Menghela napas, Hilya lalu duduk di ra
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status